NovelToon NovelToon
Detektif Jola Joli

Detektif Jola Joli

Status: tamat
Genre:Misteri / Horor / Tamat
Popularitas:732
Nilai: 5
Nama Author: NonaNyala

Di balik ketenangan Desa Warengi Jati, sebuah tragedi mengoyak rasa aman warganya. Malam itu, seorang penduduk ditemukan tewas dengan cara yang tak masuk akal. Desas-desus beredar, rahasia lama kembali menyeruak, dan bayangan gelap mulai menghantui setiap sudut desa.

Bayu, pemuda dengan rasa ingin tahu yang tak pernah padam, terjebak dalam pusaran misteri ini. Bersama Kevin sahabat setianya yang sering meremehkan bahaya dan seorang indigo yang bisa merasakan hal-hal yang tak kasatmata, mereka mencoba menyingkap kebenaran. Namun semakin dalam mereka menggali, semakin jelas bahwa Warengi Jati menyimpan sesuatu yang ingin dikubur selamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NonaNyala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2 : Jejak di Balik Mata Kevin (1)

Angin pagi menyusup lembut di sela dedaunan pohon bambu. Suara burung pipit saling bersahutan, namun di telinga Kevin, kicauan itu tak mampu mengalahkan satu suara lain yang terus bergema suara lirih tangisan yang hanya ia dengar, sedari kecil. Sejak lahir, Kevin bukanlah anak biasa. Ibunya pernah berkata, saat bayi Kevin menangis di malam hari, matanya selalu menatap satu titik kosong, seakan sedang memperhatikan sesuatu yang tak terlihat orang lain. Ibunya percaya itu hanya bawaan bayi, namun seiring bertambah umur, tanda-tanda aneh makin jelas.

   Kevin menarik napas panjang di pos ronda, berusaha menetralkan pikirannya di tengah tawa warga. Namun, bayangan-bayangan masa lalu selalu muncul tanpa izin, seolah menuntut untuk diingat kembali.

  Masa Kecil yang Tak Pernah Tenang

  Sejak umur 5 tahun, Kevin sudah terbiasa melihat sosok-sosok yang tak terlihat oleh orang lain. Di awal, ia menganggap itu hal biasa, bahkan sempat tersenyum polos pada “orang-orang asing” yang lewat di halaman rumah.

   Ibunya pernah melihat Kevin duduk di lantai, tertawa-tawa sambil menunjuk sudut kamar. “Main sama siapa, Nak?” tanya ibunya.

   Kevin menjawab dengan riang, “Sama mbak yang rambutnya panjang.” Namun, ketika ibunya menoleh, tidak ada siapa pun. Hanya kursi kayu tua dengan kain putih tergantung di atasnya. Malam itu ibunya langsung merapal doa, sementara ayah Kevin hanya bisa terdiam dengan wajah tegang. Sejak saat itu, Kevin kerap dianggap aneh oleh orang sekitar. Teman-teman sebayanya sering menghindar karena Kevin suka berkata hal-hal menakutkan dengan wajah serius.

   “Jangan main di kali sore-sore, nanti ada yang nyeret,” katanya suatu kali.

   Anak-anak lain menertawakan, tapi beberapa hari kemudian, seorang bocah memang hampir hanyut di kali karena terpeleset.

 *Dihantui di Mana-Mana*

   Hidup Kevin bukan hanya diwarnai sekali dua pertemuan. Hampir setiap tempat menyimpan cerita.

  Di rumah

   Kevin sering mendengar suara langkah kaki di koridor, padahal semua anggota keluarga sedang berkumpul di ruang tamu. Kadang terdengar pintu kamar diketuk tiga kali, tapi saat dibuka, tidak ada siapa-siapa. Yang lebih mengganggu, suara bisikan lirih di telinganya...

   “Jangan matikan lampunya...”

   “Jangan tinggalin aku...”

  Di sekolah

   Saat kelas sedang hening, Kevin kerap melihat bayangan murid asing berdiri di pojok belakang kelas, wajah pucat dan seragamnya basah kuyup. Suatu kali, guru marah karena Kevin tampak menoleh terus ke sudut kelas. “Kamu melamun apa?” bentak gurunya. Kevin tak berani menjawab kalau ada sosok di sana yang terus menatapnya tanpa berkedip.

  Di jalan desa

   Jalan setapak yang dilalui Kevin tiap sore sering membuatnya merinding. Ia pernah melihat anak kecil duduk di pinggir jalan, kakinya menggantung, wajahnya tertutup rambut. Kevin hampir menyapanya, tapi anak itu hilang begitu saja saat didekati. Malam-malam, suara gamelan samar-samar juga pernah terdengar dari kebun bambu. Warga lain bilang itu hanya angin. Tapi Kevin tahu, bahwa itu bukan hanya sekedar angin.

  Di kali

   Tempat yang paling sering mengganggu adalah sungai kecil di pinggir desa. Banyak warga bilang, kali itu memang “angker.” Kevin sering melihat bayangan perempuan berambut panjang berdiri di permukaan air, pakaiannya basah, matanya kosong. Kadang suara tawa anak-anak terdengar dari dalam air, padahal tidak ada seorang pun yang mandi sore itu.

  Dan masih banyak lagi yang dia lihat, sungguh begitu menyeramkannya kehidupan seorang manusia yang memiliki kelebihan, namun banyak atau beberapa orang hanya menganggap kita berhalusinasi, nyatanya mereka tidak melihat apa yang kita lihat, bahkan ketika wajah seorang wanita hancur itu hanya kita yang bisa lihat, orang lain menganggap kita aneh karena kita sering kali teriak, menangis, tertawa sendirian bukan karena kita gila. Namun karena emosi kita sedang dipermainkan oleh para makhluk tak kasat mata. Dan bahkan ada beberapa manusia di bumi ini ingin hal yang bisa melihat makhluk tak kasat mata, namun justru orang yang dari lahir sudah di karuniai penglihatan itu mereka ingin sekali melihat normal, sungguh menyesakkan hidup diantara makhluk tak kasat mata.

 Saksikan kelanjutan dari mata Kevin di next episode..

...**--------------------**...

 DISCLAMER❗️⚠️

 Cerita ini hanya karangan semata jika ada perilaku/kata yang kasar mohon di maafkan. Terimakasih

 Happy Reading...🕵‍♂️📸

1
Siti Musyarofah
jangan serem 2 thor aslinya aku takut
Elisabeth Ratna Susanti
like plus 🌹 untuk karya keren ini 😍
Elisabeth Ratna Susanti
ahhhh aku merinding disko nih 😱
NonaNyala
teruslah berkarya dirikuu
Elisabeth Ratna Susanti
kasihan. Zikri
Elisabeth Ratna Susanti
awal yang bagus.....bikin merinding disko.....good job Thor 🥰👍
NonaNyala: aaaa makasih maee akuuu🥰🤩
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!