NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Saling selingkuh / Bercocok tanam / Tamat
Popularitas:536.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Perkenalkan namaku Tuti berusia 25 tahun, anak pertama dari dua bersaudara.

Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng (26) dia anak tunggal. Sedangkan ayahnya, Bapak Hendra (46). Beliau pensiunan PNS, kebetulan beliau pensiun dini untuk membuka usaha di rumah nya. Ibu dari mas Sugeng, Ibu Ani (42) kesibukannya menjaga toko di rumah.

Sampai suatu ketika tingkah pak Hendra begitu aneh, tingkahnya jauh berbeda saat aku baru pertama kali tinggal di rumahnya. Akhir-akhir ini beliau selalu mendekatiku saat suamiku bekerja dan Ibu mertuaku sibuk menjaga tokonya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 17

Kemudian ayah mertuaku datang menghampiri aku dan ibu mertuaku di toko.

"Ada apa?" tanya ayah penasaran.

"Sugeng, nggak jadi pulang, Yah," jawab ibu mertuaku.

"Kenapa katanya, Bun?" tanya ayah mertuaku.

"Bosnya masih butuh Sugeng, Yah," jawab ibu dengan tegas.

"Oh begitu, sabar ya, Nak," ujar ayah sambil mengelus pundak ku.

Aku hanya terdiam dan tertunduk sedih.

"Berarti suamimu orang yang pintar, sampai Bosnya tidak merelakan dia pergi," terang ayah kepadaku.

"Iya, Yah," sahutku lirih.

"Iya sudah sana bikinin ayah kopi," pinta ayah kepadaku.

Aku pun beranjak dari tempat dudukku untuk pergi ke dapur membuatkan kopi.

Setelah selesai membuat kopi, aku segera menghidangkannya kepada ayah yang sedang menikmati indahnya bunga di halaman belakang.

"Ayah ini kopinya," ujar ku sembari menghidangkan kopi untuk ayah.

"Terima kasih, Nak," ucap ayah melihat ke arahku.

"Sini duduk dulu," pinta ayah mertuaku.

"Ada apa, Yah," tanyaku seraya duduk di kursi sebelah ayah.

"Ini untuk kamu," kata ayah sambil menyodorkan sejumlah uang untukku.

"Nggak usah, Yah," ujar ku menolak uang pemberian ayah.

"Sudah ambil saja, suamimu kan belum kirim," kata ayah memaksaku untuk mengambil uang pemberiannya.

"Iya, Yah, terima kasih," ucapku.

"Ya sudah, sana lanjutkan kalau kamu sibuk," kata ayah kepadaku.

"Iya, Yah, Tuti masih mau setrika baju," ucapku beranjak dari tempat duduk di halaman belakang.

Memang suamiku belum kirim uang, apalagi kosmetik ku habis, mau tidak mau aku mengambil uang pemberian ayah mertuaku.

...🍄🍄🍄...

Pada malam harinya aku tidak bisa tidur, pikiranku kacau, gelisah, membayangkan yang aneh-aneh. Mungkin ini akibat berbulan-bulan aku tidak merasakan keintiman fisik.

Anehnya lagi, aku membayangkan saat-saat bersama ayah mertuaku. Hampir tiga bulan aku di tinggal suamiku, jujur saja aku sangat kesepian, tidak ada lagi belaian-belaian lembut pada diriku.

Pada waktu itu jam 23.00 Malam, aku mendengar suara telivisi. Aku coba keluar kamar dan berjalan menuju ke kamar mandi, ternyata ayah sedang menonton telivisi sendirian. Setelah dari kamar mandi, aku pun menghampiri ayah mertuaku.

"Belum tidur, Yah?" tanyaku berdiri di samping ayah.

"Belum, Nak," jawab ayah melihat ke arahku.

"Tuti boleh nonton tv juga, Yah?" aku mencoba bertanya kepada ayah.

"Iya, boleh, sini duduk" ucap ayah mempersilahkan aku duduk.

Aku pun duduk di sebelah ayah, kami berdua hening tanpa sepatah kata, menyaksikan acara di televisi.

Malam itu aku benar-benar tidak tahan, apalagi melihat ayah yang memakai celana pendek dan kaos. Bau badannya yang khas membuat aku mengenang saat-saat kita melakukan hubungan terlarang dulu, aku tidak bisa lagi menahan gejolak hawa nafsuku.

Sampai pada akhirnya aku memberanikan diri untuk memegang tangan ayah, ayah kaget dan melihat ke arahku. Tatapan mata ayah berubah, aku melihat ada gairah dalam tatapannya.

Entah setan apa yang tiba-tiba datang dan sengaja menebar godaan. Seperti sengaja memberiku kesempatan, waktu itu ayah hanya diam saja ketika tangannya aku pegang.

Aku melihat mata ayah dan kami saling berpandangan, lama kami saling berpandangan, perlahan muka kami saling berdekatan.

Ayah seperti kaget dengan tingkahku kali ini, tetapi beliau tidak berusaha sedikit pun menghindar. Aku raih kepala ayah, dan kutarik sedikit agar lebih mendekat ke wajahku. Hanya hitungan detik saja, kini bibirku sudah menyentuh bibirnya.

1
Isranjono Jono
sepertinya mertua sama menantu suami sama ipar ibu mertua sama gojek aduuuuuuh puyeng aku 😁😁
Jamayah Tambi
Klubini benar2 terjadi,sungguh jijik.Loya tekak bila bapak mertua setan merayu menantu iblis/Facepalm//Facepalm//Grin//Tongue//Awkward//Hey/
Jamayah Tambi
Patut pun kena cerai.Bukan dgn ayah mu saja.Tp juga Mas Dika, tetanggamu
Jamayah Tambi
Jangan percaya.Cetaikan perempuan durjana tu.Tak cukup satu burung.Semua dia nak.
Jamayah Tambi
Kau ni memang mengundang nafsu.Berbaring depan tv.sambil nonton dramkor.
Jamayah Tambi
Hentam saja Bu Rani.Perempuan ituvtidak bisa menolak ajakan suami
Jamayah Tambi
Bapak mettua setan ni bila nak mampus.Nafsu mcm kuda.Apa salahnya menikah lain daripada mencucuk lubang menantu.Sakit hsti aku.
Jamayah Tambi
Tak faham la si Tuti ni.Gila apa.
Jamayah Tambi
Korang hal dalam kain pun nak cerita kat orang.Nabi kata hal hubungan intim suami isteri jgn diceritakan ke orang lain..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Marah.Usteri mu lagi teruk Sugeng.
Jamayah Tambi
Gila.Bayangkan kalau anda mati dlm keadaan berzina
Jamayah Tambi
Memang kamu hina.Tak cukup didikan.Mau yg sedap2 saja
Jamayah Tambi
Tuti kamu bpleh elak kalau tidak mau berjumpa bapak mertuamu yg setan itu.Ini kamu pulak yg lebih..Klu ajak ketemu, ya jgn mau
Jamayah Tambi
Tak rasa bersalah ke kau Tuti.Perempuan gatal.Apa saja burung masuk lubang mu
Jamayah Tambi
Jangan memanjakan suami dgn memberi harta dan uang berjuta.Dia akan jd egois keranavtau kita sayang padanya.Biarkan suami usaha dgn titik peluhnya sendiri
Jamayah Tambi
Salah rumah Bu Rani curat
Jamayah Tambi
Nanti Icha cerita sama papa ya bagaimana kakek n mamamu
Jamayah Tambi
Tau takut bini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ada apa.Mesti jiran2 dah bising tentang hubungannya dengan Dika
Jamayah Tambi
Kalau tendang saja burung orang tua tu biar mati pucuk terus/Grin//Grin//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!