Membaca novel ini bikin ketawa, sedih, kesal dan hareudang.
Sequel dari My Sexy Old Man, menceritakan kisah Crystal anak pertama dari Devan dan Raya.
Mempunyai Bodyguard yang sangat tampan, Hot, gagah tapi super dingin seperti balok es, tidak mudah tersentuh oleh wanita dan juga sangat misterius.
Membuat gadis bernama Crystal merasa tertantang untuk menakhlukkan Bodyguardnya yang ia anggap penyuka sesama jenis.
Tapi, apakah Crystal mampu menakhlukkan bodyguardnya yang super dingin dan misterius? Atau justru dirinya yang takhluk pada bodyguardnya itu?
Penasaran sama kisah selanjutnya?
Simak terus kelanjutannya!
Follow
IG Emak @Thalindalena
FB Emak @Thalindalena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali kerumah?
"Bolehkah, aku berbicara dengan Crystal?" pinta Devan, kepada Ryan.
Ryan menoleh dan menatap istrinya, kemudian ia mengangguk setuju.
"Saya akan memesankan ruang VIP," ucap Ryan, lalu memanggil seorang waitres untuk memesan ruang VIP.
Karena menurut Ryan, anak dan ayah itu membutuhkan tempat yang nyaman untuk berbicara.
*
*
*
Disinilah saat ini mereka berada, di sebuah Ruang VIP yang di pesan Ryan sebelumnya.
Crystal dan Devan duduk berhadapan, sedangkan Ryan duduk di samping istrinya. Di ruangan itu terasa sunyi senyap, hanya terdengar hembusan nafas bergantian seolah menjadi alunan musik di ruangan yang senyap itu.
Crystal menundukkan kepalanya, sedangkan Devan menatap putrinya dengan penuh kesedihan dan penyesalan yang mendalam.
"Anda ingin berbicara apa dengan istri saya, Tuan?" tanya Ryan sangat dingin, tatapan matanya bagai ujung pisau yang siap menghunus lawannya.
Ryan sudah merasa jengah dan juga sangat kesal dengan situasi seperti ini, istrinya terlihat tersudutkan.
Devan menipiskan bibirnya lalu menghela nafasnya berulang kali, sadar jika pria yang ada di samping putrinya sudah menunjukan taringnya, ia pun mulai membuka suara.
"Crys," panggil Devan pelan.
Crystal mengangkat kepalanya dan menatap Ayahnya dengan kerinduan dan juga kepedihan yang mendalam.
Mata indah itu berkabut lantaran membendung air mata yang sejak tadi ia tahan agar tidak terjatuh di pipinya.
"Apa kabarmu selama ini? Kenapa tidak pernah menghubungi Papi atau Mami?" tanya Devan, menahan sesak di dada.
"Pi." Bibir Crystal bergetar dan tidak mampu lagi menahan air matanya lagi, lidahnya terasa kelu tidak mampu berkata-kata namun ada rasa bahagia membuncah memenuhi relung hatinya, ketika Ayahnya berbicara kepadanya.
Ryan memalingkan wajahnya, ketika melihat air mata itu menetes di pipi mulus istrinya, kemudian ia beranjak dari duduknya ingin memberikan ruang untuk istri dan juga Ayah mertuanya berbicara, namun tangannya di cekal oleh Crystal.
Ryan menoleh dan menatap istrinya. Crystal menggeleng pelan dan menatap suaminya dengan memohon, seolah berkata. Jangan tinggalkan aku, tetap genggam erat tanganku.
Ryan tersenyum tipis, lalu ia mendudukan dirinya lagi dan menggenggam erat tangan Crystal yang terasa berkeringat dingin.
Devan melihat interaksi antara Crystal dan Ryan, pun menghembusakan nafasnya pelan dan tersenyum tipis. Ternyata Ryan sangat menjaga Crystal, walaupun cara bersatu mereka salah. Pikir Devan.
"Papi, minta maaf karena sudah mengusirmu saat itu," ucap Devan, bergetar. Ia menahan sesak didada kala ia mengingat kesalahannya.
"Papi tidak salah. Disini aku yang salah karena tidak mampu menjaga diriku," jawab Crystal, lalu mengggit bibir bawahnya agar ia tidak terisak.
"Saya minta maaf, Tuan. Karena sudah menodai putri anda, tapi percayalah saya sangat mencintainya dan akan selalu membahagiakannya," ucap Ryan, tegas.
Crystal semakin terisak saat mendengar pengakuan Ryan, jika mencintainya. Pasalnya Crystal tidak pernah mendengar kata-kata sakral itu dari bibir Ryan selama ini.
Ryan semakin menggenggam erat tangan istrinya yang ada di pangkuannya, dan ia mengelus punggung tangan itu berulang kali untuk memberikan kekuatan kepada istrinya, namun tatapan matanya yang tajam dan datar tetap di layangkan kearah Devan.
"Dan aku minta maaf, Pi. Karena telah mengecewakan Papi dan Mami," lanjut Crystal.
"Papi memang sangat kecewa padamu dan juga Ryan, tapi semua sudah terjadi dan Papi minta maaf karena telah bersikap buruk kepadamu," ucap Devan tersenyum tipis.
"Crys, maukah kamu kembali kerumah?" tanya Devan, membuat Crystal dan Ryan sangat terkejut.
Bagimana? Apa air matanya sudah terkuras??😁
Nyesek banget yak,,
Vote ya Vote ya! jangan diam-diam saja, udah hari senin loh yaa,,,