Namaku Beauty Edelweis. Aku memutuskan untuk menikah muda diusiaku yang masih muda yaitu 20 tahun. Karena kekasihku yang sudah 2 tahun menemaniku memilih menikahiku. Aku tak bisa menyembunyikan rona bahagiaku karena aku memang mencintainya. Dan benar-benar mencintainya hingga aku percayakan seluruh hidupku hanya pada suamiku Cleonyl Sinatrya.
Dan 3 tahun pun berlalu. Umurku sekarang menginjak 23 tahun. Sayangnya hidupku tak secantik namaku. Banyak hal baru ku ketahui setelah membina rumah tangga. Banyak hal yang harus ku jadikan pelajaran dikemudian hari.
Pernikahan yang ku kira akan bahagia selamanya ternyata berubah seiring berjalannya waktu.
Akan kah aku harus menyerah begitu saja atau bertahan dengan semua rasa sakit dan sesak yang aku dapatkan ?
Berikut inilah kisahku..
Cerita ini murni karangan author amatir, tidak ada maksud untuk menyindir atau menyinggung. Dan sebagian memang real curahan hati seorang istri disertai bumbu p
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AniitaLee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semburat Rindu
⚠️Warning! khusus 21±
"Kalau begitu Bee akan menandatangani surat cerai dari mas sekarang, mumpung ketemu mas Cleo langsung disini."
"Surat cerai?" tanya Cleo keheranan. Perasaan ia belum mengajukan gugatan apapun ke pengadilan agama.
"Iya surat cerai, tempo hari mas mengirim seseorang untuk menyerahkan surat cerai ini padaku. Aku akan menandatanganinya sekarang," jelas Bee sambil membubuhkan tanda tangannya dengan tinta hitam itu.
Cleo pun langsung menepikan laju kendaraannya.
"Bee surat cerai apa yang kamu maksud? Mas belum mengajukan apa-apa ke pengadilan," tanya Cleo dengan penasaran.
"Lihat sendiri mas, disini jelas tertera nama lengkap mas Cleo dan namaku. Dan disini juga jelas ada stempel asli dari pengadilan agama."
Beauty pun menyerahkan surat dari pengadilan yang sudah ia bubuhi dengan tangan. Dan Cleo mulai membaca dengan raut wajah serius.
"Ini nggak mungkin! mas belum mengajukan apa-apa ke pengadilan agama Bee!" pekik Cleo tak terima.
"Lalu mas fikir ini surat palsu? Pokoknya sekarang kita sudah bercerai mas, tolong iklaskan Bee. Bee juga sudah iklas mas Cleo bersama Tere. Bee juga tidak akan mempermasalahkan harta gono gini dan sebagainya. Jadi mulai sekarang stop hubungi Bee lagi, please." pinta Beauty dengan wajah memohon.
Ini pasti ulah Tere! Pasti Tere yang sudah berani berbuat sejauh ini.
"Nggak Bee! nggak! Sudah mas bilang, mas tak akan menceraikanmu sampai kapanpun. Dan sampai kapanpun kamu tetap menjadi istri mas! Mas tak akan biarin laki-laki lain mendekatimu!"
Lalu Cleo dengan tanpa terduga merobek surat perceraian itu menjadi berkeping-keping dan membuangnya keluar jendela mobilnya.
Beauty pun terkejut dengan tindakan yang Cleo lakukan.
"Apa yang mas lakukan! Kenapa surat itu mas robek?!"
"Sampai kapanpun kamu akan tetap jadi istri mas! mas nggak akan cerain kamu Bee!"
"Mas jangan egois! Semua ini tidak bisa di paksakan mas!" sentak Beauty geram.
Cleo pun meraih kedua pergelangan tangan Beauty dan menggenggamnya dengan lembut.
"Mas masih mencintaimu Bee, mas yakin kamu juga masih mempunyai rasa itu buat mas."
Aku memang masih mencintaimu mas, tapi bukti cintaku padamu sesungguhnya adalah melepaskanmu dengan Tere. Hidup kalian sudah bahagia tanpaku. Apalah dayaku hanya, wanita mandul.
"Tidak mas, tidak ada manusia yang bisa menyimpan 2 cinta dihatinya. Itu terlalu egois. Semua pengkhianatan kalian Bee terima tapi tidak dengan perasaan. Bagiku perasaan itu sudah lama menghilang semenjak mas memutuskan menduakan Bee!"
"Bee, mas mohon!" rengek Cleo dengan cucuran air mata.
Hati wanita berlesung pipi itu terenyuh. Sudah hampir 5 tahun mereka hidup bersama. Merajut asa bersama. Senang dan duka mereka lewati bersama. Terlalu banyak kenangan manis yang mereka ciptakan.
Air matanya luruh seketika jika mengingat masa-masa itu, masa-masa yang tak mungkin terulang lagi karena sekarang sudah berbeda keadaan. Cinta mereka bukan lah Cinta satu sama lain. Melainkan Cinta Segitiga antara dirinya, Cleo dan Tere.
Beauty masih menunduk terdiam dengan isakan kecil, dan Cleo masih menatap memohon kearah wanita berlesung pipi itu.
Tangan Cleo terjulur untuk mengusap lembut air mata itu, air mata yang sudah ia ciptakan. Wajah yang dulunya periang penuh percaya diri kini tinggalah wajah yang hanya menyiratkan kesedihan. Menyiratkan ketidakberdayaan, bahwasannya hati manusia itu memang lemah.
Usapan jemari Cleo turun ke rahang wanitanya, mengusap lembut bibir merah jambu yang pernah menjadi candunya. Ia merindukan manis chery dari bibir ranum itu.
Sedangkan mata wanita itu hanya bisa terpejam merasakan setiap sentuhan lembut dari jemari Cleo. Sentuhan yang sama ia rindukan.
Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menjalin suatu hubungan. Ia sempat jatuh dan meragu untuk membangun kepercayaaan kepada pria itu.
Hingga akhirnya Beauty melabuhkan hatinya kepada mantan cassanova itu. Awal pernikahan yang manis membuat kedua tak mengenal kata pisah. Sampai tahun ke 2 pernikahan mereka yang harus berbaur dengan sang keluarga. Membuat mimpinya bisa hidup bahagia bersama keluarga kecilnya tinggallah angan belaka.
Melihat Beauty hanya terdiam sambil memejamkan kedua matanya, membuat Cleo memberanikan diri mendekat untuk menyecap manis bibir yang pernah menjadi candunya.
Beauty pun tersentak, matanya membulat sempurna saat merasakan benda kenyal nan dingin itu menempel lembut pada bibirnya. Bahkan hangatnya deru nafas pria itu menyapu wajahnya. Menebarkan aroma mint yang sangat ia rindukan.
Seketika akal sehatnya kembali pada kenyataan, ia berusaha melepaskan diri dengan mencengkeram kuat-kuat pada jaket yang pria itu kenakan. Dan mendorong dada bidang yang kini mengunci pergerakannya.
Tapi apalah daya, tenaganya tak sepadan dengan tubuh kekar suaminya. Semakin Beauty memberontak semakin kuat Cleo menguasai tubuh itu. Pria itu juga membenamkan c*umannya semakin dalam. Mengabsen setiap penduduk yang ada di rongga tersebut. Menyecapi manis cinta yang memabukkan yang pernah mereka rasakan.
Cleo baru melepas tautannya saat tangan Beauty memukul kuat dadanya. Begitu tautan itu terlepas kedua sejoli yang saling merindu itu saling berebut oksigen. Nafas keduanya tampak tersengal-sengal.
Tanpa menunggu persiapan dari wanitanya, pria itu kembali menghujani wanita itu dengan c*uman. C*uman yang memabukkan yang mampu melemahkan otot-otot syarafnya. C*uman yang menghilangkan akal sehat kedua anak manusia yang tengah terselubung rindu.
Beauty semakin terbuai akan sentuhan yang sudah lama tak ia rasakan. Hingga tanpa sadar kini posisi mereka saling bertumpang tindih. Ternyata disela-sela kegiatannya, Cleo merubah posisi jok yang diduduki Beauty menjadi tidur ke belakang.
Membuat pria itu dengan mudah dan lincah menelusuri setiap jengkal dari tubuh yang kini berada di bawahnya. Akibat perbuatannya menimbulkan suara-suara lenguhan yang semakin membuat Cleo tak bisa mengontrol hasratnya.
"Bagaimana? apa aku boleh masuk?" tanya Cleo dengan suara parau dan mata yang dipenuhi kabut gairah.
Beauty pun hanya mampu mengangguk lemah. Semua persendiannya terasa lemas. Tubuhnya lemah lunglai di bawah kuasa pria yang masih menjadi suaminya itu. Ia dimabuk asmara dengan sentuhan-sentuhan yang lama ia rindukan.
Keduanya sudah di selubungi kabut gairah, hingga wanita itu tak mampu berkata-kata. Ia hanya bisa menerima dan menerima setiap perlakuan yang Cleo berikan. Seperti mengulang kembali kisah mereka yang telah lalu.
Hujan lebat yang turun diluar pun menambah syahdu pertemuan dua insan yang saling merindu. Seakan mereka melupakan setiap masalah yang kini tengah membelit keduanya. Menjadikan waktu saat ini hanya milik mereka berdua.
Katakanlah Cleo memang egois. Disatu sisi ia ingin mempertahankan rumah tangganya di sisi lain ia mengharapkan wanita lain. Hanya karena menginginkan seorang keturunan membuatnya kehilangan akal sehat.
Menghamili anak orang dan kini ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ia tak bisa mengabaikan darah daging yang sangat ia dan keluarganya dambakan meski itu dari rahim wanita lain.
"Aku mencintaimu sangat mencintaimu!" bisik Cleo saat keduanya sudah merasakan manis madunya diakhir penyatuan.
Mohon dukungannya ya para readers..
Salam sayang dari author amatir ... 😘😘
And happy reading...
jangan lemmah kali la...
gampangan banget, lemah, arghhhhhhhh