NovelToon NovelToon
Azzura ( Obsesi Sang Alpha)

Azzura ( Obsesi Sang Alpha)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Vampir / Manusia Serigala / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Fantasi Wanita / Kekasih misterius
Popularitas:39.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Sekuel dari novel Cintaku Dari Zaman Kuno

Azzura hidup dalam kemewahan yang tak terhingga. Ia adalah putri dari keluarga Azlan, keluarga terkaya dan paling berpengaruh di negara Elarion. Namun, dunia tidak tahu siapa dia sebenarnya. Azzura menyamar sebagai gadis cupu dan sederhana semua demi kekasihnya, Kenzo.

Namun, tepat saat perkemahan kampus tak sengaja Azzura menemukan sang kekasih berselingkuh karena keputusasaan Azzura berlari ke hutan tak tentu arah. Hingga, mengantarkannya ke seorang pria tampan yang terluka, yang memiliki banyak misteri yaitu Xavier.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenzo Yang Tak Tahu Malu

Suara bel perkuliahan berbunyi, menandakan jam pelajaran telah usai. Dosen baru saja keluar dari kelas sambil mengangguk ramah kepada mahasiswa.

Di salah satu sudut ruangan, Azzura merapikan bukunya dengan tenang. Di sebelahnya, Sania membantu menyusun catatan dan memasukkan ke dalam tas mereka.

“Udah yuk, ke kantin kita. Gue laper banget,” ujar Sania santai.

Namun, langkah mereka terhenti ketika pintu kelas kembali terbuka.

Kenzo masuk.

Beberapa mahasiswa yang belum sempat pergi langsung terdiam, suasana mendadak canggung.

Kenzo berjalan pelan menuju bangku Azzura, membawa sesuatu di tangannya. Sebuah kotak kecil yang dihias pita merah.

"Azzura," panggilnya dengan suara lembut.

Azzura hanya melirik sekilas, lalu kembali menunduk membereskan tasnya.

Kenzo berdiri di depan mereka dan menyodorkan kotak itu.

“Ini cokelat, khusus aku beli buat kamu,” katanya sambil tersenyum sok manis. “Tanda permintaan maaf.”

Sania mengangkat alis. Ia berdiri dan menatap Kenzo dengan tatapan sinis.

“Cokelat?” Sania mendengus. “Gak usah capek-capek deh deketin sepupu gue, Kenzo. Gue tahu banget niat lo.”

Kenzo mengerutkan kening. “Sania, gue tulus. Gue cuma pengen .…”

“Tulus apanya?” potong Sania cepat. “Setelah lo tahu Azzura itu anak orang kaya, baru sekarang lo tiba-tiba muncul bawa cokelat? Ck. Murahan banget gaya lo. Urusin aja tuh, cewek lo yang udah di out dari kampus ini.”

Beberapa mahasiswa yang masih di kelas menahan tawa. Suasana mulai panas.

Kenzo berusaha tetap tenang.

“Lo salah paham. Gue beneran pengen minta maaf sama Azzura. Gue … gue juga udah gak ada hubungan apa-apa lagi sama Rica. Dia itu yang terus nyulut gue buat benci Azzura. Semua karena dia. Dia yang terus menghasut gue.”

Sania tertawa pendek dan menyilangkan tangan. “Oh, jadi sekarang Rica yang salah? Padahal lo yang nginjek-injek harga diri Azzura waktu dia belum secantik sekarang. Dasar cowok gak tahu diri. Lo benar-benar mokondo lovers.”

Kenzo melirik Azzura, berharap ia membuka sedikit celah untuk bicara. Tapi Azzura hanya berdiri, menatapnya datar.

“Sorry,” ucap Azzura dingin. “Gue gak tertarik sama cokelat murahan lo itu.”

Ucapan Azzura seperti tamparan keras di wajah Kenzo.

Tanpa berkata lebih lanjut, Azzura mengaitkan lengannya pada lengan Sania, dan mereka berdua berjalan keluar dari kelas. Kepala tegak. Anggun. Penuh harga diri.

Begitu mereka menghilang di balik pintu, beberapa mahasiswa di kelas mulai cekikikan.

“Sakit sih itu.”

“Baru ditolak pakai kata ‘murahan’, haha.”

Tangan Kenzo mengepal kuat, matanya menatap kosong ke arah pintu.

Tapi satu hal yang pasti dia belum akan menyerah. "Azzura … lo belum lihat semuanya."

**

Keesokan harinya.

Suasana kantin kampus Asteria seperti biasa, ramai dengan suara obrolan dan denting sendok garpu. Mahasiswa berbaris di antrian makanan, sebagian lagi sibuk mencari meja kosong.

Azzura dan Sania baru saja duduk di pojok kantin, membawa nampan masing-masing berisi makan siang. Sania sibuk membuka tutup botol minumnya, sementara Azzura mulai menyendokkan nasi.

Tapi, ketenangan mereka terusik oleh satu sosok mahluk goib yang kini makin sering muncul.

Kenzo.

Pria itu lagi-lagi datang, seolah tak tahu diri. Ia berdiri di samping meja mereka, tersenyum sok akrab.

“Azzura,” sapanya sambil sedikit membungkuk. “Kamu mau makan apa? Biar aku yang pesenin.”

Azzura hanya melirik sebentar. “Gak usah. Gue udah ambil sendiri.”

Sania yang duduk di seberangnya menggeram pelan. “Lo tuh gak punya rasa malu ya, Kenzo? Sekali ditolak gak cukup?”

Kenzo mengabaikan Sania. Tatapannya terus tertuju pada Azzura.

“Azzura, aku tahu kamu masih marah soal masa lalu. Tapi ... aku juga tahu satu hal,” ujarnya dengan suara dibuat penuh penyesalan.

Azzura tidak menanggapi, hanya menyuapkan makanan ke mulutnya dengan tenang.

Kenzo melanjutkan, “Kamu itu dari zaman SMA gak pernah nyerah ngejar aku. Tiap hari cari perhatian, nyamperin aku. Dan sekarang kamu bilang udah gak suka?”

Azzura meletakkan sendoknya perlahan. Ia menatap Kenzo, dingin, datar, tanpa emosi.

Sania sudah hendak menyembur Kenzo dengan kata-kata tajam, tapi Azzura menahan dengan satu lirikan tegas.

Kemudian, Azzura bersuara. Tenang, tapi penuh ketegasan.

“Sayangnya,” ucap Azzura pelan, “gue emang pernah cinta sama lo.”

Kenzo menegang. Sania menatap tajam.

“Tapi .…” Azzura melanjutkan, suaranya lebih dingin. “Cinta itu udah mati. Udah hilang. Udah gak ada sisa sedikit pun.”

Kenzo tampak terdiam. Senyumnya luntur, tergantikan ekspresi sulit dipercaya.

Azzura menunduk lagi, kembali menyuapkan makanannya. Seolah Kenzo hanyalah angin lalu yang mengganggu jam makan siangnya.

Sania terkekeh pelan. “Tuh denger, Mas. Cintanya udah dikubur. Jadi lo juga mending gali lubang sendiri, terus nyusul.”

Beberapa mahasiswa yang duduk di sekitar mereka memperhatikan diam-diam. Sebagian menahan senyum, sebagian lagi menggelengkan kepala karena malu melihat Kenzo yang terus mencoba.

Kenzo berdiri terpaku. Pipi dan telinganya mulai memerah karena malu dan amarah.

Azzura sama sekali tidak peduli. Baginya, cinta lama itu sudah tak layak dikenang.

**

Langit sore mulai memudar. Kampus Asteria perlahan sepi. Mahasiswa satu per satu meninggalkan area kampus, membawa lelah dan cerita masing-masing.

Azzura berjalan seorang diri menyusuri trotoar kampus. Sania sudah lebih dulu pulang karena ada urusan mendadak. Rambut Azzura dikecup angin senja, dan langkahnya santai namun waspada.

Namun, tepat di depan gerbang kampus, seseorang kembali menghadangnya.

“Zura!” suara itu membuat Azzura menghentikan langkahnya.

Ia menatap datar ke arah suara. Benar saja, Kenzo berdiri dengan motornya yang diparkir menyamping, helm di tangan, senyum sok manis menghiasi wajahnya.

“Gue anterin pulang, ya?” tawar Kenzo dengan gaya santainya. “Angin sore enak, motor gue juga lagi wangi.”

Azzura mengangkat alis. “Gue lebih suka naik kendaraan umum daripada bareng lo.”

Kenzo tertawa kecil, tapi wajahnya mulai tegang. “Udahlah Zura … gue tahu lo masih marah. Tapi kita bisa mulai dari awal, kan? Gue masih ingat masa SMA. Kita dulu—”

“Stop,” potong Azzura, suaranya dingin. “Gue gak mau denger cerita basi lo lagi.”

Kenzo menghela napas panjang, berusaha bersabar. Tapi sebelum dia bisa berkata lebih, seseorang muncul dari arah belakangnya.

Lengan kokoh tiba-tiba melingkar di pinggang Azzura.

“Azzura, pulang bareng gue,” ujar suara tenang namun dalam di telinganya.

Azzura menoleh dan matanya membulat. “Xavier?!”

Xavier berdiri di belakangnya dengan postur tegap dan tatapan tajam ke arah Kenzo. Tangannya tetap memeluk Azzura seolah itu adalah hal paling wajar di dunia. Senyum tipis tersungging di bibirnya senyum milik seseorang yang tak akan mundur sedikit pun.

Kenzo melotot. “Lo siapa? Seenaknya lo ngatur Azzura? Lo gak ada hak, buat ngatur Azzura, jadi biarkan dia memilih.”

Xavier membalas tatapan itu dengan tenang. “Gue orang yang dia pilih sekarang.”

Azzura ikut menatap Kenzo, lalu dengan gerakan halus, dia menyandarkan tubuhnya ke dada Xavier. Tangannya membalas pelukan Xavier, membuat pemuda itu terkejut sejenak.

“Sayangnya,” ucap Azzura dengan senyum datar, “gue lebih milih pulang bareng kekasih gue.”

Xavier yang awalnya tenang, kini wajahnya berubah merah. Kupingnya memerah, dan lehernya ikut memanas. Tapi dia cepat-cepat menetralkan ekspresi, berusaha terlihat dingin dan tenang.

“Jadi tolong, Kenzo,” lanjut Azzura, “berhenti ganggu gue. Gue udah bukan Azzura yang dulu.”

Kenzo mengepalkan tangan begitu keras hingga buku-bukunya memutih.

“Gue gak akan nyerah semudah itu,” desisnya.

Xavier melangkah maju setengah langkah, menatap Kenzo tajam.

“Dan gue gak akan tinggal diam kalau lo terus ganggu cewek gue,” katanya pelan namun penuh tekanan.

Tanpa berkata lagi, Xavier menggenggam tangan Azzura dan menariknya menjauh.

Azzura menoleh sedikit ke belakang. “Sampai sini aja, Kenzo. Lo bukan siapa-siapa lagi.”

1
Mor Mintarsih
xavi harus benar² sabar dan tekun nanti menghadapi
zylla
Kok Azzura gatau identitas asli keluarganya?
zylla
Siapa suruh cari masalah sama Zanaya 😮‍💨
Mor Mintarsih
yeee betul tebakan ku...jodoh tak kan lari kemana .😘🥰😍
Ayudya
spot jantung dan hati aku mak
zylla
Good job, Zura!
zylla
Astagaaaa, jangan sampe kena 😱
Mor Mintarsih
kenzo kenzo tunggu pembalasan luna...mamam nanti bubur
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘIncha ᴳᴿ🐅❤️⃟Wᵃf
ngeri ngeri sedap
Kusii Yaati
yang berani mengusik keluarga Azlan berarti sudah siap mati 😏
Ayudya
bagaimana tidak gila anak yg di kandung selama 9 bulan mau di celakai dan di buat cacat.ya siap siap aja buat bapak Mahendra untuk hancur.buat momy zanaya Badas hanis/Drool//Drool//Drool//Drool/
Tiara Bella
wow zanaya.....ngeriiiiiii...kepala manusia ky bola aja ngegelundung
mama_im
selanjutnya kepala kalian yg menyusul 😈😈😈
Kasih Sklhqu
senjata makan tuan rasain tuh rica ayam geprek 🤣🤣
Tiara Bella
senjata makan tuan kan kapok gk tuh si Rica Rica entok.....
Ayudya
hadeh rica seneng banget cari masalah
Dian Susantie
Chris udh dihabisi Xavier, Rica² udh disingkarikan krn ulahmya aendiri.. tinggal si Kenjo nih kl msh ngeyel.. habis lo .. buaya buntung..!! 🤪🤪🤪
Zea Rahmat
mamposss kau senjata makan tuan kannnn
cuma baca
sudah saya duga,pasti si ayam rica2/Sweat/
cuma baca
😱😱😱😱😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!