Pindah Dimensi Membalaskan Dendam Putri Yang Tertindas

"Jangan kau berani barani menuduh orang lain tanpa bukti yang jelas." teriak mentri wei pada ze.

"kau ingin bukti apa lagi sedang sudah ada di sini aku menjadi saksi mata saat mereka sedang melakukan hal hina dan menjijikkan itu yang sungguh hanya mengotori mataku saja membuat aku ingin muntah melihatnya.

Bahkan hingga saat ini saat aku melihat wajah mereka aku merasa mual karena akan teringat pemandangan menjijikkan dari aksi panas mereka ber 2." jawab Ze santai.

"Andai ini di zamanku sebelumnya aku bisa mengambil gambar skandal mereka. Tapi, ini entah zaman apa tak ada teknologi moderen di sini. Aku harus berbuat apa untuk bisa membuktikan jika mereka pasangan selingkuh yang bersalah?" batin ze.

Tanpa sengaja Ze melihat ada sedikit tanda merah yang tampak samar di leher putih wei lan dan dia mulai menyeringai.

"oh aku baru perhatikan rupanya dia sengaja mengenakan penutup leher untuk menutupi hasil dari kegiatan menjijikkan mereka itu. Kena kalian ber 2 tian mo dan wei lan saatnya bagiku untuk membongkar semua kebusukan kalian berdua." batin ze. Dia menyeringai berjalan perlahan ke arah wei lan dan...

"ah... bruk aduh." Ze pura -pura tersandung dan meraih pakaian luar wei lan.

"akh kau...!" pekik wei lan terkejut dan marah tapi kata katanya terhenti menyadari penutup lehernya dan sebagian kancing bajunya telah terlepas menampilkan setengah dari dadanya.

Wei lan berusaha menutupi dada dan lehernya itu dengan merapatkan baju dan menutupnya dengan tangannya juga.

Semua mata di dalam ruangan itu kini menatap horor dengan mulut ternganga lebar melihat jika sebagian tubuh bagian atas wei lan terekspos dan yang lebih membuat orang-orang yang ada di sana terbelalak kaget adalah terdapat ada banyak sekali bercak-bercak merah pudar dan terang di kulit leher dan dadanya. Itu adalah tanda kepemilikan dari seorang pria.

"Ap apa ya yang kau lakukan?"tanya wei lan gugup dan masih terus berusaha menutupi dada dan lehernya.

"Oh maafkan aku. Aku sungguh tidak sengaja tadi aku entah tersanjung apa hingga jatuh dan tak sengaja menarik bajumu juga." jawab ze pura pura menyesal.

"oh astaga adik ada apa dengan leher dan dadamu itu mengapa ada banyak bekas gigitan serangganya?" tanyanya membuat wei lan semakin gelagapan.

"Itu bukan gigitan serangga ze sayang. Akan tetapi kau tak perlu tau itu apa sayang belum saatnya kau tau dan merusak kepolosan dirimu itu sayang.

Tapi, sekarang dengan adanya bukti yang diinginkan oleh mentri wei jelas sudah yang kau katakan itu adalah hal yang sesungguhnya. karena sekarang sudah ada bukti yang sangat jelas di depan mata kita semua." luo yin menarik tubuh cucunya dan memeluknya.

"Apa kau terluka Ze cucuku sayang ?" tanya Luo yin khawatir karena dia tidak tau kalau Ze sengaja menjatuhkan dirinya untuk membongkar keburukan Wei lan dan Tian mo.

"Aku tidak terluka, aku baik- baik saja nenek." jawab Ze tersenyum dan kembali masuk dalam pelukan Luo yin

"Huh anak gadis yang sudah jelas masih belum menikah dan sekarang memiliki banyak tanda becinta di tubuhnya itu. Rupanya kau melewati malam yang sangat panas." ejek jeong nam tersenyum sarkas.

"Inikah bentuk putri yang selama ini kau bangga banggakan itu tuan An? Aku sudah menduga jika nantinya buah yang jatuh tak akan jauh dari pohonnya huh." sambungnya lagi sambil tersenyum mengejek membuat tuan An geram.

Tuan An yang saat ini sedang amat tersulut emosi karena putri yang dia sudah banggakan selama ini sudah mencoreng mukanya. Gadis itu mempermalukan dirinya di depan semua orang. Tuan An kini tidak lagi dapat menahan amarahnya lantas langsung maju dan menampar kuat pipi Wei lan.

"plak. Dasar ja***g kau ini sudah sangat mempermalukan aku dengan sifat dan kelakuan ja**ngmu itu." bentak tuan An dan hendak memukul Wei lan kembali namun dicegah oleh selir Hui.

"Tuanku jangan seperti itu." cegah selir Hui

"Sekarang coba jelaskan padaku siapa pria yang telah mengotorimu itu, sebutkan siapa yang menjadi pelakunya?" tanya tuan An geram

"I ini ti Tian mo...

"Jangan pernah kau berani untuk membawa- bawa nama putraku dasar ja**ng. Kau hanya seorang ja***g yang menjijikkan yang tidak tau malu huh." tolak ayah Tian mo yang sangat kesal mendengar nama anaknya disebut sebagai pelaku oleh Wei lan.

"Itu sudah jelas bukan jika Tian mo pelakunya. Kami semua sudah mendengar pengakuan dari gadis ja**ng ini atau kalau mentri Wei tidak pecaya mari coba kita lihat di tubuh Tian mo pasti ada walau sedikit tanda melihat betapa panas kegiatan mereka dari tanda di tubuh gadis malang itu." seorang mentri lain yang merupakan lawan tuan Wei bernama mentri Kuo ikut bicara memojokkan mentri Wei.

"Sebaiknya kau menikahkan saja mereka dari pada terus menyalurkan hasrat dengan cara menjijikkan." kata Jeong nam menatap tuan Wei sambil terus tersenyum mengejek.

"Baik akan kami bawa wanita ja****g ini. Akan tetapi bukan sebagai seorang istri sah ataupun sebagai seorang selir. Tidak ada posisi yang sesuai bagi seorang ja***g melainkan hanya posisi seorang gundik dari putraku Tian mo. Posisi itu saja sudah cukup bagi ja**ng sepertinya." putus mentri Wei.

"Tidak tidak putriku adalah gadis yang sangat berharga dia tidak akan pantas jika hanya menjadi seorang gundik." tolak selir Hui.

"Sudahlah jangan membelanya lagi. Kau terlalu memanjakan dan memujanya hingga dia menjadi tidak tahu malu. Seorang gadis yang telah kehilangan mahkotanya sebelum bersuami seperti putri ja**ngmu itu dia tidak berharga sama sekali dia hanya gadis hina." bentak tuan An pada selir Hui

Selir Hui memeluk putrinya sambil menangis tak menyangka jika, hari yang selama bertahun tahun sudah dia nanti nantikan sebagai hari bahagia untuknya dan putrinya justru menjadi titik balik kehancuran bagi hidup putrinya.

Selir Hui menatap penuh akan rasa benci pada Ze. Karena ze telah berhasil membongkar skandal dari putrinya sehingga membuat nama baik putrinya hancur beserta hancunya masa depan putrinya itu.

"Dasar gadis sampah tidak berguna itu aku berjanji akan membalasmu atas apa yang telah dialami putriku. Akan aku pastikan jika kau akan membayar dengan hidupmu nanti." batin selir Hui

"Karena semua sudah jelas kalian boleh meninggalkan pengadilan istana ini. Wei Tian mo bawa An wei lan bersamamu." titah kaisar

Tian mo menunduk hormat lalu pergi membawa Wei lan keluar dari ruangan itu. Dia bahagia menerima keputusan untuk dirinya dan Wei lan. Walau dia sungguh mencintai Wei lan dia tidak bisa menerima Wei lan sebagai istrinya lagi sekarang ini.

Itu karena walau tidak dengan sengaja terjadi tubuh Wei lan sudah terlihat oleh banyak orang. Itu melukai harga dirinya sebagai laki- laki jika gadis yang akan menjadi istrinya telah terekspos tubuhnya dan menjadi tontonan banyak lelaki.

"*S*etidaknya aku masih bisa menikmati tubuhnya sesuka hati dan aku masih bisa mencari calon istri dari kalangan terpandang nanti." batin Tian mo.