NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 6

PEWARIS TERHEBAT 6

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Sci-Fi
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

“Gray dan yang lain dalam bahaya. Aku harus menolong mereka.”

Ketika Luc Besson menekan tombol dan serangan mematikan itu melesat cepat ke arah Gray dan rombongan, Gavin memaksakan dirinya berdiri. Napasnya terengah-engah, tubuhnya nyaris tak sanggup bergerak, tetapi kakinya tetap melangkah.

“Tidak!”

Ia berlari sekuat tenaga, meski sadar tindakannya mungkin tidak akan menghentikan serangan itu. Namun ia tidak bisa berdiam diri ketika kematian berada tepat di depan mata orang-orang yang ingin ia selamatkan.

Di saat itulah Gavin berteriak dalam keputusasaan yang paling dalam.

“Aku mohon hentikan waktu agar aku menolong mereka.”

Seketika, Gavin terperangah. Sebuah gelombang aneh menjalar dari dalam tubuhnya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

“Apa yang terjadi?”

Di hadapan kehancuran yang tak terelakkan, Gavin melihat sesuatu yang tidak pernah dirinya lihat selama ini—sebuah tanda bahwa kekuatan tersembunyi di dalam dirinya akhirnya terbangun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Hari yang panjang akhirnya berubah malam. Alexis sudah tertidur selepas makan malam karena kelelahan. Sementara itu, Xander tengah berkutat dengan pekerjaannya selama beberapa waktu sampai akhirnya ia beralih pada berita seputar kondisi mantan presiden Vistoria yang ditemukan di jurang tempo hari.

Xander menonton berita mengenai Luka di beberapa laman berita. "Luka masih dalam perawatan yang sangat intensif sekarang. Para polisi dan tentara juga menjaganya dengan sangat ketat. Akan tetapi, aku meragukan keterangan soal dia yang diserang oleh kelompok teroris dari negara lain. Ada kemungkinan hal itu untuk mengadu domba antar negara. Kemungkinan terburuknya adalah akan terjadi peperangan seperti beberapa tahun lalu."

Xander menghembus napas panjang. "Aku tidak tahu dimana keberadaan Luke sampai sekarang. Aku menduga jika seseorang atau sekelompok orang sudah membawanya pergi sebelum polisi menemukan Luka di jurang.

Sayangnya, aku tidak percaya begitu saja dengan polisi maupun media. Mereka adalah para penipu penghamba uang.”

"Luka dan Luke tiba-tiba menghilang. Salah satu pengawalnya mereka diculik oleh sekelompok orang. Pengawal itu tidak mengirimkan informasi lagi sampai akhirnya berita itu muncul." Xander tercenung agak lama. "Apa mungkin ini adalah salah satu tanda dari kerusuhan yang dikatakan Luc Besson dan Osvaldo Tolliver?"

Xander menoleh ke jendela. "Osvaldo Tolliver sudah tiba sebelum makan malam tadi. Dia langsung bergabung dengan Baba dan yang lain. Baba sempat marah dan memukulnya sebagai balasan karena sudah menyakiti keluarganya. Akan tetapi, hubungan mereka berangsur-angsur membaik. Mereka bahkan sedang berlatih sekarang."

"Aku harus membawa Bennet jika aku bertemu dengan Luka agar aku tahu apa yang sudah terjadi padanya dan Luke." Xander mengamati kalender di dekatnya. "Tiga hari lagi sampai aku pergi ke markas UltraTech. Luc Besson ingin menggantikanku agar dia mendapatkan informasi. Akan tetapi, bagaimana jika rencananya gagal? Keluargaku pasti akan berada dalam bahaya."

Xander termenung selama beberapa waktu. Meski ia hanya berdiam diri di kursi, tetapi pikirannya melanglang buana ke berbagai tempat. Ia seperti berada di ruangan yang terus menyempit dari waktu ke waktu. "Salah mengambil keputusan, maka aku akan menyeret keluarga dalam bahaya."

Govin mendekati Xander, membungkuk singkat. "Tuan, aku ingin mengingatkan Anda soal pertemuan keluarga Ashcroft dua minggu lagi di kediaman utama. Selain itu, keluarga Hillborn yang terdiri Morgan, Tuan Daxon, dan beberapa anggota lain akan berkunjung esok hari sesuai dengan kesepakatan."

"Aku mengerti. Persiapkan semuanya dengan baik, Tuan." Xander mengangguk.

Xander berdiri dari sofa, berjalan menuju pintu. "Apakah latihan sudah dimulai?"

Govin mengikuti dari belakang. "Sudah, Tuan. Anggota pasukan juga berlatih dengan bantuan dari robot Luc Besson."

"Di mana Miguel sekarang?" Xander menoleh singkat pada Mikael, tersenyum. "Dia lebih pendiam dibandingkan biasanya."

"Miguel tengah berada di rumah sakit sekarang, Tuan. Dia memeriksakan kondisinya. Penjagaan Luc Besson diserahkan pada Lorien dan beberapa pengawal lain. Dia tampaknya merasa bersalah karena dalam pertarungan dengan Luc Besson di peternakan kemarin."

"Ah, tidak ada siapa pun yang menyalahkan Miguel. Sehebat apa pun manusia, maka akan sulit mengalahkan seseorang dengan teknologi canggih."

"Kalian boleh beristirahat sekarang." Xander keluar dari ruangan, berjalan menuju kamar.

Govin dan Mikael membungkuk sampai keberadaan Xander menghilang dari pandangan.

"Bukan hanya kau dan Miguel saja yang merasa frustasi, Mikael. Sejujurnya, aku juga merasa tertekan dengan keadaan ini, begitupun dengan Tuan Xander dan Tuan Samuel. Hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah terus berbenah diri dan bertambah kuat, sekaligus kita harus bersiap untuk keadaan terburuk," ujar Govin.

"Aku mengerti, Tuan." Mikael berpamitan pada Govin, berjalan menuruni tangga. Ia mengembus napas panjang, berjalan menuju rumah sakit.

Mikael berhenti berjalan ketika melihat Miguel berada di halaman belakang rumah sakit. Ia sangat jarang berbicara dengan ayahnya sendiri selama ini. Ia merasa aneh dan canggung.

Mikael mengembus napas panjang, mendekati Miguel.

Miguel melirik Mikael sesaat, kembali menatap hutan gelap di depannya. "Apa yang kau inginkan? Aku akan menghajarmu jika kau hanya ingin merengek."

Mikael tersenyum tipis. "Kau tampak menyedihkan setelah pulang dari pertarungan di peternakan itu. Aku tidak pernah melihatmu seterdesak itu sebelumnya."

"Kau tampak senang melihatku menderita."

"Aku tentu harus senang karena dengan hal itulah matamu, mataku, dan mata semua orang menjadi terbuka lebih lebar. Kita dianggap sebagai satuan pasukan terhebat saat ini. Akan tetapi, saat berhadapan dengan orang-orang itu, kita bisa mengukur sejauh mana kemampuan kita sebenarnya."

"Kau terlalu banyak bicara, Mikael." Miguel tercenung sesaat, melirik Mikael lekat-lekat. Ia harus mengakui jika putranya itu sudah banyak berubah dibandingkan lima tahun yang lalu. "Kau masih mengingat perkataanku lima tahun lalu ketika kita dalam misi melindungi Tuan Xander saat berlatih dengan mendiang Tuan Evan Krest?"

"Kita berbicara di tepi tebing. Saat itu, kau berbicara seolah kau akan mati. Sialnya, kau masih tetap hidup hingga sekarang. Apa kau akan mengatakan hal yang sama lagi?"

Miguel mendongak ke langit yang gelap. "Firasatku mengatakan akan terjadi penyerangan ke tempat ini dalam waktu yang cukup dekat.

Kau harus sudah siap menggantikanku ketika hari itu terjadi. Aku merasa jika aku akan mati saat ini."

Mikael terdiam sesaat. "Ya."

"Kau harus beristirahat. Kau semakin tegang dari waktu ke waktu." Miguel meninggalkan Mikael, berjalan menuju jalanan setapak.

Mikael memperhatikan Miguel saksama. "Saat kau mengatakan firasatmu lima tahun lalu, kau tampak ketakutan. Akan tetapi, saat kau mengatakan hal tadi, kau terlihat sangat ketakutan. Kau memang sudah tua, Miguel."

Mikael memasuki rumah sakit, melakukan pemeriksaan.

Di saat yang sama, Luc Besson tengah mengamati proses latihan dari Gray, Baba, Bennet, Bruce, dan Osvaldo Tolliver. Mereka berada di lima ruangan berbeda.

Luc Besson duduk di kursi dengan layar-layar besar. "Sebelum mereka meningkatkan kemampuan istimewa mereka, mereka harus meningkat kemampuan fisik mereka sebagai syarat dasar untuk menahan kemampuan mereka.”

Axo dan Axe memasuki ruangan, mendekat pada Luc Besson.

"Kalian ternyata sangat merindukanku." Luc Besson mengelus Axo dan Axe bersamaan. "Mereka sudah memasangkan beberapa benda aneh pada kalian. Baiklah, selama Baba dan yang lain berlatih, aku akan menyempurnakan alat yang terpasang pada kalian."

Luc Besson mengambil sebuah kotak peralatan di laci. "Kita akan mulai sekarang."

Gray, Baba, Bennet, Bruce, dan Osvaldo Tolliver berlatih dengan sungguh-sungguh. Mereka harus menyelesaikan berbagai arena yang mengharuskan mereka untuk menghindari serangan. Mereka dilarang untuk menggunakan kemampuan selama proses latihan fisik.

Luc Besson terdiam ketika menyentuh Axe. Ia melihat beberapa bayangan yang bergerak sangat cepat. "Ah, kau semakin dekat denganku, George. Kau tampaknya sudah mengingat kejadian di peternakan. Apakah sudah terjadi sesuatu di markas?”

1
MELBOURNE
sabar sabar
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
Muantuaappp../Good/ Lanjut Thor..
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
makin berkembang dan makin seru ceritanya. lanjut thor... /Good/semangat...
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg bayak la tor
MELBOURNE: sabar guyss
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku yang baik hati
Glastor Roy
update ya torrr ku yang
MELBOURNE: udah diupload semua yaa
tunggu sebentar
total 2 replies
Glastor Roy
tor up ya
Glastor Roy
update
Glastor Roy
update ya torrr ku
MELBOURNE: sabar prosess
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!