NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Memiliki Mu

Biarkan Aku Memiliki Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Cinta setelah menikah / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak
Popularitas:59.5k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Dinda ayu pratista adalah seorang gadis cantik,yang harus menelan kekecewaan saat tahu jika dirinya sedang berbadan dua.
Hidupnya berubah setelah laki-laki yang menjadi temannya, tanpa sadar merenggut kesuciannya.
Saat mengetahui jika temannya itu akan menikah,dinda pun memutuskan untuk pergi menjauh dari kehidupannya sekarang.
Dia pun berharap dapat melupakan kejadian malam itu dan memulai hidup baru.
Kini dinda pun di karuniai seorang putra tampan yang memiliki wajah sama persis dengan teman laki-lakinya itu.
Sampai di suatu saat,takdir pun mempertemukan mereka kembali dengan keadaan yang sedikit berbeda.
Akankah dinda jujur pada temannya itu, jika sudah dia memiliki anak darinya?
Dan apakah dinda akan memberitahu putranya,jika temannya itu adalah ayah biologisnya?
Ikuti kisah selanjutnya sampai selesai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAMM 28

Dinda segera berdiri dan menghampiri raffael, yang memasang wajah datar. dia pun dapat menebak, jika saat ini raffael sedang marah.

"Raf, kamu sudah kapan ke sini? Di mana roy?" tanya dinda, melihat ke sekeliling kantin.

Raffael menatap tajam dinda, yang berada di hadapannya. "Roy di ruangan, vano. Kamu sendiri, sedang apa di sini? Bukankah kamu harus, menjaga vano?"

"Aku sedang mencari makan, raf. Aku sangat lapar. Setelah vano tertidur, aku memutuskan untuk mencari makan." Dinda yang takut raffael salah paham pun, segera menjelaskan.

Raffael tersenyum miring. "Kamu cari makan, atau cari laki-laki, din?" tanya sinis. Matanya melihat ke arah kaivan, yang juga sedang memperhatikan mereka. "Siapa dia?" tanyanya ketus.

Dinda pun sekilas melihat ke arah kaivan, yang tersenyum kepadanya. "Dia kaivan, raf. Dia juga, kebetulan sedang makan di sini." jawabnya, memberitahu.

Raffael tersenyum sinis. " Hebat kamu, din. Baru saja di tinggal sehari, sudah dapat laki-laki lain." ujarnya menahan rasa kesal.

Dinda mengernyitkan dahi, menatap lekat wajah raffael yang terlihat kesal. "Maksud kamu apa, raf? Kenapa kamu bicara seperti itu? Aku ke sini, memang mencari makan!" Kini giliran dinda, yang merasa kesal.

Dinda pun memilih pergi dari sana, dengan perasaan kesal karena raffael sudah menuduhnya, tidak jelas.

Raffael, tidak menghiraukan kepergian dinda. dia malah menatap tajam kaivan, yang tersenyum mengejek ke arahnya.

Raffael mengepalkan tangan, menahan amarahnya. namun untuk saat ini dia tidak ingin gegabah, sebab apa yang dikatakan dinda memang benar, jika saat ini sikapnya tidak jelas.

Raffael pun segera menyusul dinda, yang sudah pergi dari sana. sekarang dia pun harus memikirkan cara, untuk membujuk dinda yang marah kepadanya.

Kaivan menatap kepergian Raffael, dengan tatapan sulit di artikan. namun tetap hatinya sangat penasaran kepada dinda, yang sudah mencuri perhatiannya saat pertama kali bertemu.

Kaivan juga memutuskan untuk pergi dari sana, menuju ke ruangan di mana ibunya di rawat.

Dia pun berharap, jika dirinya dapat bertemu dengan dinda kembali.

*

*

*

Di koridor rumah sakit, dinda melangkahkan kakinya secepat mungkin. dia kesal, karena raffael sudah asal tuduh kepadanya.

"Din...! Dinda!" panggil raffael, mengejar dinda.

Dinda yang mendengar panggilan raffael, tidak menyahutinya. dia memilih mempercepat langkahnya, setengah berlari.

Raffael yang melihat itu menggeram kesal, terpaksa dia pun mengejar dinda. "Tunggu, din." sahutnya, berhasil menahan tangan dinda.

"Lepas, raf. Aku mau ke ruangan vano!" sahut dinda, ketus.

"Maafin aku, din. Maaf...jika perkataan ku, menyinggung mu." ujar Raffael, menatap dinda.

Dinda, menatap tajam Raffael, yang meminta maaf kepadanya. "Kamu ini sebenarnya kenapa sih, raf? Tadi kamu marah-marah! Nuduh aku enggak jelas! Kamu maunya apa, raf?" tanya dinda, kesal.

Raffael terdiam, mendengar perkataan dinda yang benar apa adanya. dia juga merasa bingung, dengan sikapnya sendiri pada dinda.

Namun yang selalu Raffael rasakan, jika dirinya selalu tidak rela jika melihat dinda, dekat dengan laki-laki lain.

Apalagi, saat melihat kaivan bersama dinda. raffael dapat melihat, jika laki-laki yang bersama dinda tadi terlihat menyukai ibu, dari anaknya itu. maka saat itu juga, hati raffael tidak dapat menahan rasa cemburunya, pada dinda.

Dinda menghela nafas, saat raffael hanya terdiam. dia pun memilih pergi dari sana, karena percuma menunggu jawaban dari raffael, yang hanya terdiam.

Di saat dinda akan pergi, raffael tiba-tiba saja menahan pergelangan tangannya, dan menariknya hingga tubuh dinda menabrak, dada bidang raffael.

Dinda yang terkejut pun, menatap wajah raffael yang sangat dekat dengan wajahnya.

Seketika pandangan mereka bertemu, saling menatap satu sama lain.

Dinda merasakan jantungnya berdebar kencang, saat raffael menatapnya lembut. dia merasakan ada desiran aneh, pada hatinya.

Begitu pun dengan raffael, jantungnya berdetak kencang saat jarak mereka sedekat itu. desiran aneh pun dia rasakan pada dirinya, rasa takut kehilangan pun kembali menghampiri benaknya.

"Aku tidak suka, melihat mu bersama laki-laki lain, din. Aku takut, kehilangan kamu. Dan jujur... aku cemburu, din." sahut raffael, menatap lekat wajah cantik dinda.

Tubuh dinda mematung dan wajahnya memerah, saat mendengar perkataan raffael. dinda menjadi salah tingkah, karena pengakuan raffael yang sangat tiba-tiba.

Namun dinda tidak langsung percaya begitu saja, sebab dia tahu bagaimana sikap raffael.

"Kamu bicara apa sih, raf?" Dinda pun menyanggah ucapan raffael.

Raffael tersenyum tipis. "Aku serius, din. Jujur kalau melihat mu, bersama laki-laki lain, aku cemburu. Dan mungkin ini sudah saatnya, membuat mu menjadi istri ku. Dengan begitu, vano akan senang karena mempunyai keluarga, yang utuh seperti yang dia inginkan." ujarnya panjang lebar.

Dinda tidak bisa berkata-kata lagi, sebab tidak ada kebohongan dari mata raffael. dia pun yakin jika raffael memang bersungguh-sungguh, dengan ucapannya.

"Tapi raf... " Dinda menghentikan ucapannya, saat raffael, menempelkan telunjuknya di bibir dinda.

"Tidak ada, tapi-tapian. Aku sudah putuskan, akan menikahi mu,dinda. Aku akan menceritakan semuanya pada mamah dan papah, tentang semua ini. Aku yakin mereka akan setuju, dengan keputusan ku ini." Raffael tersenyum menatap dinda, yang menatapnya.

Dinda terdiam, apakah keluarga Raffael akan menerimanya dan gevano. jujur hati dinda takut, jika keluarga Raffael tidak menerima mereka. apalagi dengan dirinya, yang hamil di luar nikah, membuatnya menjadi semakin ragu untuk menerima, keputusan raffael.

"Kamu kenapa, din? Apa kamu keberatan, menikah dengan ku. Apa kamu sudah mempunyai laki-laki lain?" tanya raffael kembali, dengan wajah datarnya.

Dinda dengan cepat, menggelengkan kepala. "Tidak raf. Bukan begitu maksud, ku. Aku takut orang tua mu, tidak menerima ku dan gevano. Apalagi jika mereka tahu, kalau aku hamil gevano di luar nikah." jawabnya pelan.

Raffael menghela nafas kasar. "Aku sudah menceritakan semuanya, pada mamah dan papah, din. Dan mereka juga yang menyuruh ku, untuk segera menikahi mu. Jadi apa, yang kamu takutkan lagi?" ujarnya memberitahu.

Dinda menatap raffael, tidak percaya. ternyata selama ini raffael, sudah memberitahu orang tuanya tentang semua ini.

"Apa mereka marah, raf?" tanya dinda, hati-hati.

Raffael tersenyum tipis. "Awalnya mereka marah din. Tapi setelah aku menjelaskannya dari awal, mereka memaafkan kesalahan ku. Dan meminta ku, untuk segera menikahi mu, din." jawabnya lembut.

Dinda yang awalnya merasa tegang, seketika tersenyum tipis saat mendengar jawaban raffael, tentang sikap kedua orang tuanya.

Kini dinda pun tidak perlu khawatir, sebab orang tua raffael sudah memberikan restu padanya dan raffael. Dia pun bahagia, akhirnya gevano dapat memiliki keluarga yang utuh.

"Jadi bagaimana, din? Apakah kamu mau menikah dengan, ku?" Raffael menatap lekat dinda, yang kini menatapnya.

1
Sunaryati
Pembalasan akan dimulai Agnes, bersiaplah
Retno Harningsih
up
Sunaryati
Bagus lawan terus Si Agnes ulat bulu, jatuhkan harga dirinya toh dia juga sudah membuat harga dirinya murah
Retno Harningsih
up
Nana Meidian
bagus jgn mau di tindas din
Sunaryati
Nenek seharusnya mendukung semua cucunya meraih kebahagiaan bukan memihak salah satu dan merugikan cucu yang lain. Sudah tua Nek cari jalan terang dengan perbanyak amal kebaikan, masa nenek kok mau jebak cucu menantu sendiri, sungguh biadab. Tindakan tak terpuji
Adi Saputra
Luar biasa
mommy jay: Terima kasih kk atas supportnya 🙏.
Terima kasih juga sudah memberikan nilai yang baik. sekali lagi terima kasih 🙏.
total 1 replies
Herman Lim
moga agnes dpt om² buncit tua botak 🤣🤣
RN
lanjut kk mkn seru ceritanya 👍👍
Retno Harningsih
lanjut
Larasati
ceritakan semuanya Roy ke Rafael biar si Agnes sama Oma nya segera angkat kaki dr rumah pak Jeremy
reza indrayana
Lnjut Thor..., jgnn biarkn kejahatan meraja lela...apalagi hidup Dinda sdh menderita..., Bahagiakan hidup Rafael dn Dinda 😥😥😥💙💛🫰🏻🫰🏻😘😘😘
reza indrayana
Awa baca sdh bikin baer nichh....😥😥😥
Retno Harningsih
up
Nana Meidian
bisa GK si Thor klo up yg banyak setiap hari
Nana Meidian
syukurin rencananya gagal . moga2 Agnes JD senjata makan tuan
Larasati
jahat banget si Oma nya, semoga Dinda selalu di lindungi

lanjut
Retno Harningsih
lanjut
LISA
Moga saja rencana jahat Oma tidak terlaksana..jgn sampai Dinda pisah dgn Raffael
Larasati
kenapa lama bngt blm up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!