Ditinggalkan di hari pernikahan membuat Abigail, gadis yang memiliki berat badan berlebih memutuskan untuk berubah. Dibantu seorang teman lama yang sudah menyukainya sejak lama, Abigail mewujudkan keinginannya untuk memiliki tubuh ideal tapi sahabat yang dia anggap sebagai sahabat baik, berusaha menghalangi langkahnya. Disaat keinginan itu sudah terwujud, Abigail berubah menjadi gadis cantik dan pada saat itu sang mantan kembali dan ingin memperbaiki hubungan mereka. Akankah Abigail menerima ajakan sang mantan sedangkan secara diam-diam, ada seorang pria yang begitu tulus mencintai dirinya. Antara cinta lama dan cinta baru, yang mana akan dipilih oleh Abigail?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
Abigail dan Sarah sudah berpisah karena rumah Sarah tiba terlebih dahulu. Selama di dalam bus seorang diri, Abigail berpikir dengan keras. Entah kenapa dia merasa jika nada bicara Sarah terdengar tidak senang saat sahabat baiknya itu mengatakan jika dialah yang di sukai oleh Justin.
Selama ini dia tidak pernah mau berpikir buruk tentang Sarah tapi entah kenapa melihat sikap Sarah barusan membuatnya harus berpikir dengan keras. Jujur dia bukan orang yang suka banyak berpikir karena bisa membuatnya lapar. Lagi pula mana mungkin Justin menyukainya?
Dia juga tahu diri, Harold saja mencampakkan dirinya karena jijik lalu bagaimana dengan Justin? Pria itu pasti membantunya karena iba setelah mendengar kegagalan yang dia alami. Ya, pasti seperti itu apalagi Justin juga menyukai gadis gemuk seperti dirinya. Justin pasti mengerti sehingga dia iba.
Abi menggeleng, lebih baik dia tidak curiga. Lagi pula dia dan Justin hanya teman, dia juga sudah bertekad tidak akan jatuh cinta lagi karena dia tidak mau sakit hati untuk yang kedua kalinya. Lebih baik dia fokus dengan program diet yang sedang dia jalani dari pada memikirkan hal yang tidak penting.
Sementara itu, Sarah tampak berpikir. Rasa curiga mengenai gadis yang disukai oleh Justin semakin kuat. Dia tidak mungkin salah menebak, sepertinya dia harus membuktikan hal ini dengan mata kepalanya sendiri tapi sebelum itu, dia harus menghubungi seseorang terlebih dahulu.
Sarah mengambil ponsel-nya, bagaimanapun dia menginginkan Justin dan jika Abi yang disukai oleh Justin maka dia harus mencegah. Seseorang akan dia buat menyesal dan orang itu akan dia hasut agar mereka kembali bersama dan orang itu adalah Harold.
"Siapa?" terdengar suara Harold.
"Ini aku, Sarah," jawabnya.
"Ada apa kau mencariku? Apa Abi yang memintamu melakukannya?"
"Jangan terlalu percaya diri, Harold! Ini semua gara-gara kau!" ucap Sarah kesal.
"Apa maksudmu?"
"Kenapa kau tidak datang di acara pernikahan kalian?"
"Kenapa? Seharusnya kau tahu kenapa?" Harold terdengar kesal dan tidak senang.
"Mana aku tahu kenapa!" teriak Sarah.
"Tidak perlu berteriak! Bukankah waktu itu kau merayuku agar aku meninggalkan Abi? Bukankah waktu itu kau bilang Abi tidak pantas untukku? Seharusnya kau senang kami tidak jadi menikah!"
"Oke, lupakan kejadian itu! Walaupun aku menghasut dan merayumu tapi nyatanya kau masih tetap mau menikah dengannya bukan dan kau juga yang menghancurkan pernikahan kalian!" ucap Sarah sinis.
Memang dia pernah mencoba merayu Harold, itu terjadi sebelum Abi dan Harold memutuskan untuk menikah. Dia mencoba merayu Harold agar Harold meninggalkan Abigail dan tentunya gagal tapi siapa yang menduga, Harold justru tidak hadir di acara pernikahan mereka.
"Jadi apa maumu. Jika bukan Abi yang memintamu menghubungiku, apa yang kau inginkan?! Asal kau tahu saja, aku tidak tertarik kembali pada Abigail sekalipun dia meminta bantuanmu untuk membujukku atau sekalipun dia memohon di bawah kakiku!"
"Ck, sebentar lagi kau tidak akan berkata seperti itu!"
"Apa maksudmu, Sarah?"
"Asal aku tahu, Harold! Abi sedang menurunkan berat badannya!"
"Lalu? Apa kau pikir dia bisa?" cibir Harold.
"Jangan remehkan dia, Harold. Seorang teman lama yang jatuh hati dengannya membantu program dietnya. Aku yakin kau akan terkejut saat melihat perubahan dirinya dan aku rasa kau yang akan berlutut di bawah kakinya nanti dan memohon agar dia mau kembali padamu!" cibir Sarah.
"Itu tidak akan pernah terjadi!"
"Kita lihat saja nanti!"
Harold diam, dia sedang berpikir. Abi sedang menurunkan berat badan? Dia tidak menyangka akan mendengar berita seperti ini. Apa Abi melakukan hal ini karena ucapannya waktu itu? Apa Abi melakukannya karena gadis itu ingin kembali dengannya? Jika demikian dia tidak perlu khawatir, dia hanya perlu menunggu Abi kurus lalu gadis itu yang akan memohon agar hubungan mereka kembali lagi.
"Baiklah, aku tidak mungkin memohon padanya! Aku tahu kenapa dia mau menurunkan berat badannya," ucap Harold dengan penuh percaya diri. Dia yakin Abi melakukan hal itu agar mereka bisa kembali bersama apalagi dia tahu, Abi masih mencintainya.
"Oh ya? Dari mana kau tahu?" tanya Sarah ingin tahu.
"Aku yang memintanya melakukan hal itu, Sarah. Aku bilang padanya jika dia ingin memperbaiki hubungan kami, maka dia harus menurunkan berat badannya dan setelah itu dia bisa mencariku dan memperbaiki hubungan kami."
"Benarkah?" Sarah terdengar tidak percaya. Apa benar Abigail menurunkan berat badannya demi bisa kembali pada Harold?
Dia memang belum tahu kenapa Abi tiba-tiba ingin diet, kenapa Abi tiba-tiba menolak makanan manis dan juga junkfood yang sangat dia sukai. Apa benar Abi melakukan hal itu karena permintaan Harold agar mereka bisa kembali bersama lagi? Jika demikian dia tidak perlu khawatir, sepertinya Abi benar-benar gadis bodoh dan kelewat polos. Jika dia jadi Abi, dia tidak akan mau kembali pada orang yang sama apalagi jika tubuhnya sudah kurus tapi apa benar Abi melakukannya agar dia bisa kembali pada Harold?
"Kita lihat saja nanti, aku juga ingin melihat sampai sejauh mana usahanya. Aku rasa dia tidak akan bisa menurunkan berat badannya, kau tahu Abi gadis seperti apa," ucap Harold karena dia tidak percaya Abigail bisa menurunkan berat badannya.
"Baiklah, kita lihat saja. Ucapanku atau ucapanmu yang benar!" Sarah mematikan ponselnya dan terlihat berpikir. Semoga saja Abi merubah dirinya demi kembali pada Harold, dengan begitu Justin tidak akan punya harapan.
Apakah dia harus membantu agar tubuh Abi cepat kurus? Jika dia membantu mungkin dengan begitu Abi dan Harold bisa cepat kembali bersama dan dia bisa mendapatkan Justin.
Sebaiknya dia memikirkan hal ini baik-baik, dia harus berusaha untuk mendapatkan Justin. Jika saja tidak ingin mendapatkan Justin, dia tidak akan mau membantu Abi. Lebih baik memberi gadis itu banyak makan dari pada membantunya menguruskan berat badan tapi demi mendapatkan pria incarannya, akan dia lakukan. Semua demi kehidupan mewah yang dia impikan.
Di tempat lain, tanpa tahu apa yang dibicarakan oleh Sarah dan Harold. Abi melihat timbangan yang sudah dia letakkan karena dia ingin tahu, apakah berat badannya sudah berkurang atau tidak selama menjalani diet dua hari.
Abi menelan ludah, jujur dia takut dengan timbangan. Semoga saja beratnya sedikit berkurang tapi ketika dia sudah berada di atas timbangan, teriakan Abi terdengar sampai membuat kedua orangtuanya berlari menuju kamarnya karena mereka khawatir terjadi sesuatu pada putri mereka.
"Abi, ada apa? Kenapa kau berteriak?" tanya ibunya seraya masuk ke dalam kamar dengan terburu-buru.
"Mom," Abi memandangi kedua orangtuanya dengan mata berkaca-kaca.
"Ada apa? Apa kau terjatuh?" ibunya terlihat khawatir karena saat itu putrinya terlihat lemas, tidak bertenaga.
"Be-Beratku naik lima pounds," jawab Abi. Gadis itu duduk di sisi ranjang dan terlihat bersemangat.
"Apa? Oh astaga, aku kira kau jatuh di kamar mandi!" ucap sang ibu.
"Ck, Daddy malah mengira ada gorila kehilangan anaknya!" ucap sang ayah bercanda.
"Daddy!" teriak Abi dan ibunya.
"Oke, Daddy hanya bercanda!"
Abi menunduk, dia benar-benar terlihat lesu. Ternyata diet yang dia jalani selama dua hari gagal. Bukannya berkurang tapi berat badannya justru semakin bertambah. Sang ayah menghampiri putrinya, dia tahu tidak akan mudah tapi dia tidak mau putrinya patah semangat.
"Abi, jangan menyerah karena ini baru permulaan. Kau baru menjalaninya selama dua hari, bukan? Berat badanmu bertambah itu karena kau kurang berusaha," ucap ayahnya.
"Apa yang Daddy-mu katakan benar, berusahalah lebih giat. Ingat, usaha tidak akan mengkhianati hasil!' ucap sang ibu.
"Thanks Mom, Dad, aku akan tetap berusaha dan tidak akan menyerah. Temanku sudah membuatkan jadwal jadi mulai besok aku akan bangun pagi untuk joging," ucap Abigail.
"Bagus, kau tidak boleh menyerah dan harus semakin bersemangat!" ucap ayahnya.
Abi mengangguk, walau berat badannya bertambah lima pounds tapi dia tidak akan menyerah. Dia akan tetap berusaha menurunkan berat dan mengikuti jadwal yang telah dibuatkan oleh Justin. Dia tidak akan mengecewakan kedua orangtuanya dan dia juga tidak mau usahanya sia-sia.
klara