Kiara Azalia Alexander.
Kiara sifatnya cuek, dingin, dan tak tersentuh.
tetapi jika di depan keluarga nya Kiara akan berubah menjadi bar-bar, dan manja.
Kiara tidak pernah pacaran atau dekat dengan pria manapun, " padahal ia sangat cantik". tetapi tidak ada yang berani mendekatinya.
hingga suatu hari Kiara dan teman temannya pindah sekolah di high school BINA BANGSA, dan itu awal mula kehidupan Kiara tidak setenang dulu.
Kiara yang tidak pernah dekat atau berhubungan dengan lelaki harus pusing dengan ucapan ucapan yang tidak bermanfaat dari Gavin,
Ya! Evandra Gavin Dirgantara,
Gavin adalah most wosted di high school BINA BANGSA.
"Bagaimana Kiara menghadapi sikap Gavin?"
apakah kiara berhasil menjauhkan dirinya dari Gavin? atau malah sebaliknya?"
Yuk simak terus kelanjutan nya!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga lestary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jual Organ Bella?
Setelah bercanda ria Mereka semua ke ruang bawah tanah, Gavin, Aksa, Rangga, Danzel, Jay mereka menghampiri pak tua yang sudah melecehkan Dwi. Kiara, Biel dan Dwi menghampiri Bella.
Kondisi Bella sangat buruk, Bella tak memakai sehelai benang sedikit pun. "Apa kabar jalang" Dwi mendekati Bella. "Lepasin gue... Gue mohon, Gue janji ga akan ganggu kalian lagi" Ucap Bella menangis di kaki Dwi.
"Lepas Lo bilang? Andai malam itu kalo vino ga Dateng, Lo tau kan apa yang terjadi sama gue? Gue bakal kehilangan mahkota gue!!" Sinisnya. Dirinya sangat menyesal, Andai waktu bisa di putar kembali, Dia ga akan pernah mau berurusan dengan Dwi.
Dwi mengambil belati di situ, membuka pintu Bella, Menyuruh Kiara dan Biel memegangi Bella. Bella Memberontak, "Lepas!!! Lepasin gue!! Lepas Anj*Ng!!" Teriaknya. Mereka ber tiga tak Menghirau kan teriakkan Bella.
Dwi mulai menghias di perut Bella menggunakan belatinya, "Akh!! Sakit!! Lepas!! Akh!!!" Racau Bella. Dwi dengan santai menghias Bagian yang lain, "Kalo gue keluarin jantung nya, Nih jalang bakal Masi hidup atau engga?" Tanya dwi ke mereka berdua.
"Masi hidup kok, Hidup di neraka!!" Kesal biel. "Coba Jantung Lo ga berdetak pasti Lo mati, Apalagi ini, Jantung nya Lo keluarin secara paksa, yang ada Langsung ke alam baka" Jelas Kiara.
"Ya sorry, Namanya gue ga tau" Ucapnya, setelah itu Dwi melanjutkan kembali Menghias badan Bella. "Gue mohon, Berhenti... Sakit.... Akh!!!!" Ucap Bella lemah.
Dwi lagi lagi tak Menghirau kan ucapan Bella, Dwi mulai merobek perut Bella, Srak!! Terbukalah perutnya, Dwi mengambil organ dalam Bella satu persatu. Bella? Sudah tak bergerak sama sekali.
"Vino!!!" Teriak Dwi. Vino yang mendengar teriakkan sang istri pun berlari menghampirinya. "Kenapa sayang?" Panik Vino. "Ambil kan aku ember, Lumayan nih organ Nganggur, Kita jual aja" Perintah Dwi. Mereka semua tak habis pikir dengan kelakuan Dwi.
Aksa sedang mengurus si pak tua, Rangga, Jay, Danzel menyusul vino. Rangga melihat Dwi berlumuran darah langsung mual, "Huek"
"Cepet ambilin!! Jangan sampai perut kalian Ku Obrak Abrik satu persatu" Ancamnya. Vino bergegas mencari ember, "Psikopat anjir" Bisik Jay ke Rangga. "Bener kata Lo, Gue kira dia ga akan berani sampai segini nya" Bisik Rangga balik.
"Kurasa Kiara, Biel, sama lexa Gak beda jauh sama Dwi, Sama sama psikopat" Balas Jay berbisik. Dwi yang melihat mereka berdua berbisik bisik pun menegur nya, "Ga usah bisik bisik tentang gue, Sebelum kalian gue bikin daging panggang!!" Ancam nya. Gleg... Batin mereka ketakutan. Padahal mereka lebih sadis dari apa yang Dwi lakukan, Dasar memangnya ga sadar diri mereka ini.
Vino datang membawa ember, Dwi dengan senang hati mengambil ember tersebut dari vino. Dia mulai mengambil dari jantung, ginjal dan hati. "Dikit banget organnya" Celetuk Dwi. "Organ cuman segitu paok, Kalo Lo mau ambil tuh usus sama yang lain, Lo cincang cincang" Saran Biel.
Dwi mengangguk setuju, Dwi mulai mencongkel mata Bella, Mengeluarkan kannya. Tengah asik bersenang senang, Tiba tiba ponsel Danzel bergetar.
Danzel melihat ponselnya, Ada pesan masuk dari Aksa.
Room chat Danzel:
Aksa: Datang ke alamat yang gue kirim. Sherlock!!
"Kenapa?" Tanya mereka semua. "Aksa nyuruh kita semua ke Taman dekat sini" Danzel memperlihat kan isi chatnya. Mereka semua bergerak menuju taman, Kecuali Dwi dan Vino. "Sayang udah ya.. Kamu bersih bersih dulu sana, Nanti kita susul mereka" Vino membantu Dwi membersihkan diri.
********
Mereka semua terlah berkumpul di taman, "Gue minta tolong sama kalian, Beberapa dari kalian tolong bawa bokap gue ke Hotel Saxu, Gue liat Wanita licik itu lagi berduaan sama selingkuhan nya" Jelas Aksa meminta tolong kepada mereka.
"Kenapa ga Lo aja?" Tanya Kiara. "Kalo gue yang ngasi tau bokap gue ga percaya" Jawabnya. Vino dan Dwi menghampiri mereka, "Gimana kalo gue, Kiara sama Dwi aja?" Tawar Biel mengajukan diri.
Vino meminta penjelasan kepada mereka, Kenapa sang istri di bawa bawa. Biel pun menjelaskan semuanya, "Tenang aja bro, istri Lo ga akan kenapa kenapa, Yang ada nanti bokapnya Aksa yang kenapa kenapa" Ucap Rangga menenangkan vino.
Dwi menatap tajam Rangga, Rangga mengalihkan tatapannya ke arah lain. "Lo Sherlock aja tempat nya" Ucap Kiara, Mereka bertiga mulai jalan ke tempat bokapnya Aksa. Gavin dan teman temannya Menuju ke hotel tempat wanita licik itu berada.
*********
Kiara, Biel dan Dwi telah sampai di perusahaan ayah Aksa. Mereka bertiga turun, dan ingin masuk ke dalam. Mereka ber tiga di tahan oleh satpam di situ, "Dek, kalian ga boleh masuk ke dalam" Cegah satpam. "Bapak berani cegah kita? Jangan sampai bapak di pecat dari sini!! Saya Anak pemilik perusahaan ini!!" Tegas Dwi. Satpam itu pun takut, Membiarkan Mereka bertiga masuk ke dalam.
Hingga mereka tiba di depan pintu, Yang tertulis "Ruang CEO" Mereka berdua tak peduli langsung masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu. Brak!!!
Ardian kaget, melihat bocah ingusan itu menendang pintu ruangannya. "Ga punya etika kamu anak kecil!!" Teriaknya marah. "Lebih ga punya etika lagi istri Lo! Ngangkang aja kerjaannya" Jawab Dwi dengan berani.
Ardian marah, "Jaga mulut kamu!! Istri saya wanita terhormat!" Ucap Ardian mulai terbawa emosi. "Apa? Terhormat? Ga salah tuh? Mending bapak ikut kita, Kita buktiin Omongan bapak!!" Tantang Biel. "Buat apa saya ikut kalian anak kecil, Sudah jelas istri saya wanita terhormat!!" Bela ardian terhadap istrinya.
"Kalo emang istri Lo wanita terhormat ikut kita dong, Jangan cuman bilang wanita terhormat, Tapi hobi ngangkang sana sini!!" Sinis Dwi. "Saya ga percaya sama perkataan kalian, Mending kalian pergi dari ruangan saya!!" Usirnya. "Pantes Aksa ga mau turun tangan, Segitu percaya nya sama tuh tante menor" Celetuk Biel.
Ardian semakin marah, "Kalian pasti di suruh Aksa, Bilang sama Aksa, Istri saya wanita terhormat!! Bukan jalang seperti yang kalian bilang!!" Bela ardian tanpa jerah sedikit pun. Kiara muak melihat drama pak tua ini, "Kalo emang istrinya wanita terhormat kenapa ga ikut kita, Bukannya berkoar koar kaya gini" Batinnya kesal.
"Ga usah banyak bacot pak tua!! Mending Lo ikut kita sekarang, Atau istri Lo gue bunuh sekarang juga!!" Ancam Kiara menatap tajam Ardian. Ardian pun menyerah, Mengikuti mereka bertiga.
Di perjalanan tiba tiba Dwi mengajak Ardian berbicara, "Pak, Kalo istri Lo terbukti jalang, Organ nya buat gue ya?" Ucap Dwi. Ardian menyengirtkan dahinya, Dia merasa gadis di depannya ini bukan gadis pada umumnya. "Terserah kalian, Kalo istri saya tidak terbukti jalang, Kalian saya jadiin makanan Peliharaan saya!!" Ucap Ardian balik.
Mereka bertiga tak menghiraukan ucapan Ardian, "Sebelum bapak jadiin kita makanan hewan buas, Mending bapak yang saya cincang Sekarang" Jawab Biel sambil mengeluarkan belatinya. Gleg... "Gadis Psikopat" Batinnya, "DIAM!!" Perintah Kiara. Mereka semua pun Akhirnya anteng sampai ke tujuan.
