Chen Yi Yang. ia merupakan seorang anak bungsu dari Klan Chen yang terkemuka dialam semesta TianDi. dirinya diturunkan kedunia bawah Xuan Tian untuk mengalami ujian dalam percobaan dalam pemilihan Patriak keluarga Chen yang akan diadakan dalam beberapa ratus tahun kedepan. Ia mulai dari tahap awal, namun selang 7 tahun kedepan. ranah yang ia miliki tidak kunjung naik, karena suatu sebab. tapi ada keberuntungan yang berada dipihaknya, ia mendapatkan peta dari keluarga Tang, yang secara tidak sengaja ia selamatkan.
Lalu? bagaimana dengan kelanjutan perjalanan ChenYi dalam mencapai tujuannya agar kembali kealam semesta TianDi? Pantau Terus NovelToon KaisarGabut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaisar Gabut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dunia Bawah XuanTian - Alam Kesadaran °Ayah FuXing?°
Fu Xing dan Pria Paruh Baya terus berjalan menuju kerumah Fu Xing. Mereka berbincang-bincang kecil selama perjalanan, akan tetapi Fu Xing tersadar. Bahwa senior ini tidak memiliki tanduk dikeningnya.
Ia ingin bertanya, tapi karena merasa tidak enak, Fu Xing menjadi mengurungkan niatnya.
..
Mereka telah tiba dihalaman depan rumah Fu Xing.
Fu Xing masuk terlebih dahulu, sedangkan Pria Paruh Baya duduk dikursi yang ada ditepi halaman. Pria Paruh Baya menikmati matahari yang secara perlahan akan terbenam, disertai angin sepoi-sepoi yang membuat rambutnya tergerai kemana-mana.
Author: Deskripsi Pria Paruh Baya; Rambut depan yang dibiarkan terurai melebihi sedikit dagunya, rambut belakang diikat seperti mahkota. mengenakan baju beladiri yang rapi dengan pelindung bahu dan lengan atas.
Sedangkan didalam rumah.
Fu Xing berbicara kepada ibunya, kalau ada seorang paman yang ia ajak untuk makan bersama. Paman itu dirinya temui digunung tertinggi di Hutan Terlarang Klan Naga.
Ibunya yang mendengarnya, ia hanya tersenyum dan mengangguk tipis. Mengisyaratkan kalau paman itu boleh makan bersama mereka.
..
Fu Xing dan Ibunya mempersiapkan semua peralatan makan, dan hidangan yang akan disajikan. Mereka memasak berbagai macam hidangan, yang secara kebetulan Fu Xing mendapat banyak daging buruan pada kemarin sore.
"Ibu. Ibu antar terlebih dulu saja sebagian makanan ini ke meja depan~. Aku akan mencari arak baiju kekedai sebelah." Fu Xing keluar dari pintu belakang, pergi untuk membeli minuman alkohol yang merupakan kesukaan orang dewasa.
Ibunya cuman bisa menggelengkan sedikit kepalanya, lalu tanpa pikir panjang segera membawa beberapa hidangan menuju pintu depan.
Ia dengan tubuhnya yang sedikit kurang bertenaga, terus berjalan keluar rumahnya. Tetapi.. Begitu ia tiba diluar, ia menatap wajah yang tak asing dari orang yang duduk dikursi tepi halamannya.
Dirinya tanpa sadar mengeluarkan air mata disudut kelopak matanya, gambaran ingatan tidak terhitung jumlahnya memenuhi kepalanya. Dengan sedikit keraguan, ia mengeluarkan suaranya.
"Kakak Xing?"
Pria Paruh Baya segera menoleh kearah suara yang terdengar seperti memangil dirinya. Dirinya pun mendapati seorang wanita paruh baya sepertinya, namun dengan wajah yang sedikit keriput.
"Fu Ling'er?" Pria Paruh Baya menatap dengan penuh rasa kerinduan didalam dirinya.
ia mendekat kearah wanita itu. Lalu mengunakan kekuatan spiritualnya untuk meletakan makanan yang dibawanya, keatas meja tempat tadi dimana ia duduk.
"Maafkan aku. Aku sudah terlalu lama tidak kembali, bagaimana kabarmu selama ini?" Pria Paruh Baya yang merupakan suami dari Fu Ling'er memeluknya dengan begitu erat, dan lembut.
Mereka berdua kini terlihat seperti pasangan kekasih sehidup semati yang sudah lama tidak bertemu.
Fu Ling'er dengan air mata yang masih menetes keluar dari kelopak matanya, ia mengeluarkan beberapa perkataan dibalik pelukan Pria ParuhBaya/Kakak Xing. " Bodoh!.. Kenapa kamu kembali begitu lama.. Aku dan Fu Xing'er sudah lama menanti dirimu kembali!.."
Dengan sedikit terisak oleh tangisannya Fu Ling'er memeluk Pria Paruh Baya semakin erat...
..
Entah beberapa lama mereka berdua pelukan seperti itu. Namun sekarang, mereka berdua telah duduk dikursi yang berada ditepi halaman. [Konsep Halaman rumahnya dikelilingi oleh tembok putih besar dengan atap kecil diatas tembok]
Fu Xing baru kembali dari membeli arak. Ia dibuat terbingung kenapa Senior itu begitu akrap dengan ibunya. Mereka berbincang-bincang seperti seorang yang sudah lama akrab sebelumnya.
"Fu Xing'er, kemari." ibunya mengibaskan tangannya mengisyaratkan anaknya untuk mendekat kearah dirinya.
Fu Xing pun tanpa banyak memikirkan apa yang sedang terjadi. Cepat-cepat menghampiri ibunya dengan sebuah pertanyaan keluar dari mulutnya. "Ada apa Ibu?"
Lanjut Ke Chapter Berikutnya.
Author: skip dulu untuk ranahnya. Ini akan membahas mengenai alam kesadaran terlebih dahulu.
Alam kesadaran ini seperti dunia nyata, karena alam ini telah mencapai tahap pemahaman mengenai Dao. Sifat-sifat dari orang-orang dialam kesadaran ini sama seperti apa yang terjadi dimasa lalu.
Bahkan ranahnya, peningkatan Ranah setiap individu dialam kesadaran ini sama halnya dengan apa yang dulu terjadi. Tetapi, orang-orang yang ada didalam alam kesadaran ini adalah orang-orang yang pernah ditemui, maupun hanya melihat beberapa kali dan siklus kehidupan.
Emosi setiap orang didalam kesadaran ini nyata. bahkan jika jiwa orang lain tersesat didalam alam kesadaran seorang ahli Pemahaman Dao, maka ia bisa-bisa mengira itu adalah dunia asli yang tidak ada bedanya antara dunia nyata dan dunia kesadaran.
perlu ditambah dan tingkatkan detail tentang pertarungannya. segi alur sudah cukup baik. 👍👍