Semua telah terjadi, Zhang Gu Yue tersadar akan segala kebodohan nya, namun semua telah sia-sia. Kini dengan tubuh yang telah hancur dan bayi nya yang bahkan belum sempat melihat dan merasakan bagaimana hangat nya sinar mentari, mereka sama-sama terkapar di atas tanah yang begitu dingin bak tak memiliki perasaan. Tubuh itu mati dengan segala rasa penyesalan dan rasa sakit yang tak terbayang lagi.
Namun kini ia, Zhang Gu Yue kembali diberi kesempatan terlahir kembali. Ia berjanji akan menebus segala kesalahan dan kebodohan nya di masa lalu.
📌 Note :
1. Jangan plagiat
2. Kalau gak suka ya udah gapapa gak usah di baca
3. Selamat baca bagi yang mau
4. Jangan lupa vote dan komen nya
5. CERITA FIKSI (KHAYALAN PENULIS)
THANK YOUUU🤍
《 va_jiyoon 》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon va_jiyoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
《 20 》 Tidak Sengaja Menginap
...~ happy reading ~...
...🤍🤍🤍...
"Kau melakukan nya atas perintah ku. Setelah nya lupakan dan anggap kau tidak melakukan apapun" ucap Hangguang Jun.
Dengan tangan yang bergetar, perlahan dia menyentuh tubuh itu dan mengangkat nya dalam gendongan nya. Sungguh tubuh nya saat ini terasa begitu mati rasa, apalagi saat menyadari ada sebuah tatapan yang begitu menusuk dari belakang nya. Zhang Gu Yue menggeliat tak nyaman dan itu menambah ketegangan bagi Weitian.
"Ini aku" ucap Hangguang Jun. Bagai sihir yang begitu ampuh, Zhang Gu Yue menjadi tenang dan tak lagi menggeliat justru kembali tertidur damai.
Hangguang Jun menatap Weitian yang membawa Zhang Gu Yue menuju kamar nya, tangan nya mengepal erat di atas paha nya yang tak terasa apapun. Ia merasa tak berguna dan ia benci itu. Setelah menetral kan perasaan nya, dia menyusul masuk ke dalam kamar dan melihat Zhang Gu Yue yang sudah tertidur dengan posisi nyaman.
"Pergilah, beri tau Keluarga Zhang jika putri kedua mereka ada di kediaman pangeran kedua untuk mengobati nya atas titah Kaisar. Dan lupakan apa yang kau lakukan tadi" ucap Hangguang Jun dingin.
"Baik Tuan, hamba mengerti" jawab Weitian menundukkan kepala nya, tak berani mengangkat kepala nya barang sejengkal pun. Saat ia berhasil keluar, ia merasa akhirnya bisa bernafas dengan benar.
Hangguang Jun menatap wajah damai Zhang Gu Yue. Dia cukup terkejut dengan kemampuan medis gadis kecil itu, seperti nya dia melewatkan sesuatu saat gadis itu masih berada di Desa Nanhui. Setelah memastikan semua nya aman, Hangguang Jun pun pergi menuju ruang baca nya untuk memberikan ruang bagi Xiaoyue beristirahat.
>>>>>
Keesokan pagi nya, Zhang Gu Yue terbangun. Dia meregangkan tubuh nya, sungguh tidur nya kali ini terasa begitu nyenyak. Namun tak lama kemudian ia menyadari sesuatu aroma yang ia cium terasa seperti mint yang begitu kuat dan kasur ini terlalu besar dari milik nya. Seketika ia langsung bangkit saat menyadari dirinya tertidur di atas ranjang seorang pria.
Wajah nya memerah dan rasa malu menyeruak, "Astaga kenapa bisa aku tertidur seperti itu!" runtuk nya pada diri sendiri.
"Nona, jika anda sudah bangun. Tuan sudah menunggu di meja makan" ucap Weitian dari luar kamar.
"I-iya" jawab Zhang Gu Yue.
Zhang Gu Yue membenarkan pakaian nya lalu keluar menghampiri Hangguang Jun yang sudah duduk dengan tenang sambil membaca. Pandangan nya teralihkan saat Zhang Gu Yue datang dan dapat ia lihat semburat kemerahan di pipi putih itu.
"Duduk lah" titah Hangguang Jun.
Zhang Gu Yue mengangguk dan duduk di kursi yang bersebrangan dengan Hangguang Jun. Di depan nya sudah tersedia banyak aneka makanan yang begitu menggugah selera nya.
"Makan lah, setelah itu mari berbicara sebentar" ucap Hangguang Jun.
Lagi-lagi Zhang Gu Yue hanya mengangguk dan menuruti perkataan pangeran kedua itu. Sejujur nya juga, perut nya sudah lapar dan makanan di depan nya ini begitu menarik perhatian.
Setelah selesai dengan acara sarapan itu, kini kedua nya duduk dengan secangkir teh yang ada di hadapan mereka masing-masing.
"Ku dengar, kau ikut mendaftar ujian medan perang?" tanya Hangguang Jun.
"Iya benar" jawab Zhang Gu Yue.
"Jika aku mengatakan jangan ikut, bagaimana menurut mu?" tanya Hangguang Jun membuat Zhang Gu Yue menghentikan gerakan nya yang hendak meminum secangkir teh.
"Maaf Pangeran, tapi ini sudah menjadi pilihan ku dan tidak bisa di ubah" jawab Zhang Gu Yue.
"Apa kau sudah memikirkan resiko nya?" ucap Hangguang Jun.
"Tentu saja" jawab Zhang Gu Yue.
Hangguang Jun terdiam, seperti nya untuk urusan ujian medan perang itu, dia tidak bisa lagi mencegah gadis itu untuk tidak ikut serta. Bagaimana pun juga dulunya dia adalah seorang jendral wanita yang begitu hebat. Mungkin waktu telah berubah, namun jiwa nya masih sama terlebih dia juga merupakan keturunan seorang jendral besar.
"Jika kau membutuhkan sesuatu, bilang pada ku. Walaupun aku lumpuh, aku akan mengusahakan" ucap Hangguang Jun.
Zhang Gu Yue yang sedang meminum teh nya kembali menghentikan gerakan nya. Dia seolah-olah kembali ke masa lalu, dimana lelaki di depan nya memang melakukan apapun untuk nya, bahkan hingga akhir hayat nya. Zhang Gu Yue tidak akan membiarkan semua itu terjadi lagi, dewa sudah memberinya kesempatan kedua dan dia tidak akan menyia-nyiakan kembali waktu tersebut.
"Terimakasih atas kebaikan, Pangeran. Aku akan berusaha dengan keringat ku dan untuk kaki anda, aku tidak bisa berjanji tapi aku akan mengusahakan menemukan cara agar pangeran bisa berjalan dengan normal" ucap Zhang Gu Yue.
"Pangeran, hamba pamit terlebih dahulu" pamit Zhang Gu Yue lalu pergi.
Wajah Hangguang Jun menggelap. Seperti nya gadis itu benar-benar menjaga jarak dengan nya. Tapi ia juga bingung akan satu hal, kenapa dia juga terlihat menjauhi pangeran kedua. Bukan kah dia sangat mencintai lelaki itu, kenapa dia juga yang meminta pembatalan pertunangan itu. Trik atau rencana apa yang dia gunakan sebenarnya?
...🤍🤍🤍...
