Peri Racun Kesayangan Pangeran

Xue Shan Shan tersenyum licik pada Xue Yuwen, membuat sang adik membeku.

Dia berdiri, lalu berjalan ke tengah aula dan memberi hormat saat berbicara, "Kaisar, tadi aku melihat adikku menari. Bagaimana kalau aku menarikan tarian yang sama dengannya?"

Semua orang tertegun, tidak terkecuali Selir Agung Mei dan Permaisuri Xuan.

Selir Agung Mei terus memperhatikan Xue Shan Shan dari atas sampai bawah dengan tatapan menilai, lalu menoleh pada putranya yang juga menatap gadis itu dengan tatapan rumit.

Seketika, Selir Agung Mei mulai mengerti kenapa Xue Shan Shan bisa keluar dari rumah Pangeran Li Xian hidup-hidup.

Ternyata, putranya yang terbaisa memasang wajah tengik bisa terpesona juga pada kecantikan.

Tidak heran, semua pria memang melihat penampilan!

"Tarian ini tidak seperti yang lain, setidaknya juga harus latihan minimal tiga atau empat bulan."

Saat Selir Agung Mei sedang memuji kecantikan Xue Shan Shan, suara seseorang yang berkomentar dengan suara nyaring membuat kesenangannya melayang jauh.

Detik berikutnya, suara lainnya ikut berkomentar tanpa menyadari perubahan pada raut wajah Selir Agung Mei.

"Benar, bagaimana mungkin hanya melihat sekali sudah bis menarikannya? Jangan-jangan malah membuat malu nanti."

"Iya, sombong sekali dia."

"Siapa tahu mungkin bisa."

Semua orang mulai tertawa dan mengomentari Xue Shan Shan.

Wajah Xue Jingguo semakin masam, dia ingin sekali menarik Xue Shan Shan yang berdiri di tengah untuk kembali duduk.

"Nona Besar Xue, kamu serius?" Kaisar menatap Xue Shan Shan, lalu melirik kedua istrinya dan mulai menyadari sumber kebencian mereka adalah gadis yang tengah berdiri di depan.

Bahkan, ekspresi Permaisuri Xuan dan Selir Agung Mei semakin muram hanya karena mendengar komentar orang-orang tentang Xue Shan Shan.

Seketika, Kaisar pun menyadari kedua istrinya mendambakan Xue Shan Shan untuk menjadi menantu mereka.

Kaisar merasa beruntung karena sebelumnya Nyonya Lee sudah mengembalikan kartu lahir Pangeran Mahkota untuk membatalkan pernikahan mereka.

Dengan begitu, Kaisar tidak perlu berada dalam keadaan dilema lagi karena harus memilih kepada siapa Xue Shan Shan akan diberikan.

Xue Shan Shan menafao Kaisar dan mengangguk.

Nyonya Ning menatap Nyonya Ning, lalu berkata dengan penuh hormat. "Kaisar, Anda tidak tahu bahwa keponakanku ini sangat pintar dan mahir dalam belajar. Sayangnya, badan gadis ini lemah sejak kecil. Jadi, jika tariannya kurang bagus, mohon Kaisar, Permaisuri dan Selir Agung memakluminya."

Mendengar perkataan Nyonya Ning, semua orang baru menyadari bahwa Xue Shan Shan adalah cucu luar dari Keluarga Perdana Menteri.

Dilihat dari situasi saat ini, semua orang memahami bahwa Xue Shan Shan sangat disukai oleh Keluarga Perdana Menteri. Jika tidak, mereka tidak mungkin membelanya.

Karena itu, semua orang terdiam dan tidak ada yang berani berkomentar lagi.

Xue Shan Shan berkata dengan wajah berseri. "Aku tidak perlu ganti pakaian, ini hanya untuk bersenang-senang. Bagaimana menurut Permaisuri Xuan dan Selir Agung?"

Nada yang manis mengiringi wajah berseri-seri Xue Shan Shan hingga membuat Kaisar merasa dia sedikit menggemaskan.

"Kamu tidak takut tarianmu tidak bagus dan kalah dengan adikmu?"

Xue Shan Shan memiringkan kepalanya dan menatap Kaisar dengan polos.

"Kalah dengan adikku ya kalah. Dari sepuluh jari saja ada yang panjang dan pendek, aku jadi yang paling pendek juga tidak papa."

"Hahaha." Kaisar tertawa terbahak-bahak. "Baiklah, biarkan dia menari. Aku mau lihat bagaimana dia menjadi yang pendek."

Tidak ada yang berani berkata-kata lagi karena Kaisar sudah bersuara dan tak lama setelah itu, alunan musik pun terdengar.

Xue Shan Shan berdiri di tengah, sementara Wei Shu tampak cemas di sisi Pangeran Li Xian.

"Pangeran, ini ...." Meski tidak bisa memastikan bagaimana perasaan tuannya pada Xue Shan Shan, Wei Shu juga sama seperti Selir Agung Mei yang merasa gadis itu layak berada di sisi sang pangeran.

Bagaimanapun, dia juga tidak pernah melihat Pangeran Li Xian bersikap lunak pada seorang gadis.

Hanya saja, gadis ini benar-benar tidak berbakat.

Wei Shu khawatir Xue Shan Shan akan membuat malu hingga ditegur saat pulang nanti.

Terlebih, saat Wei Shu melihat tatapan Xue Jingguo yang seolah-olah ingin memakan Xue Shan Shan.

Pangeran Li Xian mengetuk jarinya di paha saat menatap Xue Shan Shan dan berkata, "Dia pasti akan melakukan apa yang sudah dia katakan."

Saat ini, Pangeran Li Xian teringat Xue Shan Shan yang nekat membakar kediaman Ye Zhiyun hanya sesaat setelah dia berniat membakarnya

Jadi, Pangeran Li Xian yakin Xue Shan Shan saat ini sedang tidak bermain-main dengan kata-katanya.

Melihat Wei Shu tertegun dan masih diam meragukan kemampuan Xue Shan Shan, Pangeran Li Xian berkata lagi. "Kamu percaya dia tidak bisa apa-apa seperti yang dia katakan?"

Pangeran Li Xian tersenyum miring.

Kalau Xue Shan Shan tidak bisa apa-apa, dia tidak akan bisa mengungkap skandal Pangeran Mahkota. Bahkan, hanya bisa pasrah menikahi pria yang sudah mempunyai anak dan menjadi ibu.

Xue Shan Shan juga tidak mungkin bisa menerobos masuk ke Istana Wanshou yang terdapat lebih dari ratusan pengawal bayangan.

Karena itu, Pangeran Li Xian lebih percaya pada kemampuan Xue Shan Shan yang tersembunyi, daripada kata-katanya.

Entah berapa banyak hal lainnya lagi yang disembunyikan oleh rubah licik itu!

Pangeran Li Xian yang memasang wajah dingin sepanjang waktu, akhirnya berubah sedikit menghangat dan tersenyum kecil saat menatap Xue Shan Shan yang mulai merentangkan tangannya saat musik mulai dimainkan.

Tubuh Xue Shan Shan sedikit berisi dan di pandangan penonton, dia terlihat konyol.

Padahal, mereka mengharapkan penampilan Xue Shan Shan akan seperti itu.

Xue Jingguo bahkan langsung memejamkan matanya karena tidak ingin melihat sang putri yang memalukan.

"Ayah, jangan khawatir. Kakak tidak akan kenapa-kenapa, lagipula aku tadi sudah mendapatkan pujian Selir Agung." Xue Yuwen mencoba menghibur ayahnya, tetapi dia jelas lebih membanggakan dirinya sendiri.

Xue Jingguo mendesah dan berkata dengan nada dingin. "Huh, gadis itu hanya bisa membuatku malu."

"Shan Shan tidak seburuk yang kalian pikirkan." Nyonya Diana mengetahui kemampuan Xue Shan Shan hanya dengan melihat gerakannya, bahkan wajah sang putri memancarkan senyum tenang.

"Nyonya, bagus sekali tarian Nona Besar." Meski tidak memahami tarian, Su Qiu tahu membedakan yang mana dan buruk.

Tarian yang dibawakan oleh Xue Shan Shan jelas sangat bagus!

Xue Yuwen tersenyum remeh mendengar pujian Su Qiu, dia jelas tidak percaya.

Namun, mata Xue Yuwen penuh kekagetan setelah melihat ke arah depan.

Postur tubuh Xue Shan Shan memang tidak begitu bagus, tetapi gerak-geriknya memancarkan kelincahan.

Mata di wajah tembam itu seakan berisi ribuan bintang, sedangkan senyuman cerah yang terpancar membuatnya semakin bersinar. Bahkan, lesung pipinya juga memicu rasa suka orang-orang.

Xue Shan Shan menggerakkan tangan dengan semakin cepat. Walaupun dia mengenakan pakaian biasa, juga tidak bisa membuat orang berpaling darinya seolah-olah mereka tenggelam dan merasakan kesenangan bersamanya.

Permaisuri Xuan dan Selir Agung Mei tidak bisa memalingkan tatapan mata mereka dari Xue Shan Shan seolah-olah mereka sudah dihipnotis.

Seperti yang diharapkan dari menantu kerajaan, Xue Shan Shan lebih dari sekedar berbakat!

Begitu saja, Selir Agung Mei memutuskan di dalam hatinya untuk mempertahankan menantu perempuannya apa pun yang terjadi. Dia tidak akan membiarkan Xue Shan Shan menjadi menantu orang lain, terlebih dirinya sempat melihat senyuman Pangeran Li Xian beberapa saat lalu.

Wei Shu tertegun dan tenggelam dalam pemandangan indah itu hingga suara kekehan Pangeran Li Xian menyadarkannya.

"Pa—pangeran ...."

Pangeran Li Xian bertanya sembari melayangkan tatapannya pada Xue Shan Shan. "Masih khawatir?"

Wei Shu segera menggelengkan kepalanya dan baru menyadari bahwa Xue Shan Shan serba bisa.

Apa-apaan tidak pernah belajar?

Apa-apaan hanya melihat sekilas?

Semua itu bohong!

"Nona Besar Xue jelas-jelas pernah belajar, kenapa masih bilang tidak bisa?" Wei Shu bertanya dengan heran. "Bukankah itu berbohong."

"Seharusnya kamu juga tahu apakah dia benar-benar belajar atau tidak," sahut Pangeran Li Xian tak acuh.

Seketika, Wei Shu tersadarkan.

Sebelumnya, dia pernah menyelidiki segala hal tentang Xue Shan Shan dan menemukan gadis itu memang hampir tidak pernah belajar.

Xue Jingguo hanya menuntut kesempurnaan dari Xue Yuwen hingga memaksa gadis itu belajar setiap harinya, sementara Xue Shan Shan dibiarkan bersenang-senang dan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.

'Jangan-jangan Nona Besar Xue benar-benar mempelajarinya hanya dengan sekali lihat?'

Hebat sekali!

Pangeran Li Xian menurunkan kelopak matanya untuk menyembunyikan sinar mata yang terlintas di wajahnya, lalu bergumam, "Xue Shan Shan ...."