Kisah hidup seorang anak perempuan yang tidak terlalu dekat dengan ayahnya. Dia juga berkali-kali di khianati oleh orang yang di cinta. Hingga bertemu dengan cowo yang baik, namun dia takut untuk memulai lagi.
"Aku bukan mati rasa, hanya saja aku takut akan salah orang lagi"
Aruna~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liponh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23
Semenjak kehamilan dari Fina. Tina jadi sangat overprotektif kepadanya. Bahkan Mahendra harus selalu ada untuk Fina 24 jam penuh. Bahkan dulu saat kehamilan pertama Ana dia tidak terlalu seperti ini. Ini membuat Hendra sedikit agak kewalahan.
Bahkan Hendra melupakan Ana yang sekarang sedang hamil anak kedua mereka. Karena terlalu lelah mengurus Fina. Bahkan kini dia jadi jarang pulang ke rumah Ana.
Dan itu berlanjut sampai kelahiran kedua anaknya dari istri yang berbeda. Walaupun disaat Aksa lahir Mahendra menyempatkan untuk pulang, namun tidak sampai satu bulan ia pergi lagi. Karena Fina benar-benar membuat dia sangat kewalahan. Setiap kali Mahendra pulang dia selalu menelfon Mahendra untuk tidak berlama-lama disana dan mengancam Mahendra dengan ancaman yang sama.
Jadi, sekarang Mahendra hanya pulang satu tahun sekali kerumah Ana. Dan karena kejadian itu Ana menjadi seseorang yang sangat emosional sedikit-sedikit ia marah. Dan sebenarnya bukan itu alasan bahwa Hendra tidak betah dengan Ana. Dia hanya terikat janji dengan Fina dan dia juga tidak ingin Ana kenapa-kenapa beserta kedua anaknya.
Sebenarnya disaat Ana sedang mengalami masa paling berat dalam hidupnya ingin sekali Mahendra menjadi sandaran untuk wanita yang ia cintai. Namun sayang dia harus terlihat jahat agar dia bisa melindungi wanitanya itu.
Bertahun-tahun Mahendra mengabaikan Ana. Hingga akhirnya kabar kematian ayah Hendra sampai di telinga Ana. Dan Ana berserta kedua anaknya di jemput oleh Hendra untuk bisa mengikuti prosesi pemakaman ayah Hendra.
Di sana sekarang terdapat 3 orang anak Mahendra. Aruna dan Aksa sudah mulai dekat dengan Yogie anak Fina. Tina tidak segan-segan memperlihatkan sikap tidak sukanya kepada Aruna dan Aksa padahal mereka hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa.
Selama Ana tinggal disini, dia benar-benar di jadikan sebagai bau oleh Fina dan Tina. Seharian pun Ana tidak bisa tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang entah kenapa setiap harinya selalu bertambah.
"Hufttt" Ana menghela nafas. Dia duduk di kursi sambil melihat kedua anaknya yang sedang bermain bersama. Seketika rasa lelahnya hilang begitu saja ketika melihat senyum dari mereka.
"Ana" panggil Tina sedikit membentak.
"Iya ibu" jawab Ana.
"Cucikan semua toples ini, sudah lama sekali tidak di pakai jadi berdebu" titah Tina.
*****
Sementara di kamar Mahendra dan Fina. Mereka sedang bertengkar tentang Ana.
"Apa yang kau lakukan, bisakah kau tidak merepotkan Ana selagi dia disini?" cecar Mahendra.
"Kau sudah keterlaluan Fina" betak Mahendra.
"Kau yang keterlaluan" sergah Fina
"Diam, atau aku akan lebih membuat Ana menderita" ancam Fina.
"Dasar wanita gila" ucap Mahendra dalam hatinya.
Du ruang tamu kini Aruna, Aksa dan Yogie sedang bermain. Persis seperti sikap Fina Yogie juga sangat keras kepala. Setiap mainan yang di mainkan oleh Aksa selalu di rebut oleh Yogie. Itu membuat Aksa adik Aruna menangis tidak terima. Aruna sebagai kaka kandung dari Aksa tentu saja akan membelanya.
"Itu mainan punya adikku" sergah Aruna ketika Yogie sedang berusaha merebut semua benda yang Aksa pegang.
"Aaaaaaaa" karena Yogie masih terbilang anak batita jadi dia belum lancar berbicara dan hanya bisa berteriak.
"Ada apa ini!" bentak Tina.
Tina langsung saja mendekati Yogie dan menggendongnya. Sementara Aruna dan Aksa mereka mendapatkan tatapan menjengkelkan dari nenek Tina.
...☞🦋☜ ...
...Helloww the readers👋...
...Timakasiii sudah membaca karyaa ku...
...Aku juga menerima kritik dan sarannya yaa...
...Jangan lupa yaa buatt like♡♡ and coment📝...
...Semoga kalian sehat selaluuu, love youu all💐...
