NovelToon NovelToon
Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Era Kolonial / Mengubah Takdir / Cewek Gendut
Popularitas:196.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: ICHA Lauren

Aku membuka mata di sebuah ranjang berkelambu mewah, dikelilingi aroma parfum bunga yang asing.
Cermin di depanku memantulkan sosok wanita bertubuh besar, dengan tatapan garang dan senyum sinis—sosok yang di dunia ini dikenal sebagai Nyonya Jenderal, istri resmi lelaki berkuasa di tanah jajahan.

Sayangnya, dia juga adalah wanita yang paling dibenci semua orang. Suaminya tak pernah menatapnya dengan cinta. Anak kembarnya menghindar setiap kali dia mendekat. Para pelayan gemetar bila dipanggil.

Menurut cerita di novel yang pernah kubaca, hidup wanita ini berakhir tragis: ditinggalkan, dikhianati, dan mati sendirian.
Tapi aku… tidak akan membiarkan itu terjadi.

Aku akan mengubah tubuh gendut ini menjadi langsing dan memesona.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Mau Diremehkan Suami

Nateya menegakkan tubuhnya, lalu menatap Elias dengan dingin. Bibirnya melengkung dalam senyum tipis yang penuh sindiran.

“Waktu lima menitmu sudah habis, Jenderal. Jadi, lepaskan aku sekarang. Aku sudah mengantuk dan ingin tidur.”

Cengkeraman Elias di pinggang Nateya perlahan mengendur. Meski tatapan mata pria itu masih membara, tetapi akhirnya ia menarik napas panjang dan melepaskan sang istri.

"Pikirkan baik-baik ucapanmu tentang pergi ke Gunung Arunika. Jangan sampai kau menyesal, Seruni. Kau bukan perempuan yang bisa hidup sendirian di tempat seperti itu," pungkas Elias dengan rahang mengeras.

Setelah menyampaikan peringatan kepada Nateya, Elias berjalan keluar dengan raut kesal yang jelas terbaca di wajahnya. Pintu ditutup agak keras, meninggalkan gema pendek di kamar yang sepi.

Begitu Elias benar-benar pergi, Nateya langsung menutup pintu dan memutarnya kunci. Ia mengembuskan napas kasar.

"Dasar pria feodal! Sok dominan, angkuh, dan menyebalkan! Aku tidak habis pikir kenapa Seruni sampai tergila-gila padamu," umpat Nateya.

Puas merutuki Elias, Nateya kemudian merebahkan diri ke ranjang. Ia menarik selimut hingga sebatas dada.

Dengan gerakan malas, Nateya meraih jam weker di nakas dan memutarnya agar berbunyi pada pukul setengah enam pagi.

“Aku harus bangun lebih pagi. Aku tidak boleh larut dalam drama yang dibuat Elias dan Amara."

Tak lama kemudian, rasa lelah menyeret tubuh dan pikiran Nateya masuk ke dalam tidur yang pulas.

***

Keesokan paginya, bunyi kringgg jam weker terdengar menusuk telinga. Mata Nateya masih lengket, tetapi ia memaksa bangun dan duduk sambil menguap panjang.

Walau kantuk masih melanda, Nateya berdiri dan mengenakan setelan olahraga sederhana: kaus putih lengan panjang dan celana training abu-abu. Rambutnya diikat tinggi, dan wajahnya mulai kelihatan segar sesudah meminum segelas air putih.

Tanpa menunda lagi, Nateya berdiri di depan cermin. Ia mulai melakukan gerakan senam ringan: memutar leher ke kanan dan kiri, merentangkan tangan ke atas lalu membungkuk ke depan.

Nateya menggoyangkan pinggang dengan ritme yang stabil. Lalu, ia melanjutkan dengan gerakan lunges dan squat, mengayunkan tangan seolah mengikuti irama.

"Seandainya ada musik seperti di zaman modern, pasti lebih asyik," gumam Nateya.

Sekejap ia membayangkan, dan muncullah sebuah earphone kecil tanpa kabel yang bisa ditempel di telinga.

Senyum tipis terbit di wajah Nateya. Mendengar musik ritmis mampu menambah semangatnya. Tubuhnya pun bergerak lebih lincah, mengikuti ketukan yang hanya ia dengar sendiri.

Setelah beberapa menit, Nateya berhenti. Sembari menyapu keringat tipis yang membasahi keningnya, Nateya menatap pintu kamar.

“Ah, lebih baik lari pagi sekalian. Udara segar pasti menyenangkan.”

Tanpa berpikir dua kali, Nateya berjalan keluar kamar. Saat kakinya hampir melewati pintu rumah, langkah Nateya terhenti mendadak.

Suara berat dan tegas menyergapnya dari belakangm

“Mau ke mana kau pagi-pagi begini?”

Nateya terkejut, tubuhnya menegang. Ketika ia menoleh, Elias sudah berdiri di ruang tengah. Pria itu mengenakan setelan olahraga militer yang berwarna hitam, lengkap dengan sepatu kulit. Wajahnya datar, tetapi matanya menyipit penuh selidik.

Nateya menghela napas dalam hati. Baru ia ingat, Elias memang seorang Jenderal yang terbiasa menjaga kebugaran dengan olahraga pagi.

'Sungguh menyebalkan. Bahkan, untuk berlari pagi saja aku harus bertemu dengan pria itu,' rutuk Nateya dalam hati.

Nateya menahan dengus kesalnya, lalu menoleh pada Elias dengan tatapan sinis.

“Kalau kau belum bisa membaca gerak-gerikku, aku jawab sekarang. Aku mau lari pagi," ketusnya.

Elias menaikkan sebelah alisnya, wajahnya seperti menahan tawa. “Kau? Lari pagi?”

Pertanyaan Elias mengandung keraguan, seolah kata-kata Nateya barusan hanyalah lelucon.

Mendengar respons Elias, Nateya memutar bola matanya malas.

“Memangnya aku kelihatan sedang bercanda?”

Tanpa menunggu balasan Elias, ia segera melesat ke luar rumah.

Udara pagi langsung menyergap paru-paru Nateya. Dingin, segar, dan jauh berbeda dengan udara perkotaan modern yang ia kenal. Nateya menarik napas panjang, merasakan sejenak ketenangan yang membuat tubuhnya lebih rileks.

Ia mulai berlari menyusuri jalanan berbatu yang masih basah oleh embun. Diiringi kicauan burung-burung dari pepohonan di sekitarnya.

Namun, tak berselang lama, Nateya merasakan beban di tubuh Seruni yang ia tempati. Lemak di pinggang dan paha membuat setiap langkah terasa berat.

Alhasil, napas Nateya mulai memburu hanya dalam hitungan menit. Keringat menetes deras dari pelipis, dan rongga dadanya terasa sesak.

“Astaga… tubuh ini benar-benar payah. Baru segini saja sudah megap-megap," keluh Nateya sambil tetap berlari.

Belum sempat ia memperlambat langkah, sebuah bayangan hitam melesat melewatinya.

Elias berlari dengan ritme stabil, tubuh tegapnya mantap menembus udara pagi. Otot lengan pria itu berkontraksi tiap ayunan, dan wajahnya sama sekali tidak menunjukkan kelelahan.

Nateya spontan mendengus. "Sial, dia sengaja mengejekku.”

Dengan sisa tenaga yang ia punya, Nateya mencoba mengejar sang suami. Namun, paru-parunya terasa terbakar, jantungnya berdegup terlalu kencang.

Akhirnya, gerakan Nateya terhenti di tepi jalan. Ia membungkuk sambil memegangi kedua lututnya. Napas Nateya tersengal dan wajahnya memerah seperti udang rebus.

Tiba-tiba, suara langkah mendekat cepat. Elias berbalik arah dan berhenti tepat di depan Nateya

Pria itu berdiri tegak dengan dada naik turun, meski wajahnya masih tampak tenang.

"Kalau sudah tidak kuat, tidak usah memaksakan diri. Jangan membuat masalah di jalan. Bila kau sampai pingsan, aku yang harus menggendongmu pulang ke rumah.”

Sindiran Elias bagai pukulan telak bagi Nateya. Ia mendongak dengan mata memincing. Siap untuk menantang balik pria arogan yang gemar meremehkannya ini.

1
Sunaryati
Beri jawaban sejujurnya Bi
Siska Sutartini
ayo jawab yg jujur bi warti, si oelakor sering datang bahkan menginap. bahkan bi warti sudah memperingatkan Elias agar tidak mengajak Amara ke rumah peristirahatan Seruni di gunung. ceritakan smua klakuan Elias dg Amara
Imas Masripah
up lagi kk/Determined//Determined//Kiss/
Erna Fkpg
duh bakalan lama ni perceraiannya soalnya elias mulai ada rasa sama seruni
lin s
jgn smpai seruni memberi kesempatan pd elias smntara elias memberikan celah buat amara msuk kermh tngga mereka, seandainya ada cctv dijaman itu pasti mmbntu bwt bkti seruni🤭
Yani Cuhayanih
modus murahan sekali jenderal /Smug/
Siska Sutartini
sudah terlambat Elias, ini bukan Seruni yg dulu yg biasa kau acuhkan. kira2 siapa ya 2 org yg berpakaian lusuh itu? wira brajaksh?
Wega Luna
entahlah aku GK bisa komentar apa apa🤣🤣🤣🤣🤣,🤭
Kusii Yaati
nek ndelok'i Elias di acuhke Yo mesakke tapi nek kelingan kelakuane mbiyen kok Yo njengkelke... enak'e piye ki Thor kasih kesempatan kedua opo golek bojo anyar 🤭
Erna Fkpg
sangat terlambat disaat jiwa yg menepati jiwa orang lain yg hanya ingin lepas dr suami yg menolak seruni barulah elias menyadari hatinya pd seruni
Kusii Yaati
lanjuttttt Thorrrr 💪
Kusii Yaati
seandainya kemarin kemarin Elias tidak plin plan dan lembek terhadap Amara mungkin aq akan memberi usul sama author supaya memberi kesempatan kedua kepada Elias buat balikan lagi sama seruni.tapi ternyata Elias masih saja lemah kalau menyangkut Amara...mana ada seorang suami memberi ijin wanita lain menginap di rumahnya padahal istrinya tidak ada di rumah 😒
Siska Sutartini
Elias datang ngasih perhatian setelah Seruni berubah jadi lebih cantik. ohoo tidak. semudah itu ferguso. kau mengabaikan istrimu slama. bertahun-tahun pernikahan. slalu sibuk dg drama si pelakor amara. sudah saatnya seruni merajut masa depannya sendiri. lepas dari bayang-bayang perselingkuhanmu
Erna Fkpg
mending Tetap bercerai dng elias dan bersama aldric
Yani Cuhayanih
telat telat sayy rasa sayang mu sudah kadaluarsa jenderal...oh betapa sedihku takan pilu telah gugur harapan mu jenderal elias/Proud/
Ester Natalia
siapa disini yg di kubu seruni 🩷aldrik
Ersya Lutfhi
seseorang punya kesempatan kedua untuk Elias semoga seruni bisa memberi maaf seluas samudra😍😍😍
Dian Haerani
saking bodohnya, si Elias ini telat memahami perasaanya /Smug/
makanya pepatah Jawi bilang " witing tresno jalaran Soko Kulino" cinta akan tumbuh karena sering bertemu
Nurhayati Nurhayati
jangan mau seruni, sudah di abaikan sama jendral,abaikan balik , biar tau rasa 🤭🤭
restu s a
lanjut.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!