Pernikahan Impian Ayank, ternyata membawanya masuk ke dalam gulungan ombak yang menghantamnya berkali-kali tanpa perasaan.
Alex tak pernah menyangka, sekam basah yang terlihat seperti tumpukan sampah kotor dimatanya, bisa membakar habis seluruh kehidupannya yang sempurna.
Seperti apa pernikahan keduanya akan berjalan, jika mereka sama-sama menyimpan sekelumit rahasia pelik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qaeyra_S Antonio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak bisa bersama mu lagi
"Kau rupanya tak berubah Hugo. Masih saja memanfaatkan tikut kecil yang bodoh sebagai umpan mu, untuk mendapatkan tangkapan besar." Gumam Ayank setelah melihat isi video yang di berikan oleh Jordy.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Alex masuk ke dalam rumah dengan perasaan lega. Kini tak ada lagi yang akan menjadi kendala nya dalam memperbaiki hubungan nya dengan sang istri.
Ah, mengingat Ayank membuat nya semakin merindukan wanita itu. Sudah lama sekali rasa nya sejak terkahir dia melihat wajah cantik istri nya.
"Bik, Ayank belum kembali?" Tanya Alex ketika melihat bi Siti tengah mengelap meja sofa di ruang keluarga.
"Belum tuan, non Ayank bahkan tak memberikan kabar kapan akan pulang." Sahut bi siti menghentikan sejenak pekerjaan nya. Wanita itu terlihat tak begitu bersemangat, entah lah.
Alex terdiam, sungguh dia sangat merindukan istri nya sekarang.
"Ya sudah bi, aku mau ke kamar dulu. Mau pindahin pakaian istri ku ke kamar utama." Balas Alex tersenyum ceria, bi Siti terdiam. Menatap punggung Alex yang kini tengah berjalan menaiki anak tangga dengan langkah lebar.
"Semoga non Ayank masih mau menerima tuan muda kembali. Terlalu dalam luka yang sudah tuan muda goreskan di hati non Ayank." Gumam wanita paruh baya itu di sertai dengan doa harapan.
Alex menatap setiap sudut kamar yang di tempati istri nya. Sangat rapi dan wangi, wangi khas Ayank yang menempel di dalam kamar tersebut. Alex menuju ranjang, membaringkan tubuh nya di sana lalu memeluk guling.
Aelx mencium dalam aroma di bantal tersebut, sangat menenangkan. Hati nya semakin merindu.
"Maafkan kebodohan ku sayang, aku menyesal butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa kembali pada mu. Andai aku bisa tegas pada hati ku, mungkin ke khilafan ini tak perlu terjadi. Kembali lah sayang, aku merindukan mu yang dulu. Perhatian mu, semua nya..." Lirih Alex tanpa sadar mulai meneteskan air mata.
Setelah bertahun-tahun lama nya dia baru menyadari, jika posisi Ayank di hati nya tak pernah bisa tergantikan. Kini wanita itu sudah semakin jauh untuk bisa di depa, sungguh hati nya ketar ketir luar biasa.
Terlalu lama larut dalam penyesalan, Alex pun tertidur. Pria itu berharap ketika dia terbangun nanti, istri nya sudah kembali pulang. Dan hubungan mereka bisa kembali berjalan seperti dulu.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Ayank baru saja mematikan panggilan video dari Arkhan, pria itu akan menyusul nya ke kota Setelah selesai dengan urusan perkebunan nya.
"Anda akan kembali ke rumah itu nona?" Tanya Jordy menatap sang bos dengan tatapan tak suka. Bukan apa-apa, dia pun tak menyukai Alex sejak awal. Pria itu pernah beberapa kali kepergok tengah berjalan berdua dengan seorang wanita. Yang belakangan ini baru dia ketahui sebagai kekasih gelap Alex.
"Aku yakin Jordy, sekarang bersiap lah atau aku akan memesan taksi." Ujar Ayank datar. Dia tau ke khawatiran Jordy pada nya, dan dia sangat menghargai itu. Namun ada hal yang harus segera dia tuntaskan sebelum dia melanjutkan rencana lain nya.
Dengan wajah di tekuk, Jordy meraih kunci mobil nya.
Sepanjang perjalanan, Ayank hanya menatap sisi mobil sambil melihat lalu lalang kendaraan melintas di samping mereka. Pikiran nya tidak baik-baik saja, keputusan besar akan dia ambil demi kebaikan bersama.
Setiba di depan pagar rumah sang suami, Ayank memerintah kan Jordy untuk segera pergi sesaat setelah diri nya keluar dari mobil. Itu agar jika ada Alex di rumah, pria itu akan menyangka Ayank di antar oleh taksi online.
"Hubungi aku jika pria brengsek itu melakukan sesuatu pada mu. Selain sebagai orang kepercayaan mu, aku ini teman mu. Jangan selalu mengambil tindakan sendiri, kau masih memiliki banyak orang yang menyayangi mu." Tukas Jordy kembali mengingat kan, Ayank hanya mengangguk paham.
Wanita itu turun lalu membuka pagar rumah yang engsel nya pun sudah hampir lepas.
"Non Ayank?" Sapa Gundar dengan wajah ceria, pria itu senang sang nona kembali pulang.
"Sore pak Gundar, Alex ada di rumah?" Sahut Ayank lalu menanyakan keberadaan sang suami. Ah, calon mantan suami.
"Ada non, tadi siang udah pulang. Ini belum ada keluar-keluar rumah lagi. Barangkali masih tidur apa gimana." Terang Gundar pada sang majikan. Dia berharap hubungan kedua nya bisa membaik.
"Baiklah, makasih pak. Aku masuk dulu." Ujar Ayank, wanita itu masuk ke dalam rumah dan tak mendapati siapapun. Bi Siti rupa nya masih di kebun belakang, wanita itu memanfaatkan lahan kosong untuk menanam bibit sayuran yang dia beli di pasar beberapa waktu lalu.
Saat masuk ke dalam kamar nya, Ayank terkesiap melihat Alex tertidur di atas ranjang nya. Tanpa memperdulikan suami nya, Ayank menuju lemari pakaian nya. Untung saja Alex belum sempat memindahkan barang-barang Ayank, karena terlalu lelah dengan rasa rindu, pria itu sampai tertidur hingga sore hari.
Ayank mengemas semua pakai nya yang memang tidak lah seberapa. Dia tak berniat untuk tinggal selamanya di sana, untuk itu pakaian nya pun tak banyak dia bawa.
Suara berisik dari roda koper Ayank membuat Alex terbangun. Pria itu mengerjab kan kedua matanya, lalu menangkap sosok yang sangat dia rindukan selama beberapa hari ini.
"Ay...?" Ucap Alex lirih. Pria lekas beranjak lalu menghampiri Ayank yang masih sibuk memasukkan sisa barang nya ke dalam tas ransel.
Alex mengernyit heran, melihat lemari yang masih terbuka lebar itu kosong melempong. Mendadak jiwa nya seperti akan binasa saat itu juga. Apakah Ayank berniat meninggalkan nya? Pikiran Alex berkecamuk tak tenang.
"Ay.." Ayank menoleh saat mendengar suara seseorang menyapa nya.
"Oh, hai Al. Aku hanya ingin mengemas barang-barang ku maaf jika aku membangunkan mu." Sahut Ayank lalu mengancing tas nya kembali.
"Kau mau kemana Ay?" Tanya Alex mulai gusar.
Ayank menatap suami nya lalu mengajak pria itu duduk di sofa.
Alex duduk dengan gelisah sedang kan Ayank mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya.
Sebuah berkas yang membuat hati Alex semakin resah.
"Seperti yang aku katakan sebelum aku pergi tempo hari, aku akan mengurus perceraian kita. Dan aku sudah memenuhi janjiku, kau ku bebaskan Alex Gerardo. kau hanya perlu menandatangani nya saja, tak ada sidang apapun. Semoga kau bahagia dengan pilihan mu, aku sudah baik-baik saja. Hati ku mungkin masih menyimpan luka, tapi aku sungguh tak merasa dendam pada mu. Aku mencoba ikhlas dan ternyata aku berhasil menyembuhkan luka ku dengan cara yang tak biasa. Keikhlasan ternyata adalah obat ampuh untuk setiap hati yang terluka, rasa kecewaku pun lenyap saat aku sadar. Jika hati tak bisa di paksakan."
Ayank menjeda kalimat nya sembari menatap lekat netra pria yang telah menorehkan luka amat dalam di hati nya. Kini dia hanya ingin mengembalikan semua nya pada tempat masing-masing. Alex dengan wanita pilihan nya, dan Arkhan kembali bersama kedua orang tua nya. Itu saja. Dia akan pergi setelah semua nya selesai.
"Maaf sudah menahan mu terlalu lama, lima tahun bukan waktu sebentar. Dan aku yakin kau pasti tersiksa harus membagi waktu mu sedemikian rupa. Terimakasih untuk banyak hal yang pernah kita lalui bersama, akan aku jadikan kenangan manis agar aku tak terlalu membenci mu." Ujar Ayank terkekeh perih. Bagaimana pun hati nya masih merasakan sakit yang sama.
Alex terpekur di tempat nya, menatap Ayank dengan mata berkaca-kaca. Bukan begini yang dia inginkan. Bukan ini rencana nya, dia berniat memperbaiki segala nya. Namun apa yang dia dengar sungguh mengoyak hati nya sangat parah. Dia tak sanggup berpisah saat hati nya sudah menentukan pilihan, dan pilihan nya kali ini adalah pilihan yang tepat.
"Aku akan pergi, urusan keluarga ku kau tak perlu khawatir. Keluarga ku adalah orang-orang berjiwa besar, mereka mungkin akan sedikit marah padamu. Tapi hanya sesaat, kelak mereka akan sadar jika kebahagiaan seseorang tak bisa di tentukan oleh orang lain." Ayank beranjak dari sofa namun Alex dengan sigap berdiri lalu menarik tubuh Ayank ke dalam pelukannya.
Sungguh pelukan hangat yang sangat dia rindukan, Alex tergugu. Pria itu menangis sesenggukan dalam pelukan tersebut. Separuh jiwanya seperti melayang pergi, kini dia merasakan apa yang Ayank rasakan kala tau diri nya berkhianat.
"Tolong Ay, aku tak bisa melepaskanmu. Aku mencintaimu, dan itu tak pernah berubah. Hukum aku dengan cara lain, pukul aku, diamkan aku selama yang kau butuhkan untuk menyembuhkan luka mu. Tapi jangan meminta sesuatu yang tak bisa aku kabulkan. Perpisahan ini akan membunuhku secara perlahan, aku tak sanggup kehilangan mu. Tidak akan pernah Ay, aku tak bisa tanpamu..." Isak Alex memeluk erat istri nya.
Hati Ayank tersentuh namun tak tergugah. Dia tau Alex telah menyadari kesalahannya dan pria itu tulus meminta maaf pada nya. Namun dia tak bisa mundur lagi, ada hal yang jauh lebih penting dari pada pernikahan nya yang sudah rusak. Kali ini dia ingin menjadi manusia super tega, dan tak berperasaan sekali saja dalam hidup nya yang lurus.
"Aku juga tak bisa Alex, aku tak bisa lagi bersama mu. Saat hatiku sudah tak lagi menginginkan mu di samping ku, lepas kan aku jika kau sungguh mencintaiku. Aku akan sangat menghargai nya, dan aku akan memaafkan semua kesalahanmu. Semudah itu Al, hubungan kita sudah tak bisa lagi di perbaiki." Ujar Ayank tenang.
Sedangkan Alex semakin tergugu dalam sesal nya. Hati nya perih kala mendengar kata-kata sang istri. Beginikah rasa nya tak di inginkan? Oh sungguh ini terasa sangat menyakitkan. Kenapa Tuhan membalas nya begitu telak dan tak terelakkan. Apa dia tak pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua? Kenapa takdir sangat kejam padanya? Sungguh Alex ingin memutar banyak waktu yang telah terlewati, agar tak terjerembab dalam kesalahan yang kini mengunci nya dalam sesal tak berujung.