Ada Pelangi Setelah Hujan

Cyra dan Almira sedang makan siang bersama kebetulan tadi pagi ia sempat kan masak banyak untuk dibawa kebutik kebetulan dibutik juga tersedia dapur kecil jadi tinggal masak nasi saja.

Nenek sedang tidak enak badan jadi Almira tidak ingin neneknya nanti kesusahan dalam memasak makanan makanya Almira langsung memasak untuk makan siang nenek nya nanti tinggal dipanaskan saja kebetulan kemaren Almira sempat belanja sehingga stok bahan makanan cukup tersedia di kulkas.

" Makasih kak masakan nya enak " puji Cyra mengacungkan dua jempol sambil mencuci tangannya tadi ia sampai nambah makannya meskipun masakan sederhana tapi Cyra suka.Almira tersenyum mendengar pujian Cyra.

" Memang nya kakak dari umur berapa bisa masak ? " tanya Cyra penasaran.

" Dari SD kakak sudah bantu-bantu nenek di dapur jadi sudah terbiasa " sambil Almira tersenyum dan membereskan piring dibantu Cyra.

" Kalau Cyra jangan kan masak nasi masak air saja ngak tahu kalau kedapur suka dilarang sama bibik apalagi kalau tahu papi bisa ngamuk katanya nanti kecipratan minyak lah macam-macam pokoknya padahal Cyra kan pingin juga belajar " celoteh Cyra panjang lebar.Almira hanya terkekeh mendengar cerita Cyra.

" Tapi Cyra pingin belajar masak kak bisa ngak ngajarin Cyra ? tanya Cyra lagi.

" Minta izin dulu sama papinya " jawab Almira sambil membersihkan meja ruangan tempat mereka makan tadi.

" Kalau minta izin pasti ngak bakalan boleh kak sama papi, atau diam-diam saja kak jangan sampai papi tahu ! " membuat Almira geleng-geleng kepala mendengarnya.

Setelah sholat dan makan Cyra mulai mencoret - coret kertas dan memperlihatkan hasilnya pada Almira.

" Wah bagus sekali gambarnya Cyra tinggal dipoles sedikit saja pasti makin keren nih " puji Almira yang melihat hasil goresan tangan Cyra berupa desain pakaian.Ia melihat Cyra berbakat dalam mendesain pakaian.

" Terimakasih kak kayaknya Cyra bisa buka butik kayak kakak " sahutnya lagi,Almira tersenyum mendengarnya dan mencubit hidung mancung Cyra.

Almira tidak lupa menelpon neneknya menanyakan kabar karena tadi neneknya kurang enak badan.Untunglah kondisi nenek sudah mulai baik kalau masih belum sembuh juga rencana Almira mau mengajak neneknya berobat sebetulnya tadi ia ragu untuk kebutik tapi neneknya memaksa Almira kebutik ia tidak apa-apa ditinggal.

Sebelum ke butik ia pergi ke tetangga sebelah rumah meminta tolong melihat neneknya takutnya nanti terjadi apa-apa kebetulan tetangga nya sudah dianggap seperti keluarga sendiri.Almira tidak ingin terjadi sesuatu hal pada neneknya karena hanya nenek yang ia punya saat ini.

Menjelang sore Fathir yang sedang dikantor bersiap-siap untuk menjemput Cyra dibutik Almira.

Rencananya ia akan mengajak Almira makan diluar bersama Cyra sebagai ungkapan terimakasih.

Setelah memasuki mobilnya Fathir meminta sopir menuju butik Almira.Tidak sampai lima belas menit mereka pun sampai.Fathir keluar dengan kedua baju nya dilipat ia tidak menggunakan jasnya.Terlihat sangat tampan dengan setelan celana panjang hitam dan sepatu mahalnya tak ketinggalan jam tangan mewahnya.

Fathir pun segera membuka pintu butik tidak lupa mengucapkan salam kebetulan Cyra dan Almira sedang duduk dimeja yang ada dibutik.

" Papi...." sambut Cyra sambil menyambut Fathir datang.Fathir pun tersenyum dan memeluk sang putri tak lupa mencium kening Cyra.Almira yang melihat keakraban ayah dan anak tersenyum sungguh pemandangan yang sangat indah ia sendiri tidak pernah mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang tua kadang kala ada rasa iri di hati Almira.

Aku hanya bisa up satu rencana mau lebih tapi karena bulan puasa bawaan ngantuk mulu.ini udah dari tadi ngetik nya tapi tertunda terus doakan aku makin semangat up nya pembaca.Rencana kalau bisa sebelum ramadhan sudah tamat kebetulan episodenya tidak panjang tapi tidak tahulah nanti gimana dan cerita ini tidak banyak konflik.