"Ivy nggak sengaja ketemu sama kamu dan Nabilah. Kamu--sabtu kemarin itu--ketemuan kan sama Nabilah di Rainbow Caffee?!"
Sempet ada jeda sebentar, yang akhirnya Matias berbicara juga. "I-iya, t-tapi a-aku ng-nggak ka-kayak yang kamu pikirin. Aku sama Nabilah pun nggak ada hubungan apa-apa. Murni ketemuan sebagai temen. Aku cuman cinta sama kamu, Ke."
Ternyata Kezia masih mau memaafkan Matias. Berlanjutlah kisah cinta mereka. Hanya saja, jalan di hadapan mereka berdua semakin terjal.
Berikutnya, tidak hanya tentang Matias dan Kezia. Ada juga kisah Martin Winter dan Vanessa Rondonuwu. Pun, kisah-kisah lainnya. Kisah yang sama manisnya.
Terima kasih banyak yang sudah menyimak season one RAINY COUPLE di tahun 2020 silam. Kali pertama aku menulis novel di platform.
NOVEL INI PERNAH MELEDAK DI NOVELTOON DI TAHUN 2020 SILAM!
Season 1 Rainy Couple
(https://noveltoon.mobi/id/share/102447)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IG @nuellubis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nabilah Mengajak Ketemuan
Baru saja Kezia hendak masuk ke dalam mobil sedan warna ungu yang ia beli dari kerja kerasnya mengelola kafe bareng Beby dan lainnya, Thalia sudah menghampirinya. Kezia membalikkan badan dan menghela napas.
"Zia," seru Thalia dengan mata melotot. Saking melototnya, kedua mata Thalia nyaris keluar dari wadahnya.
"Apa lagi sih, Kak?" Dari nada Kezia, kedengarannya Kezia masih kesal dengan kejadian tadi pagi, saat sarapan.
"Kakak begini, karena Kakak sayang sama kamu. Pengen yang terbaik buat kamu." ucap Thalia yang berusaha berkata-kata sediplomatis mungkin. "Yah, Kakak minta maaf, kalo ada salah selama ini. Mungkin di mata kamu, Kakak ini kakak yang nyebelin, bisa Kakak terima."
Sebetulnya Kezia merasa aneh dengan sikap Thalia pagi ini. Tidak biasanya Thalia seperti ini. Kezia selalu ingat kakak nomor duanya ini,... yah, dia selalu ingat, setiap bertengkar, selalu saja Kezia yang meminta maaf. Tumben sekali Thalia yang mendatangi Kezia dengan gelagat yang seperti hendak meminta maaf. Apa ada udang di balik batu?
"Ya udah, kamu hati-hati berangkatnya." ucap Thalia sedikit menggelengkan kepalanya, embus napas. "Lain kali, jangan gitu. Martin dan Melisa itu, kedua-duanya sepupu kamu. Sopan sedikit."
Kezia hanya bisa membatin, yah, kalo sepupu aku, ada hubungan darah, sudah sepatutnya mereka tahu diri. Jaga perasaan aku, Kak.
Thalia bergegas menuju pagar. Kezia masuk ke dalam mobil. Pelan-pelan, walau memendam rasa kesal, Kezia memundurkan mobilnya.
Sepanjang perjalanan, Kezia menyetel sebuah lagu. Apa setiap perempuan seperti itu? Jika kondisi hatinya sedang memburuk, mereka sering memasang lagu-lagu yang malah memperburuk kondisi hatinya. Hampir saja Kezia menabrak pedagang sayur yang menyemprot Kezia. Kezia membuka jendela dan sigap meminta maaf. Untung saja si pedagang sayur tidak meminta rugi. Si pedagang hanya memaki-maki, selanjutnya membiarkan Kezia melipir begitu saja.
Mobil Kezia melaju cukup cepat. Tidak terlalu macet. Andaikan macet, pasti Kezia malah semakin sewot. Tangan Kezia lincah mengganti lagu. Dari Paramore. Mulut Kezia ikut menyanyikan lagu "Still Into You".
" I should be over all the butterflies, but I'm into you, I'm into you..."
Paramore - Still Into You
I should be over all the butterflies
But I'm into you (I'm into you)
And baby even on our worst nights
I'm into you (I'm into you)
Ponsel Kezia berdering. Tampak Kezia agak kesulitan meraih ponsel tersebut yang berada di dalam tas tangannya. Bagaimanapun Kezia harus menjaga konsentrasinya dalam mengemudi. Segera Kezia kaget saat mendapati fakta siapa pengirim pesan tersebut.
Dari Nabilah, seseorang yang sampai sekarang Kezia merasa perempuan itu saingannya. Entah sampai kapan sikap Kezia bisa melunak ke Nabilah. Kezia masih terus terngiang-ngiang peristiwa ia meninju Nabilah hingga Nabilah masuk ICU. Saat itu, Kezia sangat kesal, dan hingga sekarang, Kezia terus saja beranggapan Nabilah itu orang ketiga yang siap merebut Matias dari Kezia.
Isi pesan Nabilah: "Kezia,... eh, nggak apa-apa, kan, gue manggil lu nama aja? Gimana kabar lu? Betewe, gue mau ajak lu ketemuan, mau nggak? Masih inget gue juga, kan?"
Kezia mengernyitkan dahi. Matanya menyipit seketika. Ada angin apa Nabilah mengajak Kezia bertemu? Tadi Thalia, sekarang Nabilah, pagi ini aneh sekali. Kezia tak langsung menjawab pesan dari Nabilah tersebut.
Nanti aja, deh, gue bales, batin Kezia meradang.