NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Dua Ikrar

Cinta Dalam Dua Ikrar

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: viaeonni

⛔: Ini hanya fiksi, jika terdapat kesamaan nama, tempat atau kejadian, itu hanyalah kejadian yang tidak disengaja.

Wilona percaya ia memiliki segalanya—cinta, rumah tangga yang hangat, dan suami yang setia. Tapi semua runtuh saat seorang wanita datang membawa kenyataan pahit: ia bukan satu-satunya istri. Lebih menyakitkan lagi, wanita itu telah memberinya sesuatu yang tak bisa Wilona berikan—seorang anak.

Dikhianati oleh orang yang paling ia percaya, Wilona harus memilih: terpuruk dalam luka, atau berdiri dan merebut kembali hidupnya.


"Ketika cinta tak cukup untuk setia… akan kau pilih bertahan atau pergi?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon viaeonni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3

Pagi itu, cahaya matahari menerobos lembut ke dalam kamar melalui sela-sela tirai. Namun kehangatannya tidak mampu mengusir dingin yang mengendap di hati Wilona. Matanya bengkak dan sembab, wajahnya pucat seperti malam telah menumpahkan hujan luka ke dalam tidurnya.

Entah mengapa, semalam hatinya begitu sesak, seperti ada luka yang tak terlihat namun menyayat dari dalam. Air mata mengalir tanpa sebab yang jelas. Tapi Wilona tahu, firasat seorang istri... jarang sekali keliru.

"Ada apa denganku?" gumamnya pelan, satu tangan memegang dadanya yang masih terasa berat.

Perlahan ia bangkit dari tempat tidur, menyeret langkahnya menuju kamar mandi. Saat menanggalkan pakaian dalamnya, ia tertegun. Ada bercak merah di sana, darah menstruasinya. Bercak kecil itu terasa seperti tamparan yang keras. Bukan karena sakit, tapi karena kecewa yang tak lagi mampu ia sembunyikan.

"Kapan aku Kau beri kepercayaan lagi, Tuhan... Aku lelah. Aku benar-benar lelah."

Tangan Wilona meremas pakaian dalam itu, airmata kembali merembes dari sudut matanya.

Ia ingin menjadi ibu. Ia ingin memberi Aryan seorang anak. Tapi kenyataan selalu membawa jawaban yang sama, belum saatnya. Entah sampai kapan. Sementara tekanan dari sekelilingnya semakin menyesakkan, seperti racun yang perlahan melumpuhkan harapan.

Namun ia tetap berusaha kuat. Ia selalu percaya, Aryan tidak pernah mempermasalahkan kekurangannya. Aryan... pria yang katanya menerima Wilona dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan.

"Maafkan aku, Mas… Apakah aku egois, jika terus mengikatmu untuk hidup bersama wanita seperti aku? Tapi… aku juga tidak sanggup jika harus membagi cintamu. Aku tidak akan sanggup…"

Suaranya tenggelam dalam air mata, tak seorang pun mendengar. Bahkan dinding pun hanya diam menjadi saksi.

Sementara itu, di sisi lain di kota yang sama kerana memang Aryan sudah kembali dari perjalanan dinasnya dan pulang kepada istri keduanya, di sebuah rumah mewah yang masih diselimuti keheningan pagi, seorang bayi kecil tergolek di ranjang bayi dengan tubuh yang terasa hangat oleh demam yang belum juga reda. Willyan, anak lelaki Aryan, masih belum menunjukkan tanda-tanda membaik sejak semalam.

Aryan duduk di sisi tempat tidur, cemas. Wajahnya lesu. Rambutnya berantakan. Tatapannya terpaku pada termometer digital yang tak kunjung menunjukkan angka yang menenangkan.

"Haruskah kita bawa ke rumah sakit? Aku khawatir terjadi sesuatu pada Willy. Panasnya naik turun sejak tadi malam," ucap Aryan gusar, pandangannya tak lepas dari anaknya.

Namun Amanda, yang tengah duduk santai dengan piyama tidur dan ponsel di tangan, hanya mengangkat bahu.

"Ngapain repot-repot, Mas? Kata dokter juga cuma demam biasa. Cuaca Jakarta memang lagi nggak jelas. Panas, hujan, lalu panas lagi. Semua anak-anak juga pada demam. Nggak usah panik."

Jawaban santai itu membuat Aryan mengepalkan tangan. Ia tidak suka dengan ketidak tanggapan Amanda, terlebih jika menyangkut kondisi anak mereka.

"Ck! Terserah kamu! Tapi kalau Willy kenapa-kenapa, kamu yang aku salahkan!" tegas Aryan, lalu bangkit dengan kesal, meninggalkan kamar.

Amanda hanya mendengus, lalu memutar bola matanya malas.

"Merepotkan sekali… Sebentar-sebentar sakit," gerutunya. Ia tak benar-benar marah karena anaknya sakit, tapi lebih pada kenyataan bahwa kehadiran anak itu sering mengganggu waktu santainya. Ia tidak bisa bergerak bebas barang sedikitpun, bahkan untuk mandi dan makan pun ia kesulitan. Ini semua tidak akan terjadi jika suami dan mertuanya mengujikan nya untuk mencari pengasuh.

Ia masih muda, baru dua puluh dua tahun. Ia ingin hidup mewah, liburan ke luar negeri, pamer tas mahal di media sosial, bukan mengurus anak yang rewel dan suami yang lebih sering memikirkan wanita lain.

Aryan kini duduk di ruang tamu, bersandar di sofa dekat dinding. Dalam keheningan pagi yang seharusnya tenang, pikirannya bergejolak. Ia memegang ponsel, menatap layar dengan ragu. Jari-jarinya sempat mengambang di atas layar sebelum akhirnya mengetuk ikon panggilan video.

Tak butuh waktu lama hingga wajah cantik yang dirindukannya muncul di layar. Rambut Wilona masih dililit handuk, pipinya sedikit pucat, tapi tetap terlihat menawan. Dan senyum itu… senyum yang masih sama seperti pertama kali ia jatuh cinta.

"Hai… Sayang. Kamu baru selesai mandi, ya?" tanya Aryan, mencoba terdengar tenang.

Wilona tersenyum lembut. "Iya, Mas. Baru selesai. Mas masih di kantor?"

"Emm… Mas masih di hotel. Semalam lembur, jadi hari ini agak siang ke kantornya. Mas masih capek," jawabnya cepat, menyiapkan kebohongan yang sudah ia latih dalam hati.

"Jangan terlalu diforsir, ya, Mas. Kesehatan Mas lebih penting. Jangan sering begadang," ucap Wilona lembut, penuh perhatian.

Dan di detik itu, hati Aryan terasa seperti diremas.

"Iya, Sayang. Mas kerja keras begini supaya bisa cepat pulang ke kamu. Mas kangen sama kamu…"

Kata-katanya keluar lancar, tapi hatinya remuk. Ia bahkan tidak berada di hotel, tidak pula di kantor. Ia sedang duduk di rumah istri keduanya, sementara anak hasil pengkhianatannya terbaring demam di kamar.

"Wilo juga kangen Mas… Jangan lama-lama, ya. Wilo kesepian."

Deg.

Ucapan itu menamparnya lebih keras dari apa pun. Ia sedang membagi waktu, membagi tubuh, membagi perhatian. Tapi Wilona hanya punya dia. Dan kesepiannya itu murni karena dirinya. Terlebih ia seakan mengurung wanita itu, tak membiarkannya keluar rumah atau sekedar jalan-jalan. Ia terlalu takut kepergok Wilona saat tengah bersama istri kedua dan anaknya.

"Doakan pekerjaan Mas cepat selesai, ya," ujarnya pelan, menunduk. Seakan tak sanggup menatap wajah sendu istrinya.

"Tentu, Mas. Wilo selalu mendoakan Mas…" jawab Wilona lembut.

"Apa, Mas udah sarapan?"

"Udah, kamu juga ya. Jangan sampai telat makan," balas Aryan.

Video call itu berakhir dengan senyuman dan lambaian ringan. Tapi setelah layar ponsel gelap, yang tersisa hanyalah keheningan yang menyesakkan dada.

Aryan menatap kosong layar hitam itu. Bayangan Wilona masih tertinggal di matanya. Ia memejamkan mata, menarik napas panjang.

"Jika semuanya terbongkar… apakah kamu masih mau bersamaku, Wilona?"

Pertanyaan itu tak pernah ia jawab dengan jujur, bahkan kepada dirinya sendiri. Ia tahu, jika Wilona tahu kebenarannya, ia akan hancur. Dan mungkin, akan pergi.

Andai dulu ia berani menolak permintaan sang mama, permintaan untuk segera menikah lagi agar bisa memiliki cucu, mungkin semua ini tak akan terjadi. Tapi ia terlalu takut mengecewakan, terlalu mudah didesak, hingga akhirnya menikahi Amanda. Semua keputusan keliru itu kini menjadi bom waktu dalam hidupnya.

Ia tidak menyesal memiliki Willyan. Tapi ia menyesal telah menghancurkan kepercayaan satu-satunya wanita yang paling ia cintai.

"Wilona… jika saat itu tiba, Mas harap kamu mengerti. Dan… tidak meninggalkan Mas."

Tapi hatinya tahu, doa seperti itu… terlalu kecil untuk menahan badai yang akan datang.

JANGAN LUPA BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE

DUKUNGAN TEMAN-TEMAN SEMUA SANGAT BERHARGA.....LOVE YOU ALL.....

TBC

1
Linda Liddia
Semangat thor lanjut donk up ato crazy up..
Kostum Unik
Up lg kak
Lee Mbaa Young
semangat wilona,,
Kasih Bonda
next Thor semangat
Arbaati
nyesek Thor /Sob/
Kostum Unik
Up lagi kak
Kasih Bonda
next Thor semangat
3sna
ttp ada wc umum
Retno Harningsih
lanjut
Kostum Unik
Banyakin kisah Wilona dong kak.. Jgn Aryan terus. Pengen bgt Aryan ktm Wilona dg wajah baru biar makin nyesek nyesel /Panic/
Lee Mbaa Young
pezina oleh pelacur. Wes cocok. terusno smpe kenek penyakit
Lee Mbaa Young
Wes cocok iku, pezina oleh pezina.
Wes to gae duso seng okeh bar iku garek entuk karmane.
ko lek wes miskin po knek penyakit br tau rasa.
Lee Mbaa Young
waowww kali ini Amanda dpt lawan yg sepadan.
bagus bagus biar tmbh hancur nnti.
dah bner si anak dpt wanita baik hidup tertata mlh di hancurkan.
Sekarang balik lagi Aryan suka mabuk dan free sex. sakit kau nnti Amanda kl tau Aryan bgitu 🤣
Kostum Unik
Up lagi kapan kk author
Retno Harningsih
lanjut
Daulat Pasaribu
taik kelen semua nya.klo bisa kena karma kalian sekeluarga.biar tau kalian penyesalan karna uda nyakitin hati istri yg begitu tulus
Daulat Pasaribu
kasian juga jadi wilona,uda setia,penurut sampai rela ninggalin keluarganya malah diselingkuhi.tapi pelajaran juga buat wilona
Kasih Bonda
next Thor semangat
3sna
dibb ini bnyk penjelasan yg diulang2
Lee Mbaa Young
syukurin lah, jd pelakor kok mau bhgia.
hbis ini kluarga Aryan tambh hancur.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!