Gairah Presdir

" tapi kamu juga pantas mati karena kamu hidup Anjasmara menderita, anda laki-laki yang benar-benar tidak pantas di dunia ini, kalo anda benar mencintai nyonya Anjasmara seharusnya anda membiarkannya bahagia dengan pilihan hatinya sendiri bukannya malah membuatnya menderita," ucap jhos menasehati tarotogawa.

"Kamu tahu apa anak muda?, Dan apa sangkutannya kamu dengan Anjasmara kenapa kamu seolah-olah keluarganya terus berani berkata begitu kepada saya," teriak tarotogawa tidak bisa menahan emosinya lagi yang sudah sejak tadi memang sudah emosi dengan semua kabar kejadian yang sebenarnya tentang Anjasmara.

"Ya saya memang keluarganya, saya sebentar lagi akan menjadi menantunya, saya berhak untuk menghakimi anda," jawab jhos dengan santai menunggu emosi tarotogawa meledak.

"Aku kasi tau kamu sekali lagi, bukan saya yang membunuhnya," kata tarotogawa sambil mulai memukul jhos yang terlihat tidak siap dan juga ada beberapa bawahan tarotogawa yang memegang lengannya dari belakang membuatnya sama sekali tidak dapat menghindar.

Setelah memukuli jhos beberapa kali dia lalu tertawa kelihatannya dia sudah tidak waras.

"Karna Anjasmara sudah mati maka kamu juga ikut mati saja Oky, kirim salamku ke Anjasmara, katakan kepadanya kalo tarotogawa sangat mencintainya, suruh dia memaafkan aku karna pernah memperkosanya waktu itu, tapi jujur saja aku melakukannya karna aku juga sanggup bertanggung jawab," ucap taroto gawa sambil tertawa dia terlihat benar-benar tidak waras sekarang dia mengambil bir di atas mejanya lalu meneguknya sampai habis.

"Kamu tau tidak karna aku sangat mencintainya aku sampai berjanji tidak akan menikah seumur hidupku, dan lihat sekarang aku tidak menikah dan satu lagi, hh..aku  tidak pernah meniduri wanita selain dia dan istri si tua Bangka itu, tapi lupakan saja, dia sudah mati dan kamu juga harus mati sebagai tempat aku mengirim kata untuknya," ucapnya lagi dengan keadaan mabuk setelah itu dia meraih pestol dari dalam kantong jasnya yang terselip disana,

Lalu dia mengarahkan senjata itu ke kepala jhos tapi belum dia menekan pelatuknya jhos terlebih dulu mengangkat pistolnya dan menembak tepat di tengah-tengah wajah tarotogawa, tarotogawa pun langsung mati di tempat.

Melihat bosnya yang mati tertembak semua bawahannya langsung bergerak dan mengarahkan peluru ke arah jhos tapi jhos menghindarinya dengan mudah dan membalasnya dengan tembakan darinya.

Berita kematian tarotogawa tersebar di mana-mana sampai di telinga patanoko, dia terheran kenapa tarotogawa bisa meninggal begitu saja dan siapa yang sehebat itu membunuh taroto gawa yang terkenal dengan ke amannya yang belum pernah di tembus oleh siapapun.

Patanoko sama sekali tidak tahu kalo nyawanya juga dalam bahaya jadi dia hanya santai di kantornya saja Tanpa ada pengawasan dari siapapun.

Begitupun dengan istrinya andrina yang sedang di rumahnya tidak ada yang mengawasi jadi dengan mudah bawahan dari togawa menculiknya.

Setelah patanoko di culik beserta andrina, mereka di bawa ke sebuah tempat yang di sebut sebagai neraka tempat dimana orang akan di hukum oleh kelompok mafia.

Patanoko sadar dari pingsannya dia mendengar suara beberapa ekor serigala di dekatnya lalu dia membuka matanya dia pun langsung terkejut karna tiga ekor serigala tepat berada di depannya tapi untung serigala itu masih dalam ke adaan di ikat.

Patanoko langsung berteriak meminta tolong dia mencoba menggerakkan tangannya dia pun sadar ternyata tangannya sedang terikat oleh rantai.

..apa yang terjadi kenapa aku bisa di sini?, Gumam patanoko.

Dan suara tawa seseorang terdengar di saat dia berusaha melepas rantai dari tangannya.

"Haha...pak tua, sayang sekali usahamu sia-sia karna sebentar lagi serigala di depanmu itu akan menjadikanmu makan malamnya, haha..," ucap seorang pria yang keluar dari kegelapan di ruangan itu.

Patanoko menatap ke arah pria yang berbicara tadi tapi dia sama sekali tidak mengenali pria itu.

"Siapa kamu?, Kanapa kamu menangkap saya ?dimana saya sekarang berada lepaskan saya," teriak patanoko meminta tolong kepada pria itu.

"Maafkan saya orang tua, sayangnya anda sudah di takdirkan sebagai santapan serigala di depanmu itu karna kejahatan yang pernah kamu lakukan tidak bisa di maafkan dan timpalannya adalah nyawamu orang tua," jawab pria itu yang ternyata adalah togawa anak buah jhos yang di perintah oleh jhos untuk menyiksa patanoko.

"Siapa kamu, lepaskan saya berengsek," teriak patanoko semakin kesal tapi sama sekali tidak di indahkan oleh togawa.

"Sayang sekali bukan kamu yang saya lepas kan tapi serigala itu," togawa sangat senang saat ini karna dia bisa menyiksa seseorang lagi setelah sekian lama.

Patanoko menjadi takut mendengar perkataan pria di dekatnya itu yang sama sekali tidak mau melepaskannya justru yang akan di lepaskan adalah serigala itu yang otomatis akan langsung menerkamnya.

"Tapi tenang orang tua, saya tidak akan membunuhmu semudah itu Tanpa harus memberimu sebuah kejutan," togawa sambil menepuk tangannya tanda untuk menyuruh bawahannya masuk, bawahannya pun masuk dan membawa seorang wanita.

Patanoko melihat ke arah orang yang datang tapi betapa terkejutnya ternya mereka membawa istrinya yaitu andrina, dia melihat Andrina yang sedang tidak sadarkan diri.

"Berengsek sialan persetan lepaskan istri saya, kalian mau apain dia, kalo mau menghukum saya silahkan tapi lepaskan dia dia tidak tau apa-apa," ucap patanoko sangat marah karna ternyata bukan dia saja yang akan di hukum tapi juga istrinya andrina.

"Justru karna dia tidak tau apa-apa makaknya kami membawanya kesini dan ini akan menjadi hadiah terbesar dalam hidupmu yang akan kamu terima kamu pasti menyenangkan tontonan ini nanti, haha..," togawa tertawa terus melihat penderitaan yang akan di terima oleh patanoko.

"Sialan sebenarnya salah saya apa berengsek lepaskan kami," teriak patanoko masih di dalam kandang serigala itu.

" Apa anda akan siap mendengar kesalahan anda terus kenapa saya menghukum anda?," Tanya togawa karna penyiksaan segera di mulai.

Tidak lama setelah itu andrina tersadar dia melihat sekelilingnya dan dia melihat patanoko berada di dalam kandang serigala membuatnya langsung ketakutan dia mencoba berdiri tapi tangannya sudah diikat di sebuah kursi.

"Patanoko, apa yang terjadi kenapa kamu dan aku bisa berada di sini?," Tanya andrina tidak menyangka dirinya bisa berada di sini, terakhir yang dia ingat dia sedang berjalan ke arah dapur untuk mengambil air minum dan tiba-tiba ada yang menyekap mulutnya dari belakang dan setelah itu dia tidak tau karena dia saat itu langsung pingsan.

"Aku tidak tau sayang, aku juga tiba-tiba di saat sadar sudah berada di sini," jawab patanoko.

Andrina ketakutan sekali karna di tambah di tempat itu sangat gelap dan hanya cahaya yang tidak terlalu terang yang cukup membuat mereka saling lihat.

di saat mereka berdua sedang dalam keadaan ketakutan karna Meraka mengira saat ini hanya mereka berdua yang berada di sana dengan di temani oleh tiga ekor serigala yang kelaparan di sana.

Tiba-tiba lampu menyala sangat terang menyilaukan mata mereka berdua, mereka berusaha menormalkan pengelihatan mereka karna lampu yang terlalu terang yang menyilaukan mata itu.

Setelah kembali normal mereka melihat sesosok pria tampan dengan rambut poni dengan khas yang memang milik pria itu, pria itu berjalan ke arah mereka.

"Kalian tau apa sebab kalian terus bisa berada di sini?," Tanya pria itu.

"Saya adalah jhos, saya membawa kalian kesini adalah untuk membalas kematian nyonya Anjasmara yang kalian sudah bunuh dengan kejamnya di tahun lalu, dan sebagai balasannya kalian berdua akan menjadi makanan untuk serigala yang kebetulan 1 Minggu tidak pernah makan." Ucap jhos dengan suara tidak terlalu keras tapi mungkin karna ruangan itu terlalu tertutup membuat siapapun bersuara suaranya akan memantul.

Patanoko saat itu langsung terkejut mendengarkan perkataan pria yang berdiri tidak jauh darinya yang menyebut sebab mereka akan di hukum.

"Tuan jhos lepaskan saya, saya tidak tau tentang ini saya tidak ikut campur," teriak andrina meminta belas kasih jhos untuk melepaskannya karna benar  dia memang tidak ikut dengan masalah itu.

"Diam...kamu juga harus ikut dalam hukuman ini karna kamu istrinya dan aku tau kamu seperti apa, jadi kamu tidak perlu menjelaskan kepada saya, kamu cukup nikmati akhir dari hidupmu." Kata jhos berteriak membuat andrina terkejut dan tidak berani berkata-kata lagi.

"Kalian mulai lah," ucap jhos lalu pergi dan masuklah 3 pria kekar dengan tubuh penuh tato dia adalah orang yang selalu di gunakan untuk menyiksa wanita yang bersalah mereka akan memperkosanya sampai mati.