Legenda Li Yuan
Dunia para Dewa memiliki peradaban yang lebih baik daripada alam manusia, namun memiliki struktur kehidupan yang tidak jauh berbeda dengan alam manusia pada umumnya.
Kegiatan yang paling mencolok terletak pada kehidupan dunia kultivator, perbedaan jenis sumberdaya membuat jurang pemisah yang sangat dalam.
Masyarakat yang kaya akan mudah mendapatkan akses sumberdaya kultivasi sementara masyarakat miskin mengandalkan keberuntungan seperti saat berburu atau menambang hasil bumi.
Tidak hanya di dunia manusia, di alam Dewa pun mengedepankan kekuatan untuk menjadi yang terdepan, dimana yang lemah akan ditindas dan menjadi pelayan serta yang kuat akan menjadi penguasa.
Selain itu emas dan perak, di dunia Dewa alat tukar yang digunakan juga berbeda dengan di dunia manusia, Batu Spiritual atau Batu Energi menjadi alat barter yang sah. Kualitas Batu Spiritual terbagi menjadi tiga yaitu, rendah, menengah dan atas.
Setiap satu biji Batu Spiritual Kelas Atas setara dengan sepuluh biji Batu Spiritual Tingkat Menengah, sedangkan satu Biji Spiritual Menengah bernilai seratus biji Batu Spiritual Tingkat Rendah.
Batu Spiritual kelas atas selain bernilai sebagai alat tukar biasa digunakan untuk membantu proses kultivasi serta dapat digunakan sebagai bahan dasar energi kapal udara dan formasi teleportasi.
Di Dunia Dewa, penggunaan Batu Spiritual kelas atas hanya digunakan oleh keluarga bangsawan serta penguasa, untuk praktisi bela diri ada juga pendekar tingkat tinggi seperti pemimpin sekte atau para tetua yang terbiasa menggunakannya.
****
Keluarga Li
Li Yuan lahir dan dibesarkan oleh seorang ayah yang bernama Li Dan serta seorang ibu yang bernama Xu Zuhui. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, Li Yuan memiliki seorang adik perempuan yang bernama Li Peiyu.
Mereka kakak beradik tidak kekurangan perhatian dari kedua orang tuanya, mereka dibesarkan penuh perhatian serta diajarkan bertanggungjawab sejak kecil.
Di Desa Bambu Kuning, keluarga Li Dan tinggal bersama dengan anggota keluarga Li lainnya di kawasan Gunung Guntur.
Memasuki usia genap 16 tahun, kemampuan Li Yuan semakin menonjol baik di bidang bela diri maupun potensi akademik diantara para pemuda lainnya di Klan Li Desa Bambu.
Bakat bela dirinya mulai terlihat sejak ia berhasil memasuki dunia kultivasi, setahun yang lalu Li Yuan berhasil menjadi seorang Kultivator Pemurnian Qi tingkat pertama secara alami organ internal tubuhnya mampu menyerap energi alam melalui Meridian yang dikumpulkan dalam Dantian tubuhnya.
Sebenarnya di Kota besar seperti Kota Huanxie anak-anak sudah memasuki dunia kultivasi pada usia 8 tahun, namun ayah Li Yuan yang merupakan pendekar tahap menengah dari keluarga Li tidak terburu-buru mengajarkan anaknya untuk berkultivasi.
Li Dan melatih kekuatan fisik Li Yuan terlebih dahulu, pembentukan tubuh yang optimal akan menguatkan tulang dan otot secara alami, hingga pembukaan jalur Meridian agar sirkulasi jalannya Qi berjalan dengan baik tanpa hambatan.
Li Dan sering melihat dan memperhatikan hal mendasar seperti ini sering dilewati oleh para orang tua demi mengejar status sosial dengan menyandang gelar Kultivator.
Dengan bantuan Pil dan ramuan khusus, potensi seseorang dibangkitkan dalam waktu yang singkat.
Namun Li Dan melihat efek jangka panjang, karena seorang kultivator bertarung diantara hidup dan mati, mereka tidak memamerkan bakat di sebuah panggung pertunjukan!.
Pemikiran Li Dan mendapatkan dukungan dari istrinya, Xu Zuhui. Istrinya berpendapat dari sisi akademis bahwa seorang anak akan mampu belajar dan menghafal sejak usia dini.
Jika sudah diarahkan menjadi kultivator ia khawatir antara otak dengan otot tidak sinkron, maklum saja pemikiran seperti ini sudah lumrah di Keluarga Xu.
Mereka adalah keluarga keturunan Sarjana, ahli dalam ilmu Administrasi serta Pemerintahan yang berhubungan dengan Tata Negara.
Namun tanpa orang tua Li Yuan sadari, kemampuan anaknya melebihi harapan mereka. Li Yuan yang terbiasa dengan pola seperti itu, tumbuh menjadi remaja yang multi talenta.
Dari tahun ke tahun pencapaian Li Dan semakin berkembang. Tanpa ia sadari, sebuah Organisasi Kejahatan tengah mengincarnya. Ancaman pembunuhan yang terorganisir dilakukan oleh salah satu anggota Klan Liu. Sebagai saingan, kedua Klan sering berselisih paham.
Klan Liu menghalalkan segala cara untuk menghabisi saingannya. Beberapa kali mereka mengirimkan kelompok pembunuh namun gagal.
Li Dan sebagai pendekar kelas menengah tidak dapat disepelekan, hingga kelompok Organisasi Gagak Darah akan membunuh anggota keluarganya terlebih dahulu.
Li Dan merasakan kehadiran Organisasi Gagak Darah hanya sebagai kelompok perampok. Dirinya belum mengetahui dalang dibalik Organisasi tersebut.
Dalam beberapa waktu lalu, Kota Huanxie dihebohkan dengan ditemukannya barang tambang berupa Batu Spiritual kelas menengah di Gunung Guntur,.
Hal tersebut sempat menjadi rebutan beberapa Kepala Keluarga di Desa Bambu Kuning hingga akhirnya di ambil alih oleh penguasa Kota Huanxie.
Li Dan sebagai pihak yang menemukan lokasi tersebut, tentu merasa dirugikan dalam peristiwa ini, sebagai orang yang luwes, Li Dan berhasil melakukan negosiasi sehingga Klan Li di Desa Bambu Kuning bisa mendapatkan prosentase 20 persen.
Keberhasilannya itu membuat Klan Liu sangat marah, prestasi tentu saja akan menghasilkan pundi-pundi untuk Klan.
"Kurang ajar!
Ucap seorang lelaki paruh baya, wajahnya memerah menahan marah.
"Segera bunuh Li Dan beserta keluarganya!" ucap lelaki paruh baya tersebut.
"Baik Patriark" ucap pria paruh baya lainnya.
Lelaki yang dipanggil Patriark tersebut adalah pemimpin Klan Liu saat ini, yaitu Liu Fei.
Selain sebagai Patriark ia juga merupakan pemimpin sesungguhnya Organisasi Gagak Darah. Sebuah Organisasi kriminal yang terbiasa merampok dan menculik para bangsawan.
Seorang lelaki dengan tingkat kultivasi Alam Raja segera bertindak mengumpulkan anak buahnya. Dia adalah Mo Cau, penatua dari Organisasi Gagak Darah.
Keahlian utama Mo Cau adalah teknik Jiwa, dengan kemampuannya ia bisa membunuh pendekar yang berada di alam Langit sekalipun. Keahliannya dalam mengontrol tubuh lawannya menjadikan ia sosok yang sangat menakutkan di Organisasi Gagak Darah.
Sementara di internal Klan Li sendiri, Patriark Li Cuan merasa sangat tertarik. Keuntungan yang diterima oleh Klan Li sangat besar. Melalui wewenangnya ia membuat pengaturan untuk mengambil alih kebijakan Klan Li Cabang.
Untuk memuluskan rencananya, ia menarik Li Dan untuk tinggal di Klan Utama dengan alasan mendapatkan promosi atas keberhasilannya membawa Klan Li Desa Bambu Kuning menjadi lebih sejahtera.
Awalnya Li Dan menolak tawaran tersebut, ia sudah nyaman tinggal di Desa Bambu Kuning membesarkan kedua anaknya.
Istrinya Xu Zuhui tidak mau menimbulkan konflik, meskipun ia tahu maksud Patriark Li Cuan untuk memonopoli sumberdaya Batu Energi namun ia pura-pura tidak mengetahuinya. Akhirnya keputusan untuk pindah ke Klan Li pusat, tidak bisa ia hindari.
"Semoga apa yang ku putuskan kali ini tidak salah" Gumam Li Dan dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Ira
keren
2024-11-15
0
Kaifa Banova
kalfa 😄🤭😂/Drool/
2024-11-07
0
Anonymous
keren
2024-10-26
0