Oh! My Bodyguard
Sebelum membaca di pahami dulu ya.
Novel ini adalah lanjutan dari Novel My Sexy Old Man, yang mengisahkan tentang Crystal anaknya Devan dan Raya.
Masih tentang kisah cinta berbedaan usia yang cukup jauh, ya. Emak suka dengan yang matang-matang dan Hot tentunya, 🤣
Yuk, cekidot..
Seorang gadis berparas cantik bak bidadari yang turun dari khayangan, sedang di sidang oleh kedua orang tuanya di ruang tamu. Gadis berusia 21 tahun itu seperti tersangka kejahatan yang akan di hakimi oleh jaksa. Gadis itu ketahuan lagi akan pergi bersama teman-temannya ke Club malam.
"Huh," gadis itu nampak menghela nafasnya berulang kali, dan menatap malas kedua orang tuanya yang duduk berseberangan dengannya.
"Berulah lagi kamu!! Mau sampai kapan kamu bersenang-senang seperti ini terus? Memakai pakaian minim dan keluyuran ke Club malam! Mau jadi apa kamu, Hah!" bentak Devan, dengan nada yang tegas dan dingin.
"Sayang, tenangkan dirimu. Nanti darah tinggi kamu kambuh lagi," Raya, menenangkan suaminya dengan cara mengusap halus punggung suaminya berulang kali.
"Papi ini lebay deh, apa yang aku pakai ini fashion dan juga pergi ke Club untuk bersenang-senang tentunya," jawab Crystal ringan, sembari meniupi kuku tangannya yang cantik itu.
Mendengar penuturan putrinya, tentu saja membuat Devan meradang. "Apa kamu bilang!!" bentak Devan, dan matanya melotot tajam.
"Pi!! Sabar," Raya menenangkan suaminya lagi.
"Inilah akibatnya, jika kamu terlalu memanjakannya!" Devan melampiaskan kekesalannya kepada istrinya.
"Heh, kenapa jadi aku? Bukannya kamu yang paling memanjakannya!" balas Raya tidak terima, dan membuat Devan langsung menundukan kepalanya ketika melihat istrinya murka. Crystal yang melihat pemandangan itu pun menjadi terkekeh geli sendiri, lantaran Ayahnya itu sangat bucin kepada Ibunya.
Haiss, kenapa dia jadi yang marah? Mengalah sajalah, dari pada tidak mendapatkan jatah. Batin Devan bergumam.
"Iya, kamu benar dan aku yang salah," sahut Devan, mengalah. Dan matanya kini kembali menatap tajam putri pertamanya itu.
"Mulai besok dan seterusnya, kemana pun kamu pergi akan di kawal oleh Bodyguard!" tegas Devan, kepada putrinya.
"Whatt!!" pekik Crystal.
"Pi, aku ini sudah besar dan aku bisa menjaga diriku sendiri jadi—" belum selesai berbicara, Devan sudah memotong ucapannya.
"Iya atau Black card, mobil, dan lainnya akan Papi sita!" ancam Devan, tidak main-main. Karena Devan tahu jika putrinya itu tidak akan bisa hidup tanpa kemewahan.
"Papi sangat menyebalkan!" sungut Crystal sembari menendang-nendangkan kakinya asal, lantaran ia sudah teramat kesal dengan Ayah dan juga ibunya.
"Oke! Aku setuju! Tapi aku ingin Bodyguardku itu harus tampan dan juga Hot. Dan ketampanannya itu harus diatas rata-rata," ucap Crystal pada akhirnya, dan tersenyum licik. Karena Crystal yakin, jika Devan tidak akan menuruti keinginannya, lantaran Ayahnya itu tidak ingin jika Ibunya melirik pria lain selain dirinya.
Dasar posesive!
"Hei, mana bisa seperti itu!" sahut Devan kesal.
"Baik, Mami akan mencarikan Bodyguard yang super tampan dan super hot untuk putri mama yang cantik ini," jawab Raya, penuh dengan semangat. Membuat Crystal cemberut kesal, karena jika ibunya yang bertindak, pasti semua akan berjalan dengan mulus.
"Sayang!!" kesal Devan dan menatap tajam istrinya.
"Demi kebaikan putri kita!" sahut Raya, dan membalas tatapan tajam itu.
"Sekarang masuk ke kamarmu lagi, dan tidur! Besok kamu harus kuliah?!" ucap Raya tegas, kepada putrinya.
"Tapi, teman-temanku sudah menunggu Mam," rengek Crystal.
"Persetan dengan teman-temanmu itu, harusnya kamu itu bisa menjadi contoh adikmu, apa kamu tidak malu?!" ucap Raya lagi, sembari menunjuk putri keduanya yang berjalan menuju dapur.
Lagi-lagi Crystal menghembuskan nafasnya dengan kasar, karena berdebat dengan ibunya itu tidak akan ada habisnya, maka dari itu ia memilih beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju kamar nya yang terletak dilantai tiga rumah besar itu.
*
*
*
Pagi menjelang sang mentari sudah menunjukkan sinarnya, Crystal bangun pagi sekali untuk bersiap berangkat ke kampusnya.
"Pagi semua," sapa Crystal, saat berada di meja makan untuk sarapan bersama. Devan dan Raya mengangguk dan tersenyum membalas sapaan putrinya.
"Pagi juga, Kak," jawab Safira, sang adik. Setelah itu mereka semua mulai sarapan bersama dengan tenang.
"Crys, ganti pakaianmu itu," titah Devan, ketika melihat pakaian putrinya terlalu ketat. Crystal mengenakan celana panjang namun atasannya memakai kaos yang super ketat hingga dada besarnya sangat tercetak jelas disana.
"Huh, Papi Norak!" sungut Crystal, lalu beranjak dan ingin berangkat ke kampus.
"Bodyguardmu nanti siang akan menjemputmu di kampus, Crys," ucap Raya.
Crystal menoleh dan menatap kesal kedua orang tuanya.
"Kenapa sih kalian ini tidak adil! Lihat Safira yang selalu bebas kemana pun, sedangkan aku sejak dulu selalu saja di kekang, yang ini lah dan yang itu lah," Crys meluapkan emosinya. Sedangkan Safira yang merasa tersindir pun hanya menundukan kepalanya.
"Crys, sayang. Semua itu kami lakukan karena—" ucapan Raya terputus ketika melihat putrinya itu pergi meninggalkan meja makan.
"Crys!!!" teriak Devan lagi, namun sepertinya Putrinya tidak mendengarkan perkataannya.
"Dasar titisan Clark," gumam Devan, namun masih terdengar istrinya.
"Apa kamu bilang?"
"Aku mengatakan apa adanya, coba lihat Safira yang kalem dan lemah lembut, tidak seperti Kakaknya yang bar-bar seperti dirimu waktu muda dulu," jawab Devan, sudah teramat kesal.
"Tapi, bukankah kamu sangat mencintai dan bucin akut dengan gadis bar-bar ini?" tanya Raya, sembari menggertakan giginya kesal.
"Hah," Devan menghembuskan nafasnya dengan kasar, kemudian ia menjawab. "Ya, aku sangat mencintaimu."
Safira menatap kedua orang tuanya bergantian, ia hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa memperdulikan Devan dan Raya yang terus berdebat masalah keturunan. Dan ia pun segera beranjak dari duduknya dan segera berangkat ke kampus. Walaupun dirinya satu kampus dengan sang kakak, akan tetapi keduanya itu tidak pernah berangkat bersama.
*
*
*
Sampai di kampus Crystal, keluar dari mobilnya dengan gaya yang sangat anggun, membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona dengan kecantikannya. Bagaimana tidak? Crystal mempunyai wajah yang sangat cantik, seperti bidadari turun dari khayangan, mempunyai alis tebal, mata berwarna biru, body sangat seksih, bibir berwarna pink alami dan juga cerdas pastinya. Tapi, sayangnya tidak ada satupun pria yang mampu meluluhkan hati seorang Crystal Fadaei.
"Lek!! Tumben berangkat pagi? Semalam lo kemana? Kita nungguin tahu nggak," sapa temannya yang bernama Ken.
"Iya, sorry. Tadi malam gue ketangkep Satpol PP," jawab Crystal, sembari menutup pintu mobilnya.
"Satpol PP? Lo mangkal di pertigaan mana?" canda Ken, tergelak keras. Padahal Ken tahu yang di maksud Satpol PP adalah Devan dan Raya.
Dasar anak luknut!
"Sialan lo!" maki Crystal, dengan wajah yang di tekuk, membuat Ken semakin tergelak keras.
Kemudian keduanya itu berjalan beriringan masuk kedalam kampus mereka.
Dukung karya Emak ya, dengan cara kasih tekan Favorite, like, komentar, vote dan kasih gift. 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
kristal clark ryan.anakx
raya clark devan
2024-07-11
1
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
seson 4anak devan raya.kristal ryan
2024-05-01
0
Mamath Kay
hadir mak
2024-04-08
0