NovelToon NovelToon
Sikap Aneh Suamiku

Sikap Aneh Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor jahat / Nikahmuda / Poligami / Hamil di luar nikah / Duda / Berondong
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi tan

Awalnya kupikir Roni adalah tipikal suami yang baik, romantis, lembut, dan bertanggung jawab, namun di hari pertama pernikahan kami, aku melihat ada yang aneh dari diri Suamiku itu, tapi aku sendiri tidak berani untuk menduga-duga sebenarnya apa yang tersembunyi di balik semua keromantisan suamiku itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyusul

Aku terperanjat saat mendengar suara alarm dari ponselku, Aku mengerjapkan mataku dan melihat pada jam dinding yang ada di kamar ini, sudah jam 04.00 sore.

Aku langsung bangun dari tidurku, meskipun mataku masih mengantuk, aku langsung menyambar handukku dan masuk ke dalam kamar mandi, barangkali saja setelah mandi badanku jadi segar dan ngantuk aku pun hilang.

Sesuai dengan rencanaku, sore ini aku mau datang ke tokonya Mas Roni, hitung-hitung memberi kejutan padanya, karena aku sengaja tidak mengatakan padanya kalau aku menyusul ke tokonya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, aku pun memoles tipis-tipis wajahku di depan cermin, rasanya tidak sabar bertemu dengan Mas Roni di toko, Sejak pagi dia berangkat ke toko aku kok rasanya sudah kangen, atau mungkin karena aku sendirian di rumah.

Setelah rapi aku pun kemudian keluar dari rumah, tidak lupa aku Mengunci pintu rumah supaya aman.

“Mau ke mana Mbak Fani?“ tanya Bu Tati yang tiba-tiba lewat di depan rumah.

“Mau ke tokonya Mas Roni!" Jawabku singkat, kemudian aku mulai mengeluarkan ponselku untuk memesan ojek online, ke alamat yang pernah Mas Roni berikan padaku, alamat toko furniture-nya yang ada di dekat pasar Kebayoran Lama.

“Tanggung banget Mbak nyusul jam segini, biasanya juga kan bang Roni kalau pulang sore-sore, di tokonya kan ada karyawan yang nunggu, sayang lho jaraknya lumayan, setengah jam kebih dari sini!“ kata Bu Tati yang masih berada di tempatnya.

“Oh hari ini Mas Roni pulang jam 09.00 malam Bu, makanya saya sengaja menyusul ke tokonya buat temenin dia,” jawabku yang sudah memesan ojek online kemudian aku kembali memasukkan ponselku di dalam tas sambil menunggu ojek online itu datang.

“Ah, biasanya juga sore-sore bang Roni sudah pulang waktu dulu mah, kalau dia pulang malam itu berarti dia mampir ke ….“ Bu Tati tiba-tiba menghentikan perkataannya.

"Mampir ke mana Bu?" tanyaku sambil menatap ke arahnya.

“Oh tidak tidak, tadi saya salah ngomong Mbak, ya udah kalau begitu saya permisi ya!" sahut Bu Tati yang tiba-tiba buru-buru berjalan meninggalkan aku yang masih berdiri di depan rumah menunggu ojek online.

Aku tertegun dengan sikap Bu Tati, Sebenarnya apa yang dia ketahui tentang Mas Roni?

Sepertinya ini mencurigakan, aku harus mencari tahu, sebenarnya ada apa di balik semuanya ini, kenapa setelah aku menikah dan pindah ke sini semuanya seperti aneh, seperti ada hal yang belum pernah aku ketahui sebelumnya.

“Mbak Fani ya?” tanya seseorang yang tiba-tiba datang di hadapanku dengan memakai seragam khas ojek online.

"Oh iya bang, tolong antarkan ke Jalan Kenanga ya ke toko furniture Mandiri! Pokoknya sesuai aplikasi!“ jawabku yang kemudian langsung naik ke atas ojek online yang sudah datang menjemputku itu.

Abang ojek online itu mengagukan kepalanya, kemudian dia segera melanjutkan motornya itu Menuju ke alamat sesuai dengan aplikasi.

Dalam hati aku pun masih bertanya-tanya dengan perkataan Bu Tati tadi mengenai Mas Roni, sepertinya orang-orang di sekitar sini tahu sesuatu tentang Suamiku itu, tapi bagaimana cara aku bisa mengorek keterangan dari mereka, Apakah aku harus bertanya satu-satu pada mereka?

Seandainya saja benar Mas Roni punya rahasia yang aku tidak ketahui, lalu aku mengetahuinya dari orang lain, Lalu bagaimana nasib pernikahan kami?

Bahkan belum genap satu minggu kami menikah, dan apakah aku siap menerima kenyataan kalau misalnya Mas Roni punya rahasia yang membuat aku shock, Meskipun aku tidak tahu itu apa, Aku tidak berani menduga-duga karena semuanya masih abu-abu.

Sebenarnya aku tidak ingin mencurigai Mas Roni, apalagi sejak aku kenal dengan dia sekalipun dia tidak pernah menyakiti hatiku, dia selalu memperlakukan aku dengan baik,  bahkan sikapnya juga sangat hormat pada Ibuku, tapi kenapa justru orang lain yang membuat Aku curiga terhadap Suamiku itu, yang membuat mau tidak mau aku jadi meragukan suamiku sendiri, padahal jujur saja aku sangat mencintai dia, selama ini tidak ada seorang laki-laki pun yang bisa meluluhkan hatiku, kecuali dia.

“Sudah sampai Mbak!“ kata ojek online itu sambil menghentikan laju motornya.

“Oh Iya Bang, terima kasih, tadi uangnya sudah ya di dompet digital!" Ucapku sambil turun dari motornya.

"Iya mbak sama-sama!” sahut tukang ojek itu yang kemudian Langsung kembali melajukan motornya meninggalkan aku.

Mataku tertuju pada sebuah toko furniture yang besar di pinggir jalan raya ini, toko furniture Mandiri, ya itu adalah toko furniture  milik Mas Roni, alamat yang diberikannya tepat, kemudian aku melangkah masuk ke dalam toko itu, di situ terlihat ada beberapa orang pegawai yang sedang berjaga, mereka tersenyum ramah kepadaku.

“Selamat sore Mbak, ada yang bisa kami bantu? Di sini barang-barang kami sangat berkualitas dan garansinya juga lama, Mari Mbak dilihat-lihat dulu barangkali ada yang cocok!“ ucap salah seorang pegawai yang langsung datang menghampiriku dengan ramah.

Aku hanya tersenyum saja, sepertinya pegawai itu tidak mengenali aku sebagai istri dari mas Roni, Bos mereka, wajar saja karena memang aku baru menikah dan Mas Roni memang tidak mengundang siapa-siapa, hanya keluargaku saja di Bandung.

“Saya Fani istri dari mas Roni pemilik toko ini, Apakah saya bisa bertemu dengan suami saya?" tanyaku yang langsung tersenyum ke arah karyawan wanita itu.

Pegawai itu nampak tertegun, Dia melihatku dari atas sampai ke bawah, seolah tidak percaya kalau aku ini memang benar-benar istri dari mas Roni Bosnya itu.

“Memangnya Pak Roni sudah menikah?“ tanya pegawai itu, kulihat pegawai yang lain menoleh ke arahku, aku akui memang ini adalah untuk yang pertama kalinya aku datang ke Toko ini.

“Ya benar, kami sudah menikah sekitar seminggu yang lalu, saya datang ke sini untuk menyusul dan menemani suami saya, Oh ya di mana Mas Roni?“ kataku sambil mataku memindai pada seluruh toko ini, mencari di mana keberadaan Mas Roni.

Pegawai wanita itu nampak menoleh ke arah pegawai yang lain seolah bingung memberikan aku jawaban.

Tiba-tiba salah satu pegawai laki-laki yang sejak tadi berdiri memperhatikan kami, datang mendekati aku yang masih berdiri di depan toko ini.

“Maaf ya Mbak, sepertinya 15 menit yang lalu Pak Roni sudah pulang deh, coba saja dihubungi di ponselnya, karena biasanya beliau memang pulang jam segini, jarang beliau pulang malam!“ kata karyawan laki-laki itu.

Aku terdiam mendengar perkataan pegawai laki-laki itu, perkataannya Sama persis dengan perkataan Bu Tati tadi saat aku mau berangkat ke toko.

Kalau Mas Roni pulang sore, lalu kenapa dia mengatakan padaku kalau dia pulang jam 09.00 malam?

Sebenarnya Mas Roni pergi ke mana? Kenapa dalam hal ini dia tidak jujur padaku?

"Atau begini saja Mbak, Saya telepon pak Roni ya, saya bilang kalau istrinya datang ke sini!“ lanjut pegawai laki-laki itu yang mungkin merasa tidak enak padaku yang sudah datang.

“Tidak usah, biar saya saja menghubungi suami saya, terima kasih ya informasinya!" ucapku yang kemudian langsung merogoh tasku untuk mengambil ponselku.

Aku memang harus menanyakan langsung pada Mas Roni, Saat ini hatiku mulai tak karuan Sebenarnya apa yang Mas Roni sembunyikan dariku.

Aku mulai menelepon Mas Roni, beberapa kali aku menelepon tidak ada jawaban dari mas Roni, hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya barulah terdengar suara telepon diangkat.

“Halo sayang, ada apa menelepon Mas? Kan tadi Mas sudah bilang kalau Mas pulang jam 09.00 malam!" terdengar suara Mas Roni dari seberang telepon, hatiku semakin memanas, dia sudah terciduk berbohong padaku, sudah jelas Bu Tati dan karyawannya bilang kalau Mas Roni sudah pulang ke rumah di sore hari.

Tapi kalau aku jujur dan mengatakan bahwa aku saat ini sedang berada di tokonya, mungkin Mas Roni akan kalang kabut karena ketahuan berbohong, dan mungkin dia akan menutupinya dengan kebohongan yang lain, sebaiknya aku pura-pura saja kalau aku berada di rumah, aku langsung masuk ke sudut toko supaya tidak terdengar suara bising lalu lalang kendaraan.

“Aku kangen sama kamu Mas, rasanya lama sekali menunggumu pulang!“ jawabku sambil mataku jelalatan mengawasi keadaan sekitar, beberapa pegawai nampak memperhatikan, tapi mereka tidak ada yang berani mendekat ke arahku.

“Iya Mas juga kangen sama kamu, Sabar ya, nanti pulang Mas akan bawakan kamu bebek bakar yang enak, maaf untuk hari ini Mas tidak pulang cepat, tapi besok-besok mas janji di sore hari Mas akan pulang!“ kata Mas Roni dari seberang telepon.

“Memangnya Mas ada di mana sih sekarang? Apa masih di toko?" Jawabku pura-pura tidak tahu, padahal saat ini aku berada di tokonya.

“Toko belum tutup sayang, kan Mas sudah bilang kalau tokonya tutup jam 09.00 jadi Mas harus menunggu sampai tokonya tutup, sekalian mengawasi para pegawai!“ jawab Mas Roni.

Hatiku menjadi gamang, sudah jelas Mas Roni berbohong padaku, ada perasaan sedih yang menggelayuti hatiku, di balik sikap manisnya, Mas Roni ternyata membohongi aku, entah apa yang dia sembunyikan dari aku, tapi aku harus berpura-pura tidak tahu kebohongannya ini, karena aku harus menyelidiki Apa yang sebenarnya terjadi.

“Ya sudah deh kalau begitu, pokoknya aku tunggu Mas pulang ya, kalau bisa jangan lama-lama!" sahutku yang kemudian langsung mematikan sambungan telepon.

Aku berdiri termangu di tempatku, apa yang harus aku lakukan saat ini Sedangkan para pegawai sudah tahu kalau aku datang ke Toko ini, mereka pasti akan memberitahu Mas Roni kalau aku datang ke sini.

Kemudian aku melangkah mendekati pegawai yang tadi berbicara padaku dan memberitahukan Kalau Mas Roni sudah pulang, dia tersenyum ke arahku.

“Gimana mbak? Mau menunggu di sini atau gimana? Pak Roni sudah pulang ke rumah atau belum?“ tanya pegawai laki-laki itu.

“Oh iya Mas, benar suami saya sudah pulang, ya maklum saja pengantin baru Mas, jadi bawaannya kangen, Oh ya Mas, jangan bilang kalau saya datang ke Toko ini ya, tolong bilang sama temen-temen yang lain, soalnya saya malu kalau datang ke sini kan ketahuan kalau saya kangen sama Mas Roni!“ jawabku dengan ekspresi wajah malu-malu.

Yah aku harus bersandiwara, kalau aku terang-terangan mengetahui kebohongan Mas Roni, itu akan merugikan diriku sendiri, kalau dia bisa membohongiku dengan begitu cantik dan rapi, aku juga bisa main cantik, aku harus menyelidiki sebenarnya ada rahasia apa dengan Suamiku itu.

“Iya mbak beres, kami juga maklum kok kalau pengantin baru, mungkin tadi selisih di jalan mbak, berarti ini Mbaknya balik lagi ke rumah ya?“ tanya pegawai itu lagi.

“Iya dong Mas, Ya sudah kalau begitu saya pamit pulang ya, oh ya di sini ada berapa pegawai Mas?" tanyaku sebelum melangkah pergi meninggalkan toko ini.

“Di sini ada lima pegawai Mbak, tapi yang bekerja paling lama itu saya dan Dina, Oh ya nama saya Jajang Mbak!"Jawab pegawai yang bernama Jajang itu.

Aku hanya tersenyum, kemudian aku menganggukkan kepalaku dan melangkah keluar dari toko ini, Aku sengaja berjalan agak menjauh supaya bisa berpikir, apakah aku langsung pulang atau mencari tahu tentang Mas Roni dengan orang-orang yang ada di sekitar tokonya ini.

Bersambung …

1
Soraya
mampir thor
Sasikarin Sasikarin
kayak pernah baca ni cerita... apakah cerita ulang
lovina
buruk, pasti kek gini di beri kesempatan biar g cepat end, sdh prnh baca modelan kek gini, gini dulu alurnya nnti si istri ninggalin nyesel lg balikan lagi...hmmm novel kek gini langganan para author
partini
hemmmm no good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!