NovelToon NovelToon
Warm Life

Warm Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Wanita Karir
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ariadna Vespera

. Tak terasa saat Farah melihat jam ditangannya waktu sudah menunjukkan pukul 12: 00 siang. saatnya jam makan siang. Farah yang kelaparan pun langsung turun kebawah untuk menuju kantin, namun! Dia terusik dengan perkataan salah satu tamu disana yang mengatakan ada dokter psikiater baru yang datang, seketika jantungnya mulai berdebar kencang . “Apakan itu kakak?“ ucap batinnya.Dan disaat yang bersamaan,
Farah hampir menabrak seseorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariadna Vespera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 21

Di saat seperti itu orang akan susah di ajak

berbicara, jadi Farah memutuskan untuk membawa Iplan ke pantai terdekat meski

membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan namun, Farah tetap pergi ke sana

karna dia percaya air itu dapat menenangkan pikiran seseorang.

Dalam 2 jam perjalanan itu Iplan hanya diam bisu

dengan tangan yang gemetar. Untuk kedua kalinya Farah melihat sisi Iplan yang

berbeda dari biasanya. Apa yang telah terjadi antara Iplan dengan dua tentara

tadi, bagaimana bisa Iplan mendapatkan Kekuatan yang sangat besar seperti ini.

Tidak ada yang bisa Farah lakukan saat ini, Iplan

harus menenangkan dirinya sendiri lalu berdamai dengan masa lalunya Farah tau

bahwa trauma yang di hasilkan dari rasa takut itu sangat mengerikan tapi di

sisi lain dia juga harus berjuang untuk keluar dari ketakutan itu sendiri.

Akhirnya mereka berdua sampai di pantai saat

Matahari mulai terbenam. Benar-benar pemandangan yang indah dan menghangatkan.

Iplan masih terbujur dengan tangan yang gemetar, tatapan mata yang kosong.

Farah membuka pintu bagasi mobilnya, membuat

seolah-olah tempat duduk agar mereka bisa bersantai di sana. Kursi belakang

juga di lipat oleh Farah agar mereka lebih luas saat duduk.

Saat sudah selesai Farah memanggil Iplan dengan

nada yang ceria seolah semua yang mereka alami tadi tidak pernah terjadi.

Seolah-olah semua menghilang, Farah biasa akan memposisikan diri sebaik mungkin

saat tahu keadaan yang di alami tamunya namun, jika kasus seperti Iplan itu

akan sulit jadi Farah mencoba untuk memposisikan diri sebagai sumber awal

kebahagiaan. Bersikap santai, lembut dan hangat itu adalah andalan Farah.

Iplan pun mulai teralihkan dari masalahnya sedikit

demi sedikit saat Farah membujuk, bukan bujukan dengan kata-kata namun, dengan

menyadarkan Iplan betapa bagusnya pemandangan di hadapan mereka saat ini. Farah

tidak membujuk dengan menghampiri Iplan namun, dengan menikmati air pantai yang

datang lalu pergi. Farah bermain dengan air pantai itu. Dan perhatian Iplan pun

mulai teralihkan.

Iplan turun dari mobil, meski hanya berdiri di

depan mobil tapi Tatapan yang lihat saat itu sudah berubah dari sebelumnya yang

menandakan Iplan sudah mulai tenang.

Farah berlari kearah Iplan, dengan tiba-tiba

mengajak Iplan untuk bermain

"Batu, gunting, kertas." Ucap Farah

sambil membuat gunting di jari tangannya.

Iplan tersenyum saat Farah melakukan hal itu dan

ikut bermain dengan membuat batu dari jari tangannya.

"Kejar aku kalo bisa!" Ucap Farah sambil

berlari. Iplan tanpa ragu langsung mengejar Farah. Farah panik saat Iplan

sangat serius melakukan permainan itu. Farah memercikkan air pantai kepada

Iplan.

"Jangan mendekat!" Ucap Farah yang takut

karna Iplan sudah hampir menangkapnya.

Iplan pun membalas percikan air pantai dari Farah.

Saat mengenainya Farah berpura-pura kesakitan seolah-olah air pantai itu

memasukinya matanya.

Iplan yang melihat itu pun seketika langsung

khawatir bagaimana jiga terjadi apa-apa dengan mata Farah.

Sungguh pria yang perhatian pikir Farah.

Lalu Farah kembali berlari menghindar dari Iplan

karna tidak ingin tertangkap, Iplan yang menyadari kalau dia di bohongi

langsung berlari sekuat tenaga hingga menangkap Farah.

"AMPUN..." rintih Farah saat tertangkap

oleh Iplan.

"Aku lelah, ayo kita duduk di bagasi

mobil." Ucap Farah.

"Tunggu, Karna kamu kalah. Kamu akan

mendapatkan hukuman." Ucap Iplan.

"Apakah aku bilang permainan ini ada

hukumannya, tidak ada seingat ku." Sahut Farah.

"Dalam permainan setiap yang kalah akan

mendapatkan hukuman, itu adalah pengetahuan umumkan." Ucap Iplan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!