NovelToon NovelToon
Istri Yang Kau Ceraikan

Istri Yang Kau Ceraikan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Aina syifa

Difitnah, ditalak, dan diusir suaminya tidak membuat seorang wanita bernama Mila menyerah. Dia tetap bertahan demi untuk mendapatkan hak asuh anaknya.

Setelah dipisahkan dengan anaknya, Mila akan terus berjuang untuk mendapatkan anaknya kembali.

Apa yang akan Mila lakukan agar Aluna bisa kembali ke dalam pelukannya lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap dingin

Malam ini, Mila masih menatap langit-langit kamarnya. Mila masih berbaring di atas ranjangnya. Sejak tadi dia masih memikirkan ucapan Zaki tadi sore. Kalau ada seseorang yang sedang mempengaruhi Adnan agar Adnan membencinya.

"Siapa yang sudah mempengaruhi Mas Adnan. Apa jangan-jangan, wanita itu. Wanita itu yang sudah membuat hancurnya hubungan rumah tanggaku dengan Mas Adnan," gumam Mila.

Ring ring ring ...

Deringan ponsel Mila membangunkan Mila dari lamunannya. Mila beringsut duduk. Dia kemudian mengambil ponsel yang ada di atas nakas.

Mila terkejut saat melihat panggilan dari ibunya.

"Ibu, mau ngapain ibu nelpon. Tumben banget malam-malam gini dia nelpon," ucap Mila.

Mila kemudian mengangkat panggilan dari ibunya.

"Halo. Assalamualaikum."

"Halo Mila, wa'alakiumsalam. Apa kabar Mil?"

"Baik Bu. Ibu sendiri juga gimana kabarnya?"

"Ibu juga baik Mil. Maaf ya Mil, kalau ibu udah ganggu waktu kamu malam-malam begini. Ibu cuma mau menyampaikan sesuatu yang penting Mil."

"Sesuatu penting apa Bu?"

"Bapak kamu sakit Mil. Dan sekarang, ibu lagi ada di rumah sakit."

"Apa! bapak sakit? bapak sakit apa Bu?"

"Ibu juga nggak tahu Mil. Sudah setengah bulan bapak kamu sakit. Dan diperiksakan ke dokter juga nggak sembuh-sembuh sakitnya. Makanya ibu bawa bapak kamu ke rumah sakit."

"Ya ampun Bu, sabar ya Bu."

"Mil, kamu ada uang nggak Mil? jujur ibu lagi nggak pegang uang sama sekali Mil. Ibu bingung mau pinjam uang ke siapa lagi. Kakak dan adik-adik kamu, juga sama. Lagi nggak pada pegang uang."

Mila diam.

Apa yang harus aku katakan sama ibu aku. Saat ini saja aku nggak pegang uang sama sekali. Aku lagi punya masalah dengan Mas Adnan. Kalau aku harus pinjam ke Mas Zaki atau ke Bu Suci, aku malu. Aku kerja aja di sini belum ada sebulan masa udah mau pinjam uang, batin Mila.

"Halo Mil... Mila... kamu masih ada di situ kan."

"Eh, iya Bu."

"Mil, kamu bisa pulang nggak Mil ke kampung?"

"Maaf Bu, Mila belum bisa pulang kampung."

"Kenapa Mil? Adnan lagi sibuk ya dengan pekerjaannya."

"Iya Bu."

"Kalau begitu, tolong Mil. Tolong bicara sama suami kamu, agar dia mau pinjamin ibu uang untuk pengobatan bapak di rumah sakit. Karena ibu bingung harus pinjam ke siapa lagi. Kalau bukan pinjam ke Adnan, ibu mau pinjam ke siapa lagi. Adnan kan kerja kantoran. Uangnya juga pasti banyak."

"Iya Bu. Nanti aku akan coba bicara dengan Mas Adnan."

"Ya udah kalau gitu ya Mil. Ibu juga nggak enak sama Adnan kalau harus telpon kamu malam-malam begini. Titip salam ya Mil, untuk suami dan ibu mertua kamu."

"Iya Bu."

"Assalamualaikum."

"Wa'alakiumsalam."

Setelah menutup saluran telponnya. Mila menangis. Dia tidak sanggup harus bicara yang sebenarnya pada ibunya kalau saat ini, Mila akan bercerai dengan suaminya.

"Maafkan Mila bu, karena Mila belum bisa pulang kampung, dan Mila juga belum bisa cerita tentang masalah Mila. Tapi Mila janji, Mila akan cari pinjaman uang untuk ibu," ucap Mila di sela-sela tangisannya.

Mila mengusap air matanya. Setelah itu dia bangkit berdiri dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Hiks...hiks...hiks...

Mila masih menangis di depan cermin. Dia kemudian menatap pantulan dirinya di depan cermin sembari mengusap air matanya.

"Maafkan Mila Bu, karena Mila harus bohongin ibu. Sebenarnya Mila sudah mau cerai dengan Mas Adnan. Mana mungkin Mila harus pinjam uang ke Mas Adnan. Tapi Mila akan berusaha untuk mencari pinjaman uang untuk ibu ke orang lain,"ucap Mila.

Mila kemudian mengambil air untuk membasuh wajahnya. Dia mengusap wajahnya dengan air itu untuk menenangkan dirinya.

Setelah Mila mematikan keran airnya, Mila kemudian keluar dari kamar mandi. Dia naik ke atas ranjangnya untuk bersiap-siap tidur.

****

Mentari di pagi ini, sudah bersinar sempurna. Mila masih tampak sibuk dengan pekerjaannya.

Mila sejak tadi masih menyapu halaman depan rumah Zaki.

Dari kejauhan, Mila masih menatap Zaki, yang saat ini masih bermain basket di depan rumahnya.

"Mas Zaki mau nggak ya, pinjamin aku uang. Aku butuh uang, untuk biaya rumah sakit bapak. Apa aku minta gaji aku dulu ya ke Bu Suci," gumam Mila.

Mila tampak bingung. Dia harus meminjam uang pada Zaki atau Bu Suci.

Jika dia meminjam uang ke Bu Suci, Mila tidak enak, karena dia selalu merepotkan Bu Suci. Tapi jika dia harus meminjam uang ke Zaki, dia pun ragu karena hubungan Mila dan Zaki tidak begitu dekat. Mila takut Zaki tidak mau meminjaminya uang.

Zaki menghentikan aktifitasnya. Setelah itu dia menatap Mila yang masih bengong di depan teras rumahnya.

Zaki hanya bisa geleng-geleng kepala saat melihat Mila melamun.

"Mila, Mila, lagi-lagi dia bengong. Kalau lama-lama seperti itu terus, bisa kesurupan kamu Mila," ucap Zaki.

Zaki berjalan menghampiri Mila. Zaki kemudian melambaikan tangannya di depan Mila.

"Heh! pagi-pagi udah ngelamun. Niat kerja nggak sih?" ucap Zaki ketus.

Mila terkejut saat melihat sikap Zaki. Tadi sore, Zaki bersikap baik padanya. Tapi sekarang, lelaki tampan itu berubah lagi menjadi dingin.

"Mas Zaki, maaf Mas," ucap Mila.

"Maaf, maaf. Kerja tuh yang fokus. Nggak usah banyak ngelamun. Nanti kesurupan kamu kalau kebanyakan ngelamun."

"Mas Zaki nggak ke kantor?" tanya Mila.

"Nggak. Aku mau libur dulu."

"Oh..."

Zaki berjalan masuk ke dalam rumahnya. Sementara Mila kembali menyapu halaman depan.

Zaki mengambil sebotol air dingin dari dalam kulkas. Setelah itu dia kembali ke teras dan duduk di teras depan rumah.

Tatapan Zaki masih terfokus pada Mila yang saat ini masih menyapu halaman depan. Sesekali lelaki tampan itu menegak air minumnya.

"Mila sebenarnya cantik. Tapi kenapa suaminya begitu bodoh. Kenapa dia harus menyia-nyiakan wanita secantik Mila," gumam Zaki sembari meletakan botol minumnya di atas meja.

Zaki terkejut saat Mila menoleh ke belakang. Zaki langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Zaki tidak mau Mila tahu kalau sejak tadi Zaki masih memperhatikan Mila.

Beberapa saat kemudian, Bu Suci keluar dari rumahnya. Dia menatap Zaki lekat.

"Zaki, kamu nggak ke kantor?" tanya Bu Suci.

Zaki menoleh ke arah ibunya.

"Nggak Ma. Aku lagi malas banget hari ini."

Bu Suci kemudian menghempaskan tubuhnya dan duduk di sisi anaknya. Mereka kemudian ngobrol-ngobrol di depan rumah.

Di sela-sela Mila menyapu halaman, Mila sesekali memperhatikan Bu Suci dan Zaki. Mila sebenarnya ingin meminjam uang pada mereka untuk biaya rumah sakit ayahnya. Tapi Mila masih ragu.

Dia tidak enak pada Bu Suci karena Bu Suci sudah banyak membantunya. Meminjam uang ke Zaki pun Mila masih takut dengan sikap dinginnya.

1
yuyunn 2706
Mila ngemis amat
yuyunn 2706
udah ditalak masih ngarep aja
yuyunn 2706
masa 10th nikah gak pnya uang sama sekali thor
Linda Sun
Luar biasa
norah selen
barengset banget ngga punya hati c bapa
norah selen
Mila minta tolong sama baik asih untuk ciri2 tangkap foto Adan sma monika
Sanatun Eka Ayu Aprilya
nikmat kan mon?
karena ketika enak sj yg d kejar setelah dapat akan di balik kondisinya. apalagi kau memulai ny dgn tidak baik.
Sanatun Eka Ayu Aprilya
monika, tak kasih tau. sesuatu yg di ambil dgn cara tidak baik maka itu hny enak dn manis sesa'at setelahnya pahit bin getir..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
ceritanya kadang express ya kak. zaki langsung tau orang tua milla. hem mungkin udh d tunjukin foto milla.. penikmat cerita positif thinking dehh..
Sanatun Eka Ayu Aprilya
kak autor. berarti zakinya buka jilbab lebar mila yah unt makein liontin kalung. kan mila d suruh tutup mata yg artinya kejutan. mila ny d buka jilbab nya diam aja kah?
.
buat koreksi aj kak, agar ke depan ceritanya lebih enak di baca, ^^
Hayati
🫰🫰🫰
Lela Lela
ya monika lh yg harus masak
Lela Lela
rasain kamu adnan
Nurul Pky
KLO masih ada monica mana mgkin Zaki mau bantu
Nurul Pky
orang kampung emang gitu rajin ibadah
Nurul Pky
mewek jadinya... terharu ku bacanya mantap
kurnia rahayu
Luar biasa
Rswt Slv
Biasa
reni oktavia
Kecewa
reni oktavia
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!