NovelToon NovelToon
Maaf, Takdirku Bukan Bersamamu

Maaf, Takdirku Bukan Bersamamu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Dijodohkan Orang Tua / Pengawal
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rembulan Pagi

Aletha seorang cucu angkat dari konglomerat dijodohkan dengan pria yang juga merupakan konglomerat. Pernikahan paksa berlangsung demi menjaga perusahaan keluarga Aletha dari ambang kehancuran.

Namun dalam kehidupan cintanya, Aletha tidak memiliki riwayat percintaan yang baik begitu juga dengan pernikahannya. Tetapi nasib berkata lain, dalam kehidupan rumah tangganya terselip pria lain yang menjaganya dengan baik.

Lalu apakah yang akan terjadi dalam rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan Pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaaan yang Salah

Carreta duduk di sofa yang biasanya ia duduki. Melihat handphone dan menunggu kabar dari Arthur. Pasalnya anaknya ini mengalami pelanggaran dengan mengebut dan menabrak mobil orang lain. Untung saja semuanya terkendali karena uang yang mereka miliki.

Bolak-balik ia memeriksanya, namun belum ada kejelasan apapun dan apa yang akan anaknya lalukan setelah pulang dari kantor polisi. Namun saat Carreta baru saja mengambil kunci mobil, Arthur pulang dalam keadaan memar. Alangkah terkejutnya ia dan langsung mendekat ke ara Arthur.

"Apa yang terjadi anakku?" tanya Carreta.

"Permasalahan biasa. Aku sempat orang itu tinju sebelum sampai ke kantor polisi. Tapi lihatlah tikus itu, hanya ditawari uang yang tidak sebegitu besar membuatnya lupa akan semuanya dan pulang begitu saja," oceh Arthur yang meringis kesakitan.

"Bagaimana? Kau sudah menghancurkan bukti tentang ayahnya Aletha?" tanya Carreta.

"Sudah Ibu. Tenang saja, Aletha dan ibunya harus membayar rasa sakit yang ibu rasakan. Mereka tidak boleh hidup dengan damai."

Senyum puas terukir di wajah wanita itu. Ia benci Miranda, apapun tentang Miranda ia sangat membencinya. Melihat senyum puas dari wajah ibunya Arthur senang ada kesempatan untuknya meminta sesuatu kepada ibunya.

"Ibu bolehkah aku meminta mobil baru? Mobilku sudah rusak karena tadi," pinta Arthur dengan sedikit rengekan.

"Belanja sana, belilah semuanya sepuas hatimu."

Yesss, betapa bahagianya dirinya dengan semua ini.

......................

Claudine menunggu David di luar rumah. Ia berdiri di gazebo dan melakukan gerakan ballet. Ia sangat memimpikan menjadi ballerina profesional yang tampil untuk acara besar.

David keluar dengan senyuman merekah. Ia membawa sebuah hadiah untuk Claudine. Gadis itu terkejut melihat kedatangan David yang membawa kotak cukup besar.

"Wah apa itu?" tanya Claudine penasaran.

"Hadiah untukmu," ucap David menyerahkan hadiahnya.

Gadis itu membuka isi kotaknya dan mendapatkan sebuah kotak musik yang ada ballerina menari. Bukan hanya satu dua ballerina, tetapi ini cukup banyak. Bentuknya juga seperti panggung ballerina.

"Ini bagus sekali." Claudine menatapnya dengan takjub.

David tersenyum. "Selamat untukmu karena memenangkan lomba itu. Aku akan jadi pendukungmu Claudine."

"Benarkah? Pendukungku selalu? Ataukah kau juga akan menjadi penghancurku," goda Claudine.

"Benar, aku akan jadi orang yang selalu mendukungmu dan tidak menghancurkanmu."

Claudine tersenyum mengingat kenangan enam tahun yang lalu di saat dirinya masih baik-baik saja bersama David. Dirinya juga paham jika kesetiaan David memudar juga salahnya. Seharusnya dirinya tidak membiarkan David terus sendiri dalam jangka waktu lama.

Meski semua itu berkecamuk dalam pikirannya, fakta bahwa cacat fisiknya yang disebabkan oleh David tidak bisa dipungkiri. Ia ingin hidup bersama angin dan pergi ke dunia yang tidak bisa Dion capai saat ini.

Dorongan kursi roda yang dilakukan oleh Dion sembari bercerita soal kesehariannya membuat Claudine sedikit lega. Namun dirinya juga takut tidak bercerita soal kelanjutan donor mata. Karena faktanya, bukan David yang menghentikan semua itu melainkan dirinya sendiri. Ia tidak mau membuka mata dan melihat dunia dengan keadaan seperti ini. Ia masih ingin mati di kala kesempatan yang baik.

Berdiam diri memendam semuanya bersama ibunya untuk membohongi Sang kakak bukanlah hal yang baik, ia sangat tahu itu. Tetapi kali ini ia berusaha untuk membersihkan semuanya secara benar tanpa membuat sedikit masalah. Dion harus tau kejadian sebenarnya.

"Kakak," panggil Claudine membuat Dion memberhentikan dorongannya kepada kursi roda.

"Ada apa?" sahut Dion.

"Kakak ingat soal donor mata?" tanya Claudine dengan lembut.

"Aku tau, ada apa?"

"Tetapi jangan marah dan bertindak gegabah ya, janji?"

Mendengar hal tersebut sontak membuat Dion khawatir. Sudah terlalu lama sejak Claudine bersikap seperti ini. Dion mulai takut ada sesuatu hal lagi yang tidak bisa dirinya terima.

"Ada apa?" tanya Dion berusaha setenang mungkin.

"Sebenarnya sudah ada telepon dari pihak rumah sakit menyediakan donor mata. Namun aku tolak. Ingat kataku yang tidak usah ditanyakan karena takut David dalangnya? Sebenarnya itu bukan. David bukan orang seperti yang kakak pikirkan, ia memang jahat tetapi tidak seperti itu. Ia hanya suka mengikuti permainan," jelas Claudine panjang lebar.

Dion sangat terkejut dan termenung, apa yang telah Claudine lakukan? Apa maksud dari adiknya ini? Ia melihat adiknya yang tidak berdaya, begitu sakit mendengar pernyataan ini. Selama ini ia menganggap itu perbuatan David.

"Aku tidak mau donor matai itu kakak, aku lebih nyaman hidup seperti ini. Dan tolong, jangan mencari tahun soal apapun sepeti lima tahun yang lalu. Kumohon," pinta Claudine.

Tubuh Dion bergetar, rasanya ia ingin mengeluarkan emosinya. Namun ia harus menahan semua ini. Terpaksa dirinya tersenyum dan mencoba memahami semua.

"Mengapa kau melakukan itu Claudine?" tanya Dion dengan selembut mungkin.

"Aku mencintainya. Sebenarnya aku sudah berdamai dengan semuanya. Hanya sedikit sisa penyesalan, namun melihat istrinya David, rasa sesak itu tumbuh lagi. Oleh sebab itu saat bertemu dia sikapku menjadi kasar. Aku mencitai David kakak. Meskipun ia selingkuh, semua itu ada alasannya."

"Claudine ..." Dion tidak percaya akan hal ini. "Mengapa kau bisa seperti ini? Seberapa besar cintamu sampai kau bersikap bodoh?"

Claudine menangis. "Maafkan aku kak. Kakak belum pernah mencintai orang sedalam ini. Aku berharap kakak bisa memahaminya dan paham maksudku."

Emosi membakar diri Dion, namun kesedihan membasahi semuanya. Ia mendekap adik kesayangannya dan mengelus pucuk kepala itu. Menenangkannya hingga gadis itu berhenti menangis.

"Ayo kita kembali ke rumah," ajak Dion.

Dion mendorong kursi roda Claudine dengan perasaan yang hampa. Mereka berdua kembali ke rumah.

"Kau tidak bekerja kakak?" tanya Claudine.

"Aku libur, tuan menghabiskan waktu bersama istrinya dan aku tidak disuruh apapun," jawab Dion.

"Kau jatuh cinta dengan seseorang?" tanya Claudine lagi.

"Tidak, aku tidak tahu rasanya jatuh cinta. Terakhir saat aku kuliah, dan itu awalnya saja. Ia gadis yang baik namun sudah memiliki kekasih. Dan ya dulu aku terlalu sibuk untuk memiliki kekasih," jawab Dion.

"Jika kau ingin tahu apakah kau mencintai seseorang, tanyakan kepada hatimu. Saat melihatnya senyum kau bahagia. Saat ia menderita kau juga ikut menderita. Saat ia menangis, rasanya ingin mendekapnya. Hal yang membedakan dari perasaan lainnya adalah kau ingin memilikinya dan membuat dirinya bahagia."

Dion terkekeh geli, artinya ia tidak mempunyai cinta dan tidak pernah jatuh cinta. Namun tiba-tiba terlintas Aletha dalam benaknya. Tentang Aletha yang tersenyum, menangis dan menderita. Langsung pikiran itu ia tepis. Logikanya memarahinya untuk memikirkan istri bosnya ini. Ia bukan tipe orang yang menyukai milik orang lain, ia benci akan hal itu.

Lalu hatinya bertanya, bagaimana jika Aletha ternyata bukan milik David seutuhnya? Dengan perasaan menyesal ia mengusir pikiran aneh itu. Ia terlalu denial.

1
Dewi Payang
5🌹buat Aletha🫰
Dewi Payang
Mau enak sendiri si Bibi....
Dewi Payang
Mereka hanya berpura-pura....
Dewi Payang
Saat dalam situasi duka saja masih cantik apalagi sedang bahaagia👍
Minatrigan Gan
tamat kak,atau sengaja tergantung?
Dewi Payang
Kasian si kakek ga sempat liat Aletha menikah....
Dewi Payang
Kakeknya baik banget...
Dewi Payang
8 iklan buat kak Author🫰
Dewi Payang
Calonnya Aletha bijaak, semoga seperti itu kedepannya
Elly Marheiny
thor update lanjutannya
Nadivhazha
Bener2 lu ye Curut
Rembulan Pagi: oke panggilannya curut wkwk
total 1 replies
Nadivhazha
Masih penasaran alasan David suka Aletha
Claranita
Pantes dia benci Aletha, sebenarnya salah tu cowo lah bukan Aletha
Claranita
Owh jdi carreta yang dtang ke pamannya Aletha
Dewi Payang
10 Iklan buat kak author🫰
Dewi Payang
Kasian juga si Aletha
Nadivhazha
Hmmm
Mama Khalisah
blm selesai juga bcara udh main potong. lki2 klo cmburu maaa susah mau dgr penjelasan psnganx. yg ada psti di anggp mmbela dri
Nadivhazha
Greget thor, bisa2nya nih aletha kepancing
Nadivhazha
Anjing
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!