NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Pria Cacat

Terpaksa Menikah Dengan Pria Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Alizar

"Aku tidak mau dijodohkan! Bukankah kalian semua tau kalau aku sudah memiliki kekasih? " "Kami semua tau nak, tapi tidak bisakah kamu menolong papa sekali ini saja, ? " "Tidak! Yang menjadi anak dirumah ini bukan hanya aku saja, masih ada Melodi di rumah ini, kenapa bukan dia saja yang kalian jodohkan! "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Arkan menatap Melody dengan tatapan yang penuh ketulusan. Cahaya rembulan yang lembut menerangi wajahnya, membuat garis-garis wajahnya tampak lebih tegas. "Dan tidak akan ada yang merusaknya, Mel. Aku berjanji, aku tidak akan membiarkan siapapun merusak rumah tangga kita," ucap Arkan dengan suara yang bergetar, mencerminkan keteguhan hatinya.

Melody, yang matanya masih memerah akibat tangisan yang baru saja reda, menatap Arkan dengan perasaan campur aduk. Ada rasa sakit yang masih tersisa, namun juga ada harapan yang mulai tumbuh kembali. Dia menghela napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian untuk percaya lagi. Dengan perlahan, Melody melangkah mendekat, lalu dengan ragu-ragu, dia membiarkan dirinya ditarik ke dalam pelukan Arkan.

Dalam dekapan itu, Melody menutup matanya. Dia merasakan kehangatan dari tubuh Arkan, mendengarkan detak jantungnya yang teratur. Sejenak, semua kekacauan dalam hatinya terasa mereda. "Hanya kamu, mas. Hanya kamu satu-satunya di hati ini," bisik Melody dengan suara yang hampir tak terdengar.

Arkan mempererat pelukannya, tangannya mengusap lembut punggung Melody. "Aku tahu aku telah membuatmu terluka, Mel. Aku janji, tidak akan ada lagi kesalahan yang sama. Kita akan memperbaiki ini, bersama-sama," ucapnya, suaranya penuh penyesalan namun juga determinasi.

Di bawah sinar rembulan, di tengah keheningan malam, kedua hati itu berusaha menyatukan kembali serpihan-serpihan kepercayaan yang sempat tergoncang. Mereka berdua tahu ini tidak akan mudah, tapi kini mereka juga tahu bahwa mereka tidak ingin melepaskan satu sama lain. Mereka berdua, dalam pelukan dan bisikan, memulai perjalanan panjang mengobati luka dan membangun kembali kepercayaan yang hampir hilang.

"ini sudah malam, apa kau sudah makan? "Tanya Arkan dengan Melody yang masih berada di pelukannya

" Aku belum makan, dan aku tidak memiliki selera untuk makan. "Jawab Melody mengencangkan pelukan nya

" Tidak selera? Kau harus makan, sayang. Jangan sampai badanmu yang kurus ini, semakin kurus dan, dua benda kenyal ini malah menjadi setengah dari nasi kfc."canda Arkan membuat Melody menatap nya dengan galak

"Mas! Meskipun kecil begini, bukankah kau juga menikmati nya. " Jawabnya membuat Arkan tertawa

"Dasar otak mesum! "

"Sudah lah, ayo turun. Tadi sore sebelum mama dan papa pulang, mereka mengatakan akan datang kesini dan ikut makan malam bersama kita. Jadi kau harus turun juga menemui mereka berdua, "

"Benarkah? " Ucap Melody dan Arkan mengangguk. Mau tak mau Melody pun beranjak dari kasur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Arkan sendiri langsung menuju ruang makan yang dimana ternyata disana sudah ada Tony dan Dea "kalau urusan makan, kalian berdua pasti paling cepat. " Sindir Arkan seraya duduk

"Tentu saja, perut adalah nomor 1. Tidak makan, maka kita akan mati. " Jawab Tony membuat Arkan mendengus

"Dimana istrimu? Kenapa hanya kau yang turun? " Tanya Dea dengan mata menatap penuh tanya

"Masih diatas, sedang bersiap siap. " Dea pun mengangguk pelan dan tak lama kemudian Melody datang ikut bergabung bersama mereka.

Suasana makan malam di rumah Arkan sangat hangat. Dea dan Tony, yang datang untuk menjenguk Melody untuk memastikan bahwa menantu mereka itu agar baik baik saja, tampak lega melihat bahwa Melody dalam keadaan baik. Tawa dan canda mengisi ruangan saat mereka menyantap hidangan yang lezat.

Percakapan mengalir lancar, dan Arkan membawa topik tentang perkembangan perusahaan cabangnya. Wajahnya sedikit berubah, ada kegelisahan yang terselip di antara kata-katanya. "Papa, perusahaan cabang yang tengah aku kelola mengalami beberapa masalah serius. Aku perlu turun tangan langsung untuk menyelesaikannya," ungkap Arkan dengan nada serius.

Tony, yang mendengarkan dengan penuh perhatian, menatap Arkan dengan pandangan yang mendukung. "Kamu pasti bisa mengatasinya, Nak. Kamu selalu punya cara untuk menyelesaikan masalah," ucap Tony, mencoba memberikan semangat.

Melody, yang duduk di sebelah Arkan, menggenggam tangan suaminya, memberikan dukungan tanpa kata. Senyumnya memberikan kekuatan lebih kepada Arkan yang tampak membutuhkannya. "Jadi, apa mas akan pergi? "

"Ya, tentu saja. Kenapa? " Tanyanya dengan alis berkerut

Melody tersenyum kecil. Matanya menatap Tony, Dea dan Arkan bergantian "ada apa? " Tanya Arkan

"Eum, Apa aku boleh meminta sesuatu? "

"Tentu, katakan lah, Kau ingin apa? "

"Aku ingin sekolah lagi, apakah boleh? Aku merasa bosan jika nanti mas tidak berada dirumah. Apalagi mama dan papa juga memiliki kesibukan sendiri. Jadi, apakah aku boleh melanjutkan pendidikan ku? " Tanya Melody penuh harap

Arkan terdiam matanya menatap kedua orang tuanya. Apa yang dikatakan oleh Melody memang benar adanya. Lagi pula dulu sebelum Melody menikah dengannya, bukan Melody bekerja untuk mengisi waktu kosong nya. Lalu semenjak menikah, Melody berhenti bekerja dan sekarang tidak memiliki kegiatan apapun itu lagi.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Arkan pun mengangguk setuju. Senyum mengembang tercetak jelas diwajah Melody. "Terimakasih, mas memang suami terbaik untuk ku. " Ucapnya manja dan kedua orang tua Arkan tersenyum senang melihat rumah tangga anaknya yang terlihat bwgutu romantis dimata mereka.

Dea, dengan penuh perhatian, menambahkan, "Kami selalu ada untuk membantu jika kamu membutuhkan, Arkan. Jangan ragu untuk meminta bantuan."

"Dan kamu Melody, masalah pendidikan mu, serahkan pada mama. Biar mama yang mengurusnya, kau cukup diam dan Terima beres, oke. "

"Terima kasih ma, " Jawab Arkan dan Melody kompak

Suasana di meja makan itu, meski dihiasi oleh masalah yang dibawa Arkan, tetap penuh dengan kehangatan dan dukungan keluarga. Sebuah pengingat bahwa, dalam suka maupun duka, keluarga akan selalu bersama.

***

Arkan memasuki ruang kerja dengan langkah yang tegap. Cahaya lampu meja sudah menyala, menerangi setiap sudut ruangan yang dipenuhi dengan buku dan dokumen. Dia duduk di kursi kerjanya yang empuk, mengambil ponsel dari saku dan segera menekan beberapa tombol.

"Hello, Fajar? Ini Aku. Kita perlu bicara tentang Rina," ucap Arkan dengan nada serius. Fajar, yang merupakan sahabat sekaligus rekan kerja Arkan, merespon dengan cepat.

"Rina? Mantan pacar mu, itu? " Ucapnya

"Ya, Arkan. Ada apa dengan Rina?" Lanjut Fajar di ujung sana.

"Kita perlu menemukan dia, Fajar. Kehadirannya mulai mengganggu kehidupan rumah tanggaku dengan Melody. Aku tidak bisa membiarkan ini terus terjadi," jelas Arkan, suaranya berat dengan kekhawatiran.

Fajar mengerti betul situasi yang dihadapi Arkan. "Baik, aku akan mulai mencari tahu keberadaannya sekarang juga. Akan kubicarakan dengan beberapa kontakku dan aku berjanji akan memberikan informasi secepat mungkin," janji Fajar.

Arkan menghela napas lega, "Terima kasih, Fajar. Aku benar-benar menghargai ini. Aku hanya ingin segalanya kembali normal dan Rina tidak lagi menjadi bayang-bayang di antara aku dan Melody."

Setelah menutup panggilan, Arkan masih duduk terdiam, memandangi layar ponselnya yang telah mati. Keningnya berkerut, pikirannya melayang ke masa lalu ketika Rina masih menjadi bagian dari hidupnya. Namun, dia tahu ia harus melindungi kebahagiaan rumah tangganya. Dengan tekad yang bulat, dia beranjak dari kursi dan mematikan lampu sebelum akhirnya berjalan menuju kamar untuk beristirahat di samping Melody, berharap esok hari membawa kabar baik tentang Rina.

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!