NovelToon NovelToon
Duchess Who Lost Her Memory

Duchess Who Lost Her Memory

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Gadis Amnesia
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: ldya ambar

seorang Duchess yang dikenal kejam tiba tiba hilang ingatan. melupakan suaminya sang Grand Duke rian Vosger serta anak nya Felix Vosger. dikenal sebagai seorang yang kejam seketika berubah menjadi baik akan kah Duchess mengingat kenangan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ldya ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 23: duke kecewa

Setibanya di dapur clara meraih celemek yang tergantung di dinding dapur dam memakai nya.

"Felix, bisa kah kau mengambil susu di lemari?" Tanya clara menatap felix.

"Baik bu." Felix melangkah ke lemari penyimpanan makanan dan mengambil susu.

"Nyonya, biar saya saja yang melakukan nya," ujar salah satu pelayan.

"Tidak perlu, aku yang menginginkan nya. Jadi tolong bawakan tepung nya kemari," pinta clara pada pelayan itu.

"Baiklah nyonya. "

Clara memasukkan semua bahan nya kedalam mangkuk dan mengaduk nya hingga ulen dan siap dicetak.

"Ibu, apa aku bisa membantu mencetak nya juga?" Tanya felix sambil melihat adonan cookies yang siap dicetak.

"Tentu, felix bisa membantu ibu mencetaknya," jawab clara tersenyum.

Felix dan clara mencetak adonan nya membentuk lingkaran dan meletakkan nya di atas nampan.

"Ini sudah selesai," ujar clara menghela napas.

"Kita akan meletakkan nya di oven sekarang," sambungnya membawa nampan yang berisi cookies yang telah dicetak kedalam oven berukuran besar.

"Ibu, apa kita bisa memberi cookies juga pada ayah?" Tanya felix menarik celemek ibunya.

"Tentu kau bisa memberikan nya kepada ayah."

Setelah beberapa waktu cookies telah matang dan clara mengambil nya dari oven itu, bau coklat menyeruak dari dalam oven.

"Wah! Bau nya sangat enak," Seru felix tersenyum.

"Ini masih panas, kita bisa memakannya nanti."

"Baik bu."

"Ayah, kami membuat cookies untuk ayah," ucap felix memberi kan nampan berisi beberapa cookies yang telah dibuat felix dan clara.

"Terimakasih felix, apa kau yang membuatnya?" Tanya duke menerima cookies itu.

"Ya, aku dan ibu yang membuat nya."

Duke terkejut lalu menatap clara yang sedang tersipu malu.

"Terimakasih clara," ucap duke tersenyum pada clara.

"Y-ya sama sama."

Mereka pun menikmati momen itu dengan bahagia, seperti pesta teh keluarga.

'Kenapa hati berdegup seperti ini ketika duke tersenyum?Apa aku sedang sekarat  sekarang '  batin clara termenung.

"Clara, ada apa?" Panggil duke memegang tangan nya sehingga membuyarkan semua lamunannya.

"A-aku tidak apa-apa," ucap clara panik sambil menarik tangan nya dari genggaman duke, ia segera bangkit dari duduknya.

"Felix, kau bisa melanjutkan nya dengan ayahmu, ibu masih ada urusan yang harus diselesaikan," sambungnya lalu pergi meninggalkan felix dan duke. Kedua nya terlihat kebingungan dengan sikap clara yang tiba-tiba saja seperti itu.

Keesokan harinya saat clara berjalan di taman kastil, seorang wanita berlari sambil menggenggam tangan seorang anak, dan ia terlihat terhuyung huyung mendekati clara.

"Nyonya! Akhirnya saya bisa bebas sekarang," ucap wanita itu yang ternyata adalah marchiones dengan luka lebam disekujur tubuhnya.

"Marchiones! Ada apa dengan anda?" Tanya clara khawatir sambil memegang kedua pundak marchiones dengan erat.

"Nyonya, saya berhasil." Marchiones tidak langsung menjawab pertanyaan clara. Namun ia terlihat senang karena telah berhasil bercerai dari suaminya.

"Leah, tolong bawa theo bermain bersama felix. Aku akan mengobati luka marchiones dulu," pinta clara.

"Baik nyonya. Mari tuan muda saya antarkan anda menemui tuan muda felix." Leah mengulurkan tangannya pada theo dengan tersenyum.

"Tapi ibu.."

"Ibu tidak apa-apa theo, kau pergi lah dulu bermain bersama felix," ujar marchiones pada anaknya.

Theo pun menerima ajakan leah dan pergi meninggalkan duches dan marchiones berdua.

"Marchiones, apa ini semua ulah marques?"

"Benar duches, dia tidak setuju dengan perceraian ini namun setelah melihat stempel kaisar ia terpaksa menyetujui nya."

Clara menghembuskan napasnya dengan kasar dan Alis mengerut melihat kondisi marchiones yang penuh dengan luka lebam.

"Marchiones mari ikuti saya, kita akan mengobati luka anda," ucap clara mengajak marchiones untuk masuk ke kastil nya.

"Luka nya mungkin akan sembuh beberapa hari lagi, tapi pastikan bahwa kau terus mengoleskan salepnya tepat waktu," ucap dokter yang memeriksa keadaan marchiones.

"Baik dokter."

"Leah, antarkan dokter ini," pinta clara kepada leah.

"Baik nyonya. Mari dokter saya antarkan,"

Clara duduk ditepi ranjang dengan perlahan dan menatap marchiones dengan penuh kasian.

"Marchiones, tinggal lah disini bersama theo."

"A-apa! Tapi nyonya.."

"Marchiones, saya ingin melindungi anda dan theo. Bagaimana pun tidak baik bagi anda dan theo berada diluar karena marques pasti akan melakukan sesuatu pada anda," ujar clara yakin sambil menggenggam erat kedua tangan marchiones.

"Terima kasih duches." Marchiones menetes kan air matanya karena terharu pada clara.

"Saya sangat beruntung bertemu dengan anda dan saya akan terus berhutang budi pada anda,"

"Kau tidak perlu berhutang budi padaku, aku senang karena bisa membantu kalian."

"Duches, bisakah anda memanggil saya lyan untuk seterusnya?"

"Tentu saja," balas clara tersenyum.

*********

"Ini adalah kamar yang akan anda tempati bersama theo," ujar clara membuka pintu kamar.

"Terima kasih banyak duches."

"Ya, tidak masalah anggaplah ini rumah anda."

"D-duches Terimakasih," ucap theo malu-malu.

"Ya sama-sama theo, kau bisa bermain bersama felix untuk seterusnya," ucap clara mengelus rambut theo perlahan.

Setelah melalui hari yang melelahkan clara kembali ke kamarnya untuk beristirahat, namun saat menuju kamarnya ia melihat duke berdiri didepan pintu kamarnya dengan ekspresi marah.

"Duke, kenapa anda ada disini?" Tanya clara penasaran.

"Tentu saja saya disini ingin meminta penjelasan pada anda mengenai perceraian marchiones dan marques," ucap duke mengeryit kan alisnya dengan kesal.

"Ya seperti nya anda sudah tahu ya, kalau begitu masuk lah dulu tidak baik jika membicarakan nya disini." Clara membuka pintu kamarnya mengajak duke untuk masuk kekamar nya, agar lebih leluasa untuk membicarakan nya.

"Baik lah."

Duke menatap tajam pada clara namun clara tetap bersikap tenang.

"Jadi kenapa kau tidak memberi tahukan hal ini pada ku terlebih dahulu," rutuk duke.

"Saya minta maaf duke, saya pikir anda tidak akan menyetujui hal ini," ujar clara menyesal karena terlambat mengatakan nya pada duke.

"Tentu saja saya kan menyetujui nya dan akan membantu anda! Tapi anda-" Ucapan nya terhenti dengan perasaan kecewa menatap clara.

"Duke saya minta maaf, ini semua salah saya jadi mohon maaf kan saya duke,"

"Duches, saya pikir setelah apa yang terjadi anda akan percaya pada anda tapi sepertinya saya salah. Anda tidak pernah percaya pada saya," ucap duke lalu pergi dari tempat nya.

"Duke, tunggu saya-"

Duke mengabaikan perkataan clara begitu saja dan pergi meninggalkan nya sendiri. Clara menghela napas dengan kasar sambil menahan kepala nya yang terasa berdenyut.

1
Nia Kurnia
masih menyimak
Evian Ningsih
Kecewa
Evian Ningsih
Buruk
eritaaee aa
daebak thorr👏👏
Withealth Manttrim
keren banget
Agus Tina
Semakin penasaran ..

.
Lestari Ratnawati
lanjut author 🫰
Annida Annida
ceritanya bagus dan bikin penasaran, lnjut tor
Kuri
Ngakak guling-guling 😂
Dallana u-u
Jangan lupa update yaa, ini fan berat nih
Gladys
Jalan ceritanya keren, endingnya bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!