NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXIII

Jam istirahat sudah usai, para karyawan sudah kembali ke tempat kerjanya masing-masing. Termasuk Lotus yang baru saja kembali dari kafetaria atau kantin kantor bersama Riko. Gadis itu menepati janjinya dengan mentraktir Riko dan membuat sedikit kehebohan disana.

Teman-teman dari divisi pemasaran berlomba-lomba menggoda Riko yang selalu memasang wajah datar itu, yang hanya memberikan respon dingin seadanya yang membuat para gadis semakin penasaran. Baru kali ini mereka berinteraksi langsung dengan pria menarik seperti itu.

Lotus sendiri yang membawanya merasa sedikit tidak enak kepada Riko, membiarkan pria itu menjadi sasaran empuk teman-temanya, namun dia tetap menikmati makan siangnya dengan nikmat, menu sarapan yang di bawakan Elion dia jadikan sebagai menu makan siang. Dia kemudian memandangi sekertaris Riko dengan wajah menyesal.

Disisi lain, Claudia malah menuduhnya sedang melakukan pendekatan dengan Riko karena mengajaknya makan bersama, yang tentu saja langsung ia sangkal. Kemudian Grace menambahkan bahwa Lotus mungkin saja sudah berpacaran dengan Nicole jadi itu tidak mungkin.

Lotus menggelengkan kepalanya, dia bercerita bahwa dia belum sampai tahap itu. Meskipun Nicole sudah terang-terangan menyatakan perasaannya tetapi keduanya belum mengambil keputusan untuk hubungan kedepan. Mendengar penuturan Lotus, Riko melirik wanita itu dengan alis yang terangkat.

Sejauh yang ia tahu Lotus sedang dekat dengan bossnya.

Menghabiskan waktu istirahat di kantin, akhirnya Lotus kembali ke ruangannya setelah jam masuk kerja berlangsung. Dia berpisah dengan teman-temannya dan juga Riko, pria itu langsung menjalankan tugas lain.

Lotus menduga Riko tidak terlalu senang dengan ajakan makan siangnya.

Ketika kembali ke ruangannya ia melihat Elion yang sedang sibuk dengan komputer di depannya sambil merokok, entah berapa batang rokok yang telah pria itu habiskan. Lotus menyipitkan matanya melihat sosok yang lebih workaholic dari dirinya itu. Dia bahkan tidak makan siang, hanya ada kopi dingin diatas mejanya. Kemejanya di gulung sebatas siku dan pendingin diruangan di matikan.

Sejak kapan hanya sedang merokok menjadi sangat atraktif di mata Lotus. Baginya pria pekerja keras adalah sesuatu yangkeren dan mengesankan. Katanya harga diri lelaki adalah bekerja kan? Tidak seperti ayahnya dahulu. Tidak terbayang sama sekali, pria yang dulunya berkacamata dan berbadan gempal nan lebar itu akan berubah menjadi direktur perusahaannya dengan wajah rupawan.

Sebagai pelajaran untuk siapapun, jangan pernah menyepelekan siapapun dan menghinanya berlebihan, entah itu fisik maupun status sosial. Dunia itu berputar dan tuhan sangat adil. Sekarang Elion begitu bersinar tidak seperti dulu.

"Kau sudah kembali?" Tanya pria itu lembut begitu menyadari kedatangan Lotus.

Lotus mengangguk kaku dan terlihat gelagapan karena dia tertangkap memandangi Elion. "Ya, aku sudah kembali"

"Bagaimana makan siang mu?" Tanya pria itu lagi dari ruangan kerjanya.

Lotus menautkan alisnya. "Bagaimana apanya?" Tanyanya bingung.

Elion terkekeh pelan. "Apakah menyenangkan? Kau makan dengan baik kan?"

Lotus tersenyum tipis dan mengangguk. Pria itu terlihat lebih santai dan bersahabat tidak terlihat dingin ataupun kaku seperti tadi. Kini Elion dapat terlihat seperti pria yang dia kenal dahulu. Dengan mata menyipit segaris seperti bulan sabit.

Pria itu tiba-tiba berdiri dari kursinya membuat Lotus melunturkan senyumnya. Sesuai dugaan, pria itu menghampirinya.

Lotus merasa jantungnya berdegup kencang melihat pria itu semakin mendekat, kemudian menahan nafas saat pria itu berdiri tepat di depannya.

Pria itu turun dan menekuk lututnya merendahkan diri di depan Lotus.

Tentu saja sang wanita terkejut, dia melebarkan matanya dan menutup mulut sebagai reaksi pertama, selanjutnya setelah ia mulai meraih kesadaran dan akal sehatnya, Lotus melirik ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada siapapun yang melihat. Lotus juga kemudian meraih tubuh Elion dan meminta pria itu tak melakukan hal aneh.

Sekedar mengingatkan, bagaimanapun Elion adalah atasannya. Dia adalah direktur perusahaan dan cctv terpasang di sudut-sudut ruangan.

"Apa yang anda lakukan pak?!?!" Seru Lotus panik.

"Jangan begini!" Ujarnya lagi.

Elion menggenggam tangan mungil Lotus dan mengusapnya dengan lembut.

"Elion"

"Ijinkan aku berbicara Lotus, dan aku minta tolong untuk di dengarkan" Ucap Elion dengan raut muka yang sangat serius.

Lotus menarik nafasnya. "Tapi-"

Elion menggelengkan kepalanya, menatap manik mata Lotus dengan pandangan serius sehingga mempengaruhi gadis itu dan meyakinkannya untuk menuruti permintaannya. Bagai tersihir, Lotus langsung mengikuti kemauan pria itu hanya dengan melihat tatapan matanya yang mendominasi.

Setelah Lotus terlihat jauh lebih relaks dan siap barulah Elion mulai mengutarakan apa yang ada di kepalanya. "Kurasa kau sudah mengetahui semua perasaanku dengan jelas. Aku pernah mengatakannya dan aku tak berniat untuk bermain-main. Aku bersyukur telah bertemu kembali dengan mu. Semua itu seperti berkah untukku. Maafkan semua kesalahanku di masa lalu ataupun kemarin, kapanpun dan apapun yang bahkan tidak kusadari. Aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin hidup bersama mu, aku membutuhkan mu. Jadilah kekasihku, jauhi pria lain dan putuskan hubungan dengannya"

"Lotus, setelah apa yang kita lalui kemarin perasaan ku semakin yakin kepadamu. Kau adalah wanita yang menjadi impianku. Aku tidak berjanji kedepannya hubungan kita akan mudah bila kau menjadi kekasihku. Bisa jadi aku menempatkan mu dalam situasi tidak menyenangkan dan membuat mu menderita. Tetapi aku benar-benar menginginkan mu disisi ku. Dan aku berjanji akan selalu melindungimu. Aku memintamu, jadilah milikku" Ucap Elion dengan panjang lebar namun terdengar tenang, setenang tatapan matanya dan wajahnya yang terasa teduh. Tidak ada ucapan pria itu yang terdengar terburu-buru seperti memang sudah tersusun rapi dan matang. Mata pria itu menyiratkan keseriusan yang dalam dan keteguhan yang luar biasa. Terdengar seperti pria sejati. Padahal Elion hanya pandai menyembunyikan rasa gugupnya dalam-dalam. Dan juga kegelisahan yang menyertai. Dia ingin bertindak tepat dan jelas untuk situasi sekarang.

Lotus mengapresiasi tinggi apa yang Elion katakan, sebelumnya dia berpikir Elion akan memaksanya alih-alih meminta dengan seperti itu.

Tubuh Lotus terasa kaku. Dia diam mematung entah harus merespon seperti apa mendapatkan pengakuan yang mendadak dari Elion. Dalam lubuk hati yang paling dalam gadis itu merasa tak percaya, dan percikan api seperti keluar dari jantungnya hingga terasa tidak normal. Wanita itu kebingungan dengan apa yang ia rasakan. Apakah dia harus merasa bahagia? Atau sebaliknya.

Tetapi yang jelas wajahnya memucat dengan degup jantung yang terasa kian cepat seperti akan meledak. Dia takut Elion mampu mendengar detakan jantungnya yang kencang itu.

Dia sama sekali belum sanggup berkata-kata, terlebih Elion menggenggam tangannya dan memberikan usapan yang tanpa sadar berpengaruh besar untuknya.

Setalah cukup lama berdiam diri. Lotus berusaha untuk membuka mulutnya. "A-aku tak tau harus bagaimana, dan lagipula apakah kau serius? Ini tidak lucu kalo kau hanya berniat bermain-main dengan ku"

Ucap Wanita itu sambil terbata-bata.

"Sekali lagi ku tegaskan, aku tidak bermain-main" tegas Elion masih dalam mode meyakinkan. Lagipula dia sudah sangat jujur.

"Beri aku waktu untuk memproses semuanya" Ucap Lotus masih tidak percaya. Dia merasa tidak pantas dan aneh. Terasa sangat mengejutkan untuknya, selain itu status sosial mereka terlalu jauh berbeda. Lotus sadar diri, pasti banyak hal yang menjadi rintangan meskipun hanya menjadi sepasang kekasih.

"Tentu saja aku akan memberikan mu waktu. Sampai kau yakin. Tetapi apa yang membuat mu banyak berpikir hmm?" Elion bertanya karena ia penasaran. Apakah memang Lotus belum menyukainya?

"Ini terlalu mendadak, kenapa kau menginginkan aku? Aneh sekali dan aku merasa tidak pantas untuk mu. Kita sekarang jauh berbeda. Aku hanya karyawan rendahan dengan status sosial yang jauh denganmu" Ujar Lotus dengan suara kecil.

"Mengapa kau berpikir begitu? Dimataku kau tetap Lotus yang pintar dan mempesona sebagaimana tujuh tahun yang lalu. Tidak kah kau menyadari betapa aku sangat menginginkan mu, Tubuhku menginginkan mu. Kau sudah merasakan hal itu kemarin-kemarin ketika-"

Lotus refleks membungkam mulut Elion dengan tangan mungilnya supaya ia tidak melanjutkan lagi kata-katanya yang pastinya menuju hal seksual yang mereka lakukan.

Elion terkekeh ringan mendapatkan respon seperti itu dari Lotus, dia berdiri dan membawa tubuh kecil Lotus kedalam pelukannya. Memeluk gadis itu dengan erat dan menghirup aroma tubuhnya. Berharap tidak mendapatkan penolakan.

Tidak di sangka gadis itu memang sama sekali tidak menolak. Justru sebaliknya, gadis itu balas memeluk tubuh Elion entah karena dorongan apa. Mungkin karena ia sendiri tidak mampu menolak kenyataan bahwa ia merasa merindukan pria itu meski kemarin sempat dalam keadaan marah.

Hubungan seksual yang telah mereka lakukan tanpa sadar telah membangun sebuah ikatan baru, karena mereka sama-sama sadar ketika melakukan hal itu dan menginginkannya, mereka tidak hanya saling bertukar cairan tubuh tetapi saling menyerap energi, baik itu cara berpikir, trauma ketakutan dan hal-hal lainnya. Sehingga mereka memiliki hubungan emosional yang kuat.

Elion benar-benar merasa nyaman mendekap tubuh Lotus, seperti rasa stress yang ada di kepalanya mendadak hilang, digantikan dengan ketenangan dan kehangatan yang menjanjikan. Pria itu memejamkan matanya, meresapi rasa nyaman yang melingkupinya hanya dengan merasakan tubuh Lotus dan mencium aroma tubuhnya. Pria itu membubuhkan kecupan- kecupan ringan yang tidak Lotus tolak. Betapa bersyukurnya ia.

Sedangkan disisi lain, Lotus mengulum bibirnya dengan ekspresi kaku dan pipi yang memerah seperti tomat. Tetapi Elion tak akan menyadari hal itu karena pipi gadis itu menempel di dada bidangnya.

***

"Ini bukan jalan menuju rumahku!" Protes Lotus begitu mereka pulang dari kantor. Dan menyadari bahwa seseorang yang mengantarnya pulang mengambil jalan yang salah.

Pria yang menyetir di sampingnya hanya mengangkat bahunya acuh sambil menyeringai. "memang bukan"

"Kau mau membawaku kemana?" Tanya Lotus.

"Ke apartemen ku" Jawab Elion dengan jujur.

Lotus menatap Elion dengan pandangan tak senang. "Kenapa kesana? Kau bilang akan mengantarku pulang!"

"Tapi aku tak bilang akan mengantar mu pulang kerumah mu yang jelek itukan" Jawab Elion ringan.

Lotus mendengus tak percaya mendengar penghinaan Elion. Dia tersinggung dengan ucapan pria itu yang sangat menohok. Meskipun itu memang kenyataannya, tetapi Elion bisa mengatakan dengan bahasa yang lebih halus kan?

Pria itu sudah kembali kepada mode atasannya yang dingin dan angkuh seakan tidak tersentuh dan itu menyebalkan. Kemana Elion yang bersikap dan berkata manis tadi siang.

Tidak ingin kalah Lotus balas mengatakan hal keras yang menyinggung masa lalu. "Iya, rumah yang sangat jelek, persis rumah mu dahulu"

Elion tak tersinggung dengan perkataan pedas Lotus Justru dia menyunggingkan senyumnya dengan lebar, senang Lotus bersikap galak padanya, namun dalam level bercanda. Tidak seperti orang yang sungkan dan baru kenal kepadanya.

"Sebaiknya kau putar balik, aku mau pulang kerumah ku sendiri. Meskipun rumah ku jelek" tegas Lotus.

"Kau harus mengetahui tempat tinggal kekasih mu sendiri"

Lotus mendengus, "Aku belum mengiyakan untuk menjadi kekasih mu kalo kau lupa"

"Itu memang benar, tetapi kau pasti akan menerimaku"

"Percaya diri sekali?"

Elion terkekeh ringan sembari tetap menjalankan mobilnya ke arah apartemen elit miliknya. Mengabaikan penolakan Lotus

Tentu saja Lotus tetap berusaha protes dan mengancam Elion "Kau tidak bisa memaksakan kehendak mu seperti ini tuan Elion!! Aku akan sangat marah!"

"Berhentilah mendebat ku, atau menolak ku, aku bukan pria yang jahat" Elion membela dirinya mendapat serangan dari Lotus.

"Tapi kau selalu seenaknya!"

"Aku mengakui hal itu, aku memang ingin memiliki mu malam ini, dan membuat mu berada di wilayah pribadi ku. Aku tidak tahan untuk melihat mu berada di tempatku. Pasti itu seperti mimpi"

Lotus merasa geli. "Kau bisa memaksakan kehendak mu meskipun diluar konteks pekerjaan setidaknya di jam kerja, tetapi sekarang bukan jam kerja ku. Jadi aku bisa menolak kan?"

"Sebegitu tidak maunya? Katakan alasan mu mengapa kau tak mau mampir ketempat ku". Elion tau semua hal yang dia paksakan pada Lotus akan selalu gadis itu tolak, meskipun pada akhirnya ia tetap memang terhadapnya.

"Pertama aku sangat lelah karena seharian bekerja, aku ingin pulang kerumah dan beristirahat untuk besok kembali bekerja. Sejelek apapun rumahku rasanya sangat nyaman untuk beristirahat. Apa itu cukup jelas?" Ucap Lotus. Wanita itu tidak berbohong. Dia memang sangat lelah, setelah kejadian tadi siang, Lotus merasa tidak bisa fokus dan juga melakukan berbagai kesalahan bodoh dalam pekerjaannya sehingga mengharuskan dirinya bekerja dua kali dan berusaha keras, tidak seperti dirinya yang biasanya enjoy menikmati pekerjaan seberat apapun. Berkebalikan dengan Elion yang justru merasa stresss nya mendadak hilang karena keberadaan Lotus.

Lotus juga tidak mengerti mengapa ia terganggu, entah karena salah tingkah karena ungkapan Elion atau bagaimana, karena yang jelas dia merasa seperti orang bodoh.

"Kau akan beristirahat dengan tenang dan nyaman di tempatku

Aku berjanji" Ucap Elion bersungguh -sungguh.

Lotus merotasikan matanya. "Apakah aku harus lompat dari mobil ini agar kau berhenti?!"

"Jangan gila!"

Rasanya Lotus seperti ingin menangis, dia bersungguh-sungguh ketika mengatakan ingin beristirahat dirumahnya sendiri. Melepas semua rasa lelah. Tetapi rasanya sulit menolak permintaan Elion

Pria itu tetap memaksakan kehendaknya.

Lotus memalingkan wajahnya dan menatap pemandangan disisi lain apapun itu agar tak menatap wajah menyebalkan Elion. Sepenjang perjalan dia mendumal, dia tak memiliki cukup keberanian untuk mengganggu Elion yang sedang menyetir ataupun benar-benar melompat dari mobil.

Setelah di perhatikan, Lotus kemudian merasa tidak asing dengan jalanan dan wilayah yang mereka lalui. Jika tidak salah jalan yang mereka lalui sama seperti jalan menuju apartemen Nicole.

Lotus tidak menanyakan lokasi apartemen Elion sebelumnya dan dia memang belum mengetahuinya, dan semakin dekat, semakin Lotus melebarkan matanya. Wajah Lotus sepenuhnya sudah memucat ketika Elion membawa mobilnya belok ke wilayah apartemen yang dia ketahui dengan jelas sama dengan wilayah apartemen Nicole.

Apakah selama ini Nicole maupun Elion saling mengenal? Atau setidaknya tau mereka tinggal di tempat yang sama?

Tbc

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!