Kebangkitan Istri Tersakiti [Mengejar Cinta Janda]

"Apakah Tuan tidak ke kantor?"tanya Leona setelah ia tidak tahu harus bicara apa lagi,

"Ya, aku akan ke kantor setelah ini, aku hanya ingin memastikan kau akan ada di sini saat kau mengambil cuti mu"ucap Tian tak sengaja.

Seketika ruangan itupun menjadi hening kembali.

"Tuan"

"Leona"

Mereka berucap secara bersamaan, membuat keduanya saling tersenyum.

"Tuan duluan"ucap Leona.

"Memang harus aku duluan, Kau fikirkan tawaranku, temanku itu tidak mudah merekrut murid secara langsung,"ucap Tian mengingat kan Leona.

"Baiklah Tuan, beri saya waktu untuk memikirkan hal ini"

"Baiklah, aku beri kau waktu 5 detik dari sekarang, aku tunggu jawaban mu"ucap Tian, yang mana membuat mata Leona melotot tidak percaya, adakah orang memberi waktu untuk berfikir hanya 5 detik, apalah gunanya waktu 5 detik itu.

"Cukup, sudah lebih dari 5 detik"ucap Tian yang mana Reflek membuat Leona menepuk lengan Tian,membuat Asisten Li bahkan Tian pun terkejut.

Dengan segera asisten Li mendekat, namun tangan Tian langsung terangkat sebelah, membuat langkah Li terhenti.

Membuat Leona takut bahkan tangannya sudah ia remas karena dari takutnya.

Pukulan yang ia daratkan di lengan Tian, sungguh di luar kesadaran nya.

"Tuan ...tuan... Saya...saya benar-benar minta maaf, tangan saya reflek Tuan"Ucap Leona dengan mimik wajah ketakutan, bibir bawahnya ia gigit dengan gelisah, membuat Tian menatap nya dengan penuh arti.

"Hahahahha"tawa Tian tiba-tiba.

Membuat Leona semakin khawatir, begitupun dengan Asisten Li, ia juga merasa heran dengan reaksi Tuannya.

Disaat kedua manusia itu sibuk dengan pikirannya, dan Tian dengan gelak tawanya, tiba-tiba dering ponsel nya membuat tawa Tian terhenti.

Tian pun melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan itu dengan mimik wajah datar seperti biasanya.

"Hallo mam"ucap Tian.

"Apakah dia sangat berarti untukmu, sehingga kau memaksa mami untuk turun langsung mengajari nya?"ucap wanita di sebrang sana.

"Mami ingin Tian dekat dengan seorang wanita, bukankah keinginan mami akan segera terwujud"jawab Tian dengan sebuah pertanyaan.

"Percuma kau dekat, tapi tidak bisa kau sentuh Tian"ucap sang mami dengan nada sedih.

"Tian bisa menyentuh nya mam, karena itulah Tian ingin dia menjadi murid mami"ucap Tian, membuat sang mami tidak percaya.

"Benarkah nak? Segera bawa dia ke mami, mami akan segera melamar kannya untukmu"ucap sang mami dengan penuh bahagia.

"Jangan lakukan itu mam, dia bukan wanita seperti yang lainnya, mami tahu, saat yang lain ingin berada di dekat Tian, hanya dia yang tidak ingin mam, saat para wanita lain ingin kedekatan mereka dengan ku di publikasikan, hanya dia yang ingin di rahasiakan, Tian ingin meluluhkan hatinya dengan cara Tian Mam, dia baru saja di khianati, jadi sebuah hubungan akan menjadi trauma saat ini"ucap Tian.

"Maksud mu, dia pernah menikah?"tanya sang mami tidak percaya.

"Ya, dia janda mam, mami tidak mempermasalahkan hal itu kan?"tanya Tian.

"Tian ingin dia menjadi murid mami, karena Tian ingin mami lebih kenal dengannya, mami bisa melihat kepribadian nya secara langsung, Tian yakin mami pasti akan menyukainya, bahkan sangat menyukainya"ucap Tian dengan penuh keyakinan.

"Kau yakin sekali Tian, bagaimana kalau mami tidak suka padanya nanti"ucap sang mami.

"Itu tidak akan mam, karena pilihan Tian adalah yang terbaik"ucap yakin Tian.

"Baiklah, kau kapan akan kembali kesini, di sana serahkan saja pada biasanya, kenapa kau lama-lama di perusahaan kecil itu"ucap sang mami.

"Awalnya, aku hanya sehari di sini mam, hanya saja, saat kejadian aku menyentuh nya tanpa ada rasa gatal atau alergi, aku putuskan untuk menambah waktu ku di sini, untuk memastikan apakah benar,dia wanita keberuntungan itu"ucap Tian.

"Baiklah nak, kau harus hati-hati dan cepat lah kembali,mami akan menunggu wanita itu"ucap sang mami.

"Baik mam,"ucap Tian seraya mematikan ponselnya.

*****

"Apa kata anak itu?"tanya sang papi.

"Dia sudah menemukan wanita yang bisa ia sentuh pi, tapi sayangnya wanita itu sudah menikah"ucap sang mami.

"Janda?"tanya sang papi.

Yang mana di balas anggukan kepala oleh sang mami.

papi nya hanya menghela nafas nya.

"Yakin wanita itu tidak memanfaatkan Tian mi"tanya sang papi.

"Wanita itu tidak menyukai Tian pi, malah Tian yang sudah menampakkan kesukaan nya"ucap sang mami, membuat sang papi tersenyum.

"Kenapa papi malah tersenyum mendengar anaknya ada yang tidak meliriknya, padahal anak kita itu tampan nya luar biasa"ucap sang mami.

"Papi Bahagia, ternyata masih ada yang tidak bisa anak mu lakukan, berarti dia manusia biasa mi"ucap sang papi yang kini kembali membaca koran di tangannya.

"Papi.... Kau anggap apa anak kita selama ini!!"pekik mami nya, menahan kesal pada sang suami.

Papi nya pun menaruh korannya dan memegang kedua tangan sang istri yang sudah kesal.

"Coba mami pikirkan, apa yang tidak bisa anakmu lakukan selama ini, hanya dengan pesonanya,sudah banyak wanita yang mengantri bahkan rela bersujud di kakinya hanya untuk bisa dekat dengan putramu, coba mami pikirkan lagi, semua perusahaan menjadi trending semua saat ada dalam genggaman putramu, dan coba mami pikir kan lagi, penyakit aneh yang di derita putra mu,dan mami bilang hanya gadis itu yang bisa Putramu sentuh.

Itu semua menjadi ke khawatiran tersendiri bagi papi mam, bagaimana jika seandainya tidak ada seorang wanita pun yang bisa menghilangkan alerginya,mau jadi apa anak kita, dan yang membuat papi bahagia mendengar wanita itu tidak menyukai anak kita adalah, itu bisa menjadi sebuah tantangan tersendiri buat putramu,untuk meluluhkan dan menghargai seseorang"ucap sang papi seraya menatik nafasnya dalam-dalam.

"Mengingat bagaimana sifat dan karakter putramu, ke bengisan dan kekuatan nya untuk melumpuhkan lawan tidak ada kata belas kasih sama sekali, papi hanya takut ia akan mengikuti jejak pamannya, menjadi seorang mafia yang kejam"

"Tapi kakak nya mami kan sudah berubah pi, dia sudah jadi bos mafia yang baik kan?"ucap sang mami.

"Tapi jejak dan keturunan akan selalu melekat mam, biarkan gadis itu mengajarkan putramu hal yang belum pernah ia lakukan, mami jangan ikut campur urusan perasaan putramu, biarkan dia berjuang sendiri"ucap sang papi.

"Oke, mami akan dengarkan apa yang papi katakan, mami juga ingin tahu sehebat apa gadis itu"ucap sang mami.

Sedangkan yang menjadi bahan bicaraan selalu bersin sendiri di dalam ruangan ibunya.

"Apakah aku akan terkena flu? Kenapa dari tadi bersin terus"ucap Leona seraya mengusap hidungnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 10siang, Leona kini keluar dari ruangan itu, pikirannya kini teringat kembali pada suami yang baru saja menjadi seorang mantan.

menghindari untuk mengingat kenangan itu, Leona membawa tubuhnya untuk mengelilingi rumah sakit ini.

Kini ia beridri di gedung paling atas di rumah sakit itu. Menatap pemandangan yang indah meski terik matahari terasa begitu menerangi pandangan nya.

Leona menghela nafas panjang nya dan menghembuskan dengan perlahan.

"Mungkin itulah jalan agar aku bisa melupakan kamu Arsa, jika aku terus di sini, aku pasti akan terus mengingat kenangan kita,semoga kau bahagia tanpa ku Arsa,"ucap Leona seraya menatap ke satu titik dengan air mata yang jatuh tanpa di rasa.

Jika di tanya apakah aku merindu kan Arsa, sangat... Jawaban nya sangat, karena aku terlalu mencintainya,namun...tidak bisa memaafkan kesalahannya.