"kita jalani pernikahan ini hanya sampai satu tahun, setelah itu kita bercerai".(zevan rafindra abraham).
" baiklah, kalau itu maumu, tapi aku punya syarat selama satu tahun kita bersama".(agnisa adeline auron)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Tujuan pertama mereka adalah mansion mom rena dan dad auron.sepasang suami istri itu sudah menunggu di depan pintu saat zevan memarkirkan mobilnya di garasi.mereka menyambut kedatangan anak dan menantu nya dengan suka cita. agni memeluk kedua orangtuanya di susul zevan di belakang nya.
"masuklah,mom sudah menyiapkan makanan kesukaan kalian."
mereka berempat masuk ke dalam rumah menuju ruang makan.banyak sekali makanan yang tersedia di atas meja.selesai makan dad auron memanggil menantunya ke ruang kerja nya.
"duduk lah nak."
"iya dad. "
pintu ruang kerja dad auron di ketuk dari luar, agni masuk membawakan dua cangkir kopi untuk suami dan daddynya.
"kak zevan masih lama kan pulang nya?agni mau bantu mommy dulu di dapur."zevan mengangguk,ada rasa aneh yang menelusup ke dalam hatinya saat agni memanggilnya kakak. ini kali pertama istri kontrak nya itu memanggilnya seperti itu. agni segera meninggalkan ruang kerja daddynya setelah mendapatkan persetujuan dari zevan walaupun itu hanya sekedar anggukan kepala.
dad auron memperhatikan interaksi keduanya.
" bagaimana kabar perusahaan mu nak? "dad auron memulai perbincangan hangat mereka.
" semua berjalan dengan lancar dad."zevan tersenyum memandang pria paruh baya di depannya yang menurutnya sangat bersahaja.
"syukurlah,daddy sangat senang mendengar nya."
"nak aku tahu, pernikahan yang awalnya di mulai dengan perjodohan itu pasti akan terasa berat.kalian tidak saling mengenal.maafkan keegoisan kami yang telah membuat kalian harus berada di situasi seperti ini. agni adalah anak kami satu satu nya, kami membesarkan nya dengan penuh cinta dan kasih sayang,walaupun dari kecil kami sering meninggalkannya dengan omanya, itu di karenakan pekerjaan daddy yang harus berpindah pindah negara.agni anak yang sangat mandiri, mungkin kedepannya saat kalian sudah saling mengenal, sering sering lah tanyakan apa yang di inginkan nya karena dia tidak akan pernah mengatakan apapun yang dianggapnya akan menyusahkan orang lain."
dad auron mendekat ke tempat zevan duduk.
"aku harap kau tidak pernah menyakiti fisik dan hatinya.jika suatu saat nanti kamu sudah tidak mencintai anakku lagi, maka jangan kau beritahukan kepadanya.datanglah kepada ku, aku akan mengambilnya kembali." dad auron meneteskan air mata di depan menantunya. berat rasanya melepas anak perempuan semata wayangnya.zevan memeluk mertuanya.
"itu tidak akan terjadi dad, walaupun saat ini aku belum mempunyai persaan kepada agni, tapi seiring kebersamaan kami, itu pasti akan merubah semuanya.aku berjanji dad. "
"Terima kasih nak,dad mempercayakan agni untukmu, bahagia kanlah dia. " dad auron menyeka air matanya yang menetes di pipi tuanya.
dua jam mereka berada di kediaman dad auron, agni dan zevan pun pamit karena masih akan berkunjung ke rumah mom widya.
hari sudah menjelang malam saat mereka tiba di rumah orang tua zevan.mereka di sambut oleh mom widya.senyum selalu menghiasi wajah cantik nya melihat anak dan menantu nya.
"kalian serasi sekali. " mendengar pujian itu, agni tertunduk dan tersipu malu.
"ayo masuk sayang."mom widya menggandeng tangan agni dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.mereka bertiga masuk ke dalam mansion. ini kali pertama agni menginjakkan kaki di rumah mertuanya.mereka duduk di ruang tamu.mommy widya duduk di samping menantu nya.
"aku ke kamar dulu mom." saat zevan berjalan menaiki tangga,terdengar suara mom widya meneriaki nya.
"kau tidak mengajak istrimu? "
"aku hanya mau mandi sebentar mom. " zevan menghentikan langkah nya dan berbalik melihat mommy nya.
"tidak apa mom,kak zevan pasti lelah, biar agni di sini dulu menemani mommy. "
di dalam kamar, zevan tidak langsung mandi seperti perkataan nya tadi, dia duduk di pinggir tempat tidur king size miliknya.
"bisakah aku menepati janji ku pada dad auron?" zevan menghela nafasnya kasar.
menantu dan mertua itu sangat asik bertukar cerita sampai mereka tidak sadar kalau ziano sudah duduk di depan mereka berdua.
"seperti nya asik sekali, sampai kehadiran ku pun tidak kalian lihat." zi menggeleng gelengkan kepalanya.
"Hai kakak ipar, apa kabar, bagaimana malam pertama mu, apakah kakak ku yang sedingin kutub utara itu semalam melakukan tugasnya dengan baik?" ziano dengan mulutnya yang tidak punya filter itu dengan santainya menanyakan sesuatu hal yang sangat pribadi di depan mommy dan kakak ipar nya yang baru beberapa kali bertemu dengan nya.sontak saja membuat agni tersedak saat minuman yang di teguknya baru saja melewati kerongkongan nya.
"uhuukkk... uhuukkk... "
"zi kamu ini apa apaan sih, jangan mengganggu kakak mu".mommy widya menegur anak bungsu nya itu.
ziano tersenyum melihat kakak iparnya yang salah tingkah akibat ulahnya. dari arah belakang muncul zevan yang langsung memukul kepala adiknya karena tanpa sengaja dia mendengar zi mengganggu istrinya.
" aduuhhhh, sakit kakak, ini adalah...... "
"masa depan edelstein... itukan yang mau kau ucapkan. " zi tersenyum geli, begitupun mom widya dan agni. agni merasakan ada kehangatan dalam keluarga suaminya.
zevan duduk di sebelah agni membuat jantung agni berdetak cepat. "daddy belum pulang mom? " tanya zevan. baru saja mom widya ingin menjawabnya daddy Abraham sudah muncul dari balik pintu.
"selamat malam semua. " sapa daddy Abraham kepada semua penghuni rumah yang tengah duduk santai di ruang tamu.melihat kedatangan suaminya mommy widya langsung berdiri dan memeluk daddy Abraham.
"oh mom dad,apakah kalian tidak merasa bersalah berpelukan di depan jomblo seperti ku ini? " ziano merajuk,mom dan daddy nya langsung tertawa begitupun dengan agni yang masih dalam posisi duduk. zevan tidak bisa mengalihkan tatapannya saat melihat agni tersenyum. "manis sekali".zi tidak menyia nyiakan kesempatan untuk menggoda kakaknya. zi yang duduknya memang tidak jauh dari zevan langsung mendekati kakaknya itu, "kakak hati hati nanti diabetes, jangan terlalu lama di liatinnya".
zevan menoleh ke arah zi dan menatapnya tajam, zi yang sudah tidak bisa menahan tawanya cepat cepat beranjak dari duduknya dan berlari kecil menuju kamarnya.
" awaaaas kau zi"..............
...****************...
satu selera kita ya thor 🥰