Semua bermula ketika si kecil Aiden lepas dari penjagaan pengasuhnya dan pengawalnya.
Atas dasar tidak sengaja, ternyata bisa membuat Aletta si gadis biasa mendapatkan antara keberuntungan atau terjebak dalam hal yang tidak semestinya.
Penasaran dengan alur ceritanya? yuk cari tahu lebih dalam agar tidak tertinggal kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#29
Ditengah tengah mereka bermain, pengasuh Ema memberitahu Aletta kalau Nanti malam Zayn akan menjemput mereka dan Ema tetap boleh bekerja sesuai jamnya seperti biasa.
Aletta tidak masalah kalau Ema pulang sesuai jadwal kerjanya, toh disini Ayden nyaman dengannya dan orang tuanya.
"Gapapa, kamu nanti pulang seperti biasanya saja. Jangan khawatir sama Ayden" balas Aletta dan Ema mengangguk pelan.
"Oh ya kamu makan saja kalau lapar kamu tadi juga belum makan" imbuh Aletta.
"Tidak perlu nona, saya bisa membeli diluar saat pulang nanti" jawabnya, mana berani dia makan ditempat calon istri tuannya berkerja meskipun ditawarkan langsung oleh orangnya.
"Oh baiklah kalau begitu" setelah menjawabnya, Aletta kembali menemani Ayden bermain.
Sampai jam 4 sore hari, Ema sudah pulang karena sudah jam sesuai dan atas permintaan Zayn bahwa dia bisa pulang langsung karena Ayden akan pulang bersamanya.
"Hati hati mba Ema" Ema yang mendengarnya hanya mengangguk pelan dan beranjak pergi dari sana.
"Ayden, sudah sore ayo mandi biar harum dan wangi" ajak Aletta, kalau mandi terlalu malam juga tidak baik juga.
"iya" balasnya sebelum pergi meletakkan mainannya dimeja dan pergi kekamar bersama Aletta.
Mereka berdua sudah dikamar mandi bermain dengan busa busa yang dihasilkan oleh sabunnya.
"Nanti Ayden dijemput Daddy ya, mungkin nanti jam 5 sore" ucap Aletta disela selanya memandikan Ayden.
Dirasa sudah cukup bersih, Aletta melilit tubuh mungil Ayden dengan handuk dan membawanya masuk ke kamar. Membantunya memakai baju, parfum dan tidak lupa menyisir rambutnya juga.
"Sudah selesai, mau tidur sebentar? Nanti kakak bangunkan kalau daddy sudah datang" tanya Aletta saat mendudukan Ayden dikasur dan dia duduk disebelahnya.
"Peluk mommy" ucapnya polos dan Aletta mengerti maksudnya.
"Baiklah, ayo segera berbaring" balasnya dan mengajaknya berbaring.
Masih jam 4 lebih tapi tidak apa apa istirahat sebentar, mengingat Ayden tidak tidur siang jadi tidak ada salahnya mengajaknya tidur sebentar.
Dan Ayden sudah terlelap setelah beberapa menit tidur dalam pelukan Aletta, Aletta yang melihatnya berusaha menarik tangannya yang dijadikan bantal oleh Ayden dan ingin mandi karena sudah sore juga.
Tidak lama Aletta mandi dan sudah keluar dengan baju yang berbeda, ia juga kembali berbaring disebelah Ayden sambil bermain ponsel.
Sampai ada yang mengetuk pintu kamarnya dan Aletta turun dari tempat tidurnya untuk membuka pintunya agar tau siapa yang ada dibalik pintu itu.
"Oh sudah datang ya, masuk lah Ayden sedang tidur dan akan ku bangunkan dulu" ucap Aletta saat melihat Zayn didepan kamarnya.
"Sayang ayo bangun, daddy sudah datang. Tadi bilang nungguin daddy kan" Aletta dengan sabar membangunkan Ayden dan mengguncang tubuhnya pelan.
Hingga beberapa kali Aletta bangunkan akhirnya bangun juga dan Ayden menstabilkan pandangannya.
Ia bergantian melihat Aletta kemudian melihat daddy nya, setelahnya ia tersenyum dan memeluk daddynya.
"Maaf ya kalau daddy lama dan harus membuat Ayden menunggu lama" ujar Zayn sambil membalas pelukannya bahkan sudah menggendong Ayden.
Ayden menggeleng bahwa dia sebenarnya tidak masalah lagipula ia bermain dan melakukan banyak hal dengan Aletta.
"Tida papa daddy" balasnya sambil mengalungkan tangannya keleher Zayn.
"Kamu tidak lelah? Setelah pulang kerja langsung gendong Ayden?" tanya Aletta spontan.
"Justru Ayden obat penyemangatku" balasnya singkat dan mengecup pipi Ayden sekilas.
"Yaudah ayo turun ke bawah, udah ketemu ayah mama?" tanyanya lagi dan berjalan lebih dulu, diikuti Zayn dibelakangnya.
"Belum" jawab Zayn.
"Harusnya sebentar lagi mereka sudah pulang, tunggu sebentar saja tidak masalah kan?" ajak Aletta kepada mereka dan duduk diruang tamu.
"Tidak masalah" jawabnya singkat dan Zayn pun duduk disebelah Aletta bersama Ayden juga pastinya.
beberapa menit menunggu dan orang yang ditunggu pun sudah datang, siapa lagi kalau bukan orang tua Aletta.
"Eh Zayn ada disini ya" sapa mama pertama kali setelah mendekat ke arah mereka.
Aletta sendiri memberi salam dengan mencium tangan kedua orang tuanya, begitu pula dengan Zayn dan Ayden.
"Iya ma, Aletta ajak menunggu dulu sebelum pulang" balasnya sambil tersenyum kecil.
"Yasudah kami mandi dulu ya, baru nanti kita makan bersama" pamit mama setelah diangguki Zayn dan Aletta.
"Zayn ayo ikut Ayah ke atas sebentar, biar Ayden sama Aletta dulu" ajak ayah dan Ayden diambil alih Aletta supaya Zayn ikut ayah keatas.
"Baik yah" balasnya sambil mengikuti ayah Dirga menuju lantai 2.
Ternyata sesampainya disana, ayah meminta Zayn untuk mandi disini. dan pakai baju ayah tidak apa apa, setidaknya bisa mengurangi rasa lelahnya dan keringat yang menempel padanya. Zayn hampir menolak tapi akhirnya menerima permintaan calon ayah mertuanya itu setelah dibujuk.
Jika Ayah akan bergantian dengan mama, maka Zayn bisa menggunakan kamar mandi yang lain. Toh mana mungkin bergantian juga dengan ayah mama, ada ada saja.
Sedangkan Ayden dan Aletta masih setia menunggu di ruang tamu, sesekali bercerita apa saja yang ada di dalam pikiran mereka.
Sampai akhirnya mereka bertiga turun dengan baju santai, mereka mengajak Aletta dan Ayden untuk langsung ke ruang makan.
Semenjak Ayden sering datang kerumah, hmm mungkin lebih tepatnya semenjak adanya kehadiran Ayden dalam ke rumah mereka semakin membuat rumah mereka kembali terasa ramai karena ocehan dari Ayden.
"Ayden mau disuapi sama nenek tidak?" tawar mama Lena menatap anak kecil yang akan menjadi cucunya itu.
Ayden mengangguk saja dan berpindah duduk didekat neneknya. Dan Aletta membantunya setelahnya kembali ke tempat duduk yang sebelumnya diduduki Ayden.
Disini Ayden juga menurut saja sama seperti saat bersama opa dan omanya yang sangat jarang sekali dilakukan oleh Ayden, selama berkunjung kerumah Aletta belum pernah Ayden merengek karena sesuatu.
"Sudah sejauh mana hubungan kalian?" tanya ayah saat mereka berdua berada diruang tamu setelah makan. Sedangkan mama Lena dan Aletta meneman si kecil bermain dan belajar dikamar.
Mengingat mungkin sudah hampir 3 bulan hubungan mereka berjalan, itu sebabnya ayah bertanya. Apakah ada perkembangan setidaknya sedikit demi sedikit pasti sudah ada.
"Masih belum yah, kita masih usaha dan pastinya untuk Ayden dan semua orang" jawabnya ramah.
Ayah mengangguk paham, tidak ingin memaksa untuk terlalu cepat. Walaupun mungkin sikap perjodohan ini terkesan memaksa mereka untuk menjadi pasangan dan tidak memberikan mereka kesempatan dalam memilih pasangan sendiri.
"Tidak masalah, ayah paham. Kalau perjodohan memang belum tentu bisa membuat kalian saling terbuka satu sama lain" balas ayah menepuk pundaknya pelan.
"Maaf yah, akan kita usahakan lagi untuk kedepannya" jawab Zayn seperti tulus tanpa rasa keberatan sama sekali.
Yang ia pikirkan mungkin akan sedikit sulit karena memiliki istri kecil yang pasti akan sangat menguji kesabarannya.
*
*
*