NovelToon NovelToon
Guardian Of Nature

Guardian Of Nature

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:35k
Nilai: 5
Nama Author: Mifaka

Keserakahan manusia, mengundang bencana bagi makhluk hidup lain. Perluasan wilayah, berburu tanpa peraturan, dan merusak alam merupakan perbuatan yang sangat buruk.

Hukum alam tetaplah berlaku, jika kalian merusak alam, maka alam dapat merusak kalian lebih dari apa yang kalian perbuat padanya.

"Ibu! Aku pasti akan mengembalikan keseimbangan!"
~Feng Yun

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mifaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dibuang Dari Klan

Feng Yun dan ibunya sedang menyantap makan siang mereka dengan lahap sembari bersenda gurau. Makan siang itu terasa sangat ramai meskipun mereka hanya berdua saja. Ini adalah waktu yang sangat berharga bagi Feng Yun karena ia bisa bahagia di tengah-tengah pahitnya hidup.

Feng Yun yang tidak bisa ber kultivasi hanya bisa menjalani hidup dengan penuh kesedihan. Ia tidak dapat bermain dengan anak anak seusianya karena kebanyakan dari mereka sudah dapat ber kultivasi. Jika pun memaksakan malah yang ada dirinya yang dijadikan bahan perundungan dan yang lebih buruk dijadikan samsak.

"Ahh.. Kenyang.. " Kata Feng Yun yang bersandar di kursi sembari mengelus-elus perutnya.

Han Xue Yi hanya tersenyum lembut menatap putranya yang sedang bahagia. Kemudian ia mengambil mangkuk yang digunakan Feng Yun untuk dicuci sembari memberi sedikit ledekan padanya.

"Kalau soal makan, kamu selalu saja cepat.. "

Feng Yun yang seakan tahu kearah mana topik pembicaraannya, langsung bangkit berdiri di atas kursi dan memberi jawaban dengan penuh tekad dan semangat, "Ibu lihat saja, nanti aku akan menjadi kultivator terkuat yang akan menguasai seluruh alam semesta!"

Mendengar jawaban putranya, Han Xue Yi kembali tersenyum lembut dan menyuruh Feng Yun agar tidak berdiri di atas kursi.

"Kalau begitu, berarti kamu harus berusaha dengan keras! Jangan biarkan orang lain menghalangi ataupun melemahkan tekatmu itu!" Ucap Han Xue Yi sembari mendekati Feng Yun.

"Jika impianmu itu terwujud, maka kamu harus menjadi kultivator yang baik, yang selalu menegakkan keadilan dinana pun kamu berada" Ucap Han Xue Yi kembali sembari mendekatkan wajahnya sejajar dengan wajah Feng Yun.

"Cup!"

Han Xue Yi memberi ciuman kasih sayang di kening Feng Yun kemudian berbalik pergi untuk mencuci mangkuk. Sementara itu, Feng Yun yang tampak sangat bahagia turun dari kursi dan beranjak pergi keluar untuk menikmati pemandangan.

Ketika Feng Yun sudah mencapai pintu, tiba-tiba ia mendengar suara rintihan kesakitan dari belakang rumah. Ia pun membatalkan rencananya untuk menikmati pemandangan dan berlari masuk kembali kedalam rumah.

"Argh..!"

Di belakang rumah, terlihat ibu Feng Yun sedang memegangi kepalanya dengan kedua tangan. Ia merasa sangat kesakitan di bagian kepalanya seperti sedang di tusuk ribuan jarum.

"Ibu! Ibu kenapa? Ibu!" Feng Yun yang melihat ibunya sedang kesakitan langsung menghampiri ibunya dan bertanya.

Han Xue Yi tidak menjawab pertanyaan putranya, ia masih menahan rasa sakit yang dirasakannya. Ia juga mengalirkan qi ke tempat dimana rasa sakitnya berada. Namun bukannya berkurang, malahan semakin bertambah rasa sakitnya.

"Nak! Ibu rasa ibu sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi uhuk... Uhuk..!" Ucapan Han Xue Yi terdengar cepat karena sesak. Ucapannya juga terhenti lantaran batuk hingga mengeluarkan darah.

"Jangan berkata seperti itu bu! Ayo kita pergi ke tempat tabib!" Kata Feng Yun yang semakin khawatir dan ketakutan.

Namun ibunya melah menggelengkan kepalanya. Kemudian ia berbicara kembali dengan nada cepat, "dengarkan ini baik baik nak!"

Setelah mengatakan itu, Han Xue Yi memejamkan matanya bersamaan dengan nafasnya yang mulai melemah. Ia mengirimkan pesan telepati kepada Feng Yun untuk memudahkannya berkomunikasi.

Feng Yun hanya terdiam dan mencerna setiap kata yang di ucapkan lewat telepati oleh ibunya. Tanpa sadar, air matanya mulai menetes jatuh ke lantai yang terbuat dari kayu.

Tak berselang lama, Han Xue Yi pun membuang nafas panjang hingga habis dan tidak bernafas kembali. Feng Yun pun tersentak melihat ibunya tak lagi bernafas. Air mata turun sedikit demi sedikit hingga akhirnya tangisan pun pecah.

"I-ibu..!" Gunakan Feng Yun terbata-bata.

"Ibu..! Bangun bu..." Feng Yun berusaha memanggil ibunya namun tidak direspon.

Feng Yun terus berusaha memanggil ibunya dengan harapan, ibunya akan bangun. Namun hal itu tentunya tidak berhasil dan membuat Feng Yun menangis kencang.

"Aaaaaa.......!" Feng Yun meraung keras bersamaan dengan ledakan energi berwarna hitam keunguan kesegala arah hingga jangkauan 1 kilometer.

Setelah itu terlihat Feng Yun yang menunduk dan memeluk ibunya sembari menangis histeris. Aura yang sebelumya keluar dari tubuhnya pun langsung hilang dan secara perlahan juga kesadarannya mulai meredup. Ia sangat kelelahan mental sehingga membuatnya pingsan.

Tak lama datang rombongan orang menuju ke arah tempat Feng Yun dan ibunya berada. Feng Yun yang belum pingsan sepenuhnya dapat mendengar banyak langkah kaki menuju arahnya. Ingin sekali ia melihat orang-orang itu, namun ia sudah lebih dulu tak sadarkan diri.

***

"Ugh!"

Feng Yun terbangun di atas sebuah tempat tidur yang empuk. Kepalanya masih terasa pusing dan pandangannya masih kabur. Perlahan ia mengucek matanya agar dapat melihat dengan jelas kembali.

Ketika matanya sudah dapat melihat dengan jelas, Feng Yun sedikit mengangkat kepalanya dan melihat ke sekitar.

"Dimana ini?" Gunamnya pelan.

Di sekitarnya terlihat ada empat tempat tidur termasuk miliknya berwarna putih dengan kain selimut berwarna abu-abu. Seketika itu pun Feng Yun mengetahui dimana ia berada.

Kemudian ia bangkit dari tidurnya dan duduk dengan kedua tangan yang menjadi sandarannya. Perlahan ia mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum dirinya tak sadarkan diri.

"Ibu..." Mata Feng Yun seketika itu pun berkaca-kaca setelah ia mengingat kejadian sebelumnya.

"Ceklek!"

Terdengar suara pintu yang dibuka dari sebelah kanan Feng Yun. Sontak ia pun menoleh ke arah sumber suara dan menemukan seorang pria tampan yang sedikit mirip dengan Feng Yun dan di belakangnya terlihat seorang pemuda yang mirip juga dengannya.

"A-ayah! Kakak!" Kata Feng Yun yang terkejut.

"Owh ternyata kau sudah bangun penjahat kecil..!" Ujar pemuda itu yang tak lain adalah Feng Zhi, kakaknya.

Sementara itu Feng Huo tidak mengatakan apapun, ia terus berjalan hingga berdiri di depan tempat tidur Feng Yun. Wajah Feng Huo sangat dingin dan lebih dingin sejak terakhir kali mereka bertemu sekitar 5 tahun lalu.

"Feng Yun!" Panggil Feng Huo tanpa mengubah ekspresinya.

"I-iya ayah.?" Balas Feng Yun gugup.

"Aku membenci orang yang berbohong, jadi kuharap kamu berkata jujur nak!" Ucap Feng Huo.

Feng Yun hanya mengangguk pelan menandakan setuju. Ia sedikit bingung dengan sikap ayahnya yang sangat dingin itu.

"Jawab pertanyaanku dengan jujur! Apakah kau yang membunuh Han Xue Yi, ibumu sendiri?" Tanya Feng Huo.

Pertanyaan itu sangat mengejutkan Feng Yun, dengan segera ia menggelengkan kepalanya lalu menjawab "A-aku tidak mungkin membunuh ibu! Aku.."

"Bohong! Kau pasti memasukkan racun kedalam makanan ibu agar mati terinfeksi racun kan? Jujur saja!" Potong Feng Zhi dengan nada yang meninggi.

"Aku belum selesai menjelaskan kak..!" Balas Feng Yun dengan nada tinggi juga.

"Halah..! Omong kosong! Mengaku saja lah kau sialan.." Ucap Feng Zhi sembari mencibir, kemudian melanjutkan perkataannya, "Apa kau tidak malu dengan dirimu sendiri? Ibu selalu saja membelamu, tetapi kau malah meracuninya!? Sungguh tidak bermoral..! "

"Dengarkan aku dul.."

"Cukup!"

Feng Huo yang tidak tahan mendengar ocehan kakak beradik itu pun langsung turun tangan melerai keduanya. Kemudian ia kembali menatap Feng Yun masih dengan tatapan yang sama.

"Jika kamu tidak membunuh Han Xue Yi, bagaimana kamu menjelaskan tentang ledakan aura kematian yang meledak dan berasal dari tempatmu berada?" Tanya Feng Huo kembali.

Feng Yun pun terdiam, ia juga sebenarnya tidak mengetahui akan hal itu yang terjadi secara tiba-tiba.

"I-itu.."

"Sudahlah.. Tidak usah mengelak lagi! Semua bukti sudah tertuju padamu, kau tidak akan bisa lari dari kenyataan" Kata Feng Zhi yang terus menyudutkan adiknya.

Akhirnya Feng Yun hanya bisa pasrah dengan keadaan. Ia sudah tidak tau harus berkata apa lagi. Perlahan, Feng Yun menganggukkan kepalanya memasrahkan diri, namun dalam hatinya masih tidak terima dengan kejadian ini. Didalam hatinya, ia bersumpah jika dirinya selamat dan berkesempatan menjadi kultivator kuat, maka akan mencari orang yang telah membunuh ibunya dan memfitnahnya dengan kejam.

Feng Huo pun menjadi sangat marah, dengan cepat ia berjalan ke samping tempat tidur Feng Yun dan memberi sebuah pukulan kuat di ulu hatinya.

"Bomm..!"

Uhuk!

Tubuh Feng Yun terhempas dan hingga menabrak tembok dan tertanam di dalamnya. Feng Yun yang bukan seorang kultivator tentu tidak mempunyai kekuatan menahan pukulan tersebut dan membuatnya memuntahkan seteguk darah. Kemudian Feng Huo menarik kerah baju Feng Yun lalu mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Kau benar-benar aib keluarga yang harus dimusnahkan" Ucap Feng Huo.

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut ayah kandungnya sendiri membuat Feng Yun merasa sangat sakit hati. Ia tidak menyangka bahwa seorang ayah yang seharusnya menyayangi anaknya, melatih anaknya, memberi perhatian kepada anaknya malah berlaku kejam seperti sekarang. Namun, Feng Yun tidak dapat melakukan apa apa selain berharap kepada yang Kuasa.

Lalu Feng Yun tiba-tiba dilempar ke lantai hingga membuatnya tak sadarkan diri. Feng Huo berjalan perlahan mendekati kepala putranya dan mengeluarkan sebuah botol berisi cairan hitam keunguan.

Feng Huo berjongkok kemudian membuka mulut Feng Yun dan memasukkan cairan itu ke dalam mulut putranya hingga habis.

Di lain sisi Feng Zhi memperhatikan sikap kejam ayahnya terhadap adiknya tanpa adanya rasa kasihan. Malahan ia tersenyum kejam melihat itu.

"Zhi'er!" Panggil Feng Huo setelah semua cairan itu di masukkan kedalam mulut Feng Yun.

"Iya ayah!"

"Buang anak sialan ini ke sungai!"

"Baik..!"

--------------------

Bersambung>>>>

1
Derajat
Zreeeeesst.... Laaanjuuut
Derajat
apakah mereka bertiga dpt keluar dari dlm Gua
Derajat
Makasih sdh up lagi... dan tetap 💪💪💪💪
𓆏 Nori 😂⃤ Fai 𓆏
/Smug/
Nur Zani
pake bahasa indo aja lah,,
Derajat
Makasih sdh Up,. dan sehat selalu tor 🙏
Ruslan Faisal
Luar biasa
Dewo Bumi
masih kecil mc dah cinta-cintaan waduh jadi gak seru ceritanya 🙏
Dewo Bumi
masih lemah MC kalau sampai pingasan terus gimana kalau ada musuh yang bersembunyi🤔
Dewo Bumi
💪💪💪💪💪
arfan
semangat terus bos upnya
Derajat
Persaingan antar murid memang menyenangkan
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
terus
Maz Tama
sedih jalan hidup nya
Maz Tama
lanjut thor cerita dan alur nya menarik
Maz Tama
jangan hiatus
Maz Tama
menarik
Derajat
Ada Feng Zun juga rupanya
Derajat
Kristal apa yg bahkan bisa menyedot energi manisia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!