Selena Fransiska, gadis cantik nan seksi yang bekerja di toko bunga. siapa sangka di balik sifatnya yang ramah dan lembut ternyata dia menyimpan dendam yang membara di dalam hati nya.
karena keserakahan orang terdekat membuat hidup nya hancur dan hidup dalam ketakutan selama bertahun-tahun. sampai ia menemukan waktu yang tepat untuk membalas dendam
"Atas semua perbuatan yang kau lakukan kepada ku dan kedua orang tua ku. akan ku balas semua perbuatan mu paman..!
******
Di lain sisi ada Bara Antonio seorang CEO muda yang tampan pria berusia 29 tahun ini, tidak pernah merasa bahagia hidup bersama istrinya dan akhirnya menemukan wanita yang ia cintai dan membuatnya bahagia. Namun ternyata cinta tulus Bara hanya di balas dengan kepura-puraan belaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Yang Terbalaskan
Pagi-pagi sekali Bara sudah terbangun dan berkutat di dapur, Bara ingin membuatkan makanan spesial untuk wanita yang ia cintai.
Ya, Bara sudah bertekad untuk mengakui perasaannya pada Selena Pagi ini juga.
Dan apapun hasilnya nanti akan ia terima, dengan lapang dada.
Sejujurnya Bara merasa kurang percaya diri untuk mengakui perasaannya pada Selena, karena biar bagaimanapun ia seorang laki-laki yang sudah menikah.
Sedangkan Selena seorang wanita yang masih muda, cantik juga pintar. Tapi Bara akan merasa tidak tenang jika ia tidak mengungkapkan perasaan pada Selena sekarang juga.
"Yeh,,,, roti sandwich isi telur dadar ala chef Bara sudah siap. Tinggal menunggu Selena bangun dan kami berdua bisa sarapan bareng.
"Tapi kok tumben, jam segini Selena belum bangun? padahal ini sdh jam 6 pagi. Diakan tipe wanita yang suka bangun pagi.
"Apa aku ketuk saja pintu kamar nya? Takutnya nanti dia terlambat datang ke kantor.
Ketika Bara baru akan mengetuk pintu kamar Selena, tiba-tiba Selena sudah membuka pintu kamar nya dengan muka yang sedikit pucat gadis itu berjalan ke arah kamar mandi.
"Mas Bara sudah bangun? Maaf ya saya bangun agak terlambat. Kayaknya saya agak kurang enak badan.
Mendengar bahwa Selena kurang enak badan, Bara langsung menempel punggung tangan nya ke kening Selena.
"Ya ampun Sel, badan kamu panas. Sepertinya kamu demam. Sekarang kamu masuk kamar lagi dan istirahat. "ucap Bara sambil menuntun Selena kembali ke tempat tidur.
"Tapi ini sudah jam 6 pagi mas, dan saya harus siap-siap untuk ke kantor. "tolak Selena sambil berusaha memberontak dari rangkulan Bara
"Sudah ya, kamu jangan pikirkan pekerjaan kantor dulu yang penting sekarang kamu istirahat dan minum obat biar cepat sembuh "ucap Bara sambil membaringkan Selena di tempat tidur..
"Tapi mas ...."protes Selena sambil berusaha bangkit dari posisinya .
"Sudah gak ada tapi-tapian. Soal urusan kantor itu gampang, yang penting sekarang kamu istirahat dulu di sini. Dan tunggu sebentar saya buatkan bubur dulu untuk kamu sarapan lalu minum obat. "titah Bara yang setelah itu berlalu dari hadapan Selena menuju dapur.
Ketika Bara sudah tidak terlihat lagi Selena bangun dan menyenderkan bahunya di sandaran tempat tidur sambil berkata dalam hati .
"Sebenarnya Bara itu pria yang baik, tapi sayangnya dia itu salah satu bagian dari keluarga yang paling aku benci! Dan hanya Bara satu-satunya jalan ku agar bisa masuk ke dalam keluarga itu.
Setelah satu mangkok bubur sudah selesai di buat, Bara langsung mengantarkan ke kamar Selena.
"Tok tok..
"Sel, ayo sarapan dulu habis itu minum obat dan kamu hari ini tidak usah datang ke kantor dulu. jika sampai nanti siang demam kamu belum turun juga kita langsung periksa ke dokter ya. "ucap Bara sambil membantu Selena untuk bangun dan bersandar di sandaran tempat tidur.
"Uhukk, uhukk... Saya gak apa-apa kok mas. Ini cuma demam biasa Sehabis minum obat juga pasti langsung sembuh tidak perlu ke dokter segala. "ucap Selena yang langsung memakan bubur buatan Bara.
"Ya sudah kalau kamu tidak mau ke dokter, yang penting sehabis minum obat kamu langsung istirahat ya. Sini biar saya suapi. "Bara yang melihat Selena masih lemah langsung mengambil mangkok bubur itu dan menyuapi Selena dengan sabar.
"Ayo dong Sel, bubur nya di habiskan.
"Sudah cukup mas, saya sudah kenyang.
"Ya sudah sekarang minum obat ya. kotak obat nya kamu taruh di mana? Biar saya ambilkan.
"Ada di laci meja itu. "tunjuk Selena pada laci meja yang berada tidak jauh dari tempat tidur nya.
Bara langsung berjalan ke arah laci guna mengambil obat untuk Selena, namun Bara sedikit tertegun melihat banyaknya stok obat dengan merek sama.
"Antiprestin Fluoxetine" gumam lirih Bara ketika membaca obat yang ada di tangannya.
"Aku seperti pernah melihat obat ini tapi dimana ya? dan apa kegunaan obat ini? Kenapa Selena mempunyai begitu banyak obat jenis ini.
"Mas Bara, apa sudah ketemu kotak obat nya
Mendengar pertanyaan Selena membuat Bara seketika melupakan tentang obat itu dan langsung mengambil obat demam lalu memberikannya pada Selena.
"Oh iy-iya.. Obat nya sudah ketemu kok, sebentar ya saya ambilkan air putih dulu. "ucap gugup Bara sembari langsung mengambil gelas air putih yang ada di meja dan memberikan pada Selena.
"Sekarang kamu langsung istirahat ya Sel, biar cepat sembuh. "ucap Bara sambil tersenyum tulus dan membantu Selena kembali berbaring.
"Terima kasih ya mas, maaf saya jadi merepotkan dan Jika mas Bara ingin pergi ke kantor tidak apa-apa pergi saja. Saya sudah agak mendingan.
"Tidak Selena, saya tidak akan tenang jika membiarkan kamu sendirian di rumah dalam keadaan sakit seperti ini. Jadi saya hari ini tidak akan pergi kemanapun sebelum kamu sembuh. Dan patut kamu ingat kamu sama sekali tidak pernah merepotkan saya.
"Sekarang kamu istirahat ya, karena saya mau mandi dulu dari tadi sudah bau asem soalnya. oiya baju saya yang saya pakai semalam dimana? soalnya mau saya pakai lagi. "tanya Bara malu-malu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Baju mas Bara yang semalam ada di dekat mesin cuci dan sudah saya cuci. "ucap Selena yang hanya di jawab anggukan berkali-kali oleh Bara.
......................
Setelah beberapa saat berlalu Bara membuka laptopnya yang berada di dalam mobil guna memantau pekerjaan kantor dari jarak jauh.
Sambil melihat layar laptop Bara langsung menelfon sang asisten David untuk mengabari bahwa dirinya hari ini tidak bisa masuk kantor.
"Akhirnya selesai juga ngecek pekerjaan kantor. Sudah jam 10 siang Selena sudah bangun belum ya?
Karena hari di rasa sudah cukup siang' Bara memutuskan untuk mengecek keadaan Selena di dalam kamar.
Sambil berjalan dengan sangat pelan Bara masuk ke dalam kamar Selena lamu memegang kening gadis itu..
"Syukurlah, demam nya sudah turun sebaiknya. "ucap lega Bara.
Dan ketika Bara ingin beranjak pergi tiba-tiba Selena memegang tangan nya. Sambil membuka mata Selena tersenyum manis ke arah Bara.
"Kamu sudah bangun Sel? Bagaimana apa sudah mendingan? "tanya Bara sembari duduk ditempat tidur Selena.
"Saya sudah jauh lebih baik dan semua ini karena mas Bara. Sekali lagi terimakasih ya mas.
"Sama-sama Sel, kamu jangan terlalu kecapean ya dan selalu jaga kesehatan. Jujur saya khawatir melihat keadaan kamu tadi.
"Ia mas.. Jawab singkat Selena sembari mengangguk.
"Ya sudah kamu mandi dulu gih, biar lebih segar saya tunggu di mobil dulu ya.
Ketika Bara ingin beranjak pergi Selena langsung menarik tangan nya dan memberikan satu kecupan manis tepat di bibir Bara.
Bara yang merasa kaget langsung terpaku seketika dan meraba bibirnya sendiri.
"Selena...?
"Saya suka sama kamu mas.
"Tapi saya kan sudah meni....
"Saya tau mas dan saya bersedia jadi pacar rahasia Kamu.
Bara langsung tersenyum dan memeluk Selena dengan erat, ia sungguh sangat bahagia karena perasaannya terbalaskan.
Tanpa pikir panjang Bara langsung mencium dan melumat bibir ranum milik Selena sambil memegang tengkuk gadis itu guna mempererat ciuman mereka.
"