NovelToon NovelToon
Loving Again?

Loving Again?

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:109.5k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Mencinta kembali, apakah mungkin bagi Dewi Bhuana Joyodiningrat. Diusianya yang sudah lebih dari kepala 4 sekarang, dirinya kembali dihadapkan oleh 2 pria dari masa lalunya.

Ditinggalkan begitu saja, membersarkan anaknya sendirian. Dan kini orang itu kembali hadir berbarengan dengan orang lain dari masa lalunya.

Hendra Kusuma dan Aji Kurniawan. Satu adalah mantan suaminya, dan yang satu adalah temannya.

Siapakah dari kedua pria itu yang bisa membuat Dewi kembali mencinta?

Akankah putri Dewi yang bernama Aisya menerima kembali sang ayah yang meninggalkan mereka bahkan saat dia tidak diketahui sudah ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Loving Again 12

Di kota lain di seberang pulau, dua orang yang sudah tidak memiliki ikatan apapun terhadap orang lain kini kembali bertemu. Atau lebih tepatnya di pria datang berkunjung.

Tidak ingin muncul adanya fitnah di lingkungan tetangga, pria tersebut harus puas hanya dengan duduk di teras saja.

"Maaf ya Bang, tidak bisa mengajak Abang untuk masuk ke rumah. Takut jadi omongan. Ya kita memang sudah tidak muda lagi sih, tapi tetap saja tidak patut. Jadi hanya bisa mengajak Abang mengobrol di teras."

"Tidak masalah Dew, aku paham kok. Aku sanga mengerti akan hal semacam ini. Nah ini aku bawa sesuatu, ya sebagai ucapan terimakasih ku waktu itu karena kamu sudah membantu ku."

Dewi tersenyum sambil mengucapkan terimakasih. Sebenarnya Aji tak perlu sampai melakukan ini. Tapi tak ada salahnya menerima uluran tangan yang Dewi rasa itu ikhlas.

Aji, sedari dulu dikenal degan pribadi yang baik dan menyenangkan. Banyak dari kalangan murid perempuan yang menyukai pria ini. Namun predikat bodoh juga disandang olehnya akibat tidak naik kelas. Tapi siapa sangka, anak yang memiliki julukan bodoh dan ketua osis abadi itu kini menjadi dokter yang hebat.

Setelah Dewi cari melalui laman pencarian, nama Aji Kurniawan ternyata tidak lah sembarangan. Dia adalah konsulen, dokter senior, pembicara, penulis buku dan masih banyak lagi hal lainnya yang namanya cukup disegani oleh para juniornya di dunia kedokteran.

"Kalau Aisya tahu, dia pasti senang,"ucap Dewi sambil memindahkan makanan yang dia bawa ke piring. Dewi kemudian menyajikan kembali oleh-oleh yang dibawa Aji itu untuk dinikmati bersama.

"Waaah makan kalau ada temannya enak juga ya rasanya."

"Selama ini Abang memang tidak punya teman?"

"Hahaha Dew, kita ini memang bukan anak muda lagi bisa dibilang kita ini anak tua hahaha. Tapi masa celetukan begini kamu tidak paham."

Aaah

Akhirnya Dewi paham juga apa yang dimaksud dari ucapan Aji. Dia lalu sedikit memerhatikan pria itu. Meskipun usianya menuju 50 tahun, tapi Aji masih tampak gagah dan juga tampan.

"Masa sih tidak ada yang suka sama Abang. Paling Abang yang gemar menolak mereka."

Uhuk

Aji tersedak makanan yang baru saja masuk ke tenggorokannya. Dengan sigap Dewi membantu memberi minum dan menepuk punggung pria itu.

"Tuh kan, dugaan aku bener. Bang Aji saja yang kebanyakan milih dan nolak. Ya pantes saja tidak ada teman buat makan."

"Dew, kok omongan kamu bener sih hahahah."

Keduanya tertawa bersama. Dewi lalu terdiam sejenak. Ia mengingat kembali, entah kapan terakhir dia tertawa lepas begini bersama orang lain.

Jika dengan Aisya, tentu tidak perlu ditanya. Bersama putrinya itu banyak hal yang dibicarakan dari persoalan serius hingga guyonan. Tapi bersama orang lain, Dewi tidak pernah.

Setelah menikah dengan Hendra kemudian berpisah lalu hidup berdua saja dengan Aisya, sikap Dewi banyak berubah. Dia dulu adalah pribadi yang menyenangkan dan ceria. Tapi semenjak perceraiannya, Dewi berubah menjadi pribadi yang introvert dan sangat hati-hati dalam berhubungan dengan orang lain. Dia menjadi pendiam dan hanya banyak bicara dengan sang putri.

"Terimakasih Bang."

"Untuk?"

"Karena aku bisa tertawa sekarang."

Aji terdiam, dia mencoba mengamati ekspresi wajah Dewi dan melihat gesture wanita itu. Aji juga melihat ke dalam mata Dewi, mata yang tetap masih cantik itu sepeti menyimpan banyak luka.

"Apa selama ini kamu tidak pernah tertawa?"

Dewi tersenyum, dia lalu menjawab, "Tertawa kok, tapi hanya bersama putri ku. Selain itu, aku sudah lupa kapan tertawa bersama orang lain."

"Maaf Dew, apa yang terjadi padamu? Jika tak keberatan, kau bisa berbaginya dengan ku."

Dewi melihat ke langit-langit, matanya menerawang ke sana. Memang apa yang terjadi padanya itu sudah sangat lama sekali, tapi tak bisa dipungkiri rasa sakitnya masih ada. Bahkan setelah waktu itu dia kembali melihat sang mantan suami.

"Abang memiliki istri dan anak yang sangat Abang cintai, tapi Allah mengambilnya. Kalau aku, aku punya suami dan anak yang aku cintai. Allah tidak mengambil anak ku, dan aku bersyukur anak ku tumbuh sehat dan cantik sekarang. Tapi suamiku diambil oleh wanita lain, bahkan dia tidak pernah tahu kalau kami memiliki anak. Aku sedih, tapi jika dibandingkan dengan cerita Abang, agaknya aku masih lebih bersyukur. Rasanya aku pun malu berkeluh kesah begini."

Degh!

Aji seketika merasa menyesal bertanya. Dia tidak pernah menyangka bahwa Dewi memiliki cerita yang ternyata sangat pahit begini.

Pantas saja ekspresi Dewi tadi begitu hampa. Luka bagaimanapun tetap luka dan itu sakit. Dimana luka tersebut tidak bisa dibandingkan dengan luka milik orang lain.

"Dew, setiap orang punya masalahnya sendiri. Setiap orang punya lukanya sendiri. Tidak ada yang berhak menilai bahwa luka ku lebih sakit dari pada lukamu ataupun sebaliknya. Dan tidak perlu merasa malu jika ingin berkeluh kesah. Semua sudah memiliki porsinya masing-masing."

Dewi mengangguk, entah mengapa dia merasa nyaman berbicara dengan Aji. Selama ini juga dia tidak pernah menceritakan masa lalu nya kepada orang lain. Dan baru Aji yang bukan keluarga atau saudara, tapi Dewi mau bercerita.

Mungkin karena Aji adalah teman lamanya, sehingga Dewi merasa nyaman saat bercerita.

"Terimakasih Bang."

"Sama-sama, kamu kalau butuh teman tertawa, aku sangat siap lho."

"Hahaha. Bang, kamu sama sekali tidak berubah. Aku jadi ingat, dulu Abang selalu mampir ke sanggar kalau aku latihan."

Eh?

Saat SMA dulu, Aji yang memang menyukai Dewi secara terang-terangan menunjukan rasa sukanya. Dia kerap kali datang ke sanggar tempat Dewi berlatih. Dengan membawa jajanan pada masa itu, Aji menunjukkan bahwa dirinya adalah support system nomor satu.

Bahkan ketika Dewi lomba, dia dengan kesadaran penuh bolos kelas untuk datang menyemangati Dewi.

Jika mengingat masa itu, rasanya malu sekali. Tapi dia sangat puas bisa menyaksikan Dewi, walau esok harinya dia harus dipanggil BP.

"Kamu ingat waktu lomba itu, aku bolos. Terus besoknya dipanggil Pak Amin, guru BP."

"Serius bolos? Aku kira izin. Soalnya kan memang sekolah mengirim supporter."

"Tidak Dew, aku bolos. Padahal waktu itu ada ulangan penjas. Aku kan males ya kalau penjas itu suruh teori sama ulangan, ya sudah aku bolos. Tapi ngalamat besoknya kena tegur Pak Amin."

Dewi hanya menggelengkan kepalanya pelan. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Aji berbuat sejauh hanya untuk menyaksikan dirinya lomba.

"Kenapa Abang sampai bolos?"

"Karena aku suka kamu. Waktu itu sebelum kelulusan aku nembak kamu, tapi kamu langsung menolak. Rasanya itu jleb sekali di sini."

Eh?

TBC

1
Noey Aprilia
Mnimal aisya udh pham lh y mst gmna sm mreka,jgn smp mreka mngira d ksih hrapn tp akhrnya mlah d tolak.....
Miss Typo
semoga Aisya mendapatkan jodoh yg baik dan bertanggung jawab, jangan sampai kisah ibunya terulang lagi, siapapun jodohnya nanti. Alhamdulillah ada Aji yg akan melindungi menjaga dan menasehati Aisya
Esther Lestari
Kalau menurut om Aji....Yash lebih baik dari kedua dokter itu dan Aisya pun condong ke Yash
Rahma Inayah
spt nya Aisyah LBH condong ke yash ..duh..dua jomblo dokter muda siap siap patah hati
GiZaNyA
kalau Aisya sudah memutuskan untuk bersama Yash apakah nanti nya Zein dan Zuhal akan memperebutkan Alifa yaa..? hhmmm...
Marsiyah Minardi
Setidaknya kau sadar diri ya Alifa dan semoga tak mengulang kesalahan ibumu
awesome moment
alifa takut dia spt maknyak
Noey Aprilia
Bru jg dpt rstu,msti siap2 aja jgain gdis yg d dktin 3 cwok....antra bngga sm was2 y om aji.....😁😁😁
awesome moment
do'a seorang anak utk kebahagiaan belahan jiwanya. ibunya. yash, alam halu mmg mendukungmu dgn ais
marie_shitie💤💤
Alhamdulillah lancar y ji, tinggal yakinkan Dewi km itu beda
Djuniati 123
ikut terharu ais
GiZaNyA
semoga langkah nya Aji semakin dipermudah...
Rahma Inayah
aku ikut melow..😭😭😭 tangis ku tangais bahagia ..BNR tu om aji blm JD ayah sambung sdh 3 kumbang yg mau deketin ank gadis mu tp yg di deketin gak peka .. diangpnya semua BESTie...🤭🤭
GiZaNyA
wahhh calon mantu nya Dewi banyak sekali... ada 3 lhooo.. mantaappp😁😁
GiZaNyA
nah kan... seneng banget Aisya klo Dokter Aji sampe kerja di RSMH😁
Rahma Inayah
Bu dewi.mash ada 2 kandidat yg mau JD mantu mu tp aisyah blm cerita LBH tepat nya blm sempat cerita Krn Mash kangen dan Dewi ..dan om aji mau ngelobi Aisyah buat deketin Dewi
Miss Typo
aku ikut menangis senang bahagia terharu menjadi satu 😭
ayo om Aji jaga calon anak gadis, pilihlah calon mantu yg baik tanggung jawab untuk Aisya 😁
Miss Typo
hayo lho Damar saingan terberat mu si Yash dah dapet lampu hijau nih dari Dewi ibunya Aisya, kalau mendekati Aisya pasti direstui 😁
biby
belum juga menjabat jd ayah sdh bnyk PRx aji utk ngejaga aisya. semangat pak udah dpt lampu hijau tinggal tancap gas lamaranx
Hafizah Aressha R
nangis aku thor...
sedih dgn cerita aisya . bahagian krn aji dpt restunya sisya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!