Generation Sandwich, istilah yang sering di gunakan baru-baru ini. Mungkin sebagian ada yang menjadi pelakunya, ada juga yang menganggapnya hanya sebuah sudut pandang semata.
Tumbuh dan besar dari kalangan menengah kebawah menjadikan seorang gadis cantik bernama Hima Narayan kuat dalam menjalani kehidupannya.
Tanpa di ketahui banyak orang, nyatanya Hima menyimpan luka dan trauma tersendiri dalam hidupnya. Tentang pengkhianatan dan kekecewaan di masa lalu.
Ganindra Pramudya Suryawilaga : " Saat aku pikir kamu adalah rumah yang ku tuju. Tapi kamu justru menjauh saat aku ingin menggapai mu. Beri aku kesempatan sekali lagi Hima!"
Kehidupan keluarganya dan kisah cintanya tak pernah berpihak padanya. Akankah Hima menyerah dengan kehidupannya???? Lantas bagaimana dengan kisah cinta gadis itu?
Semoga para reader's kesayangan berkenan mampir, terimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Bayu keluar untuk melakukan transaksi besarnya. Belajar dari rekannya yang sudah tertangkap, Bayu tak mau sampai ia merasakan hal yang sama.
Dia harus main pintar. Tidak mungkin ia membawa barang haram tersebut dengan sembarangan.
Di sebuah jalan yang cukup ramai, hampir tengah malam seperti itu terjadi kepadatan kendaraan. Lelaki itu jadi was-was sendiri. Takut jika itu adalah razia polisi seperti yang sebelumnya.
Meskipun ia baru saja selesai melakukan transaksi alias tak membawa barang tersebut, tetap saja ada rasa khawatir.
Barangkali ia sudah di ikuti dari awal kan???
Sebenarnya Bayu bukan pemakai. Dia hanya terpaksa melakukan pekerjaan sampingan haram tersebut. Bukan hanya dia, tapi juga sang kakak perempuannya.
Jika bukan karena tekanan dari seseorang, tak mungkin Bayu mau melakukannya. Orang tuanya berhutang sangat banyak pada seseorang yang tak lain adalah pemilik supermarket Xxx tersebut.
Dan pemilik supermarket Xxx di mana ia bekerja juga memiliki chanel di bisnis gelap. Tentu saja tidak semua orang tahu. Yang kebanyakan orang tahu, sang big bos adalah orang yang sangat baik.
Dia sering memberikan bonus pada karyawan-karyawannya. Tapi ...siapa yang akan menyangka jika 'dia' tidak hanya mengandalkan bisnis supermarket saja.
Dan seseorang yang Bayu temui sore menjelang malam tadi, adalah salah satu orang kepercayaannya big bossnya.
Suara klakson menyadarkan lamunan Bayu. Mendadak ia teringat tentang ancaman yang di tujukan pada Hima.
Gadis yang Bayu sukai sejak pertama kali melamar di supermarket Xxx itu tak memiliki hubungan apapun dengan pekerjaan haramnya.
Mungkin...jika terjadi sesuatu pada Hima, Bayu akan merasa sangat bertanggung jawab dan merasa bersalah. Karena memang Hima tak terlibat sama sekali.
Berbeda jika hal itu terjadi pada anggota keluarganya, mereka adalah tanggung jawab Bayu. Pun sang kakak yang belum menikah di usianya yang sudah di atas kepala tiga. Perempuan cantik itu lebih suka pergaulan bebas tanpa memikirkan kewajibannya.
Tok...tok....
Seorang anggota kepolisian yang sedang patroli mengetuk kaca mobil Bayu. Sebisa mungkin Bayu memasang wajah santai dan tidak gemetaran.
Polisi memeriksa mobil Bayu juga tubuh Bayu. Tak lupa mereka memeriksa isi mobil. Setelah tal di temukan hal yang mencurigakan, Bayu pun melanjutkan perjalanan kembali ke rumah.
"Sialan! Bisa-bisanya patroli tiap malam!", monolog Bayu kesal. Ia melewati sebuah kantor yang kebetulan tepat di sebelah traffic light. Mobil Bayu pun berhenti. Dan di saat yang sama, sebuah motor besar berbelok masuk ke area kantor tersebut.
Bayu seperti tak asing dengan motor tersebut. Begitu juga dengan sosok yang yang duduk di atasnya. Terlebih, sosok itu berhenti dan berbincang akrab dengan seseorang yang bisa di tebak jika ia adalah seorang anggota kepolisian.
"Kaya pernah liat, tapi siapa ya???", batin Bayu. Tapi suara klakson di belakangnya mengejutkan Bayu. Ia pun bergegas menjalankan mobilnya.
Bayu dan temannya menoleh ke arah mobil yang baru saja melaju. Suara klakson yang tadi berbunyi nyaring cukup menarik atensi mereka.
"Supirnya lagi bengong kali!", celetuk Eros. Ganin hanya mengangguk tipis.
"Tuh komandan ngga salah apa sidak jam segini?", tanya Ganin pada Eros.
"Ngga sidak juga kali. Dia kan datang dari sore, Lo aja yang ke sini nya tengah malem. Kos jurig!", sahut Eros.
"Asal Lo tahu ya, jam istirahat gue selama nanganin kasus ini benar-benar ngga teratur!", kata Ganin meletakkan tangannya di atas tangki motornya.
"Resiko bro! Itu kan emang tugas! Suruh siapa punya tampang bocah, wajar kalo gampang di suruh-suruh! Hehehhe!", ledek Eros.
"Ckkkk...dari pada Lo, muka Lo udah kaya bapak-bapak kebanyakan utang di pinjol! Dah lah ...mau setor muka gue!", kata Ganin menyalakan sepeda motornya. Eros sendiri baru saja membeli makanan. Dia memang memilih tinggal di asrama di tempat itu dari pada harus kost. Lagi pula dia masih singel, tidak ada yang menunggunya pulang.
Ganin memarkirkan kendaraan roda duanya lalu berjalan menuju ke ruangannya. Meski tengah malam, tetap saja ada petugas piket yang berjaga.
Dan yang cukup mengherankan, atasan yang Eros maksud sedang ngobrol dengan rekannya.
Ganin hormat tangan saat memasuki ruangannya. Atasannya tersenyum melihat Ganin yang berpakaian anak muda. Padahal dia tahu jika usia Ganin sama seperti rekannya yang ada di hadapannya.
"Selamat malam Ndan!", kata Ganin menyalami atasannya tersebut.
"Selamat malam Ganindra Pramudya Suryawilaga!", sapa atasannya tersebut hingga membuat Ganin tersenyum.
Atasannya tersebut masih kerabat jauh dari Ganin dan berasal dari daerah yang sama dengannya. Entah kebetulan atau memang sengaja, atasannya tersebut akan di pindah tugaskan ke kantornya.
Dan malam ini, dia sedang ada urusan selama dua hari di kota itu.
Setelah sharing tentang pekerjaan yang sedang Ganin jalani, akhirnya atasannya pun pulang. Dan Ganin memilih untuk menginap di kantornya dari pada harus pulang lagi lewat jam satu malam. Tubuhnya sudah terlalu lelah!
Padahal ia tak bekerja di supermarket siang tadi, tapi pekerjaan utamanya lah yang sedang ia selesaikan.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Hima melihat ponselnya, sudah setengah tujuh pagi tapi ia tak mendapatkan balasan apapun dari Ganin. Ya, Hima sempat mengirim pesan saat malam ia terjaga karena kebelet.
Tapi ternyata hingga pagi, ia tak melihat bahwa pesannya di baca.
"Kemana sih tuh anak, hobi banget ngilang-ngilang! Kaya gitu kok mau sama gue!", Hima ngedumel dalam hatinya.
Gadis cantik itu pun memilih untuk menunggu angkot. Karena kebetulan jam nya tepat, ia pun langsung mendapatkan angkutan langganannya.
"Baru liat neng lagi, kemana aja neng?", tanya supir angkot karena Hima duduk di samping supir.
"Ada pak, cuma beberapa hari ini emang nebeng sama temen. Nyari gratisan heheheh!", sahut Hima.
"Naik angkot Abang tiap hari gratis juga boleh neng, tapi jadi mantu Abang. Mau ngga? Hehehe?", ledek supir angkot tersebut.
"Emang anak Abang udah kerja di mana?", tanya Hima menanggapi ucapan supir itu.
"Hehehe masih TK neng hahahahah!", sahutnya. Hima berdecak seolah kesal. Tapi dia senang, dia bisa akrab dengan siapa pun termasuk supir langganannya ini.
Tak selang beberapa lama, angkot itu pun berhenti. Hima membayar ongkosnya dan setelah itu ia langsung masuk ke wilayahnya yang tak lain adalah gudang.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Hima bekerja seperti biasa. Tapi kali ini ada yang meletakkan sarapan di atas mejanya. Entah dari siapa, karena ia tadi sempat ke belakang.
"Ini... makanan punya siapa?", tanya Hima pada salah seorang rekannya.
"Dari ayang beb, Ma! Takut nya Lo belom sarapan!", jawabnya. Hima menaikkan salah satu alisnya. Lalu ia membuka bungkusan makanan itu yang tak lain nasi dengan lauk ayam goreng dan sayur. Ada juga catatan di dalam nya.
'Maaf!'
Hima menghela nafas singkat, sudah jelas dan bisa di pastikan jika itu dari Ganin karena anak lori tadi menyebutnya anak lori.
"Di makan Ma, mubazir lho! Ganin juga dapat itu susah payah, kerja nyari duit buat bisa traktir Lo!", ledek temannya.
Hima memilih duduk dan membuka ponselnya. Ada pesan yang Ganin kirim beberapa menit yang lalu.
[Aku minta maaf kalau semalam udah bikin kamu tersinggung. Terimakasih juga sudah khawatir sama aku. Tapi tenang aja, aku baik2 aja kok ☺️]
Aku? Kamu? Hima tersenyum sendirian. Anak-anak lori meledeknya.
"Ciyeeee yang lagi jatuh cinta sama brondong???!", ledek anak-anak. Hima tak mau ambil pusing, dia memilih memakan sarapannya.
🌾🌾🌾🌾🌾
Terimakasih 😁😁😁✌️
Kasih bonchap dong
mksh ya thor atas bacaannya yg luar biasa sukses trs dengan karya² baruy..love² buat ithor💖💖💖💖💖💖💖