NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Mantan Ipar

Terpikat Cinta Mantan Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Beda Usia / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tri Sulis

Saat Elvina bertemu dengan pria yang dulu pernah ada di dalam hatinya ia sangat terkejut karena mereka telah lama tak berjumpa setelah perpisahan antara kakaknya dengan pria tersebut.Namun sapaan dari pria itu justru membuatnya membeku dan ia menjadi salah tingkah karena nyatanya pria itu semakin tampan dan mempesona.
"Vi!"sapanya saat Elvina berada di depan matanya.
Elvina sejenak terdiam sebelum ia dengan gugup menjawab sapaan pria itu.
"K,kak...Andrew!"serunya terbata.
"Kamu sendirian aja disini?"tanya Andrew.
"I,iya Kak."sahutnya gugup.
"Kalo gitu aku permisi dulu ya."pamit Elvina ingin menghindari Andrew.
"Tunggu!"seru Andrew sambil meraih lengan Elvina.
Jantung Elvina berhenti berdetak sejenak ketika Andrew mendadak mendekap tubuh Elvina ke dalam pelukannya.
Ikuti kisah cinta beda usia antara Elvina dan Andrew disini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Sulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghabiskan Waktu Berdua

"Apa kamu pikir aku pria seperti itu?"tanya Andrew.

"Ga ada bukti jika Kakak bukan pria seperti itu,jadi apa salah aku menduga Kakak seperti itu?"tanya Elvina balik.

Kembali Andrew menyatukan bibirnya dengan bibir Elvina tak peduli Elvina memberontak sekuat apapun tapi Andrew tetap menahan untuk mencium bibir istrinya itu.

Sebuah gigitan ia hadiahkan pada bibir suaminya hingga Andrew melepaskan ciumannya di bibir Elvina.

"Apa Kak Andrew mau membunuhku?"tanya Elvina kesal.

"Kamu sendiri telah melukaiku."ujar Andrew.

Sejenak Elvina memandangi bibir Andrew yang terluka hingga ia merasa bersalah dan meminta maaf pada Andrew.

"Maaf,aku kesulitan bernapas sehingga aku melakukan itu agar Kak Andrew melepaskanku."ujar Elvina.

"Apa itu berarti kamu menikmatinya?"tanya Andrew menggoda.

"Udah diam aku obati dulu bibir Kakak yang berdarah."ujar Elvina lalu menarik tangan Andrew ke dalam kamar.

"Sebenarnya ada satu obat yang bisa menyembuhkanku."ujar Andrew.

"Apa?"tanya Elvina serius.

"Cium aku."jawab Andrew singkat.

"Masih aja mencari kesempatan dalam kesempitan."balas Elvina.

Untungnya ia membawa kotak p3k di kopernya dan segera mencari obat yang dibutuhkannya.Ia mengoleskan obat ke bibir Andrew dan sesekali Andrew terlihat meringis kesakitan karenanya.

Elvina beberapa kali meniupnya dan saat mata Elvina terfokus pada luka di bibir Andrew,Andrew mencuri kecupan singkat di bibir Elvina.

"Aish...ga bisa diem ya Kakak."sahut Elvina setelah kecupan berhasil Andrew curi.

"Siapa suruh manyun-manyun gitu bikin aku jadi pengen cium kamu."sahut Andrew.

"Tuh bibir kalo mau sembuh coba diem deh."ujar Elvina kesal.

"Aku cinta kamu!"seru Andrew.

Mendengar hal itu mendadak Elvina salah tingkah.Ia menyudahi mengobati bibir Andrew dan mengembalikan kotak p3k pada tempatnya.

Andrew menyusul Elvina lalu memeluknya dari belakang.

"Kak Andrew apa-apaan sih."ujar Elvina sambil mencoba melepaskan diri dari Andrew.

"Udah lama aku pengen banget peluk kamu kayak gini,cium kamu kayak tadi dan bisa bermalam bersama kamu tiap hari tapi baru kali ini aku bisa merealisasikannya."ucap Andrew.

"Hanya karena aku bekerja jadi pelayan kafe,papa dan mamamu menolakku dengan alasan kamu masih sekolah lah dan terakhir mereka bilang aku miskin dan ga pantas untuk anaknya."tambah Andrew.

"Apa benar keluargaku setega itu?"tanya Elvina ragu.

"Kamu bisa tanya Paman Ken atau Edward.Mereka yang menemaniku melamarmu saat itu."jawab Andrew.

Elvina berbalik menghadap Andrew dan mata mereka saling bertemu untuk beberapa lamanya.

"Dari awal pertemuan kita,aku hanya suka dan cinta sama kamu,tapi Reana yang sejak awal kuliah mengejarku sepertinya ga bisa terima jika aku tertarik pada kamu,adiknya."tambah Andrew.

"Ehm...sepertinya aku butuh udara segar sekarang."ujar Elvina ingin melepaskan diri dari Andrew.

"Katakan kamu juga mencintaiku,Vi!"pinta Andrew.

"Iya,iya tapi sekarang lepaskan aku."sahut Elvina.

"Katakan dengan jelas jika kamu mencintaiku."pinta Andrew.

"Aku mencintaimu,Kak.Puas!"seru Elvina.

Setelah itu beberapa kali Andrew menghadiahi kecupan di seluruh wajah Elvina hingga Elvina merasa risih dengan kondisi itu.

"Udah dong,Kak jangan berlebihan gini."ujar Elvina.

Sementara itu Andrew merasa senang dengan apa yang Elvina katakan dan ia terus saja menghujani ciuman di bibir Elvina beberapa kali.

"Mau aku gigit lagi?"tanya Elvina kesal.

"Aku rela asal kamu terus bersamaku."jawab Andrew.

"Sekarang lepaskan aku karena aku harus kuliah virtual gara-gara kamu!"pinta Elvina.

Dengan terpaksa Andrew melepaskan istrinya dan membiarkan Elvina melakukan zoom meeting demi kelancaran kuliahnya.Selama beberapa saat Elvina menghabiskan waktu dengan laptop miliknya hanya sekedar untuk menyelesaikan tugas kuliah sedangkan Andrew yang merasa bosan hanya bisa menunggu istrinya menyelesaikan zoom meetingnya dengan dosen pembimbingnya.

Waktu beranjak sore dan kegiatan Elvina berakhir.Ia bergegas menuju toilet untuk mandi lalu beristirahat sejenak di dalam kamar yang cukup luas itu.Andrew kemudian berganti membersihkan dirinya lalu kembali keluar dan mendekati istrinya yang tengah melamun sambil duduk di atas sofa menatap keluar jendela.

"Ada apalagi?Kenapa kamu sedih?"tanya Andrew melihat Elvina begitu muram saat itu.

"Ga papa."jawabnya singkat.

"Kalo ini masalah keluargamu lupakan aja.Mereka sengaja membuangmu untuk mendapatkan apa yang seharusnya menjadi milikmu."ujar Andrew.

"Sebenarnya apa maksud Kakak?Apa yang Kakak ketahui tapi ga aku ketahui?"tanya Elvina bingung.

"Sejak perceraianku dengan Reana aku memutuskan kembali pada Kakekku dan mencari tahu mengenai keluargamu.Maaf jika ini terkesan lancang menurutmu,tapi sehari sebelum kamu memutuskan pindah ke apartemen,aku mendengar Reana dan mamanya mengatakan jika mereka berharap kamu ga kembali ke rumah itu."cerita Andrew.

"Apa benar apa yang Kakak bilang?"tanya Elvina meragukan pengakuan Andrew.

"Tak ada untungnya aku bohong padamu."jawab Andrew.

"Aku juga merasa mereka berbeda saat kepulanganku kemarin dan mereka tega mengusirku seolah aku bukan siapa-siapa bagi mereka."ungkap Elvina sedih.

"Apa kamu ga mau membalas mereka?"tanya Andrew menawarkan pada Elvina.

"Membalas?"Elvina balik bertanya.

"Ya,mengambil apa yang sudah seharusnya menjadi milikmu dan memberi pelajaran pada mereka semua."jawab Andrew.

"Aku hanya orang biasa,Kak.Bahkan setelah kepergianku dari sana aku ga punya apa-apa."sahut Elvina.

"Aku akan membantumu."balas Andrew.

"Seenggaknya apa kamu ga ingin tau tentang mama kandungmu sendiri?"tanya Andrew lagi.

Pertanyaan itu membuat Elvina tercengang karena banyak yang Andrew ketahui tentang dirinya tapi ia tak tahu.

"Entahlah,Kak biar ku pikir dulu.Aku masih harus fokus dengan kuliahku!"seru Elvina dan kembali melempar pandangan keluar jendela.

"Mama kandungmu masih hidup.Dia terasing karena ulah papa dan wanita yang mengaku mamamu itu."ujar Andrew.

Elvina kembali menatap Andrew.

"Mereka bersekongkol menghabisi nyawa mamamu tapi gagal dan mereka ga tau kalo mamamu masih hidup."tambah Andrew.

"Dimana dia?"tanya Elvina antusias.

"Di suatu tempat yang aman saat ini."jawab Andrew.

Jika benar apa yang Andrew katakan padanya saat itu,maka ia benar-benar murka pada papa dan wanita yang mengaku mamanya itu.

"Mungkin kamu berpikir kenapa mamamu sekarang lebih berpihak pada Reana di banding kamu,karena Reana adalah anak kandungnya sedangkan kamu adalah anak tiri."tambah Andrew.

Perasaannya saat itu tak bisa digambarkan dengan kata-kata.Betapa sedih dan kacaunya hati Elvina seolah dunianya runtuh seketika mendengar kenyataan yang ada.Dia yang menyayangi keluarganya sepenuh hati justru di balas setengah hati oleh mereka.

"Aku ingin bertemu dengan ibu kandungku."ujar Elvina.

"Setelah perjalanan ini aku akan mengajakmu menemuinya."sahut Andrew.

"Baiklah."balas Elvina.

Hari semakin bergulir hingga matahari mulai terbenam dan saat malam tiba,Andrew mengajak Elvina untuk makan malam berdua.Kali ini Andrew ingin mengajaknya untuk dinner diluar sekaligus menikmati pemandangan indah di negeri sakura tersebut.Mereka bersiap-siap dan berjalan bersama menuju keluar hotel.Andrew memilih restoran outdoor untuk dinnernya malam itu.Menu masakan Jepang menjadi pilihan mereka saat itu karena mereka ingin mencoba masakan khas Jepang.Sembari menunggu makanan datang,mereka berbincang berdua sambil menikmati malam itu.Suasana negeri Jepang yang indah memanjakan mata mereka malam itu.Rasanya akan sangat disayangkan jika mereka tak mengabadikan gambar sebagai kenang-kenangan yang mungkin belum tentu bisa mereka dapatkan lagi.Elvina pun melakukan foto bersama Andrew berlatarkan langit indah malam itu.

1
sarinah najwa
lanjut lagi💪💪💪💪🥰🥰🥰
Tri Sulis: oke kak mari kita lanjut
total 1 replies
sarinah najwa
lanjut lagi 💪💪💪🥰
Ahmad Syabani
Jangan lama2 ya up nya tor!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!