NovelToon NovelToon
RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Selingkuh / Romansa / POV Pelakor
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Cerita penuh adegan sadis, kekerasan mohon bagi pembaca menyesuaikan usia !!

RM 2, Kisah sang Raja Mafia kedua.

Sehari sebelum pertunangannya, Joella mendapatkan kejutan yang tidak dia inginkan. Di hari bahagia dengan kekasihnya, Maximillian. Tiba-tiba saja, Isabella, istri sah Maximillian datang dan membawa anak.

Joella yang merasa sakit hati dan kecewa, berencana akan pergi meninggalkan kekasihnya, tapi dengan segala kegilaannya, Maximillian terus menahan Joella.

“Sejak kita bertemu, kau adalah milikku, dan wanita kesayanganku, Joella. Aromamu seperti alkohol yang memabukkanku, tubuhmu adalah bentuk terindah yang pernah aku lihat.”

“Kau mencintaiku, atau terobsesi padaku ??”

Maxi menyeringai licik, “Both.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. RM2 : Bertemu musuh

“Hah kau ini, kalau begitu aku akan berada tinggal disini.” Ujar Joella, yang membelai rambut Maxi yang berada di atas tempat tidurnya. Maxi hanya terkekeh geli, dia memang suka dengan sentuhan lembut Joella itu sendiri. Apalagi saat ini dirinya berbaring di atas tempat tidur, manja sebenarnya memang Maxi itu, karena dirinya membutuhkan kasih sayang Joella yang mampu melunakkan sisi kejam Maximillian sendiri.

Tidak lama, pintu ruangan terbuka, mereka berfikir jika itu adalah Marcelo, karena lelaki itu berkata akan berbicara dengan dokter mengenai kondisi kesehatan dari Maximillian. Tapi rupanya itu bukanlah Marcelo, karena dia bukanlah seorang lelaki, melainkan seorang perempuan.. Ya dia adalah.. Isabella..

Joella dan Maximillian malah memandanginya dengan penasaran dan bingung, untuk apa wanita itu kemari ?? Bukankah dia semalam sedang bersama dengan Alejandro ???

“Kenapa kau tidak bilang jika kau masuk rumah sakit ??” Ujar Isabella tanpa memperhatikan atau mengamati Joella yang berada di sana.

“Apakah penting bagimu untuk mengetahui kondisiku ??” Ujar Maxi dengan nada sedikit sangsi dan dingin kepada Isabella, sementara Joella hanya berada disana menghela nafasnya berat.

“Tentu saja.. Kau adalah suamiku..”

“Jika aku suamimu, lalu siapa lelaki yang tidur bersamamu semalam ?? Oh aku lupa, pernikahan kita hanyalah jebakan kecil darimu.” Ujar Maximillian dengan sinisnya, Isabella hanya terdiam, benar memang ucapan Alejandro, Maximillian tidak mudah untuk ditaklukan oleh siapapun.

“A.. Aku akan keluar.. Kalian urus dulu, urusan kalian.” Ujar Joella merasa tidak nyaman berada di tengah pertikaian itu, tapi tangan Maxi menahan Joella hingga wanita itu tetap berada di sana.

“Tetap disini, aku membutuhkanmu.” Suara Maxi berubah, saat tadinya berbicara dengan nada ketus dan dingin, kini malah berubah menjadi sosok yang jauh berbeda dengan nada manjanya itu dan terlihat seperti anak kecil.

Perubahan itu membuat Isabella terkejut bukan main, awalnya dia berfikir jika Joella hanya dijadikan pelampiasan balas dendam Maxi saat dirinya berselingkuh dengan Alejandro, tapi rupanya semua di luar dugaan, tatapan mata Maxi juga berubah saat disana. Tatapan mata Maxi begitu berharap besar kepada Joella.

“Ibu dari anak-anakku, jangan pernah pergi dariku.” Ujar Maxi dengan sengaja menyebutkan istilah itu kepada Joella, membuat wanita itu terkejut bukan main.

“Maxi..” Ujar Joella dengan nada sedikit menekan, tapi suaranya lirih seakan memang ditunjukan hanya untuk Maximillian.

“Kenapa, sayang~ ??” Ujar Maxi berpura-pura tidak tahu apapun, dan hanya menggodanya saja.

“Jadi... Dia benar-benar hamil ?!” Ujar Isabella dengan nada sedikit tidak percaya dengan kondisi Joella itu.

“Ya.. Ada masalah ?!” Ujar Maxi dengan sedikit dingin.

“Apa yang membuatmu yakin, jika anak yang dikandung Joella, adalah anak kandungmu ?!”

Maxi tertawa geli di sana, seakan mendengarkan pertanyaan konyol dari Isabella.

“Pertama, akulah yang telah merenggut keperawanan Joella, kedua aku menghabiskan lebih banyak waktu dengan Joella. Aku bahkan tahu karaktermu, tanpa harus tinggal lama denganmu, bagaimana mungkin aku tidak tahu karakter Joella ?? Apakah kau pikir aku sebodoh itu ??” Ujar Maximillian menaikkan satu alisnya dengan nada menyebalkan yang terlihat angkuh dan sombong itu.

Joella tahu, sisi sombong itu, dia sudah lama bersama dengan Maxi, terkadang sifat itu ditunjukkan kepada musuhnya atau orang yang berusaha merendahkannya, dan tentu saja, dia mengetahui tujuan Maxi bertingkah seperti itu.

Hah.. Dia mulai lagi.. Batin Joella saat Maxi kembali memberikan nada sombong dan angkuhnya itu.

...

Sementara disisi lain, Marcelo sendiri membahas masalah kondisi kesehatan dari Maximillian.

“Kondisi Tuan Maximillian sudah sepenuhnya membaik, mungkin dirinya sudah bisa kembali pulang, Tuan Marcelo.” Ujar seorang dokter lelaki itu menjelaskan.

Marcelo mengangguk, wajahnya tetep saja datar, dan seakan tidak memiliki ekspresi, hanya saja Marcelo masih mau menjawab pertanyaan dan perkataan yang diajukan kepadanya. Setelah beberapa menit berbicara, barulah sang dokter mengakhiri percakapan mereka.

“Kalau begitu saya permisi dulu.”

“Jika boleh, aku akan segera membayar semua biayanya, dan jika memang bisa, dia akan pulang hari ini juga. Karena putraku memiliki beberapa urusan pribadi.” Ujar Marcelo menjelaskan, sang dokter mengangguk dengan ramahnya.

“Tentu saja, loket pembayaran ada di sebelah utara dari lorong di depan. Akan ada tulisan disana Comptoir de paiement (Loket pembayaran).”

“Baiklah kalau begitu, terima kasih.” Meskipun terkesan dingin, tapi Marcelo bukanlah sosok arogan dan sombong yang enggan mengucapkan terima kasih kepada seseorang, dirinya hanya dingin dan terlihat acuh pada wajahnya saja.

“Sama-sama, dan semoga anda menyukai pelayanan di rumah sakit kami.”

Lalu dokter itu berlalu dari sana, karena terburu-buru, khawatir jika mendadak ada pasien baru atau pasien dalam kondisi kritis. Sementara Marcelo sendiri mempersiapkan semuanya, dan kartu pembayaran. Marcelo memang mengajari Maxi menjadi sosok yang mandiri dan selalu memiliki uang sendiri, tapi saat ini biarlah Marcelo menjadi seorang ayah yang baik dan perhatian akan kondisi putra kesayangannya itu.

Marcelo kemudian keluar dari ruangan, dan hendak melangkahkan kakinya ke arah loket pembayaran sekaligus mengambil resep dari dokter untuk Maximillian, tapi kemudian sebuah pemandangan yang tidak menyenangkan malah terlihat di sana. Dia yakin, jika Isabella berada disini, buktinya kekasihnya Alejandro juga berada disini, dan bahkan mendorong kereta berisikan kedua bayi lelaki mungil di dalamnya. Ah, itu bukan hal yang aneh, tapi disana Alejandro malah berbicara kepada Freya.

Entah apakah sengaja, atau Freya benar-benar tidak tahu identitas Alejandro yang berada di hadapannya itu. Dan bahkan kini Freya malah tertawa kecil, dan berbicara tampak akrab di sana. Marcelo kemudian mendekati mereka, tepatnya mendekati Freya dan berdiri di samping Freya persis.

“Apakah kehadiranku mengganggu percakapan kalian ??” Ujar Marcelo dengan nada bertanya, tapi matanya memperlihatkan ekspresi lain, saat melirik ke arah Alejandro.

“Ah, tidak Dad.. Kami hanya berbicara kecil saja, kebetulan kami bertemu secara tidak sengaja.” Ujar Freya menjelaskan dengan singkat, membuat Marcelo yakin, jika gadis itu tidak tahu identitas asli dari Alejandro.

“Begitu ?? Dan.. Tuan Alejandro ?? Kebetulan sekali kita bertemu disini ?? Apakah.. Kau juga ingin menjenguk putraku ??” Ujar Marcelo dengan ramah. Meskipun dalam hatinya sangat tidak menyukai, bahkan matanya memberikan tatapan sinisnya itu, Alejandro hanya tersenyum kecil, meskipun ada seringai licik di dalam hatinya.

“Ah, kebetulan aku ingin memeriksakan kesehatan kedua putraku.” Ujarnya dengan ramah.

“Begitu ?? Semoga saja kedua putramu dalam kondisi sehat selalu, karena banyak penyakit yang mulai menyerang beberapa anak-anak yang masih kecil.”

Salah satunya adalah keinginanku, untuk bisa membunuh kedua anak-anakmu itu Batin Marcelo dengan menyeringai licik, melihat kedua wajah anak-anak laki-laki dari Isabella dan Alejandro. Sebenarnya Marcelo bukan termasuk orang yang kejam terhadap anak-anak, tapi karena perilaku Isabella yang terus memaksa Maximillian untuk mengakui kedua anak itu sebagai putranya, membuat Marcelo marah dan kesal. Harta warisan Keluarga George hanyalah jatuh kepada keturunan darah dari Keluarga George saja, bukan dari keturunan lainnya.

1
joulee
/Kiss/
Agnes Fetrika: 😉😉😉 terima kasih atas komentarnya kak 😁😁
total 1 replies
joulee
🥰
Agnes Fetrika: terima kasih atas komentarnya, semoga suka ya sama cerita ini 😁
total 1 replies
amateur dara
mirip cerita sebelah yang lagi aku ikutin... tapi pemeran utamanya protagonis. di sini isabellanya antagonis ya
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, disini antagonis.. cuma gak tau, udah kelihatan jahat banget atau gak 😅😅
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Agnes Fetrika: Iya, salam kenal jugaa 😁😁 jangan ragu berikan komentar ya, dan semoga terhibur dengan cerita ini 😁😁
total 1 replies
joulee
semangatt 🥰
Agnes Fetrika: Terima kasih kak 😍👍🏻 buat komentarnya.. 😁😁
total 1 replies
Umisah Asther
janganlah Thor masak Freya sama bapaknya Maxim .... cariin jodoh yg imbang kasian lah
Agnes Fetrika: Hahahahaha.. Jadinya kaya Sugar Daddy, sama Sugar Daddy 🤣😂
total 1 replies
Umisah Asther
suka karter tegas maxi...buat joella jd wanita kuat tidak mudah di tinndas...biar imbang
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, aku sendiri gak suka karakter terlalu mencla-mencle, bosenin banget 🤣😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!