Despair Of Being

"Misi pengawalan?" Aku memiringkan kepala dengan heran sambil menatap wanita resepsionis yang masih tersenyum lebar ke arahku.

"Benar, mulai dari rank C ke atas akan ada tambahan jenis misi baru, yaitu misi pengawalan. Misi ini terbagi atas misi mengawal karavan, mengawal seorang bangsawan, mengawal pejabat kerajaan, dan lain sebagainya. Yang paling umum adalah mengawal seorang warga biasa untuk melakukan perjalanan."

Aku mendengarkan setiap perkataan yang keluar dari mulutnya dengan seksama. Intinya mulai dari Rank C ke atas, akan ada tambahan jenis misi khusus. Untuk petualang rank C ada di tambahan misi pengawalan.

"Saat ini seluruh petualang rank C sedang menjalankan misi di luar kota, dan yang tersisa hanya anda seorang Nona. Oleh sebab itu, saya ingin memberikan misi mengawal ini kepada anda sekaligus sebagai debut anda sebagai petualang rank C." Wanita itu memberikan kartu petualangku yang sudah berubah menjadi silver.

"Detail misinya apa?"

"Um.. Anda harus mengawal sebuah karavan seorang pedagang kelas menengah dari Kota Ollin menuju kota Meilt di selatan. Imbalannya adalah 15 koin emas 30 Koin perak, jika dalam perjalanan terjadi insiden tertentu imbalannya akan dilipatgandakan sesuai dengan tingkat bahaya yang terjadi." Ucap wanita itu membaca isi selembar kertas misi.

"Begitu, kapan jadwal berangkatnya?"

"Besok di sore hari. Ngomong-ngomong anda adalah salah satu pengawal yang disewa, karavan ini sudah memiliki beberapa kesatria yang mengawalnya dan anda dibutuhkan jika terjadi sesuatu diluar kemampuan kesatria biasa." Wanita itu mengangkat stempelnya dan bertanya, "Apakah anda menerima misinya?"

Aku berpikir sejenak, kenapa pedagang ini berangkat di sore hari? Padahal kalau ingin aman dari berbagai masalah seharusnya berangkat di pagi hari saja. Apa dia memiliki kondisi tertentu?

Setelah berpikir selama beberapa menit, aku pun mengangguk sebagai tanda persetujuan.

"Baik, kontraknya sudah dibuat. Selamat bekerja, Nona!" Wanita itu tersenyum lebar.

Sudah satu bulan berlalu sejak kejadian pertikaian antar bangsawan di tengah kota. Selama periode waktu itu aku sudah meningkatkan rank petualang ku menjadi rank C.

Untungnya aku tidak bertemu dengan seekor Orge Leader ataupun Orge King dalam prosesnya. Kalau tidak, mungkin aku akan membuat sejarah baru di perpustakaan kota.

"Hm?" Perhatianku teralihkan oleh sebuah toko pakaian.

Benar juga, aku sama sekali tidak pernah membeli baju baru sebelumnya.

Sementara itu dress putih yang ku pakai ini sudah terlihat usang. Apa aku harus membeli yang baru? Kebetulan aku memiliki banyak uang sekarang.

Kring*

Saat aku membuka pintu toko tersebut, terdengar suara lonceng kecil di sudut pintu.

Benar-benar suasana yang menenangkan, tempat itu dipenuhi berbagai jenis pakaian dan hanya sedikit orang yang berlalu lalang di dalam sana.

"Selamat siang, Nona. Pakaian seperti apa yang anda cari? Saya akan membantu anda untuk memilihnya." Seorang gadis berumur sekitar 19 tahun menghampiriku.

"Aku ingin mencari dress yang cocok denganku, kalau bisa jenis pakaian yang lain juga. kau tidak perlu khawatir masalah uangnya."

"Baik, silahkan ikuti saya Nona." Gadis itu membawaku ke lantai atas.

Setelah mencoba berbagai jenis pakaian selama setengah jam penuh, aku pun memilih lima belas pakaian yang menurutku cocok untuk ku kenakan.

"Lihat Nona, rambut putih anda yang panjang dan mata merah anda sangat cocok dengan dress hitam ini! Kami juga memiliki versi berwarna putih. Bagaimana menurut anda?" Gadis itu terlihat antusias saat memilihkan pakaian untukku.

"Ya, kau benar. Aku sangat menyukai dress ini." Ini adalah kali pertama aku melihat pakaian yang sangat indah.

Selain itu wajahku, sejak dulu aku sama sekali belum pernah melihat wajahku selain dari pantulan air yang masih buram dan tidak jelas. 'Cantik sekali' pikirku dalam hati. Tidak heran banyak orang yang menganggap ku sebagai seorang gadis yang lemah. Aku merasa sangat senang, akhirnya aku dapat melihat wajahku sendiri dengan jelas!

"Kalau begitu dua ini adalah yang terakhir." Dengan begini aku memiliki 17 jenis pakaian baru yang siap digunakan.

"Benar juga, apa disini ada gaun yang cocok denganku? Setidaknya aku butuh satu pakaian formal untuk acara tertentu, yah meskipun sepertinya aku tidak akan pernah hadir ke acara semacam itu." Tapi tidak ada salahnya berjaga-jaga bukan?

"Kenapa anda berkata seperti itu, Nona? Seorang gadis harus memiliki lebih dari satu gaun! Saya akan memilihkannya untuk anda, kemari!"

"Tu-tunggu?!" Gadis itu menarik tanganku menuju lantai tiga.

Pada akhirnya aku membeli 5 gaun yang terlihat mewah dan mahal, namun setelah diberitahu harganya aku cukup terkejut.

"Totalnya hanya 20 Koin emas?! Murah sekali?" Padahal aku sudah bersiap untuk kehilangan lebih dari 100 Koin emas!

"Nona, apa anda sekaya itu sampai berpikir 20 Koin emas itu murah? Bagi rakyat biasa diluar sana, memiliki satu koin emas saja sudah dapat mencukupi kebutuhan hidup selama satu bulan, lho!" Aku semakin terkejut saat mendengar pernyataan gadis itu.

Sekarang aku mengerti perbedaan jelas antara orang biasa dengan orang berkemampuan. Setelah mengerti perbedaan itu aku pun semakin bersyukur karena memiliki bakat sihir.

"Karena anda memiliki banyak uang, anda harus sering-sering berkunjung ke toko pakaian Nona! Sangat disayangkan wajah cantik anda hanya dibiarkan begitu saja." Gadis itu berkata sambil memelas. Padahal ini untuk diriku sendiri, kenapa dia sampai memelas begitu?

"Y-ya, akan kuingat." Ucapku meski sebenarnya aku tidak berniat untuk sering berkunjung ke tempat seperti ini.

Aku menikmati udara sejuk yang dibawa oleh angin sepoi-sepoi, sambil berjalan di tengah kota yang ramai akan penduduk. Suasana hatiku sedang baik setelah mengetahui bahwa aku adalah gadis yang cantik.

Tetapi..

"Grace berkata bahwa kecantikan adalah sebuah kutukan, apa maksud dari kalimat itu?" Apa itu berhubungan dengan sihir kegelapan? Salah satu cabang elemen kegelapan tingkat satu adalah kutukan, apa itu yang dia maksud?

Entahlah, aku akan menanyakan hal tersebut kepadanya jika suatu saat nanti kami bertemu kembali.

Saat berada dijalanan, aku membeli berbagai jenis manisan dan makanan ringan untuk dibawa ke penginapan. Terkadang aku merasa bosan saat sedang membaca buku, mungkin jika aku membaca sambil makan akan ada efek tertentu? Entahlah, aku belum pernah mencobanya.

"Cumi gorengnya dua tusuk paman!"

"Baik Nona."

Setelah semua elemen dasarku mencapai tingkat kedua, aku sama sekali tidak bisa meningkatkannya menjadi tingkat ketiga. Bukannya tidak bisa, aku hanya belum mampu melakukannya.

Dengan kemampuanku saat ini, jangankan menemukan kedua orangtuaku ataupun Grace, melindungi diri sendiri dalam prosesnya saja pasti akan sangat sulit.

Meski aku kuat bukan berarti tidak ada yang lebih kuat daripada diriku. Oleh karena itu aku harus berusaha sekeras mungkin demi mencapai tujuanku!