novel berjudul CINTA yang SALAH menceritakan tentang seorang laki-laki tampan kaya raya memiliki segalanya,Arion adalah seorang suami yang sangat mencintai istrinya Tara, meski Tara berkali-kali melukai hati dan perasaannya karena di sebabkan dendam.
Tara juga terjebak pada cinta yang salah dengan paman Arion sendiri,padahal Tuan Jona paman Arion sudah memiliki istri yang setia,namun karena cinta yang salah tuan Jona rela membunuh istrinya demi melindungi Tara.
mungkin, inilah yang dinamakan manusia.
mereka tidak pernah sempurna.
semua manusia mempunyai ujian sendiri,jika ia sukses dalam perekonomian belum tentu ia bahagia.
banyak sakit hati yang telah Arion simpan sejak dulu,hingga Arion bertemu dengan sosok seorang gadis bernama Elena,yang ternyata adalah jodoh masa kecilnya yang Arion tolak dan memilih menikahi Tara.
entah kebetulan atau memang takdir yang mempertemukan mereka,kisah mereka ternyata akan lebih pahit.baca selanjutnya di novel kesayangan, cinta yang salah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dinaa lusye', isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
buka pintunya
"Elena sudah pulang?",tanya kakek.
Elena tersenyum mendekat ke arah Kakek ,"sudah kek, Dokter tadi sudah menambahkan salep dan obat untuk minum agar luka ku lekas sembuh", Elena kembali ceria saat di depan Kakek.
"Dimana Denis?",kakek melirik ke arah pintu.
Elena menggeleng,"aku tak tahu di mana tuan Denis,aku pulang bersama tuan Arion,dia pergi setelah mengantar ku di depan".
"oh,jadi kau tadi di jemput Arion,ya sudah istirahatlah di kamarmu,nanti kakek akan menyuruh Fu mengantarkan makanan untukmu",kakek tersenyum pada Elena,dia tak ingin Elena kekurangan kasih sayang,selama ini Elena sudah menderita.
Elena juga ikut tersenyum, matanya berkaca-kaca,"terimakasih karena kakek sudah sangat baik kepadaku".
kakek mengibaskan lima jarinya ke udara,"jangan berterimakasih Elena,ucapan itu hanya untuk orang lain,kau kan cucuku,wajar saja aku baik padamu",kakek menyentuh puncak kepala Elena,"kau tau,kau adalah cucu perempuanku,dua cucu ku laki-laki semua,mereka sangat payah,suka marah jika aku makan yang manis-manis,suka melarang jika aku ingin jalan-jalan,mereka semua suka marah".
kakek membuat muka garang, Elena menggeleng sambil tertawa melihat kakek,dia tahu kakek memang ingin menghiburnya.
"pergilah beristirahat hingga kau merasa lebih baik,jika masih sakit jangan keluar".
Elena mengangguk,"baiklah,aku ke kamar dulu kek".
Elena pergi menuju lift,kakek menatap kepergiannya hingga Elena masuk ke dalam lift.
"tumben sekali Arion mau satu mobil dengan wanita lain",kakek mengerutkan keningnya,"mungkin dia menganggap Elena adiknya sendiri,itu kan malah bagus,kenapa aku malah memikirkan hal lain,huh",kakek menggeleng,setelah itu dia berlalu pergi ke halaman belakang untuk berkebun.
sementara Arion saat ini sedang berkunjung kerumah kakek,untuk menemui Brian,tadi Brian menelponnya untuk membicarakan sesuatu.
Arion tertegun saat dia melihat sosok Brian di depan pintu,Brian penampilan Brian yang dulunya rapi dan smart sekarang malah menjadi berantakan tangan sebelah kanannya memegang botol minuman memabukkan,sambil meneguk alkohol Brian mendatangi Arion,"kakak?,apa kabar",tanya Brian.
bau alkohol membuat Arion memalingkan wajahnya,"Brian kenapa kau jadi seperti ini?",Arion menggoncang pundak adik sepupunya itu.
"kakak,hiks,aku tak berguna,ibuku mati karena ayahku dan istrimu, hiks",Brian meracau dia kembali meneguk minuman di tangannya.
"Brian berhenti minum,kau ingin bicara padaku tadi?",Arion membuat botol di tangan Brian,"jika kau seperti ini bibi pasti akan bersedih di surga,apa kau ingin ibu mu bersedih lagi meskipun dia sudah mati?".
"aki hancur,aku benci menjadi anak seorang pecundang",Brian meninggalkan Arion sendiri.
Dia melirik seluruh ruangan yang kini hanya tinggal kenangan, kehangatan yang dulu tercipta hanyalah sebuah kepalsuan,dulu Arion sangat mengagumi pamannya sekarang malah sebaliknya.
"mengapa ini semua terjadi?",Arion melirik ke arah foto keluarga mereka yang terpampang di dinding,saat itu Arion masih sangat kecil,begitu juga dengan Brian yang masih bayi,mereka tampak bahagia,"ternyata menjadi dewasa itu sangat rumit".
Arion termenung sendirian,dia ingin bertemu dengan Brian,dia ingin berbicara,akhirnya Arion masuk ke dalam kamarnya,dia berharap semoga Brian segera kembali ke mention,namun hingga malam tiba tidak ada tanda-tanda Brian akan kembali ke Mention,Arion juga sudah mencoba menghubunginya malah tidak tersambung.
Arion kembali mengemudi menuju rumah impian,dia sebenarnya sangat ingin bertemu dengan Tara,tapi jika mengingat kejahatan Tara Arion jadi mengurungkan niatnya,sudah tidak ada lagi yang perlu di bahas,untuk apa bertemu Tara?.
drt.drt.t.
ponsel Arion berbunyi,"ibu mertua".
tenyata ibunya Tara yang menelepon,Arion menepikan mobilnya,dia berhenti terlebih dahulu,Arion terdiam sejenak,dia menghela napas,"ya ma?",sahut Arion.
"aku Arion Wilson,apa benar kau menceraikan Tara anakku?".
"benar ma,aku sudah mengajukannya ke pengadilan negeri",jawab Arion.
Nyonya Diana terdiam sejenak,"apa kau sudah berpikir baik-baik?".
"sudah ma,mungkin ini yang terbaik untuk Tara dan aku",jawab Arion lesu.
"oh,ya sudah kalau begitu, Mama sih bagaimana baiknya kalian saja,Tara juga berhak menentukan hidupnya sendiri,dia berhak bahagia",ketus Nyonya Diana.
"ya ma,aku tahu itu".
"baiklah selamat menduda Arion,semoga ada perempuan yang mencintaimu dengan tulus,jangan lupa hak-hak Tara, urus dengan baik dan jangan lupa rumah yang kalian dulu tempati,berikan saja pada Tara Yon,kau kan kaya".
"iya ma,mama tak perlu khawatir,sudah dulu ya ma,aku sedang di perjalanan",Arion menekan tombol merah dan dia kembali melanjutkan perjalanannya.
Sesampainya di rumah impian hari sudah larut malam,Arion sempat singgah sebentar untuk membeli ponsel milik Elena agar dia bisa memberi perintah terhadap Elena kemana pun dia berada, Max juga telah membeli ponsel pada Elena,Arion khawatir nanti Max dan Denis akan mengecek kembali ponsel yang mereka belikan pada Elena,Arion ingin ponsel yang dia beli khusus untuk dirinya saja yang menelepon Elena.
Arion membuka pintu dengan kunci cadangan yang dia pegang,dia tak perlu meminta seseorang untuk membuka pintu rumah,jika dia pulang terlalu larut.
Arion membuka pintu kamar kakek,dia melihat kakek yang sedang tertidur pulas,Arion tersenyum,"semoga kakek sehat dan baik-baik saja tinggal di sini".
Arion tau,meski kakek adalah orang periang dan tak pernah sedih,hati kakek sebenarnya sangat rapuh,kakek hanya tak ingin orang lain mengetahui perasaannya.
perut Arion sangat lapar,sejak siang dia tidak makan apa pun,karena dia memang tak ingin makan,tidak ada makanan yang tersaji di meja makan,biasanya kakek memang memberi sisa makanan di meja makan pada pekerja di rumahnya,dia tak suka ada makanan yang mubazir di meja makan,dia akan meminta pembantu untuk masak secukupnya,jika pun tersisa dia akan memberikan makanan tersebut pembantu yang memasak.
sebenarnya Arion bisa masak,tapi dia tak akan masak lagi dia berjanji di dalam hatinya,dia akan membuang semua kebiasaannya dulu.
Arion mendongak ke lantai atas,tampak remang-remang cahaya lampu dari kamar Elena,pertanda Elena masih belum tidur,dia akan menyuruh Elena yang memasak,dia tidak ingin lagi memasak sendiri,dia benci lemah lembut dan perhatian,dia benci kasih sayang,Arion sangat trauma dengan itu semua.
Arion naik ke atas dan mengetuk pintu kamar Elena.
Tok.tok.tok.
Tidak ada sahutan dari dalam,Arion kembali melakukannya lagi,dia tahu Elena ingin bersembunyi darinya.
"buka pintunya",ucap Arion dari luar.
Elena yang mendengar suara Arion semakin gemetar,dia takut jika Arion akan menghukumnya.
buat tara mga aj tu kakinya diamputasi biar dia bisa tobat.tp mg aj arion g berfikir kasihan ma tara dan mo balikan lg.
jd laki....
habis dapet istri berbagi garap lahan dg pamanny pisah ma istri dapet yg belum prnah menjelajah d dijamah oleh mahluk luar
habis buang emas karatan malah nemu berlian
surga othor emang tak ad yg didustakan untuk dunia penamu arion🤭