NovelToon NovelToon
Butterfly

Butterfly

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:423
Nilai: 5
Nama Author: Nadhira ohyver

Arunaya, seorang gadis dari keluarga terpandang yang terpenjara dalam sangkar emas tuntutan sosial, bertemu Adrian, pria sederhana yang hidup mandiri dan tulus. Mereka jatuh cinta, namun hubungan mereka ditentang keras oleh Ayah Arunaya yang menganggap Adrian tidak sepadan.

Saat dunia mulai menunjukkan taringnya, memihak pada status dan harta, Naya dan Adrian dihadapkan pada pilihan sulit. Mereka harus memilih: menyerah pada takdir yang memisahkan mereka, atau berjuang bersama melawan arus.

Terinspirasi dari lirik lagu Butterfly yang lagi happening sekarang hehehe....Novel ini adalah kisah tentang dua jiwa yang bertekad melepaskan diri dari kepompong ekspektasi dan rintangan, berani melawan dunia untuk bisa "terbang" bebas, dan memeluk batin satu sama lain dalam sebuah ikatan cinta yang nyata.

Dukung authir dong, like, vote, n komen yaa...
like karya authir juga jangan lupa hehehe

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Naya tiba di Jakarta keesokan harinya, kelelahan, tapi tekadnya tak luntur. Ia menggunakan uang yang diberikan Bi Sumi untuk membeli pakaian yang lebih layak dan menyembunyikan penampilannya.

Malam harinya, ia berhasil menyelinap masuk ke rumah ayahnya melalui pintu belakang yang sengaja tidak dikunci oleh Bi Sumi. Rumah itu terasa mencekam, sunyi dari tawa pesta sebelumnya. Hanya ada beberapa satpam yang berjaga di depan.

Bi Sumi menyambut Naya di dapur dengan wajah panik. "Nona! Tuan Rian ada di gudang belakang! Tuan Hardi sangat marah! Nona jangan muncul dulu!"

Naya mengabaikan peringatan Bi Sumi. Ia segera menuju gudang belakang. Pintu gudang terkunci rapat, tapi melalui celah kecil, ia bisa melihat Rian duduk di lantai, diikat, dengan wajah penuh luka dan lebam. Hatinya teriris melihat kondisi Rian yang babak belur.

"Rian!" bisik Naya, air mata mengalir.

Rian mengangkat kepalanya, matanya terkejut melihat Naya di sana.

Tiba-tiba, lampu gudang menyala terang. Pintu terbuka dan Tuan Hardi berdiri di ambang pintu, wajahnya penuh amarah dan kekecewaan yang mendalam. Di belakangnya, Andika, putra keluarga Darmawan, berdiri dengan ekspresi cemas.

"Akhirnya kau kembali, Putriku," ujar Hardi dingin, suaranya tajam memotong keheningan. "Dan kau berani-beraninya kembali hanya untuk pria rendahan ini?"

Naya melangkah maju, berdiri tegak di hadapan ayahnya, mengabaikan tatapan Andika. "Lepaskan Rian, Ayah. Dia tidak bersalah. Aku yang memintanya pergi bersamaku."

"Omong kosong!" bentak Hardi. "Pria miskin ini sudah mencuci otakmu! Aku akan memberinya pelajaran, dan kau akan bertunangan dengan Andika besok pagi! Tidak ada pilihan lain!"

Naya tidak gentar. Ia menatap lurus mata ayahnya, tatapan yang penuh dengan tekad yang tidak pernah Hardi lihat sebelumnya. "Aku tidak akan bertunangan dengan Andika. Hatiku milik Rian. Aku mencintainya."

Hardi terkejut, tapi amarahnya lebih besar dari keterkejutannya. Ia melambaikan tangannya kepada para preman. "Bawa dia! Kurung Naya di kamarnya sekarang juga!"

Naya menjerit. Rian yang terikat di lantai berusaha meronta, tapi dua preman menahannya.

"Lepaskan dia! Jangan sentuh Naya!" geram Rian.

Hardi menghampiri Rian dan menatapnya tajam. "Kau tidak akan pernah mendapatkannya! Kau tidak sepadan!"

"Om Hardi!" Andika mencoba menenangkan, tapi diabaikan.

Naya dibawa paksa keluar gudang. Air mata mengalir deras di pipinya. Ia menatap Rian, tatapan penuh keputusasaan dan cinta.

Hardi kembali menatap Rian. "Bawa pria ini ke luar kota, jauh dari sini. Beri dia uang dan pastikan dia tidak pernah kembali ke Jakarta!"

Rian menatap Naya yang menghilang di balik pintu, hatinya hancur. Mereka terpisah, tapi ia tahu cinta mereka tidak akan pernah mati.

Hardi tidak main-main. Ia telah merencanakan semuanya. Malam itu juga, ia memerintahkan anak buahnya untuk membawa Rian ke kota lain dan membuangnya di sana, dengan uang secukupnya untuk bertahan hidup.

Sementara itu, Hardi juga bergerak cepat. Ia mengatur agar Naya segera pindah ke luar negeri, ke cabang perusahaannya di London. Ia ingin memisahkan Naya dan Rian sejauh mungkin, agar cinta mereka memudar dan Naya bisa melupakan Rian.

Naya dikurung di kamarnya, hatinya hancur. Ia tidak tahu nasib Rian, dan ia akan dibawa ke luar negeri besok pagi.

Di lubuk hatinya, ia merasakan kerinduan yang luar biasa. Kerinduan pada Rian, pada sentuhannya, pada suaranya.

"Apalagi aku, jadikanlah diriku pilihan terakhir hatimu," bisik Naya dalam hati, berharap Rian tidak akan melupakannya.

Keesokan harinya, Naya dibawa ke bandara. Ia meninggalkan Jakarta, meninggalkan Rian, meninggalkan cintanya, dengan hati yang hancur, tapi penuh harapan.

...----------------...

Rian dibuang di sebuah kota kecil, tanpa uang yang cukup. Ia sendirian, tapi tekadnya tidak luntur. Ia harus kembali ke Jakarta, ia harus menemukan Naya.

Dengan sisa uang yang diberikan Hardi, Rian mulai bekerja serabutan. Ia menabung setiap rupiah, bermimpi untuk kembali ke Jakarta dan menemukan Naya.

Di London, Naya hidup dalam kemewahan, tapi hatinya hampa. Ia terus memikirkan Rian, terus merindukannya. Ia mencoba menghubungi Bi Sumi, tapi ponselnya disita. Ia terputus dari dunia luar, dan tidak tahu nasib Rian.

Di tengah kerinduan itu, sebuah lirik lagu yang pernah di dengarnya berjudul Butterfly kembali terngiang di benaknya:

Butterfly terbang lah tinggi, setinggi anganku untuk meraih mu, memeluk batinmu yang sama kacau karena merindu.

Mereka terpisah ribuan kilometer, tapi hati mereka tetap terhubung. Mereka berjanji pada diri sendiri untuk tidak menyerah, untuk terbang kembali satu sama lain, dan untuk memeluk batin mereka yang sama-sama kacau karena merindu.

Perjuangan mereka baru saja dimulai, tapi kali ini, mereka berjuang sendirian, di dunia yang berbeda, dengan hati yang penuh kerinduan.

Rian bekerja tanpa lelah di kota kecil itu. Ia tidak peduli dengan pekerjaan kasar dan upah kecil, fokusnya hanya satu: kembali ke Jakarta dan menemukan Naya. Setiap tetes keringat adalah demi Naya. Setiap malam, saat beristirahat di kamar sewa yang kumuh, ia memandang langit, seolah-olah bisa merasakan kehadiran Naya di seberang sana.

Ia mulai menabung dengan disiplin, mengorbankan makan yang layak demi mengumpulkan ongkos bus dan uang saku. Ia juga mulai mencari informasi tentang cara mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di Jakarta, menggunakan koneksi kecil yang ia miliki dari masa lalunya.

Rian tahu, Hardi adalah pria yang kuat dan berpengaruh. Melawan Hardi secara langsung adalah bunuh diri. Ia harus menjadi lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih sukses. Ia harus membuktikan bahwa ia layak untuk Naya, bukan dengan kata-kata, tapi dengan perbuatan.

"Butterfly terbang lah tinggi, setinggi anganku untuk meraih mu," Rian berbisik pada dirinya sendiri, tekadnya membara. Ia akan kembali ke Jakarta, dan kali ini, ia akan membawa Naya pergi selamanya, ke tempat yang tidak bisa dijangkau oleh Hardi.

Di London, Naya hidup dalam kemewahan keluarga Hardi. Ia tinggal di apartemen mewah, mengenakan pakaian mahal, dan menghadiri acara sosial. Tapi hatinya hampa. Setiap sudut kota, setiap tatapan orang asing, mengingatkannya pada Rian.

Ia mencoba menghubungi Bi Sumi lagi, tapi ponselnya masih disita. Ia terputus dari dunia luar, dan tidak tahu nasib Rian. Ia merasa sendirian dan takut. Hardi dan Nyonya Hardi, yang juga pindah ke London untuk sementara, mengawasi Naya dengan ketat.

Nyonya Hardi mencoba menghibur Naya, tapi Naya hanya bisa tersenyum kaku. Ia merindukan Rian, merindukan kehangatan pelukan Rian, merindukan dunia kecil mereka yang sederhana tapi penuh cinta.

"Memeluk batinmu yang sama kacau karena merindu," Naya merintih dalam hati, merasakan kekacauan batin Rian yang sama sepertinya.

Suatu malam, Naya berhasil menyelinap keluar apartemen. Ia berjalan ke sebuah taman kecil, tempat ia bisa merasakan kedamaian. Di sana, ia memandang langit malam, berharap bisa melihat bintang yang sama yang Rian lihat. Ia berjanji akan kembali ke Jakarta, apa pun yang terjadi, untuk mencari Rian.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!