Heriani mengalami perubahan setelah koma di rumah sakit.
Dia yang dulunya selalu di tindas berubah menjadi perempuan yang percaya diri dan berpengetahuan luas.
Sekarang saatnya balas dendam pada semua yang telah menyakitinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Keesokan paginya, Saat semua orang duduk di meja makan untuk sarapan, Dito kemudian berkata, "pagi ini aku akan segera berangkat ke desa."
Ucapan putranya benar benar membuat Clarissa bersemangat karena akhirnya pria itu ternyata pergi lebih cepat meninggalkan rumah mereka.
Oleh sebab itu, Clarissa dengan bersemangat berbicara, katanya, "bagus, kau harus cepat kembali bekerja supaya kinerjamu di desa bisa lebih baik dan kakek bisa melihatnya. Dengan begitu, kakek pasti akan memanggilmu untuk masuk ke perusahaan utama!!!"
Ucapan istrinya juga diangguki oleh Agus, "iya, kau sudah cukup lama tinggal di ibukota, dan pekerjaan di desa pasti terbengkalai karena kekurangan satu orang tenaga kerja. Tapi, apakah kau akan pergi sendirian atau kau juga mengajak istrimu?" Tanya Agus yang saat itu merasa bahwa sebaiknya heriani juga ikut pergi ke desa, sebab Dia berharap kedua orang itu akan memiliki seorang anak.
Karena bagaimanapun, seorang anak yang lahir dari keluarga mereka pasti akan diperhitungkan oleh sang kakek, sehingga Mungkin saja akan membuat perubahan terhadap posisi mereka di dalam keluarga besar mereka.
Bagaimanapun, dari setiap cucu-cucu keluarga Romania yang telah menikah, tidak ada satupun diantara mereka yang memiliki anak.
Sehingga, jika heriyani melahirkan seorang anak, maka itu akan menjadi cicit pertama keluarga Romania yang pastilah akan dilirik oleh tuan besar Romania.
"Ya itu,, kami sudah membereskan barang-barang kami, dan istriku akan ikut ke desa, karena aku rasa udara di desa jauh lebih segar baginya supaya dia lebih cepat sembuh," ucap Dito sembari tersenyum ke arah istrinya.
"Apa?!!" Wasti berbicara dengan nada suara yang tinggi hingga membuat semua orang menatap ke arahnya.
Sementara Kesya yang merasa bahwa perempuan itu akan melanjutkan ucapannya yang selalu saja keceplosan, Dia kemudian mengundurkan kakinya menendang kaki wasti untuk memberikan peringatan pada perempuan itu.
Tidak boleh berbicara sembarangan apalagi berbicara tanpa menggunakan otak!!!
Clarissa pun memiliki pikiran yang sama dengan Kesya, sehingga dia mendahului wasti berbicara, katanya, "itu,, Kau tidak perlu membuat istrimu pergi ke desa!! Udara di tempat ini juga bagus untuknya, dan lagi pula, perjalanan ke desa itu membutuhkan waktu yang lama, itu bisa membuatnya kelelahan di perjalanan! Apa lagi dia baru saja keluar dari rumah sakit!!"
"Benar!" Timpal Wasti yang mana perempuan itu juga tidak ingin jika heriyani pergi meninggalkan keluarga mereka.
Sebab jika perempuan itu pergi, Lalu siapa yang akan mengerjakan tugasnya? Dia sudah masuk ke dalam semester 8, sekarang akan menghadapi banyak ujian kedepannya, dan dia berharap perempuan itu tetap tinggal di rumah mereka supaya perempuan itu bisa mengerjakan tugas kuliahnya.
Kesya pun mengganggu kan kepalanya, "iya, apa yang dikatakan ibu itu benar. Kakak ipar baru saja keluar dari rumah sakit, Jadi jika dia menempuh perjalanan yang jauh maka pastilah itu tidak baik untuk kesehatannya," ucap Kesya sembari menatap cemas ke arah kakak iparnya meski sebenarnya perempuan itu bukan cemas terhadap kesehatan perempuan itu.
Heriani yang mendengarkan itu tersenyum pada Ketiga orang perempuan yang ada di depannya, "Aku sangat senang kalian sangat memperhatikan aku, Tetapi kalian Tenang saja, aku pasti akan baik-baik saja karena aku berangkat bersama-sama dengan suamiku." Keyla menoleh ke arah suaminya sembari melemparkan senyumnya pada pria itu dan lanjut lagi berbicara, katanya, "bukan begitu sayang?"
Deg!
Deg!
Deg!
Jantung Dito langsung berdegup amat kencang Setelah dia mendengarkan kata sayang yang diucapkan oleh istrinya
Karena setelah bertahun-tahun pernikahan mereka, perempuan di depannya tidak pernah mengucapkan kata sayang padanya, sehingga ini menjadi sebuah momen yang langka dan sangat mengharukan baginya bahwa ternyata istrinya akhirnya memanggilnya dengan kata sayang.
Padahal, dia sudah cukup puas ketika selama beberapa waktu terakhir istrinya tidak pernah menghindari tatapannya, namun sekarang pria itu menjadi diterbangkan lebih tinggi lagi setelah mendengarkan ucapan sayang dari istrinya.
Dengan begitu, Dito langsung menganggukkan kepalanya, "apa yang dikatakan istriku itu benar," ucap pria itu dengan perasaan hangat melingkupi hatinya
klg mu aja udah jahat ama anakmu sendiri, masa kamu jg jd jahat ?