NovelToon NovelToon
Istri Sah Rasa Istri Siri

Istri Sah Rasa Istri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Angst / Romansa
Popularitas:647k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sa Ekha IG: @sa.ekhaupri_

Alda Vanya Atmajaya dengan senang hati menerima perjodohan dengan Araga Argantara, pria dingin yang telah membuatnya jatuh cinta. Araga juga merupakan cinta pertama Alda. Namun pernikahan yang Ia impikan akan membawa kebahagiaan justru membawa duka baginya.

Di malam pertama pernikahannya dengan Araga wanita itu justru harus menerima sebuah kenyataan yang menyakitkan. Ternyata Araga telah memiliki istri pertama yang dinikahi secara siri. Tak hanya sampai disitu saja, Araga juga menjadikan pernikahan mereka sebagai pernikahan kontrak selama enam bulan.

Alda menyetujui kontrak pernikahan itu dengan sebuah persyaratan yang Ia yakini bisa menjerat Araga untuk tetap hidup dengannya.

Apakah Alda mampu membuat Araga terikat dengannya ? Atau Alda harus menerima kenyataan jika pria itu tidak akan pernah bisa menjadi miliknya ?

Yuk, ikuti cerita mereka dalam kisah " Istri Sah Rasa Istri Siri" !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sa Ekha IG: @sa.ekhaupri_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akan Tetap Menunggumu

Malam harinya Araga kembali ke rumah dengan pakaian yang berantakan, wajah pria itu tampak begitu lesu. Ia memasuki kamar yang ditempatinya dengan Febby dengan perasaan kehilangan.

"Dimana kamu sekarang Febby ? Aku merindukan pelukanmu" ucapnya terdengar lirih.

Pikirannya dipenuhi dengan keberadaan dan kondisi Febby hingga melupakan jika Alda sedang berada di rumah sakit sendirian.

Sementara Alda sendiri merasa bosan berada di rumah sakit. Mami Evelin pulang sore tadi kerena Papi Argantara mencarinya.

"Pasti dia sedang bermesraan dengan wanita itu padahal aku jelas istri sah tapi rasanya aku diperlakukan seperti istri siri" ucapnya tersenyum miris pada nasib rumah tangganya.

Alda merasa bodoh karena memilih mempertahankan perasaannya untuk Araga sementara pria itu sendiri sudah berpaling ke lain hati.

"Harusnya aku membiarkan saja pria lain masuk dalam hatiku tapi kerena aku terlalu bodoh, aku lebih memilih untuk menjaga hatiku untuknya yang jelas-jelas sudah tidak menginginkanku lagi" lanjut Alda yang kini mulai terisak.

Dadanya terasa sesak membayangkan Araga sedang bermesraan dengan Febby sementara dirinya ditinggalkan sendiri dan hanya berteman kesunyian malam.

Awalnya Ia berpikir akan mudah membuat Araga kembali menerima kehadirannya namun ternyata apa yang Ia bayangkan sangat jauh dari ekpektasinya.

Ada rasa menyesal karena Ia menerima pernikahan ini. Meskipun Ia mencintai Araga namun Ia juga tidak merasakan sakit hati seperti ini.

Jika dari awal Araga mengatakan jika dirinya sudah menikah dengan Febby mungkin Ia memilih mundur dan membiarkan Araga memilih kebahagiaannya walau Ia akan merasa berat melepaskan pria yang Ia cintai.

Andaikan waktu bisa Ia putar kembali, Ia ingin kembali di masa dimana Araga hendak menyatakan cintanya. Ia ingin kembali ke masa lalu agar tidak terjadi salah paham yang tidak berkesudahan seperti ini. Namun itu hanyalah sebuah perandaian yang tidak diwujudkan.

"Apa aku berjuang sekali lagi ? Jika hasilnya masih sama sebaiknya aku memilih mundur" ucapnya menimbang-nimbang langkah yang akan Ia pilih.

Lama Alda berkalut dengan pikirannya yang bertentangan dengan hatinya. Entah yang mana haru Ia ikuti, perlahan wanita itu memejamkan matanya yang mulai terasa berat. Tak butuh waktu lama Alda sudah memasuki alam mimpi.

Tak jauh berbeda dengan Alda, Araga juga baru saja terlelap saat merasa kepalanya sudah mulai terasa berat. Pria itu benar-benar lupa jika Alda sedang dirawat di rumah sakit.

Keesokan harinya Araga bangun kesiangan, pria itu mengucek matanya lalu merenggangkan otot-ototnya. Setelah itu Araga bangun dari tidurnya dan duduk bersandar di headboard ranjang.

Pandangannya menerawang setiap sisi kamarnya dan tiba-tiba terbayang Febby yang lalu-lalang setiap paginya menyiapkan pakaian dan keperluan kantornya.

Selama sebulan ini Araga begitu ketergantungan dengan pelayanan Febby. Rasa kehilangan semakin terasa menghimpit dadanya. Sejenak Ia berpikir apakah dirinya bisa melewati hidupnya tanpa kehadiran Febby ?

"Aku akan tetap mencari dirimu hingga ketemu dan jika aku masih belum bisa menemukanmu, aku berjanji akan menunggu kehadiranmu kembali" ucapnya dengan tegas.

Pria itu kemudian bangkit dan berjalan ke kamar mandi. Ia harus masuk kantor hari ini karena ada pertemuan dengan salah satu perusahaan yang ingin berinvestasi dengan perusahaan miliknya.

Semua Araga lakukan sendiri, menyiapkan baju hingga memasang dasi. Padahal Ia sudah terlalu nyaman merasakan pelayanan Febby sebulan terakhir namun tiba-tiba wanita itu meninggalkannya.

"Semua gara-gara wanita liar itu" umpatnya kesal yang tiba-tiba teringat Alda yang menjadi penyebab Febby pergi. Bicara soal Alda, Araga baru saja teringat jika wanita itu sedang dirawat di rumah sakit.

Tiba-tiba muncul pertanyaan dalam benaknya, 'Apakah wanita itu sendirian semalam ?' batinnya.

Tak mau terlalu memikirkan Alda pria itu memutuskan untuk segera ke kantor tanpa sarapan terlebih dahulu. Araga tidak bernafsu untuk makan karena masih kacau dengan pemikirannya.

...****************...

"Bawakan wanita itu sarapan ! Jangan keluar jika wanita itu belum menyentuh makanannya sama sekali !" Perintah Adnan kepada Ajeng.

"Baik Tuan" balas Ajeng.

Ajeng segera menyiapkan sarapan untuk Febby sementara Adnan melanjutkan sarapannya tanpa suara lagi.

Setelah piring itu penuh dengan nasi dan lauk, Ajeng segera masuk ke kamar yang ditempati oleh Febby. Wanita itu tak perlu mengetuk pintu karena pintu terkunci dari luar.

"Permisi Non Febby" ucap wanita itu dengan sopan.

Febby yang masih berbaring di kasur segera bangkit dari tempat tidurnya. Ia tersenyum ramah kepada Ajeng dan menatap nampang yang dibawa wanita itu.

"Non sarapan dulu ya !" Ucap Ajeng setelah berhasil meletakkan makanan itu di atas meja.

Febby melirik Pring tersebut, ada banyak macam lauk di dalam piring itu namun tidak dapat membuat Febby tergugah seleranya.

"Nanti saja Mbak" ucapnya dengan malas.

"Jangan seperti itu Non, tadi Tuan pesan kalau saya nggak boleh keluar dari kamar ini jika Non Febby tidak sarapan terlebih dahulu" ucap Ajeng dengan wajah yang memelas.

"Tapi aku tidak lapar Bi" balas Febby yang masih enggan untuk sarapan.

"Tapi saya nggak dibolehin keluar jika Non Febby tidak sarapan sementara perkejaan saya masih banyak di luar"

Ajeng tampak menunduk dan memainkan jarinya. Melihat hal itu membuat Febby mau tidak mau harus segera memakan makanan itu.

"Baiklah Mbak" ucap Febby pasrah namun bisa membuat mata Ajeng berbinar.

"Terima kasih Non" ucapnya senang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Ririn Nursisminingsih
iyaa thor jg buat alda hamil kasian
Ririn Nursisminingsih
ayo alda semangat tunjukan kmu bisa dan jadi orang sukses
Ririn Nursisminingsih
ayoo cepet2 alda pergi jg spai ketemu araga
Ririn Nursisminingsih
ayo brian bawa alda pergi sejauh mungkin
Ririn Nursisminingsih
semoga tidak ketemu araga lagi biar dia tau rasa dan mnyesal
Ririn Nursisminingsih
ayo pergi alda...
Ririn Nursisminingsih
kurang ajar arga dah alda tinggalin aja...laki2 sperti arga
Mer
gampang sekali Alda memaafkan Febby Thor 😂 betul2 dunia novel
Mer
padahal sumber penderitaan Alda adalah Febby tp koq Febby malah baik2 aja tor
Novi Anjar
Luar biasa
Soraya
mksh thor karyanya👍
Soraya
suka cerita nya thor
Soraya
apa ujung ujungnya alda kembali sm araga
Soraya
knp Alda jadi lemah
Soraya
suka karakter Alda ga lemah
Soraya
mampir thor
Inasitinurhasanah
sukurin dek km arga dasar pengecut berNinya sma wanita
Surati
bagus
Anis Sulbiyah
Jempol untuk imajinasinya Thor... 👍👍
Endang Oke
feby ada golok dirumah golok lehermu sampai putus.atau tusuk perutmu sampai ususnya terburai.
dirimu pelakor wanita lsknat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!