NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Untuk Sang CEO

Jodoh Pilihan Untuk Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Di hari pernikahannya, Farhan Bashir Akhtar dipermalukan oleh calon istrinya yang kabur tanpa penjelasan. Sejak saat itu, Farhan menutup rapat pintu hatinya dan menganggap cinta sebagai luka yang menyakitkan. Ia tumbuh menjadi CEO arogan yang dingin pada setiap perempuan.

Hingga sang ayah menjodohkannya dengan Kinara Hasya Dzafina—gadis sederhana yang tumbuh dalam lingkungan pesantren. Pertemuan mereka bagai dua dunia yang bertolak belakang. Farhan menolak terikat pada cinta, sementara Kinara hanya ingin menjadi istri yang baik untuknya.

Dalam pernikahan tanpa rasa cinta itu, mampukah Kinara mencairkan hati sang CEO yang membeku? Atau justru keduanya akan tenggelam dalam luka masa lalu yang belum terobati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Pak Ardhan menggenggam bahu Farhan lebih erat.

“Kalau kamu gak mau percaya, setidaknya biarkan dia membuktikan, bahwa tidak semua perempuan itu sama seperti Adilla, nak. Besok kamu hanya perlu melakukan satu hal, menerima perempuan itu sebagai takdirmu. Sekarang, lebih baik kamu istirahat karena besok kamu perlu banyak tenaga untuk menghadapi hari pernikahan mu.”

Farhan hanya mengangguk kecil. Pak Ardhan melangkah pergi. Sebelum menutup pintu, ia kembali menatap Farhan.

“Ayah sayang kamu, Nak. Jangan pernah ragu itu.”

Lalu pintu tertutup. Dan Farhan kembali sendirian dalam kamarnya. Tangannya yang terluka kini berdenyut, tapi rasa sakit itu tidak seberapa dibanding pedih yang ia rasakan di dalam dadanya.

Keesokan harinya, matahari muncul perlahan di balik atap-atap pesantren Darul Qur’an Al Majid dan menyebarkan cahayanya yang hangat ke seluruh halaman. Udara masih terasa dingin dan segar, tapi kesibukan para santri sudah terdengar di mana-mana. Hari ini adalah hari yang tidak biasa, hari dimana ustadz Yusuf akan menikahkan putrinya dengan seorang pria dari dunia yang begitu berbeda.

Di halaman pondok pesantren, sebuah tenda pernikahan tampak berdiri kokoh dengan dekorasi pernikahan yang mengusung tema intimate wedding. Di sisi panggung yang menjadi tempat dilakukannya akad nikah, para santri tampak mempersiapkan rebana. Mereka akan melantunkan sholawat Nabi ketika mempelai laki-laki datang yang akan membuat suasananya terlihat penuh keberkahan, doa dan juga ketulusan.

Walau acara pernikahan itu tampak sederhana, pesantren itu dipenuhi oleh tamu, tetangga, dan tentu saja semua keluarga Akhtar yang hadir untuk menyaksikan pernikahan putra pemilik Akhtar Global corporation.

Mobil-mobil mewah mulai berdatangan, dan memenuhi area yang biasanya hanya dipakai santri bermain sepak bola. Para santri saling berbisik kagum melihatnya. Sementara itu di dalam kamarnya, Kinara duduk di depan cermin kayu sederhana miliknya untuk menatap penampilannya yang terlihat sangat cantik sebagai seorang pengantin.

Gaun pengantinnya putihnya yang sederhana tampak begitu indah dengan sentuhan payet kecil di bagian lengan dan pinggang. Sementara jilbabnya terpasang rapi dan menyempurnakan auranya sebagai seorang wanita muslimah. Bahkan, hanya dengan sedikit riasan, ia tampak jauh lebih cantik dari yang ia bayangkan.

Kinara memandangi dirinya sendiri cukup lama di cermin, tangannya tidak henti-hentinya gemetar.

"Ya tuhan, aku mohon, tolong restui perjalananku kali ini. Jadikanlah pernikahan kami penuh berkah dan kebahagiaan, tumbuhkanlah cinta di hatiku untuk suamiku dan berikanlah aku kesabaran untuk bisa meluluhkan hati suamiku." Ucap Kinara yang terus melantunkan doa bersamaan dengan air matanya yang jatuh diam diam.

Beberapa jam kemudian,

Sebuah mobil hitam mewah berhenti tepat di depan halaman pondok pesantren yang membuat para santri segera menghentikan aktivitasnya untuk memandang dengan penasaran ke arah rombongan pengantin itu. Mereka semua tampak antusias dan ingin tahu, siapa laki laki yang beruntung menikahi putri ustadz Yusuf yang dikenal cantik dan shalihah itu. Farhan keluar dari mobil dengan aura yang membuat udara di sekitar pondok pesantren terasa lebih dingin.

Tatapannya menyapu pelataran pesantren yang sederhana itu. Tidak ada yang berubah di wajahnya, ia tetap cuek dan datar. Sementara Pak Ardhan turun dari mobil lain dengan ekspresi mukanya yang tegang tapi penuh harapan.

Begitu rombongan Farhan masuk ke area pernikahan, lantunan sholawat nabi menggema dengan indah.

"Maula ya sholli wasallim daiman Abada, A'la habibika khoiril kholqi kullihimi,A'la habibika khoiril kholqi kullihimi."

Para santri menabuh rebana dengan semangat. Suasana begitu hangat, tapi Farhan hanya merasakan dadanya semakin sesak. Farhan kemudian diarahkan untuk duduk di depan penghulu dan Ustadz Yusuf. Pandangannya terlihat lurus ke depan. Ia berusaha terlihat kuat. Tapi hatinya tidak henti hentinya merasa gelisah.

Setelah memastikan kalau semua tamu undangan sudah semuanya hadir dan menempati tempat duduk mereka masing masing, ijab Kabul pun akhirnya dimulai dengan Kinara yang menunggu di dalam kamarnya sampai Farhan berhasil mengucapkan kalimat yang resmi membuatnya menjadi istrinya.

“Baik, Kita akan memulai prosesi ijab kabul. Kepada mempelai laki-laki, Mas Farhan, mohon siapkan diri.” ucap penghulu dengan suaranya yang terdengar hangat dan mantap.

Farhan mengangguk singkat. Seolah semua orang sudah tahu kalau ini bukanlah hari yang mudah baginya.

Ustadz Yusuf, dengan tangan yang sedikit gemetar namun tersenyum tenang, diberikan kesempatan oleh penghulu untuk mengucapkan ijab Kabul. Kedua mata lelaki tua paruh baya melirik sejenak ke arah rumah, ke arah kamar tempat putrinya menunggu dengan hati yang penuh harap.

"Bismillahirrahmanirrahim, saudara Farhan Bashir Akhtar bin Ardhan Rasyid Akhtar, aku nikahkan dan aku kawinkan engkau dengan putri kandungku yang bernama Kinara Hasya Dzafina dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin emas, dibayar tunai."

Semua mata langsung tertuju pada Farhan. Farhan menarik napas. Dalam satu hembusan panjang, dengan suara berat namun tegas, ia pun segera mengucapkan kalimat ijab Kabulnya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Kinara Hasya Dzafina binti Yusuf dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin emas dibayar tunai..."

"Bagaimana para saksi?"

"SAHH!"

Para saksi serempak berseru. Disusul tepuk tangan yang bergemuruh dari seluruh tamu undangan. Pak Ardhan menutup mulutnya sebentar, bukan untuk menahan tangis, tapi untuk menenangkan debar jantungnya yang meledak di dadanya. Untuk sesaat, dunia seperti kembali bersinar baginya. Putranya akhirnya SAH menjadi suami seseorang.

Dan di dalam kamar, Kinara yang mendengar suara laki-laki yang kini sah menjadi imamnya itu, langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Air matanya jatuh tak terbendung. Bukan karena ia sedih. Bukan karena ia takut.

Namun karena hatinya seperti baru saja menemukan rumah baru di dalam ucapan sakral seorang laki-laki yang belum pernah ia tatap secara langsung itu.

Kinara merasakan perasaannya bergetar dan tangannya yang semakin dingin. Tapi sebuah keberanian baru tumbuh di dalam dirinya. Ia akan mencintai laki-laki ini dengan sepenuh hatinya, meskipun ia tidak tahu apakah hati dan perasaannya akan diterima atau tidak. Ia akan berusaha menjadi cahaya pertama yang masuk ke hati Farhan, yang selama ini terkunci rapat karena luka.

Farhan terdiam. Ia tidak tersenyum ataupun terlihat lega. Ia hanya menundukkan kepala seolah ucapan ijab kabul yang barusaja diucapkannya itu menyedot semua emosi dalam tubuhnya.

Bagaimana pun juga ia kini telah memiliki istri. Dan itu bukan hal yang mudah.

Penghulu menutup buku nikah, lalu tersenyum penuh syukur.

“Alhamdulillah, akad nikah telah terlaksana dengan lancar. Semoga kedua mempelai menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.”

Ucapan itu disambut amin dari semua tamu undangan, kecuali Farhan yang hanya mengangguk pelan. Doa itu terasa seperti beban yang terlalu berat untuk ia pikul sekarang.

1
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎💋ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
Membina rumah tangga yang berselimut ketenangan dan keberkahan ialah dambaan setiap keluarga.
Untuk mencapainya, Allah subhanahu wata'ala telah memberi pedoman dalam Al-Qur'an, dan Rasulullah SAW telah menjadi tauladan untuk meraih keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.
Bahwasannya keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah berarti menciptakan rumah tangga yang tenang (sakinah), penuh cinta (mawaddah), dan kasih sayang (warahmah) dengan landasan kuat pada keimanan dan ketaqwaan,
dapat tercapai jika suami istri saling memenuhi peran dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya...😊
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎💋ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
Masyaallah Tabarakallah.
Aku ikut terharu membaca Bab22 ini, hati jadi ikut bergetar...👍/Whimper//Cry/
☘️🍀Author Sylvia🍀☘️: pelan pelan berproses jadi lebih baik🤭
total 3 replies
Agunk Setyawan
kabunya calon istri Farhan alasanya apa ya thor
Agunk Setyawan: ow,, ok lanjutkan thor
total 3 replies
Putri_a_s
jangan dulu ya, karena suami kamu masih belum siap secara mental dan fisik.
Putri_a_s
gimana Farhan, istri kamu memang terbaik kan buat kamu?😄
Putri_a_s
nah gitu dong minta maaf🤭
Putri_a_s
apa yang kamu rasakan itu wajar Farhan, Pepet aja Kinara sampai hati kamu siap menerimanya.
Putri_a_s
tenang kok bang, Kinara nggak bakal kemana mana.
Putri_a_s
nggak usah takut ataupun menutup pintu hati kamu untuk menerima perasaan itu, Farhan.
Putri_a_s
buka telinga kamu baik baik Farhan, sekarang kamu bisa menilai sendiri, Kinara itu wanita yang seperti apa.
Putri_a_s
akhirnya kamu bisa merasakan hal itu Farhan, istri kamu memang baik banget dan nggak ada tandingannya di dunia ini.
Yuni Avita
mimpi buruk Farhan
Yuni Avita
dengerin tuh Farhan, Kinara aja doain kamu supaya bisa berubah. masa kamu nggak bisa jadi imam sholat buat dia?!
Yuni Avita
gemes banget lihat Farhan 😄
Yuni Avita
malah kesel sendiri kan lu Farhan 🤣
Yuni Avita
jangan ingkari ucapan kamu lho Farhan, kamu kan udah nolak buat sentuh Kinara malam ini🤣🤣🤣
Yuni Avita
suami dingin sedang terpesona dengan kecantikan istrinya sendiri 🤣🤣🤣
Yuni Avita
seharusnya dengan cobaan itu, kamu bisa bangkit dan menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, Farhan.
Yuni Avita
jangan salahkan tuhan kl hidup kamu berantakan. Farhan. mungkin kamu sudah terlalu jauh darinya sehingga tuhan pun mengujimu dengan cobaan seperti itu.
Yuni Avita
sama tuhan aja kamu nggak percaya, ya pantas aja kamu diuji dengan cobaan seperti itu Farhan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!