Humairoh dan stev di buat hawatir oleh sang putri yang tak kunjung mau menikah padahal umurnya sudah menginjak 32 tahun. jadi stev memutuskan untuk menjodohkan sang putri yang bernama Amirah putri Smith anak sulungmereka dengan anak rekan bisnisnya. tapi sayangnya amirah tidak mau di jodohkan jadi dia memutuskan pergi ke Amerika tanpa sepengetahuan orang tuanya untuk menghindari perjodohan konyol yang di buat sang ayah.
Lalu bagaimanakah kelanjutan ceritanya mari ikuti jejaknya.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 MDF
" tidak pulang Sean, Elson" tanya Mirah sekali lagi.
" emang Tante mau kemana" tanya Sean dan Elson barengan sehingga mereka menatap satu sama lain.
" cil itu kata kata gw"
" apasih.. Elson juga mau bilang seperti itu" kesal Elson menatap Sean dengan malas.
" sudah jangan ribut" lerai Mirah dengan lembut.
" Tante mau pulang sayang sebaiknya Sean sama Elson pulang kerumah yah" sambung Mirah.
membuat Sean dan Elson saling menatap satu sama lain kembali dengan tersenyum smirk.
" aunty Mirah mau pulang" tanya Elson dengan binar matanya yang sangat menggemaskan.
Mirah mengangguk kan kepalanya.
"Iyah".
" aunty Mirah bolehkah Elson ikut.." lagi lagi Elson menggunakan senjata andalannya yaitu menggunakan wajah imutnya yang siapa saja pasti tidak bisa menolak permintaannya.
mendengar ucapan dari Elson mirah menatap Sean dan Sean mengangguk kan kepalanya dengan cepat sebagai pertanda boleh.
" baik tapi izin sama ayah kalian dulu oke " ucap Mirah dengan lembut.
Sean dan Elson saling melirik satu sama mendengar jawaban dari Mirah.
Sean langsung menghubungi sang ayah.
Tut..Tut..Tut..
" yah ada apa Sean" jawab Adam di seberang telepon.
"ini cil Lo ajah yang ngomong sama Daddy" ucap Sean dan langsung memberikan ponselnya kepada Elson.
" Daddy ini Elson"
" iya Elson ada apa menghubungi Deddy"ucap Adam.
" Daddy Elson ingin ikut bersama aunty Mirah ke rumahnya apakah boleh" membuat Adam menyerhit kan dahinya.
walaupun Elson tidak melihat Elson seakan paham.
" Iyah Daddy ini Elson lagi bersama aunty Mirah" sambil melirik Mirah dengan tersenyum.
" kenapa bisa.." tanya balik Adam dengan heran.
lalu Elson pun menjelaskan bagaimana pertemuan nya dengan Mirah tanpa berkurang sedikit pun.
"hmm.. baiklah jangan merepotkan aunty..nanti Daddy jemput"
" baik dad aku akan patuh.. " Adam langsung memutuskan teleponnya.
" yeyy.." sorak Sean dan Elson sambil ber tos ria.
" kami sudah izin jadi kami sudah boleh ikut kan aunty"
" yah tentu saja boleh" kata Mirah
" ayo.." ajak Mirah membuat Elson dan Sean bingung.
" aunty rumahnya dimana kita naik mobil saja" ucap elson dengan polosnya.
membuat Mirah jadi terkekeh. sungguh cantik..
" tidak usah naik mobil lihat apartemen itu disana Tante tinggal di situ Elson sayang" ucap Mirah dengan gemas sambil mencubit pipi tembem Elson.
"ohhh.."jawab Sean dan Elson serempak pasalnya apartemen yang di tinggali oleh Mirah sangat dekat dengan kantor dan mansion mereka.
" pak mur pulang ajah duluan kami mau ke rumah Tante Mirah dulu" teriak Sean dengan keras kepada sang sopir.
" katanya tidak boleh teriak dengan keras" sindir Elson.
" loh gak liat yah cil pak mur jauh.. makanya teriak kalau gak teriak pak mur nya gak bakalan dengar lah loh gimana sih cil"
' Iyah Iyah..."
" kalian ini yah membuat Tante gemas saja" ucap Mirah sambil mencubit hidung Elson dan Sean bergantian tapi malah membuat hati Sean dan Elson menghangat senang.
"ayo.." lalu Mirah menggenggam tangan Sean dan Elson.
deg
Sean melihat tangannya yang di genggam oleh Mirah lalu Sean tersenyum melihat Mirah.
Sean sebelah kiri sedangkan Elson di sebelah kanannya Mirah membuat mereka seperti sepasang ibu dan anak yang bahagia apalagi Sean dan Elson yang selalu bercoletoh riah dan Mirah menjadi pendengar yang baik dan sesekali mereka juga tertawa.
rasanya Sean ingin menangis merasakan kehangatan yang sudah lama tidak dirinya rasakan, dia yang selalu tegar tidak di pungkiri ia juga ingin merasa kan sosok seorang ibu dan kali ini dirinya merasa kan sosok itu di dalam diri Mirah.
ga seru