Pintu Rahasia Dua Dunia

"Permisi... Maaf mengganggu obrolan kalian, ini pesanan nya untuk nyonya dan nona." ucap Lulu yang langsung mengantarkan makanan mereka.

"Terima kasih."

"Sama sama nyonya. Selamat menikmati roti nya, dan kopi nya."

Ratu dan putri amber langsung memakan roti itu dan terkejut, saat memakan nya.

"Luar biasa." pekik putri amber dengan tatapan binar nya.

"Bener, ini sungguh luar biasa."

"Ibunda....aku ingin sering kesini. rasanya begitu nagih."

"Ibunda juga harus ikut kalau begitu, karena ibunda juga ketagihan dengan rasanya." ucap ratu Amora sambil terkekeh kecil.

Kedua nya mengobrol santai saat ini, tak ada menyadari bahwa orang nomor satu sedang berada di tengah tengah mereka. penyamaran yang dilakukan oleh ratu bener bener membuat nya tenang.

Sedangkan di kerajaan Arce, raja yang mencari keberadaan ratu tak ketemu dari tadi setelah berkeliling di kediaman milik ratu Amora.

"Salam yang mulia raja Felix."

"Dimana ratu Amora?" tanya nya kepada penjaga di kediaman milik sang ratu.

"Tidak ada yang mulia, ratu belum kembali kesini."

"Ckck... kemana dia pergi, apa dia begitu marah kepada ku!"

"Cepat tanya penjaga lainnya yang mengetahui keberadaan ratu ku!"

"Baik yang mulia."

Setelah itu raja kembali ke dalam istana untuk beristirahat sebab dari tadi dia yang berkeliling untuk menemukan istrinya itu. Tapi tak juga ketemu. Biasanya ratu Amora akan bersantai di taman belakang sambil menikmati cemilan di atas nya, tapi sekarang tak ada orang disana. Bahkan pelayan pribadi nya saja tak kelihatan dari tadi.

Padahal pelayan pribadi nya sedang berada di kediaman milik sang ratu. Tadi nya dia ingin ikut ratu dan putri amber sebab tak mungkin ratu dibiarkan sendirian. Tapi ratu Amora mengatakan ingin menghabiskan waktu bersama putri amber. Sehingga dia pun tak ikut kemana ratu pergi.

"Salam yang mulia raja." ucap pangeran daren yang baru kembali dari luar istana.

"Salam pangeran, bagimana tugas mu. Apakah sudah terselesaikan?"

"Sudah" ucap nya singkat memandang wajah ayah nya itu.

"Bagus... Kamu memang bisa diandalkan!"

"Dimana ibunda ratu, dan putri amber?"

"Huft... Mereka pergi berdua. Entah kemana aku juga tak tau!"

"Apa ayahanda bertengkar?"

"Sedikit salah paham pangeran. Ibunda mu meninggalkan makanan diruangan jamuan tadi."

"Apa yang terjadi?"

"Bukan apa apa. Ibunda ratu hanya salah paham saja. sebaiknya kembali lah di kediaman mu pangeran. dan beristirahat lah."

Pangeran daren langsung melangkah keluar tanpa berpamitan kepada ayahanda nya. Dia merasa ada yang tak beres. Dia akan bertanya kepada pelayan setia ibunya itu. Pasti bukan hanya kesalahpahaman saja. Ayahnya itu pasti mengatakan sesuatu sehingga membuat ratu marah dan pergi dari istana.

Pangeran daren melangkah di kediaman ratu mencari pelayan setia ratu itu. dengan tatapan tajam dan langkah tegas nya menghampiri mereka.

"Kau... ikut aku!"

"Baik tuan."

"Apa yang terjadi di ruangan jamuan tadi?"

"Ratu merasa kecewa dengan tindakan raja pangeran, beliau mengatakan ingin berjalan jalan berdua dengan putri amber." ucap pelayan setia ratu dengan nada bergetar.

Dia takut berhadapan dengan pangeran daren. Sebab kesadisan dan juga ketegasan beliau membuat nya merinding.

"Apa yang terjadi sebelumnya?"

"Perdebatan antara putri amber dan juga lady Diana, pangeran. mereka merebutkan kursi istana, dan raja malah berpihak ke lady Diana. sehingga membuat ratu marah dan kecewa."

"Kurang ajar!" desis pengeran dengan nada tajam nya sambil mengepalkan tangannya.

Dia akan membuat perhitungan dengan ayah nya itu. Bisa bisa nya raja berbuat seperti itu kepada ibu dan adik nya.