NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Om Tampan

Gadis Kecil Om Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: Cici Novita

"Raj," tiba-tiba Oliv mendekatkan bibirnya di telinga Raj. Bermaksud agar ia bisa mendengar perkataannya dengan jelas.

"A..pa?" jawabnya sedikit kikuk. Bagaimana tidak, jika hembusan nafasnya menggelitik telinga.

"Kamu jangan galau terus, apa gak sebaiknya kamu balas dia dengan cara bikin dia panas ke." usul Oliv yang absurd.

"Bikin panas gimana?" tanyanya datar seperti tidak tertarik dengan usul darinya.

"Bikin dia cemburu, dengan pamer pacar baru di depannya. Buat dia menyesal telah mengkhianati kamu."

"Tapi aku gak punya pacar baru."

"Sama aku aja." jawab Oliv enteng.

"Kamu mau jadi pacar aku?" sejak awal pertanyaan Raj selalu saja datar, tetapi menjurus.

"Iya, secara aku gak kalah cantik dari dia, yang pasti aku lebih muda darinya." dengan bangganya Oliv memuji dirinya sendiri sembari mengibaskan rambutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

First Kiss part 2

Malamnya Olivia tidak bisa tidur, teringat akan kejadian tadi saat bersama Rajendra. Kejadian yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Tadi itu... Apakah termasuk ciuman?" ia kembali membayangkan dimana saat bibirnya bertemu dengan bibir Rajendra.

"Kyaaaaa..... Itukan ciuman pertamaku." Oliv terus saja berguling-guling tak karuan di atas tempat tidurnya. Sesekali ia menutup wajahnya dengan bantal sambil tersenyum-senyum melihat langit-langit kamar.

Ting... Tanda notifikasi di ponselnya. "Siapa malam-malam begini?" gumamnya.

["Apa kamu tidak ingin menjelaskan sesuatu?"] Ternyata chat dari Rajendra.

["Apa?"] Olivia membalas seolah ia tidak mengerti kemana arah pertanyaan dari Rajendra.

["Kamu harus bertanggung jawab Olivia."] Tegasnya.

["Tanggung jawab apa? Jangan bertele-tele, langsung saja katakan."] Dengusnya. Karena ia berpikir tidak pernah melakukan kesalahan apapun.

["Kamu telah sengaja mencuri ciuman pertama ku. Jadi kamu harus bertanggung jawab soal itu."] Ujarnya.

["What? Itu kecelakaan bukan di sengaja."] Jelas Olivia sembari mengerutkan dahinya.

["Tapi aku tidak terima itu."] Tentu saja Olivia tidak tahu jika disana Rajendra tengah tersenyum.

["Stop. Jangan lebay Raj. Bukan hanya kamu, tapi itu juga adalah ciuman pertamaku. Jadi kita impas okay!"]

["Benarkah itu ciuman pertamamu?"] Bukan main, bagaimana girangnya Rajendra saat mengetahui akan hal itu dari mulut Olivia langsung.

Sebagai perempuan Olivia malu jika harus membahas hal itu lebih jauh bersama Rajendra. Akhirnya ia tidak membalas pesannya lagi.

"Ciuman pertamanya? Ck, tidak mungkin." Gumam Olivia. Kemudian ia mencoba memejamkan mata hingga tertidur pulas.

Pagi hari seperti biasa dengan penuh semangat, Rajendra tengah tiba di rumah Olivia untuk mengantarkannya pergi ke sekolah. Wangi khas parfumnya sudah tercium meski dari jauh.

Seseorang tengah menatapnya dengan sebal. Bagaimana tidak, di tengah kesibukan Jack dan tentu dengan jadwal yang padat. Ia kini di paksa untuk menjadi supir pribadi Bosnya, hanya untuk mengantar gadis kecilnya ke sekolah.

"Bagaimana Jack, penampilanku?!" Senyum sumringah terpancar di bibirnya.

"Yaa... Seperti biasanya." jawab Jack malas.

Rajendra merapikan kancing di di pergelangan tangannya. "Benar Jack. Aku akan mendengarkan saran darimu untuk mengejar cintaku, mulai sekarang beda usia tidak akan menjadi penghalang."

"Menyesal aku memberikan saran itu." Gumam Jack lirih. Kalau tahu itu akan ikut merepotkannya, ia tidak akan memberi harapan untuk Bosnya.

"Hah? Kau bilang apa?" Rajendra hanya mendengarnya samar.

"Aku menyemangatimu Bos." ujarnya di perjelas. Tentu Jack sedang mencari aman, kalau tidak gaji dan bonusnya akan menjadi ancaman.

"Sampai kapan kita akan menunggu disini?" Jack kerap sekali melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Sebentar. Mungkin Olivia masih dandan." jawabnya santai.

"30 menit lagi kita ada meeting dengan klien."

"Hm... Masih sempat." ujarnya.

Sudah semakin kesal saja Jack dibuatnya saat melihat Rajendra yang masih terlihat santai. Awas saja jika ada kesalahan dalam pekerjaannya jangan sampai menyalahkanku. Batin Jack.

"Nah kan apa ku bilang, pasti Olivia habis dandan. Dia selalu terlihat cantik setiap saat." Ujarnya kala melihat Olivia tengah berjalan mendekat ke arahnya.

"Matamu saja yang sudah terOliv-Oliv. Dia tidak memakai riasan apapun, paling hanya sekedar lip cream dan sunscreen saja. Kau bilang dandan? Ck!" Dengus Jack. Meski seorang lelaki, ia tahu beberapa make up untuk perawatan wajahnya.

Rajendra tidak peduli dengan apa yang di bicarakan oleh bawahannya itu. Ia hanya fokus melihat Olivia saja yang kini telah tiba di hadapannya.

"Nih, bekal buatan Mommy."

"Terimakasih Nona." Ucap Jack.

Ya, Olivia memberikannya kepada Jack. Meski sebenarnya itu bekal untuk Rajendra. Tetapi ia sengaja karena ingin menjahilinya.

"Jangan di makan Jack. Itu punyaku." Tegas Rajendra penuh penekanan.

"Aku tahu."

"Ada apa sampai harus merepotkan Jack untuk ikut mengantarku?" tanya Olivia. Saat dilihat ada Jack dan mobil yang selalu ia pakai.

"Benar Nona, aku sangat kerepotan." Celetuk Jack.

"Jack sedang santai, dan aku sedang tidak fit untuk menyetir motor." Kilah Rajendra.

Mendengar itu, mata Jack kian melotot. Karena semua yang di ucapakan oleh Bosnya itu adalah kebalikannya.

"Ah, kalau tidak enak badan kenapa tidak bilang saja, aku bisa berangkat sendiri kok."

Rajendra menggelengkan kepalanya. "Hm... nggak apa-apa sekalian berangkat ke kantor saja. Dan lagi kerjaan sangat banyak mana bisa aku berleha-leha."

Jack menghela napas dengan kasar lalu pergi lebih dulu untuk mempersingkat waktu. Ia sudah kesal mendengar alasan dari atasannya itu.

"Apanya yang tidak bisa leha-leha. Sekarang saja dia masih sibuk menggoda gadis kecilnya. Belum lagi nanti di jam makan siang dia akan merepotkan ku untuk mengecek cctv sekolah, karena khawatir gadis kecilnya sedang bermesraan dengan lelaki lain." Jack tiada hentinya menggerutu hingga sampai di dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.

Tin... Tin... Suara klakson sengaja Jack untuk memanggil mereka agar buru-buru.

"Kalau pakai mobil kan bisa melihat wajah Olivia sepuasnya." gumam Rajendra dalam hati. Tak jemu ia melihat wajah gadis kecilnya yang kini duduk di kursi belakang di sebelahnya.

"Apa tidak ada yang ingin kau katakan?"

"Apa lagi Raj... Stop membahas itu okay." Teringat saat semalam Rajendra setelah mengirim pesan itu, Olivia tahu selanjutnya ia akan berbicara kearah mana.

"Aku belum membahas soal apapun." Ujarnya dengan tanpa rasa bersalah.

"Kamu akan mengatakan kalau aku harus bertanggung jawab karena aku telah mencuri ciuman pertamamu. Begitu kan!" Ujar Olivia kesal.

Kalau saja Jack sedang meminum kopi mungkin ia sudah menyemburkannya setelah mendengar perkataan dari Olivia. "Ciuman pertamanya di curi oleh gadis kecil." Jack tertawa pelan. Namun ada rasa tenang ketika ia mendengar itu, berarti Bosnya normal-normal saja tidak belok seperti yang ia pikirkan.

"Kamu sendiri yang bilang telah mencuri ciuman dariku."

"Raj... Itu kecelakaan dan tidak sengaja."

"Benarkah? Bukannya itu di sengaja." Rajendra semakin menyudutkan Olivia.

"Baiklah, sekarang apa mau mu?" Oliv sudah tidak ingin berdebat lagi.

"Mau ku, kembalikan ciuman pertamaku." Ujarnya.

"Ck, kekanakan." Oliv melipat kedua tangannya di depan dada.

"Jadi kamu tidak mau bertanggung jawab?" Rajendra menautkan kedua alisnya.

Jack yang merasa telinganya bising karena mendengar perdebatan dari dua orang itu, akhirnya ia memasang earphone untuk menutup telinganya. Namun ia juga terkekeh karena melihat sifat sisi lain Bosnya yang kekanakan. Sebelumnya Jack tidak pernah melihat Rajendra yang seperti itu.

"Ya sudah. Nih, nih, ambil kembali ciuman pertamamu." Olivia memanyunkan bibirnya di depan wajah Rajendra. Berani sekali dia.

Rajendra terdiam terpaku, ia menatap Olivia yang sudah memejamkan matanya. Suguhan bibir yang berwarna merah muda itu sungguh memikatnya. Rajendra menelan salivanya dengan susah payah.

1
anonymous
up lagi dong thor yg banyak 😍😔
anonymous
up lagi dong thor 😔
harwanti unyil
terpeso aku
harwanti unyil
kn jadi bingung sendiri
harwanti unyil
jika punya mertua seperti mommy sekar enak kali ya
Anonymous
Up tbr
Anonymous
Upnya jgn lama thor
anonymous
up yang banyak dong tor😍
Anonymous
Up tor
Anonymous
Ntor kok gk pernah up
Anonymous
Up yg banyak tor
Anonymous
Kok gk pernah up tor
Anonymous
Up ntor
Anonymous
Up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!