NovelToon NovelToon
PENDEKAR AWAN MERAH

PENDEKAR AWAN MERAH

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / pendekar / Fantasi petualangan-Fantasi Timur / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Romansa / Dendam Kesumat / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Baryodo Aman

Dia bukanlah seorang pendekar yang baik hati, akan tetapi dirinya juga selalu melakukan kebaikan.
Dirinya juga bukan pendekar yang berhati jahat, namun jika ada kejahatan didepan matanya, dia akan menjadi sosok yang lebih jahat lagi.
Xue Yunlei, itulah namanya, seorang laki - laki yang menjalani kehidupan dengan penuh penderitaan.
kehilangan demi kehilangan orang - orang yang dikasihinya pun membentuk dirinya sehingga menjadi seorang pendekar yang sangat diperhitungkan dalam dunia ilmu bela diri.
Hal itu pula yang membuat dirinya mulai membalaskan dendam atas kehilangan yang dia alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Pemulihan

Disaat terjadi pertempuran diantara pasukan pengawalan dan juga kelompok yang mengejar Xue Yunlei, Xiao Ning Lan dan Xiao Lin Meng serta pendekar wanita yang bersama dengan keduanya, bisa mendengar dentingan senjata yang saling berbenturan.

Hal itu membuat ketiga wanita itu segera mencari keberadaan Xue Yunlei untuk menanyakan, apa yang harus mereka lakukan.

Karena mereka tidak menemukan remaja itu, akhirnya mereka bertiga pun menuju ke tempat dimana pertempuran itu terjadi.

Saat mereka tiba, Ma Long bersama dengan para bawahannya kini telah melarikan diri.

Namun mereka tidak melihat keberadaan Xue Yunlei, hanya sosok yang tidak mereka kenali telah pergi untuk mengejar kelompok Ma Long yang melarikan diri.

"Apakah sosok berjubah dan bertopeng itu adalah tuan muda Xue Yunlei?". Pertanyaan yang keluar dari mulut Xiao Lin Meng sambil menatap ke arah kakaknya.

Xiao Ning Lan hanya diam tidak menanggapi pertanyaan adiknya.

"Jika dilihat dari tindakannya, sepertinya dia itu adalah tuan muda Xue Yunlei". Tutur pendekar wanita yang bersama dengan keduanya.

"Tindakan apa yang kamu maksudkan?". Xiao Lin Meng kembali bertanya.

"Lihat kondisi korbannya, semuanya dalam keadaan tidak memiliki kepala, dan hal yang sama juga yang dia lakukan saat kita bertarung diatas kapal". Pendekar wanita itu menjelaskan.

"Terus, saat ini apa yang harus kita lakukan?". Tanya Xiao Lin Meng.

"Ayo kita turun dan membantu mereka untuk membereskan kekacauan yang telah terjadi". Ajak pendekar wanita itu.

Ketiganya pun segera melompat turun dari atas dahan pohon dan bergabung dengan para pasukan biro pengawalan untuk membantu mereka.

Setelah beberapa saat kemudian, mereka pun dikejutkan dengan kedatangan Weng Yang dengan sosok tubuh pria di punggungnya.

Namun setelah melihat dari pakaian sosok tersebut, mereka sudah bisa mengetahui siapa sosok yang dibawah oleh Weng Yang.

"Yunlei!? Yunlei!? Apa yang terjadi dengannya?".

"Mengapa bisa seperti ini?".

"Apakah dia terluka?".

Pertanyaan - pertanyaan yang keluar dari mulut Xiao Lin Meng membuat semua orang ditempat itu menatap kearahnya.

Gadis remaja itu terlihat sangat terpukul saat Weng Yang datang dan membawa sosok tubuh pria.

Xiao Lin Meng berpikir bahwa Xue Yunlei kini dalam keadaan terluka.

"Nona Meng tidak perlu khawatir, tuan muda Yunlei hanya membutuhkan istirahat untuk memulihkan kekuatannya". Tutur Weng Yang untuk menenangkan Xiao Lin Meng.

"Apakah dia tidak terluka?". Tanya Xiao Lin Meng ingin memastikan.

"Dia tidak terluka, hanya saja dia terlalu banyak menggunakan energi qi miliknya yang memberikan dampak bagi tubuhnya sehingga jadi seperti ini". Weng Yang menjelaskan.

Tubuh Xue Yunlei pun kini sudah dalam posisi duduk dan Weng Yang segera menyalurkan energi qi miliknya kedalam tubuh remaja itu.

Xiao Lin Meng dan dua wanita lainnya hanya bisa menatap apa yang dilakukan oleh Weng Yang.

Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya Xue Yunlei pun sudah siuman.

Remaja itu segera membuka matanya dan mulai melihat sekelilingnya.

"Tuan muda Yunlei, bagaimana keadaanmu?". Tanya Xiao Lin Meng.

Remaja itu tidak segera menanggapi pertanyaan gadis didepannya, akan tetapi dia langsung bermeditasi untuk memulihkan tenaganya.

"Meng'er, biarkan tuan muda Xue memulihkan tenaganya, mari kita melanjutkan aktivitas kita untuk membantu mereka". Ujar Xiao Ning Lan.

Mereka bertiga pun segera beranjak dari tempat dimana Xue Yunlei bermeditasi.

"Bagaimana, apa yang terjadi dengan mereka?". Tanya seorang pria dengan pakaian yang terlihat seperti seorang bangsawan.

"Tuan Niu tidak perlu khawatir, tuan muda Xue telah membunuh para bawahan Ma Long".

"Akan tetapi, Ma Long masih bisa melarikan diri dalam keadaan terluka berat".

"Jika langit masih berpihak kepadanya, dia pasti akan selamat, tetapi jika tidak, dia akan kehilangan nyawanya sebelum bisa tiba di kota Ching-Lo".

Weng Yang menjelaskan kepada pria yang bertanya kepadanya yang adalah bangsawan Niu Gao.

"Tetapi siapa yang dia hadapi hingga kondisinya bisa seperti itu?". Tanya bangsawan itu lagi.

"Dia bisa seperti itu karena, saat dia ingin membunuh Ma Long, keenam pendekar yang berasal dari klan Xue datang dan menggagalkan tindakannya tersebut".

"Mengapa pendekar dari klannya sendiri menggagalkan tindakannya? Bukankan mereka berasal dari klan yang sama?". Tanya bangsawan itu lagi karena merasa penasaran.

"Sepertinya telah terjadi kesalahpahaman diantara mereka, namun tuan muda Xue Yunlei tidak ingin untuk menjelaskannya".

"Sebab jika dilihat dari apa yang dilakukan oleh tuan muda Xue Yunlei, sepertinya dirinya tidak ingin untuk melukai keenam pendekar tersebut".

"Dan karena mereka terus memaksa, sehingga dia melukai mereka".

Weng Yang terus memberitahukan apa yang dia ketahui.

Sedangkan bangsawan Niu Gao menjadi seorang pendengar yang setia.

Setelah fajar mulai menyingsing, akhirnya mereka pun segera melanjutkan perjalanan.

Karena untuk bisa tiba di kota yang berada didepan mereka tinggal beberapa jam saja dengan berjalan kaki.

Xue Yunlei pun kini sudah bisa berjalan sendiri meskipun masih terlihat sangat lemah.

Kedua gadis yang bersama dengannya membantu memapah remaja pria itu di sisi kiri dan kanan.

Karena masih terlalu lemah, akhirnya Weng Yang bertindak bijaksana dan menyuruh para bawahannya untuk membuatkan tandu bagi Xue Yunlei dan di tandu oleh empat bawahannya.

Sebelum tengah hari, kini mereka telah memasuki kota Lanxian.

Ketiga wanita yang bersama - sama dengan Xue Yunlei segera membawah remaja itu untuk menuju ke salah satu penginapan agar mereka bisa beristirahat.

Satu kamar ditempati sendiri oleh Xue Yunlei

Sedangkan ketiga wanita itu memesan salah satu kamar yang besar agar bisa ditempati oleh mereka bertiga.

Sesekali Xiao Lin Meng terus mengecek perkembangan kesehatan Xdue Yunlei yang saat itu telah diberikan pil untuk bisa dengan cepat mengembalikan tenaganya.

Dan benar saja, setelah hari kembali mulai gelap, akhirnya tenaga Xue Yunlei pun telah pulih seperti semula.

Remaja itu pun segera bangkit dan membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai, akhirnya dia keluar dan meninggalkan kamarnya untuk menuju ke kamar tiga orang wanita yang bersama dengannya.

"Kalian tunggu aku disini, jangan meninggalkan penginapan ini sebelum aku kembali". Ucap Xue Yunlei.

Ketiga wanita itu mengangukkan kepala mereka tanda menyetujui perkataan pendekar muda itu.

Xue Yunlei pun dengan cepat segera meninggalkan penginapan itu dan pergi mencari Balai Obat yang ada di kota itu.

Remaja itu ingin menjual rumput herbal serta batu permata yang dia miliki.

Dia pun mulai bertanya kepada penduduk di kota itu letak bangunan balai obat di kota itu.

Sehingga Xue Yunlei tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menemukannya.

Setelah mendapatkan uang dari hasil penjualannya, remaja itu pun segera mencari orang yang mau menjual empat ekor kuda kepadanya.

Setelah beberapa waktu mencari, akhirnya Xue Yunlei menemukan orang yang ingin menjual empat ekor kuda kepadanya.

Remaja itupun segera kembali ke penginapan untuk memberitahukan hal itu kepada tiga orang lainnya.

Mereka bertiga pun segera meninggalkan kota itu dengan menunggang kuda.

Xue Yunlei berpikir, melakukan perjalanan saat malam hari lebih akan lebih aman jika dibandingkan pada siang hari.

Sebab pergerakan para perampok sering pada siang hari, karena para pedagang selalu melakukan perjalanan pada waktu tersebut.

Untuk bisa tiba di kota berikutnya, mereka membutuhkan waktu dua jam saja.

Mereka berempat pun memacu kuda yang mereka tunggangi agar bisa tiba dengan cepat ke kota berikutnya.

~Bersambung~

1
Zu Ri
Luar biasa
Ark Lodan Nglayab
Kecewa
Ark Lodan Nglayab
Buruk
Joko Widodo
Luar biasa
Lius Maxi
lemah dn terus lemah
Sutan Pasaribu
sampai sejauh alur ceritanya tdk jelas ...kejadian yg berulang2...kurang greget
Arman Maulana
kata ny di awal bab setelah ktmu roh dewa MC ny SDH menguasai ilmu meramu obat/pil ,penempatan senjata ,dll..koq skrag jdi bgni cerita ny ...MC ny jdi blooooo" on...
patrick
Luar biasa
Yoen Lala
author bodoh
Yoen Lala
bodoh
Yoen Lala
MC sama outhor bodoh nya sama
Yoen Lala
author bodoh
swek lord
jenuhh bner bacanya
Samallangi Rajuanna
mantaaap
Samallangi Rajuanna
happy ending..sy lebih suka novel yg begini..mantap Thor..abaikan komentar yg negatif anggap aja anjing mnggonggong yg lewat🤣🤣🤣trus brkarya thor
Evrasakha
Thornya sudah lelah
Zent Akbar
sebeeeelll
Zent Akbar
thooorrr kalo alurnya ga nyambung loncat kaya kodok
Albet Jalius
lanjut....
Albet Jalius
lanjut..... makin...... srruuu......
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!