Sekian lama Rion menderita karena selalu saja kerasukan setiap saat, mau itu siang atau pun malam maka setan terus saja merusak tubuh anak laki laki ini. bahkan Rion sampai berpikir untuk bunuh diri saja, sangking lelah nya dengan hidup yang selalu di rasuki setan.
Namun seorang wanita bernama Purnama berjuang keras untuk membuang setan yang ada di tubuh Rion, dia tidak sendirian karena ada adik nya juga yang membantu.
Mampu kah Purnama membuang iblis di tubuh Rion?
Atau justru Purnama malah gagal dan Rion harus meninggal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Menemukan
"Kemana dia membawa bayi itu pergi?!" Arya sudah sampai di pinggir lautan namun belum bisa menemukan Rion.
"Kata mereka tadi pergi ke arah sini tapi ternyata tidak ada apa-apa dan bahkan tidak ada energi kekuatan di daerah sini." Nolan juga berusaha untuk mencari.
"Zahra itu sangat licik dan mungkin saja saat ini kelicikannya akan terus bertambah." ujar Arya karena dia memang sudah sangat paham dengan tingkah Zahra.
"Dia kenapa tidak langsung di musnahkan saja?" tanya Nolan karena dia memang belum tahu.
"Sebab dia memiliki ilmu rawa rontek dan terbawa sampai mati, jadi mau sampai kapan saja tidak akan pernah bisa musnah dan itu ada gandengannya juga dengan Adi." jelas Arya.
"Bapak mu?!" Nolan seolah sangat kaget.
Arya tidak menjawab karena dia tidak ingin mengakui bahwa Adi itu adalah orang tua dia karena Arya menganggap pria jahat itu tidak akan pernah memiliki hubungan apa pun dengan dirinya, sama juga dengan Purnama karena mereka memang sepakat tidak akan pernah mengakui siapa Adi.
Namun bayangan Adi selalu saja datang menghantui mereka berdua sehingga dia terus membuat masalah dan tentu saja membuat kedua anaknya ini merasa begitu sengsara, malah sekarang tambah juga dengan Zahra sehingga sudah pasti Purnama sangat pusing bukan kepalang memikirkan semua masalah ini.
Andai saja bisa memilih maka Purnama lebih baik berurusan dengan iblis kuat tapi tidak memiliki hubungan darah dengan dia, daripada harus menghadapi anak sendiri yang pasti akan menguras emosi serta tenaga batin dan juga fisik sehingga nanti yang ada pertentangan batin akan terus terjadi dalam diri ratu ular yang malang itu.
Namun apa mau di kata karena nasib juga tidak bisa di pilih sehingga mau tidak mau maka Purnama harus menghadapi Zahra yang sangat jahat dan juga bengis, sama sekali Zahra tidak memiliki rasa insaf dan rasa bersalah kepada orang yang telah dia sakiti secara brutal selama ini.
Malah yang ada Zahra terus saja mengejek Arka karena saat itu dia bisa memperdaya Arka dan membuat pemuda itu melakukan kejahatan yang sangat besar, bahkan kala itu Arka mulai terbawa arus karena dia merasa memakan jeroan manusia sangat nikmat dan terus kecanduan sehingga hasrat ingin membunuh bersemayam di dalam hati.
"Hahhhhh kenapa kau terus saja seperti ini." Arya mengeluh sendirian.
"Bagian laut juga sama sekali tidak ada tanda, jadi ke mana dia membawa bayi itu?!" Nolan menatap laut yang sangat luas.
"Haiiisss!"
"Eh kenapa kau mendesis begitu, Bang!" Nolan reflek menjauh karena dia takut juga dengan Arya yang mode serius.
Arya tidak menjawab ucapan Nolan karena saat ini telinga dia menangkap sesuatu yang sedang gemerisik di dalam semak, maka dengan cekatan Arya berjalan menuju suara itu karena dia merasa mungkin saja itu adalah Rion yang sudah membawa bayi milik Dian dan juga Beni yang tadi sempat di kabarkan hilang.
"Apa yang di datangi oleh dia?" Nolan mengikuti Arya.
Suara berisik itu semakin terdengar di telinga Arya dan dia sudah mempersiapkan pedang es untuk melihat siapa yang ada di hadapan nya kali ini, agak tergesa juga langkahnya karena Arya takut bila Rion sudah berhasil memakan bayi itu sehingga dengan kata lain maka Zahra sudah melepas segel yang di buat oleh Sagara.
"Heheeeeee...kita berjumpa lagi." Rion tersenyum menatap Arya dengan gigi yang penuh dengan darah.
"Bajingan!" Arya mengumpat marah karena Rion sudah menghisap habis darah dari Haikal.
"Bang, dia sudah memakan bayi itu!" Nolan berteriak keras karena dia juga melihat.
Duaaaaaak.
Arya menghantam Rion yang masih di rasuki oleh Zahra karena kelihatan walau sudah memakan darah bayi tapi tetap saja seolah Zahra tidak bisa pergi dari tubuh Rion, entah apa yang telah terjadi ini karena Arya juga belum bisa memahami situasi yang ada di tempat ini dan apa yang akan di lakukan oleh Zahra.
"Huhuhuu jangan sakiti aku, aaah sakit sekali." Rion merintih kesakitan Karena sekarang dia kembali lagi.
"Nak!" Arya menjadi kaget karena secepat itu Zahra bisa menghilang.
"Bunuh saja aku, Bang! tolong akhiri semua penderitaan yang tiada habisnya ini." Rion menangis karena sungguh tidak sanggup menahan rasa sakit yang dia derita.
"Dia bisa secepat itu menghilang!" Nolan sungguh terpana dengan Zahra.
"Sudah ku katakan bahwa Zahra adalah iblis yang sangat licik." Arya bergumam pelan dan memperhatikan Rion.
"Aaaah apa yang ku lakukan ini, aku membunuh siapa!" Rion histeris ketika melihat darah yang ada di tangan dan juga mulut dia.
"Nak tenang lah dulu, tenang kan dirimu." Arya menghampiri Rion yang sangat ketakutan dan juga panik itu.
"Aku tidak ingin hidup lagi seperti ini, tolong segera bunuh saja aku!" Rion mencengkeram erat tangan Arya karena dia merasa muak dengan hidup ini yang terus melakukan segala tindakan jahat kepada manusia lain.
Arya memahami apa yang tengah dirasakan Rion saat ini karena dia pasti sangat tertekan atas apa yang telah terjadi, oleh sebab itu dia merasa lebih baik kematian saja yang datang menjemput dia daripada harus hidup namun sengsara seperti ini dan membuat orang lain merasa celaka serta sengsara akibat ulah dia sendiri.
Zahra memang luar biasa jahat karena pasti saat ini dia tertawa bahagia karena bisa mempermainkan semua orang dan juga bisa menyiksa perasaan Rion dengan sangat jahat, bahkan bisa jadi saat ini Zahra juga bisa mendengar apa yang di katakan oleh Arya atau manusia lain karena kekuatan dia cukup besar.
"Di mana Zahra itu sekarang berada, Bang?" Nolan juga ikut mendekat karena ingin tahu.
"Di dalam jantung anak ini." Arya melihat cahaya hijau di dada Rion.
Nolan juga memperhatikan dengan seksama tentang cahaya yang di katakan oleh Arya itu, memang tidak sembarang orang bisa melihat tapi Nolan masih bisa memperhatikan dan juga mengerti bahwa itu memang Zahra dan pasti dia saat ini bersembunyi untuk membuat Arya serta yang lain merasa kesal karena tidak bisa menangkap dia.
"AKU INGIN MATI SEKARANG JUGA!" Rion lepas kendali dan ingin bunuh diri.
"Hei Nak!" untung Arya cepat menangkap dan juga tubuh Rion sangat kurus sehingga tidak sulit untuk memegang pemuda itu.
"Bang dia pasti frustasi dan tidak sanggup untuk terus seperti ini." Nolan juga panik melihat keadaan tersebut.
"Ya kau diam, dari tadi terus saja mengoceh!" bentak Arya.
Seketika Nolan terdiam dan tidak berani lagi membuka suara, malah dengan hati-hati dia mengambil mayat Haikal yang telah kehabisan darah akibat di hisap oleh Rion barusan. lihat bayi itu terkulai begitu saja karena tidak bernyawa lagi, kalau dulu Nolan adalah siluman jahat namun ketika melihat bayi seperti itu masih ada juga rasa ibadi dalam hati dia.
Selamat pagi besti, jangan lupa like dan komen nya ya.