NovelToon NovelToon
Sebatas Wanita Bayaran

Sebatas Wanita Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Obsesi / Bad Boy / Dark Romance / Sugar daddy
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Melia Andari

Luna Evelyn, gadis malang yang tidak diinginkan ayah kandungnya sendiri karena sang ayah memiliki anak dari wanita lain selain ibunya, membuat Luna menjadi gadis broken home.

Sejak memutuskan pergi dari rumah keluarga Sucipto, Luna harus mencari uang sendiri demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Hingga suatu malam ia bertemu dengan Arkana Wijaya, seorang pengusaha muda terkaya, pemilik perusahaan Arkanata Dinasty Corp.

Bukannya membaik, Arkana justru membuat Luna semakin terjatuh dalam jurang kegelapan. Tidak hanya menginjak harga dirinya, pria itu bahkan menjerat Luna dalam ikatan rumit yang ia ciptakan, sehingga membuat hidup Luna semakin kelam dan menyedihkan.

"Dua puluh milyar! Jumlah itu adalah hargamu yang terakhir kalinya, Luna."
-Arkana Wijaya-

Bagaimana Luna melewati kehidupan kelamnya? Dan apakah ia akan berhasil membalas dendam kepada keluarga Sucipto atau semakin tenggelam dalam kegelapan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persyaratan Apa?

Seminggu kemudian...

"Apa Luna telah datang untuk melamar magang di sini?" tanya Arkana saat sedang bersama Bayu di ruang kerjanya.

"Belum Tuan. Nona Luna belum terlihat datang sejak terakhir meninggalkan perusahaan ini saat berhenti magang," jawab Bayu.

Arkana menatap Bayu dengan heran.

"Bukankah batas magang nya hari ini?"

Bayu terdiam, ia tidak begitu mengikuti perkembangan kuliah Luna. Tapi Tuannya tahu sampai sejauh itu?

"Cari tahu dimana Luna dan apa yang dia kerjakan! Apakah dia begitu putus asa dan menyerah dengan kuliahnya?"

"Baik Tuan, tapi hari ini anda ada pertemuan dengan keluarga Sucipto untuk membahas tanggal pertunangan anda. Apakah akan hadir sesuai rencana?"

"Ya, aku akan datang. Siapkan saja semuanya."

"Baik," sahut Bayu lalu ia pun pergi meninggalkan ruang Tuannya.

Arkana tertegun sejenak, mengingat pertemuan terakhirnya bersama Luna.

"Apa dia benar-benar mencari pria kaya dan menghabiskan waktu dengannya?"

Tanpa sadar Arkana meremas dokumen yang ada di tangannya.

Ia pun memeriksa ponselnya, mencari nama Luna di sana. Namun begitu menekan nomor telepon wanita itu, telepon pun tidak tersambung.

Arkana terhenyak. Ia lupa jika namanya telah dimasukan ke daftar hitam oleh Luna.

"Brengsek!"

Arkana pun bangkit, hendak mencari apartemen Luna yang baru. Entah mengapa rasanya ia ingin marah pada wanita itu.

Baru saja kakinya melangkah, ponselnya telah berbunyi. Dengan cepat Arkana mengangkatnya.

"Halo?"

"Halo? Kak Arkana.."

Arkana terhenyak. Mendengar suara Maya di seberang sana membuatnya tersadar. Apa yang sebenarnya hendak ia lakukan? Kenapa hatinya merasa gelisah?

"Ada apa Maya?" sahut Arkana.

"Kakak jadi datang? Keluarga ku sudah menyiapkan makan malam yang enak untuk menyambut mu."

"Ya, aku akan datang."

"Oh baiklah, aku senang jika kakak bisa datang. Keluarga ku menantimu, kak."

Arkana melihat jam di tangannya. Seharusnya ia berangkat sekarang untuk menghindari macet pada jam kerja. Tapi entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang perlu diselesaikan?

"Kau tunggu saja, sebentar lagi aku jalan."

"Baik kak, aku tunggu," sahut Maya senang.

Arkana hanya mengangguk yang tidak bisa dilihat oleh Maya. Kemudian ia pun mengakhiri teleponnya. Beberapa detik kemudian pria itu kembali menghubungi seseorang.

"Bayu, carikan bucket bunga yang indah untuk aku bawa ke rumah Sucipto."

"Baik Tuan, bagaimana dengan pencarian nona Luna?" tanya Bayu.

Arkana terdiam sejenak, tatapannya berubah menjadi muram.

"Hentikan saja. Ada acara yang lebih penting untuk didatangi, cepat bawakan bunga kepadaku, karena kita akan berangkat sebentar lagi," ucap Arkana seraya mengepalkan kedua tangannya.

"Baik Tuan, segera saya carikan bunga yang cocok untuk nona Maya."

Arkana pun memutus panggilan teleponnya. Ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu mulai menghidupkan rokok dan menghisapnya.

...----------------...

Beberapa jam kemudian, Arkana dan Bayu telah tiba di rumah keluarga Sucipto. Saat turun dari mobil, ia sempat melihat sebuah mobil yang pernah ia lihat sebelumnya terparkir di ujung jalan.

Tidak hanya itu, beberapa mobil pun sedang terparkir rapi di depan rumah keluarga Sucipto. Arkana mengernyitkan dahinya, merasa heran dengan keberadaan mobil-mobil tersebut.

"Apa keluarga ini ada acara lain?" tanya Arkana.

"Seharusnya tidak ada, sepertinya ini acara mendadak mereka, Tuan."

Arkana mengangguk tipis lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah calon tunangannya, Maya Rianita.

Saat tiba di ambang pintu, Arkana terkejut melihat apa yang ada di dalam. Semua orang telah berkumpul di ruang tamu. Sepertinya mereka semua memang berniat untuk menyambutnya, karena terlihat wajah mereka yang begitu berseri saat ia datang.

Namun ada satu wajah yang terlihat masam dan tidak suka. Satu-satunya di antara mereka yang bahkan tidak menoleh ke arahnya.

Luna Evelyn.

Gadis itu hanya menatap tempat lain seraya melipat tangan di depan dadanya. Yang membuat Arkana semakin heran adalah, seorang pria paruh baya di samping Luna yang juga tersenyum sumringah menatap dirinya.

Pria paruh baya itu terlihat berpenampilan elegan, rambutnya tersisir rapi dan pakaiannya masih mengikuti mode zaman sekarang. Namun usia tidak bisa menutupi wajah tuanya.

Siapa dia?

"Kak Arkana..." Maya pun segera bangkit dari duduknya dan menghampiri Arkana di ambang pintu.

"Ayo kak, masuk. Kita sudah menanti dirimu sedari tadi," ucap Maya dengan lembut.

Arkana pun menurut, ia hendak melangkah, namun dikejutkan dengan suara Ana.

"Wah lihat, Tuan Arkana romantis sekali membawakan Maya bucket bunga secantik itu."

"Ah iya, ini untukku kak?" tanya Maya yang baru menyadari bunga di tangan Arkana.

Wanita itu terlalu bahagia menyambut Arkana, hingga tidak menyadari jika pria itu membawa bucket bunga yang amat cantik dan terlihat 'mahal'.

Arkana menoleh lalu tersenyum singkat. "Ya, ini untukmu. Ambillah."

Maya pun mengambil bunga itu dari tangan Arkana dengan senang hati. Raut bahagia terpancar dari wajahnya. Berbeda sekali dengan Luna, gadis itu masih duduk dengan wajah yang muram sambil sesekali memainkan jarinya sendiri.

"Ayo nak Arkana, silahkan duduk," ajak Hendri dengan tersenyum.

Arkana hanya mengangguk tipis lalu duduk di sofa yang telah disiapkan untuknya. Matanya terkunci pada sosok Luna yang masih saja tidak menatapnya.

Dan siapa pria tua di sampingnya itu?

"Nah karena nak Arkana telah tiba, langsung saja kita akan membicarakan pertunangan Maya dan nak Arkana," ucap Hendri membuka percakapan.

"Tunggu," sanggah Luna.

"Kalian akan berbicara pertunangan mereka, tidak ada hubungannya denganku. Aku minta hak ku sekarang, surat saham yang harusnya milikku, berikan padaku sekarang."

Hendri tercekat. Sejenak wajahnya terlihat kesal, namun karena ada Arkana dan juga Pak Bagas, ia pun kembali tersenyum.

"Luna, kamu tidak ingin ikut dalam menentukan hari bahagia adikmu?"

"Aku tidak punya adik. Dan aku banyak urusan setelah ini, jadi lebih baik sebelum kalian mulai, serahkan berkas itu sekarang," tegas Luna.

Hendri pun terdiam. Nafasnya naik turun merasa tersudut. Sementara Arkana yang tidak tahu apa-apa itu semakin menatap Luna dengan tajam.

"Kau sengaja ingin merusak acaraku bersama adikmu, nona Luna?" tanya nya dingin.

Sontak suara itu membuat pandangan Luna teralih padanya. Gadis itu tersenyum sinis pada Arkana.

"Jangan terlalu percaya diri Tuan Arkana. Acara mu tidak sepenting itu bagiku sehingga aku harus merusaknya. Lebih baik kau minta pada calon ayah mertuamu ini untuk memberikan hakku, karena aku telah mengikuti persyaratan darinya," ucap Luna tegas.

Arkana tertegun. Ia menatap Luna dengan lekat.

Persyaratan apa? Hak apa maksudnya?

1
Ani Basiati
dasar arkana pingin tak bejek bejek
zhelfa_alfira
coba deh lun ikuti alur si arka itu bikin dia juga bergantung pada mu bikin dia jatuh cinta..jangan bantah dia lun nurut aja sama dia sampai semua nya selesai magang dan selesai wisuda setelah itu boom tinggalkan dia...jika memang nanti berjodoh pasti akan balik lagi...semangat²
Ani Basiati
dasar arkani sdh gila
Ariany Sudjana
om kamu itu psikopat Radika, dia ingin Luna jadi penghangat ranjangnya saja, kapanpun dia mau, coba kamu cari tahu masalah sebenarnya Radika, kasihan luna, hidupnya hancur gara-gara om kamu
Bella syaf
ayo cari tahu Radika, om kamu tuh bermasalah
Ani Basiati: jahat banget om radika
mending pergi luna
total 1 replies
Ariany Sudjana
ga suka sama Arkana, CEO tapi bodoh, mau saja dimanipulasi Maya..kenapa Arkana bukannya mencari tahu kebenarannya seperti apa, bukannya ikut menghancurkan kehidupan Luna?
Ani Basiati
pergi aj luna thor ke LN
zhelfa_alfira
gerget nya aku sama arka..ayo lun nurut aja dulu sama arka sampai kamu lulus kuliah baru nanti pergi jauh dari mereka andai nanti kembali kamu sudah menjadi wanita yang kuat dan tangguh...semangat lun..
tekan kan juga sama arka kalau dia tidak boleh menikahkan maya selama kamu di sisi nya atau sampai kamu lulus kuliah...
Neneng Yensiana
pergi jauh atur balas dendam yg manis buat Arkana hingga dia menderita
Kurnia Damiasih
ayok tor di tunggu upnya ,buat Luna tetap semangat jangan menyarah ,setelah kuliamu kelar pergi jauh keluar negri biar si Arkana menyesali semuanya 💪💪💪
Neneng Yensiana
pergi Luna jauhhhhhh buat Arkana menyesal
Ani Basiati
lanjut thor
zhelfa_alfira
lanjut²..ayo lun semangat nanti setelah wisuda pergi lah menjauh dari si arka itu.😁
Ani Basiati
Hu'um mendung kabur ke LN daan semoga luna hamil
Neneng Yensiana
kabur biar km bahagia diluar buat Arkana menderita jgn mau di perbudak,buat dirimu bahagia dan buat keluarga mu menyesal ambil hakmu
Kurnia Damiasih
Luna kaburlah ke luar negri dulu ,biar si Arkana kelojotan mencari kamu ,kalau udah sukses barulah kembali dan lanjutkan balas dendam sama keluarga yg membuangmu.
dan buat Arkana mengejarmu sampe tergila2.
Bella syaf
psikopet banget Arkana ini
zhelfa_alfira
pergi aja lun keluar negeri biar kapok itu arka gerget aku loh......
zhelfa_alfira
semangat lun abaikan yang tak menginginkan mu raih kesuksesan mu lalu hancurkan mereka yang sudah jahat kepadamu..
Kurnia Damiasih
AQ sangat senang dg alur ceritanya,lanjut tor jangan di jedah jangan bikin penasaran ,AQ jajdi greget ingin mendukung Luna...😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!